Chapter 27 Malam Yang Panjang
"aku?, mimpi burukmu"
Dazai Osamu x Reader
Bungo Stray Dogs (文豪ストレイドッグス, Bungō Sutorei Doggusu; lit. Literary Stray Dogs) is a manga written by Kafka Asagiri and illustrated by Sango Harukawa.
Genre : Tentukan Sendiri
Rate : T
Berterimakasihlah padaku, karna telah memperpanjang waktu hidup mu" ucap mu di tengah sunyinya laut malam, yang hanya terdengar angin dan percikan air menghantam mesin perahu kalian,
"aku tidak pernah sudi menerima hidup dari Iblis seperti mu"
"Siapa yang bilang, kau di beri pilihan untuk tetap hidup atau tidak ?" balas mu menatap lurus Yokohama yang terlihat masih tenang seperti malam-malam sebelumnya, sayang malam tenang itu tak berjalan lama.
Gemuruh berdatangan dari atas langit beserta benda mengkilap yang semakin lama semakin membesar seperti benda itu akan jatuh disini,
"bintang jatuh ?" tanya pastur itu,dunia ini tidak adil untukmu sungguh tidak adil untuk seorang wanita yang berusaha mencari kebahagiaannya.
"bukan, itu meteor" sanggah mu mengigit bibir bawah,
"Kau gila?, apa maksud mu itu meteor? kau tau seberapa besar benda itu?" tanya nya beruntun, membuat mu semakin berpikir keras apakah rencana yang kau susun ini akan berhasil menghentikan meteor nya atau tidak,
"aku tau!, ukuran besar nya bisa menghancurkan separuh kota atau bahkan lebih buruknya seluruh kota, untuk ukaran kecil nya bisa membuat kawah dan merusak kota keduanya sama saja beresiko untuk Yokohama yang dominan masyarakatnya tak memiliki kemampuan" pelabuhan sudah tak jauh, kau bisa melihat kalian mulai mendekat hanya beberapa kilometer dari sana.
"hubungi kepolisian, pihak berwenang atau apapun itu untuk segera mengevakuasi masyarakat secepatnya Meteor bukanlah rencana mereka, dengan adanya keributan seperti ini lebih memudah kan musuh memancing masyarakat keluar untuk melihat apa yang terjadi sementara sang pengendali pikiran atau semacam nya tengah bersiap untuk mengaktifkan kemampuannya" ia mengangguk setuju, perahu yang kalian tumpangi ini telah mengerahkan semua kapasitas mesinnya.
.
.
.
Kalian baru saja menginjakkan kaki di Yokohama, pria yang sedari tadi tengah bersama mu kini telah berjalan sempurna seolah-olah lubang peluru tak pernah memnembus dadanya,
"Apa yang kau lakukan padaku?" tanyanya sarkas
"dengar kita tak memiliki banyak waktu, kau sebagai penegak keadilan di kota ini harus memilih untuk tetap hidup dan ikut andil dalam menyelamatkan kota ini atau membawa ku kembali ke pulau itu lalu mati bersama?, semua pilihan ada di tangan mu" tanya mu tau jika kau mengabaikannnya lebih lama dari ini, sekali lagi dan lagi ia akan terus bertanya.
Pastur itu melihat seorang anak kecil yang menangis mencari orang tuanya di tengah-tengah riuh nya manusia yang tengah di efakuasi beberapa kali terdorong dan terbawa arus, ia mengepalkan tangannya ini pilihan yang berat menurutnya.
"apa rencana mu?" tanyanya yang telah membulatkan tekadnya, kau tersenyum senang,
"pertama-tama akan ku jelaskan sesuatu yang akan membuat mu sedikit terkejut"
"apa penjelasan itu di perlukan di waktu seperti ini?" bentak nya,
"Perlu!" balasmu,
"dengar kan aku agar kau tak terkejud nantinya, pada awalnya kau sudah sekarat dan tinggal menunggu menit sampai kau menemui ajal mu akan tetapi ku buat hidup mu jadi sedikit lebih lama, kau tau dengan melakukan ini malaikat pencabut nyawa akan memarahi ku tapi ya sudahlah, kau tidak akan mati selama aku hidup jadi jangan terkejut lagi dengan satu atau dua tusukan di jantung mu maupun organ vital lainnya" pria di depan mu itu mulai berkeringat, siapa yang tak takut jika akan memenuhi ajalnya yang awal nya tak disangka-sangka dan kini kau mengabarkan padanya nyanya ada ditangan mu.
