Chapter 1
Judul: OCTOPUS'S PROBLEM
Fandom: Twisted Wonderland
Pairing : Azul x Fem!Prefek (Straight)
Rating : M for safety (T+ actually)
Summary :
Ada kasus keracunan makanan di Monstro Lounge dan Prefek diminta menyelidikinya. Tapi yang menunggunya di sana rupanya ...?!
WARNING: Sensual Scene (don't read if you aren't comfortable with mature read), Fem Prefect, OOC.
-
Chapter 1
-
Yuu sedang melihat berkas laporan tertulis yang diserahkan Crowley. Foto-foto dan bukti memang mengarah ke satu tempat, tapi benaknya menolak untuk memercayai semua ini. Ditatapnya Sang kepala sekolah. Mata Crowley bersinar keemasan di balik lubang gelap pada topeng gagak yang menutupi separuh mukanya.
Mata yang tidak bisa terbaca apa pun ekspresi di dalamnya. Namun senyum di bibir sang kepala sekolah menyiratkan sesuatu dan Yuu tidak bisa memikirkan apa pun selain masalah jika sang kepala sekolah Night Raven College itu sudah tersenyum kepadanya.
"Oi, Pelayan!" Grimm berbisik lalu melompat ke lehernya, naik ke sana. Dan berbisik. "Sebaiknya kita pergi dari sini. Turuti kata mastermu ini, gagak itu pasti mau membuat kita melakukan hal merepotkan lagi!"
"Aku, sih, setuju saja tapi...." Yuu balik berbisik dan melirik Crowley yang masih tersenyum. Yuu merinding. Rasanya meski kepala sekolah itu tidak bereaksi, dia bisa mendengar percakapan mereka. Meski ada jarak dua meter yang memisahkan. Kejadian itu sudah terbukti berulang kali dan Yuu tidak mau mengambil risiko mengulanginya.
"Aku tidak mau melakukannya!" Grimm kembali melompat ke lantai, menyuarakan pikirannya keras-keras sekarang. "Aku tidak mau kembali ke Mostro Lounge! Kau tidak tahu luka dan trauma yang aku alami selama di sana! Aku tidak mau kembali ke tempat itu sekalipun kau memberiku satu juta madol!"
"Sungguh?" Crowley tersenyum sedih. "Padahal aku sudah membeli seratus kaleng tuna untuk Grimm jika ia mau membantu Prefek."
Yuu hanya bisa tersenyum ganjil di tempatnya.
Oh, tidak, batinnya. Mulai lagi.
"A-anu ... Kepala sekolah, Anda tidak perlu...." Yuu mencoba mencegah, sebelum dirinya ikut kena suap. "Saya rasa memang kasus ini sebaiknya diserahkan...."
"Dan aku berencana memberikan Ramshackle dorm renovasi dan perawatan gratis selama setahun penuh, lengkap dengan anggaran makan yang diperbaharui sebagai rasa terima kasihku untuk kerja sama kalian selama satu bulan ini. Karena aku sangat murah hati." Crowley mendebas sementara Yuu mematung. "Sayang sekali aku harus membatalkannya kalau sampai mengeluarkan dana untuk kasus-
"Kami terima kasus ini!" Grimm mengambil alih, melompat di antara Yuu dan Crowley.
"O-Oi, Grimm!" Yuu memegangi kalung Grimm. "Kau bilang tadi tidak mau!"
"Nngg ... aku memang tidak mau...." Grimm menoleh dengan berat hati pada Yuu. Lantas menambahkan sambil berbisik. "Tapi ada tuna dan perawatan dan...."
Suara tepukan tangan Crowley menginterupsi mereka berdua.
"Ah, benarkah, kalian akan mengambilnya? Aku sangat bersyukur!" Crowley berdiri dari kursinya dan langsung menghampiri mereka berdua. "Aku tahu aku kalian akan menerimanya! Kalian bisa meminta bantuan kepada teman-teman kalian. Dan jika kalian butuh, kalian bisa memanggilku kapan pun!"
