001
Tidak ada salahnya meng-klik vote di bagian pojok bawah ^~^
Terimakasih....
Hai..
Para reader's soukoku
Kembali lagi bersama author dengan cerita soukoku yang baru.
Mungkin saat ini cerita yang lain akan hiatus karena author fokus ke project soukoku dulu ya ^~^
Diusahakan untuk cepat update kok...
Terimakasih!!
Selamat membaca
•
•
•
•
Jauh di dasar laut Yokohama terdapat sebuah kehidupan makhluk air yang manusia tak pernah mempercayainya. Kehidupan makhluk makhluk ini dianggap hanya mitos dan cerita khayalan turun temurun tak terbukti kebenaran nya. Tentu saja karena spesies mereka memilih bersembunyi dari manusia dan dianggap legenda sejarah.
Siren bersurai jingga menghampiri sang raja pasukan nya ketika ia dipanggil untuk menghadap.
"Ada apa raja memanggil hamba?"
Seorang pria paruh baya yang terduduk di singgasana besar itu menatap salah satu anak buahnya dengan tatapan dingin. Membiarkan seorang siren gadis kecil yang tengah memeluk ceruk lehernya dari belakang.
"Chuuya, apa kau tahu kabar lumba-lumba tentang daerah timur yang telah diserang manusia? Mereka menumpahkan semacam cairan dan membuat habitat disana mati keracunan."
"Saya telah mendengarnya." Jawab Chuuya dengan kepala yang tertunduk hormat.
"Aku ingin kau mengusir manusia manusia itu. Akan ku berikan kekuatan untuk mengubah diri menjadi manusia namun, kekuatan ini akan hilang ketika tubuh mu terkena air atau terlalu kering. Jadi kau harus berhati hati."
"Perintah mu adalah sebuah kewajiban." Setelah menunduk hormat, siren kecil bernama Chuuya itu pergi ke gudang persenjataan.
Menyampirkan tas pada pinggang nya kemudian mengisinya dengan berbagai senjata. Rencana nya yang pertama adalah membuat teror untuk manusia manusia itu.
Bagi seorang ahli sepertinya bukanlah masalah membawa sedikit stok senjata, asalkan dengan tubuh manusianya yang kuat ia mungkin bisa membuat beberapa manusia itu lumpuh.
"Tidak akan ku maafkan para bedebah itu."
🦀🦀🦀🦀
Di tengah perjalanan menuju daerah timur, safir biru nya terbelalak melihat se-ekor penyu yang terjebak diantara jaring. Sepertinya jaring milik manusia. Hatinya meringis sedih melihat kondisi penyu tersebut, membuatnya semakin membenci manusia.
"Tenanglah, aku akan menyelamatkan mu."
Nakahara Chuuya membebaskan penyu dewasa dengan sebilah pisau lipat miliknya. Tak butuh waktu lama untuk membuat makhluk terluka itu terbebas.
Penyu dewasa berenang memutari tubuhnya lalu pergi setelah memberikan sebuah ciuman di pelipis. Dia begitu bahagia...sangat bahagia. Entah sudah berapa lama penyu itu terjebak disana.
Hatinya puas melihat sebuah kebebasan yang telah ia lakukan, Chuuya kembali pada tujuan utama. Ia berenang ke permukaan untuk melihat waktu. Matahari mulai terbenam dan ia harus segera sampai ke daerah timur sebelum malam.
"Baiklah." Setelah menyimpan kembali pisau lipatnya ia kembali berenang.
🦀🦀🦀🦀
Safir biru menatap siaga ke sebuah bangunan di pesisir. Mengintai dari jauh aktivitas manusia. Ini sudah terlalu larut untuk makhluk berkaki dua itu menjalankan aktivitas, kecuali jika ada pergantian jam.
Chuuya berhasil mengubah diri menjadi manusia setelah ia naik ke sebuah gudang. Mengambil kain untuk menutupi tubuh nya bukanlah hal sulit, ia hanya perlu mengampitkan kerang agar kain itu tidak terlepas.
Kaki yang tak beralas berjalan pelan. Ia tidak ingin lantai kayu berderit karena langkahnya. Memperhatikan beberapa manusia yang masih berjaga.
Ia bisa melemparkan granat ke sana namun akan beresiko ditangkap.
"Baiklah jika sudah seperti ini-"
Ia kembali melanjutkan langkah, menyelinap diantara pasukan manusia dalam sunyi kemudian meletakan bom waktu di tengah tengah sekoci yang berbaris rapih. Chuuya yakin sekoci itu digunakan sebagai transportas untuk membuang cairan beracun ke laut.
Tanpa membuang waktu banyak ia kembali menjauh, mengintip dari balik dinding.
