Chapter 2 : Penyelamatan
Kai terus merangkak. Dia tidak tahu akan sampai setelah berapa lama, tetapi dia terus melakukannya demi menyelamatkan teman-temannya.
Api semakin besar. Karena tidak kunjung keluar, Blize khawatir dan meminta petugas pemadam kebakaran untuk mengeluarkannya.
"Blize!"
Blize menoleh. Dia melihat Lily dan Alice. "Kalian! Bagaimana dengan yang lain?"
Lily menangis. Sambil menenangkannya Alice menjawab, "kami terpisah dengan Kak Alya dan Alicia."
"Mereka ada di mana?"
"Toko yang sama dengan kami."
Setelah mendapatkan jawaban dari Alice, Blize segera mendatangi petugas pemadam kebakaran dan memberitahukan informasinya.
"Blize! Aku tidak melihat Kak Kai! Keadaan Kak Kai bagaimana?" tanya Lily resah.
"... dia masuk ke toko itu untuk mencari kalian."
"Apa?" kaki Lily lemas, "tidak mungkin ...."
Alice mematung. Dia tidak bisa merespon sama sekali. "Jangan khawatir ... jangan khawatir ... jangan khawatir ...."
Blize membulatkan tekadnya. Mendengar gumaman Alice membuat Blize marah dan menampar Alice. "Percayalah kepada Kak Kai!"
"Blize ...."
Lily menghapus air matanya. "Umm ... kita juga harus percaya kepada Kak Alicia dan Kak Alya!"
Blize tersenyum. Alice memiringkan kepalanya, "itu benar!"
***
Kai menemukan tempat yang luas. Dia berhenti merangkak. Saat menoleh ke kanan dan ke kiri, dia menemukan Alya dan Alicia yang terkapar di lantai.
"Alya! Alicia!"
"Maaf, Blize!" berlari mendekati mereka, Kai merobek jaket Blize menjadi tiga bagian. Duanya digunakan untuk menutupi Alya dan Alicia.
"Kalian, sadarlah!"
Alya terbatuk-batuk. "Alya!"
"Kai ...?" matanya terlihat sangat lemas. Dia tidak kuat untuk membuka mata.
Duduk dibantu Kai, "kau baik-baik saja?"
Alya melirik ke arah Alicia. Dengan wajah lemas dan lesu, dia berbicara. "Ya ... Alicia ... dia melindungiku."
Kai menoleh, "melindungimu?"
"Ya ...," menunjuk sebuah rak, "saat kami ingin melarikan diri, getaran terjadi lagi dan membuat rak itu jatuh. Kami baik-baik saja, tetapi karena terlalu banyak menghirup asap akhirnya kami pingsan."
Kai memangku kepala Alicia kemudian mengangkatnya. "Kita harus pergi dari sini. Kau bisa berdiri?"
"Sebentar ...," Alya mencoba berdiri.
Kakinya sedikit bergetar, tetapi akhirnya dia dapat berdiri tegak. "Aku bisa."
"Baiklah, kita jalan," ucap Kai merangkul Alicia sambil menutupi mulutnya dengan jaket basah.
"Biar aku saja yanhg memegangkan kainnya ...."
Kai melirik, "tidak boleh, kamu kelelahan. Jalanmu saja tidak lurus."
Alya menatap lurus. Dia tersenyum, "benar juga ...."
Kai mengetahui kekhawatiran Alya, tetapi keselamatannya lebih penting. Selama masih bisa, Kai yakin mereka akan baik-baik saja.
"Dari sini kita harus merangkak ... bagaimana ...."
Dari luar jendela yang retak terdengar suara keras. "Hei! Kalian dengar?!"
Terlihat seorang petugas kebakaran sedang berdiri sambil memegang speaker. "Kalian, melompatlah! Kami akan menangkap dari bawah!"
Terlihat sebuah kain elastis berlapis dipegang oleh petugas pemadam kebakaran. Mereka menggenggamnya dengan kuat agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
Wajah Alya terlihat sedikit semangat. "Kita ... selamat?" Kai tersenyum, "tampaknya."
Mereka ingin mendekat ke jendela. Kai memegangi Alya yang memanjat dan mencoba untuk melompat. Dia menarik nafas terengah-engah.
Saat menatap ke bawah, dia mengetahui bahwa tempatnya saat ini sangat tinggi. Dari bawah, Alice, Blize dan Lily melambai. Dia tidak bisa melihat mereka dengan jelas, tetapi itu sudah cukup untuk memberi semangat kepada mereka.
"Alya, kamu siap?" tanya Kai. Alya mengangguk, "ya, aku siap."
Api dari belakang kembali memanas, membuat Alya berkeringat. Asap yang sebelumnya berkurang kini muncul kembali, membuat Alya kehilangan keseimbangannya.
"Alya!"
Kai melihat ke bawah. Petugas keamanan mengacungkan jempol menandakan bahwa dia selamat. Kai bernafas lega. Dia memandang ke arah Alicia, kemudian berteriak ke luar jendela.
Sayangnya orang-orang di bawah tidak dapat mendengar. Kai mengangkat Alicia sambil memandang ke bawah, menunjuk-nunjukkan kondisi Alicia.
"Ada orang pingsan," ucap salah satu petugas.
"Bagaimana ini?"
Orang yang memegang speaker berpikir. "Jangan khawatir, kita suruh dia menurunkan perempuan itu terlebih dahulu."
Dia melihat ke arah rekan-rekannya, mereka mengangguk. "Baiklah."
Memegang speaker, "turunkan temanmu, kami akan menangkapnya."
Kai mengangguk. Dia mengangkat Alicia dan ingin menaikkannya ke jendela.
"Apa itu?"
"Hah?"
Orang-orang di bawah melihat ke arah Kai. Mereka terkejut melihat cahaya merah dari belakangnya.
Karena terlalu panas, Kai menoleh ke belakang, "ap—"
Dia terpental keluar.
BRUAAKKK!
Kaca-kaca seluruh bangunan pecah, tembok hancur, sebagian isi di dalam terlontar ke luar.
"Semua, awas!" orang-orang di bawah mencoba untuk menghindar sebelum semua itu jatuh ke bawah. Kai dan Alicia masih terjun bebas.
"Apa ... inikah akhir bagi kami?"
Selanjutnya, pandangan Kai menjadi kosong.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top