Sementara Crowley merepet seperti angin ribut, tubuh Yuu diputar balik dan didorong keluar ruang kepala sekolah dengan cepat. Bahkan Yuu tidak diberi waktu untuk memperoses segala masalah ini ataupun berpikir.
"Baiklah, aku mengandalkan kalian berdua!" Crowley mengangkat jempolnya di depan pintu ruang kepala sekolah. "Aku tahu kalian berdua sangat bisa diandalkan!"
Kemudian pintu pun terbanting di depan wajah Yuu dan Grimm.
Yuu hanya bisa menghela napas lelah. Apa yang ia takutkan kembali telah terjadi dan sekali lagi, ia kehilangan akhir minggu damai di Night Raven College.
"Tch, gagak tua itu!" Grimm berdiri dengan dua kaki belakangnya dan berkacak pinggang. Wajahnya kesal bukan main. "Selalu saja mempermainkan kita!"
"Kau yang terjebak lebih dulu...."
"Apa kau bilang?" Grimm menyahut dengan jengkel.
"Tidak, tidak ada apa-apa." Yuu menghela napas, tidak mau memulai perdebatan lebih jauh dengan kucing aneh itu.
Yuu berbalik dari pintu Crowley dengan embusan napas kasar untuk kesekian kali dalam waktu satu jam saja. Ia ingin meluapkan kekesalan, tapi apa gunanya menagisii susu yang sudah tumpah? Jadi Yuu hanya bisa memandangi bukti laporan di tangannya. Jarang-jarang Crowley cukup rajin mengumpulkan bukti sebelum menunjuk dirinya, jadi ia anggap kasus ini memang cukup serius.
Tapi ketika melihat foto lobi utama Mostro Lounge, Yuu hanya bisa memikirkan satu hal.
"Paling-paling dia takut keuntungan yang ia dapat dari Mostro Lounge menurun." Yuu tidak bisa memikirkan hal lain.
Grimm hanya bisa menggerutu. "Membayangkan Gagak itu mengambil keuntungan dari usaha Grimm-sama! Aku akan menaikkan upah jika kasus ini selesai! Hei, Pelayan, kita harus selesaikan kasus ini hari ini juga!'
"E-eh?" Yuu terkejut. "Mana mungkin bisa, kan?"
Yuu membalik lembar demi lembar laporan itu dan membacanya dengan seksama. Ada jejeran saksi yang bisa ia wawancarai. Lima orang total, dua di antaranya masih ada di UKS. Dan keduanya adalah murid asrama Savanaclaw. Masing-masing tahun kedua dan ketiga.
Belum apa-apa, Yuu sudah bisa membayangkan bencana di depan matanya.
"Kau tidak perlu khawatir, Pelayan!" Grimm berseru lantang. "Selama ada Grimm-sama, masalah apa pun pasti akan tuntas tanpa masalah!"
Kemudian Grimm melompat ke pundaknya, mengintip berkas yang diserahkan Crowley kepada mereka.
"Tapi, memang tumben sekali Gagak itu menyerahkan sesuatu kepada kita. Biasanya dia hanya akan bicara seperti burung berisik." Kemudian wajah Grimm berubah pahit. "Kalau sudah soal Mostro Lounge ... aku hanya bisa memikirkan gurita serakah itu melakukan sesuatu lagi."
Yuu tidak bisa menampik hal itu. Azul dandua kembar Leech sendiri yang membentuk imej negative pada Mostro Lounge dan mereka. Sebuah bayangan pekat di balik gemerlap lampu-lampu café mewah di asrama Octavinelle. Tapi cahaya yang menerangi bayangan itu juga bukannya cahaya redup kecil yang temaram.
Semburat merah muncul di pipi Yuu.
Bahkan mungkin terlalu terang, batinnya.
"Oi, kau kenapa melamun begitu?"
Sadar sudah diceramahi oleh Grimm, Yuu pun buru-buru menggelengkan kepala.