"cukup dengan keterkejutan mu, kau harus melakukan yang kau bisa selama kau hidup di dunia ini, dan lagi bahkan jika kau tak mati ku saran kan untuk menghindari luka apapun, sayatan, tusukan ataupun benturan sebagai mayat yang tak jadi mati, kau tetap merasakan rasa sakit dan rasa sakit yang kau rasakan tiga kali lipat dari rasa sakit manusia normal" kau menatapnya matanya melihat kesungguhan yang berkobar di mata peraknya,
"aku bisa menahan segala rasa sakit"
"Tidak!, kau tidak bisa. Saat ini kau berkata kau bisa menahannya akan tetapi setelah sesuatu menusuk mu kau akan memohon agar mati namun tak bisa luka akan segera beregenerasi jika ingin bertahan sampai luka itu sembuh" ,
"Aku mengerti, apa ini kemampuan mu semacam benang merah yang mengikat seseorang?" tanya nya memperhatikan mu lebih detail siapa tau menemukan perantara yang mengikat kalian,
"aku harap hanya itu kemampuan ku, akan tetapi nyatanya aku tidak hanya membuat benang merah akan tetapi menyambung, memperbaiki dan memotongnya, kau pergilah ke tempat mu katakan semua yang kau ketahui pada mereka aku akan pergi ke suatu tempat untuk mencari bantuan" kau meninggalkannya yang masih termangu berdiri, tidak pria itu tidak termangu diam disana melain kan gemetaran mengetahui siapa dirimu yang sebenarnya.
.
.
.
Kau menerobos lautan manusia yang sepertinya mulai menggila itu, konflik di mulai ketika salah seorang menyenggol yang lainnya mereka bertengkar dan saling melukai, kemudian beberapa ingin menghelai nya dan mereka juga malah ikut termakan arus konflik yang terjadi saling membunuh dan menciptakan kebencian satu sama lainnya.
Brakkk.....
"aduh...." lenguh mu tertabrak seseorang sampai tersungkur menambah luka lecet di tubuhmu,
"Lihat-lihat kalau ja-" pria dengan tinggi kurang lebih 160 cm yang hampir sejajar dengan mu itu menatap mu tercekat, sudah berapa lama kalian tidak bertemu namun ingatannya tentang mu masih terasa segar,
"(Full Name)" pria pendek itu mengulurkan tangannya sebagai permintaan maaf, kau menerima nya sedikit membersihkan baju putih yang sudah tak berbentuk lagi dengan darah dan debu disana-sini,
"Nakahara Cumin?" tanya nya mu menciptakan kedutan besar di dahinya,
(Cumin = Itu nama rempah-rampah)
"CHUUYAAAAAA, nama ku Nakara CHUUYA" ia membenarkan tapi tetap saja terlalu sulit untuk kau ucapkan,
"ku dengar kau ditangkap atas kasus Deuz, (Name)?, siapa sangka gadis yang hidup di bayang-bayang Dazai adalah seseorang yang menyeramkan , bukan kah harusnya kau sudah di eksekusi?, apa kau melarikan diri dan menambah daftar hitam mu?" tanya nya tertawa,
"kalau begitu, datanglah ke port mafia kami selau mempunyai tempat untuk orang-orang seperti mu, dan aku sungguh tak sabar melihat wajah Dazai mengetahui kekasihnya berada di naungan port mafia" ia mulai berceloteh, sungguh celotehan yang tak berguna menurut mu.
"tanpa kau beritahu pun , aku akan tetap datang ke port mafia" nyata mu berjalan mendahuluinya,
"aaaaah .... kau juga tak memiliki tempat untuk berlindung, sudah pergi lah, pergi-pergi sana" kau mengangguk namun setelah beberapa langkah menjauh dari Chuuya kembali kau menatapnya penuh harap seperti layaknya anak kucing yang kelaparan,
"Hentikan tatapan menjijikkan itu!, sekarang apa mau mu?" seperti biasanya Chuuya masih tetap menjadi Chuuya bahkan untuk mengakui bahwa baru saja kau terlihat imut,
"Cumin, "
""Chuuya!" sekatnya,
"markas yang mana tempat Rentarou tinggal?"
"eh?"
.