"Tiga...dua...satu." gumam nya
Dan ledakan itu benar-benar terjadi.
Hampir sebagian besar sekoci milik manusia brengsek itu hancur, beberapa diantara mereka ada yang sudah terbujur kaku, tertimbun dinding. Chuuya menyeringai melihatnya.
Keributan dan kepanikan terjadi, tidak ingin tertangkap, Chuuya segera melarikan diri akan tetapi kecerobohan nya saat tidak sengaja menyenggol tumpukan kotak kayu hingga terjatuh menimbulkan suara keras yang berhasil menarik perhatian manusia.
"Siapa disana?!" Teriak salah satu dari mereka.
"Sial!" Tanpa berfikir panjang Chuuya segera berlari.
"Itu..ada penyusup! Jangan biarkan dia lolos!"
Kejadian kejar mengejar itu terjadi, dengan tubuh kecil Chuuya berhasil berkelit cepat. Kakinya berbelok ke sebuah lorong dan...
Bruk
Tubuhnya terjatuh setelah menabrak sesuatu.
Manusia
Dengan panik Chuuya menarik pisau lipat dari tas pinggang nya lalu kembali berdiri.
"Jangan... mendekat!"
Sosok dihadapan nya hanya terdiam heran. Iris kecoklatan itu memperhatikan sekitar.
"Kemarilah."
Tanpa aba-aba, tangan nya yang berbalut perban menarik lengan Chuuya lalu mendekapnya dengan erat.
"Oi...apa yang-".
"Tenanglah-"
Sosok itu memojokan Chuuya hingga punggung nya membentur dinding namun masih tetap menyembunyikan tubuh kecil nya di dalam dekapan erat.
Beberapa manusia yang mengejar Chuuya berhenti. Menatap sosok brunette itu yang terlihat seperti sedang melakukan sebuah hubungan asmara.
"Oi...anak baru, bisakah kau melakukan nya di tempat lain? Atau bantu kami mencari penyusup. Kau dengan suara ledakan tadi kan?" Seru diantara mereka.
Sosok brunette menoleh, menatap mereka dengan tatapan dingin.
"Apa..kau tidak lihat? Aku akan membantu kalian nanti."
Perhatian beberapa orang itu teralih pada sebuah kaki lain yang tengah disembunyikan sosok brunette.
"Heh.. baiklah, ku kira kau tidak tertarik dengan wanita."
Sosok brunette tak menjawab hingga mereka pergi barulah saat itu ia membebaskan Chuuya.
Masih dalam keadaan waspada, Chuuya mendorongnya menjauh dan menodongkan mulut pisau ke arah nya.
"Begitukah cara mu berterima kasih pada seseorang yang telah menyelamatkan mu?"
Tak menjawab, Chuuya hanya melempar tatapan bengis pada nya.
"Berhentilah... membunuh habitat laut atau..kalian akan merasakan akibatnya." Seru Chuuya dingin.
Dengan kedua tangan yang dimasukan ke dalam saku, sosok brunette mengerjapkan mata heran.
"Bukan aku yang melakukan nya, aku hanya pekerja rendahan. Membersihkan ruangan ini dan sekoci yang telah kau hancurkan tadi. Terimakasih atas aksi mu ehm...pria kecil."
"Aku memiliki nama asal kau tahu, sialan."
Sebuah senyum tipis terlihat di wajah sosok brunette "Siapa nama mu kalau begitu? Agar aku dapat memanggil nama mu dengan benar."
"Nakahara Chuuya."
"Dazai Osamu, senang berkenalan dengan mu, Chuuya."
"Aku tidak mengajak mu berkenalan, dasar bodoh!"
Pria bernama Dazai hanya terkekeh pelan sebagai respon. Ia berjalan mendekat tanpa rasa takut dan dengan cepat merebut pisau lipat milik Chuuya untuk diamankan. Tangan nya kembali mendekap tubuh Chuuya.
"Apa yang kau lakukan, sialan?!"
"Aroma tubuh mu...bau laut. Atau memang laut disini sangat pekat aromanya? Dan lagi...mengapa kau menggunakan kerang sebagai jarum?"
Chuuya mendorong tubuh Dazai ketika dengan sengaja Dazai menjilat pipinya.
Sial...dia harus kembali ke laut.
"Suatu saat aku akan membunuh mu! Mackarel brengsek!"
Tak membiarkan Dazai melihat perubahan nya, Chuuya segera berlari menuju laut.
Berenang sedikit menjauh dan menatap bangunan yang telah sedikit berantakan itu dengan geram.
Besok..dia akan melakukan nya lagi.
Bersambung
Next?
25Januari 2020
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top