"Aku hanya sedang berpikir." Yuu buru-buru menyentuh dagunya dan memasang mimic seolah sedang berpikir serius sedari tadi. "Memang Azul-Senpai memiliki reputasi yang tidak bersih, apalagi Leech bersaudara. Tapi ... Mostro Lounge menjual makanan beracun itu agak...."
Yuu dan Grimm bertukar pandang.
"Memang ... jadi aneh." Grimm berdiri lagi dengan dua kaki belakangnya dan berpikir. "kalau rumor seperti ini beredar, bukannya akan merugikan mereka, ya?"
Yuu memerhatikan berkas-berkas di tangan. Nama-nama korban yang sudah jatuh. Salah satunya dari Heartslabyul. Yuu dan Grimm bertukar pandang.
Saatnya mencari bantuan.
-
-
"Jadi ... kau susah-susah mematuhi aturan asrama ini hanya untuk menuruti permintaan Kepala Sekolah, Prefek?" Ace bertanya dengan wajah tidak percaya. "Lagi?"
Yuu hanya bisa tersenyum canggung. "Kami tidak bisa melawan."
"Paling-paling kalian sekali lagi kena perangkap." Pemuda berambut merah itu geleng-geleng kepala. "Apalagi kalian bisa disuap dengan harga yang benar-benar murah."
"Hei!" Grimm melompat ke atas meja lounge Heratslabyul. "Grimm-sama hanya berbaik hati membantu pelayannya yang kesusahan dan kepala sekolah yang meminta tolong! Harga untuk jasaku itu mahal!"
"Oi, Grimm, jangan membuat keributan di Lounge!" Deuce yang duduk di sebelah Ace mengomel. "Peraturan Nomor 726 dari Queen of hearts, jangan membuat keributan di aula utama Heartslabyul!"
Grimm menggerutu. "Ng ... Kalian dan peraturan kalian yang-
"Ada apa dengan peraturan kami, hm?"
Semua orang serempak kaget. Grimm melompat dari atas meja dan Yuu terlonjak di kursinya karena kaget. Wajah dingin dari Riddle Rosehearts berdiri tepat di belakang mereka. Sang kepaa asrama Heartslabyul melotot saat memandang Grimm yang ada di atas meja.
"Off with your head!"
Sebuah gembok raksasa berbentuk hati berwarna merah dan hitam langsung menyegel leher Grimm. Api yang ada di telinganya sedikit meredup. Grimm mengerang protes.
"Fnna! Kenapa aku yang kena?!" protes kucing hitam itu.
"Karena kau melanggar peraturan nomor 726 Queen of hearts. Jangan membuat keributan di aula utama Heartslabyul dari jam 2 sampai 3 siang." Riddle menandaskan tanpa ampun. "Dengan kata lain, sekarang, ketika jam makan siang berlangsung."
"Tapi bukan aku yang menjadi sumber masalahnya...." Grimm bersedih. "Orang-orang di asrama ini masih saja menuruti peraturan aneh...."
Riddle mengernyit para kata-kata itu dan siap melontarkan kutukan lagi, tapi Ace buru-buru maju dan menyapa Riddle.
"R-Ryouchou, Prefek Ramshackle dorm ke sini untuk urusan penting yang perlu ditanyakan ke Ryouchou sendiri." Ace melirik Yuu. "Ya, kan, Prefek?"
Yuu yang terbengong karena tidak siap, sempat mengerjap bingung sebelum akhirnya paham rencana Ace. "A-ah, benar .... Benar!" Ia langsung menyerahkan dokumen yang diberikan Crowley. "Saya datang untuk menyelidiki kasus Mostro Lounge, ada salah satu murid Heartslabyul yang menjadi korban dan katanya sudah bersekolah kembali."
Riddle menerima laporan itu dan menelitinya. Matanya bergerak cepat membaca baris demi baris laporan hingga Yuu yakin, sekalipun Riddle membalik halaman laporan itu dalam waktu lima detik, sang kepala asrama sudah membaca keseluruhan laporan itu tanpa melewatkannya satu kata pun.