.
Kau mendapat benjolan di kepala mu, sebuah penghargaan yang kau dapat dari Chuuya akan kepolosan mu atau mungkin telah menjangkau kata bodoh.
"Jika tak tau dimana markas port mafia, tak usah sok ingin bergabunng dengan kami" umpatnya ikut berlari menggendongmu, ia hanya terlihat marah dan Tsundere namun sesungguh nya ia pria yang baik buktinya saja ia mau menggendongmu yang bertelanjang kaki takut terjadi apa-apa dan kau akan merengek di jalan katanya.
Namun dia pasti khawatir padamu kau tau itu semenjak ia menatap pakaian mu yang compang-camping.
(Tsundere = malu-malu kucing :v)
"siapa bilang aku akan menjadi salah satu dari kalian?" pernyataan mu hampir saja membuat nya melemparmu ke udara, repot-repot ia meninggalkan sebentar misi nya dan kembali hanya untuk mengantar mu, ia memang tak mengerti apa kemampuan mu namun menjadi Deuz yang bahkan mengelabui Edogawa Rampo saja adalah hal yang luar biasa.
"kau mau aku melemparmu sejauh mata mu memandang dengan Kemampuan ku?" tanyanya geram,
"tidak, hanya tolong anatar aku ke Renta-, maksud ku Mori san pimpinan tertinggi port mafia"
"apa yang kau rencanakan (Name)?, apa jangan-jangan Dazai ada hubungannya dengan ini?, kau ingin menyusup ke organisasi kami (Name)? Jika kau benar-benar maka aku takkan segan" Chuuya menggeram bersiap membanting mu kapan saja dari punggungnya,
"apa kau sudah selesai Cumin?" tanya mu tiba-tiba hawa dingin itu kembali menyelimuti mu menyebar hawa dingin di punggung Chuuya,
Plukkk....
kau menatapnya datar setelah memukul pelan kepalanya, ia mengaduh kesakitan lalu menatap mu marah benar- benar sosok sempurna untuk seorang Tsundere,
"Dazai ataupun Agensi Detektif Bersenjata tidak ada hubungannya dengan apa yang ku lakukan saat ini, kau harus mengantarkan ku ke Mori san sekarang atau malam ini akan jadi malam terakhir kau mengenal Yokohama" ucap mu dengan nada datar, meyakinkan nya bahwa kau tidak main-main dengan perkataan mu.
"aku tak mengerti dengan apa yang kau katakan, tapi tetap tenang disana putri,ajudan mu ini akan mengantar mu ketujuan namun aku tak yakin kau akan selamat" Chuuya mengaktifkan kemampuan manipulasi gravitasi nya mempercepat gerakan kalian,
"konyol sekali" kau menutup mata mu, sementara Chuuya membual dan mengeluh tentang semasa hidupnya menjadi partner Dazai Osamu,
biarkan kau beristirahat sejenak kau lelah hari ini dan jantung mu tak mau berhenti berdetak memprediksi kemungkinan kau akan menemui Dazai Osamu sendiri.
.
.
"Oiii... putri tidur" Chuuya sedikit mengguncang mu yang berada di punggungnya, sukses membuat mu terbangun dari tidur yang tak bermimpi milik mu,
"Apa?" tanyamu masih mengumpulkan kesadaran,
"kita sudah sampai, kini kau berada di depan pimpinan tertinggi Port Mafia" berhasil, kau berhasil mengumpulkan seluruh kesadaran mu dan benar-benar sadar kini kau berhadapan secara langsung dengan Mori Ougai, dan beberapa eksekutif yang menatap mu intens,
"begitukah cara kalian memperlakukan tamu? " tanyamu setelah sukses mengumpulkan kesadaran.
Haloo...
Minal Aidzin Wal Faid'zin yah...
(Sengaja balik deket deket lebaran biar di maafin slow update :v)
Jan minta thr ke Author yah
Abis lebaran Author malah kere (╯°□°)╯︵ ┻━┻
Habis udah ga di kasih thr lagi
Udah gede katanya (╥﹏╥)
Padahal thr itu
Bagai ritual wajib tiap taun pas lebaran, abis dapet thr pulang pulang beli jajan + paketan deh 😂
Happy reading...
*Sebelum membaca di sarankan menekan tanda bintang di bawah,
Apresiasi anda sangat berarti bagi saya :)
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top