"Kalau kau mencari siswa ini, dia sedang kebagian tugas untuk merawat landak-landak di lapangan kriket hari ini." Riddle menyerahkan laporan itu kembali.
"Dia yang bertugas?" Deuce bersuara. "Tapi bukannya tugas hari ini-
"Sudah jelas itu hukuman baginya, kan?" Riddle malah balik bertanya, membuat Yuu dan Grimm mengerjap. Bahkan Ace dan Deuce pun terbengong-bengong di tempat, dalam diam berkata bahwa mereka juga tidak tahu menahu masalah ini.
"Hukuman?" Yuu membeo, sementara tangan Riddle masih menggantung di udara.
Riddle mendorong dokumen lebih dekat ke wajah Yuu, membuat sang Prefek sadar dirinya sudah mengabaikan sang ketua asrama. Sembari meminta maaf, Yuu buru-buru meraih dokumen itu dan merapihkannya kembali.
"Kau mengambil kasus ini tanpa tahu apa-apa?" Riddle malah balik bertanya.
Yuu semakin bingung. Ia menatap dokumen kasus dan Riddle secara bergantian. "A-apa maksudnya? Apa ... yang sebenarnya terjadi?"
Riddle memalingkan pandangan. Wajahnya tampak risih secara tiba-tiba. Dan Yuu berani bersumpah, ada satu urat berkedut dahi Riddle ketika sang kepala asrama memerintahkannya.
"Kalian bisa membicarakannya dengan anak itu." Sang ketua asrama berambut merah itu menengok jam di aula utama Heartslabyul. Jam dengan masing-masing angka menujukkan simbol kartu. Merah dan hitam. "Kalian masih punya waktu lima belas menit sebelum jam makan siang berakhir. Setelah itu, waktunya kriket."
Yuu masih bengong, masih memikirkan apa maksud Riddle tadi. Tepat saat Riddle menambahkan dengan senyum keji.
"Kalau kalian membuat satu lagi aturan Heartslabyul ternodai, sebagai ketua asrama yang menjunjung aturan Queen of hearts...." Riddle mengangkat tangan. "Aku yang akan bertindak sendiri."
Mendengar ancaman itu, Yuu buru-buru berdiri dan meninggalkan Riddle. Bersama dengan sang Prefek, Ace dan Deuce juga ikut pergi, menuju saksi pertama yang harus mereka wawancarai.
-
-
A/N:
Menulis fanfic lagi setelah sekian lama tidak menulis fanfic. Kayaknya udah sekitar 4 tahunan aku gak nulis fanfic lagi. Terakhir itu tahun 2016. Hehehehe. Udah lama banget, ya? Tapi kembali ke awal itu emang agak menyenangkan dan bikin nostalgia.
Dan mumpung ide ini lagi betah banget nemplok di kepala, jadilah aku mewujudkan ide ini langsung ke dalam tulisan.
Ini utamanya di FFN, jadi akan aku update rutin di sana, di wattpad mungkin jadi yang ke-2 aja, karena di sini menurutku agak kurang besar fanbase Twisted Wonderland-nya, tapi aku coba-coba aja. Aji mumpung. Hahahaha
Kalian ada yang main Twisted Wonderland? Siapa yang jadi husbu kalian? Saya Octa Stan dan beralih-alih antara Jade, Floyd, dan Azul. Sekarang lagi fans banget sama Azul, kemarin Floyd. Hahaha
Karena birthday Azul-lah saya bikin fanfic ini. Happy Birthday Azul, makasih udah pulang sampe 3 kali padahal aku modal gacha gratisan. Hahaha.
Awalnya saya ngerasa fanfic Azul adalah yang paling susah dibuat karena traumanya Azul, tapi sekarang saya malah enjoy.
Saya harap kalian bisa enjoy fic ini juga. Jangan lupa review dan vote nya. Teken follow cerita ini dan masukkan ke library kalian. Kisah ini gak akan panjang2 kok. Paling Cuma 5 chap.
Akhir kata, see you next chap.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top