Chapter 26 Gadis Ku Yang Malang

Mungkin juga menemui seseorang...
Bungo Stray Dogs (文豪ストレイドッグス, Bungō Sutorei Doggusu; lit. Literary Stray Dogs) is a manga written by Kafka Asagiri and illustrated by Sango Harukawa.

Genre : Tentukan Sendiri

Rate : T
.
.
.

Lalu kami melanjutkan perjalanan menuju markas dimana aku dan Chuuya akan beristirahat sebentar setelah perjalanan panjang kami.
.

.

" kami mengumpulkan beberapa rekaman yang berhasil di tangkap cctv sebelum korban diculik, pelaku mengelabui kamera dan menyerupai anggota Port Mafia" aku tau, aku tau bahwa mereka tidak memiliki bukti yang cukup, menghabiskan waktu untuk melihat satu persatu rekaman itu sungguh tidak berguna, jadi ku tinggal kan saja Chuuya dan lainnya disini.

Rencana ku memang ingin menemui (Name) setelah sekian lama, namun jika beruntung malam ini aku bisa melihat dengan mata kepala ku sendiri bagaimana kronologi penculikan itu,

Derap langkah mendominasi gang sepi dimana aku berjalan, gang ini terlihat sangat angker dan rawan akan pria jahat seolah-olah hantu pun akan muncul tepat di hadapan ku,
"Kali ini kurang beruntung kah" ujarku, tak menemukan apapun benar-benar sial, setidaknya ia harus memastikan (Name) baik-baik saja,
.

.

Aku menemukan Restoran cepat saji dimana (Name) bekerja, waktu menunjukkan pukul 20.23 namun aku tak melihat (Name) sampai saat makanan yang ku pesan telah mendingin pun,

" apa mungkin dia bekerja di dapur? " tanyaku pada diriku sendiri, tak menyentuh makanan ku segera ku berdiri menuju kasir,

" permisi, apa disini bekerja seorang gadis berusia 15 tahun? " tanya ku pada kasir itu,
" maksud mu (Name)?, yah... Dia bekerja disini sampai 2 minggu yang lalu menghilang tanpa sempat menerima gajinya" jawab pria itu,

" anu, apa anda keluarga nya? Kami sempat khawatir dengannya yang tiba-tiba menghilang, sebelumnya (Name) tidak pernah mengambil cuti tanpa izin seperti ini ia seorang pekerja keras, apa ia baik-baik saja? " tanyanya,

sudah kuduga dimana pun (Name) tetap menjadi, (Name) yang menarik, aku mengangguk walau aku tak tau apa kau benar baik-baik saja atau tidak aku belum tau pasti.

Selanjutnya kakiku membawa ku pergi ke apartemen mu namun nihil, aku tak menemukan mu disana dan pemilik apartemen sempat juga bilang bahwa kau menghilang 2 minggu yang lalu,
Aku menaruh harapan yang besar pada Panti, dan mereka bilang kau juga tak lagi mengunjungi panti akhir-akhir ini.

Aku mulai merasa ada yang ganjal, perasaan aneh yang mungkin bisa kusebut dengan "Khawatir "? ,
Kaki ku kembali melangkah menuju markas kami, disana aku di sambut Chuuya dengan rentetan omelannya, aku suka melihat Chuuya marah, jika itu terjadi maka aku akan menggodanya namun kali ini berbeda,
Kali ini aku mengacuhkannya dan sempat membuatnya bungkam,

" hei, apa kau baik-baik saja?" tanyanya, Chuuya memang type tsundere yang cocok di goda,
" aku baru saja bermaksud bertemu seorang wanita, tapi ia tak ada dimanapun sepertinya dia lari bersama selingkuhannya" ucap ku asal membohongi nya, mungkin mengganggu Chuuya bisa membuat ku lebih baik, butuh beberapa detik sampai ia mulai bereaksi dengan ucapanku.

" seorang wanita?, kau sudah memiliki kekasih? " tanya nya dengan wajah penasaran,
" bagaimana bisa kau memiliki seorang kekasih?, dimana ia tinggal?, lalu apa kau yakin ia bisa menerima pekerjaan mu?, dan bagaimana dia bisa kabur dengan pria lain? " tanya Chuuya beruntun,
" dia kan kekasih ku, mengapa jadi kau yang mencemaskan hubungan kami?, apa kau ingin jadi pihak keti-" tatapan ku berhenti pada layar komputer yang menunjukkan siluet orang yang kukenal,
" (Name)? " mata ku tak beralih menatap komputer itu,
" hah?, apa? " aku langsung menyuruh mereka untuk mereplay rekaman cctv yang baru saja ku lihat,
" ada apa?, gadis ini? Gadis kecil ini kekasihmu? " tanya Chuuya lagi, aku mengacuhkannya, perasaan tak enak ku terbukti benar, kasus penculikan ini juga memakan (Name) sebagai korban.
" tampilkan seluruh rekaman di sekitar tempat kejadian, seluruh cctv yang berdekatan" titah ku mencoba tenang, mereka melakukan apa yang ku mau dengan cepat,
Seluruh cctv yang menangkap rekaman dimana (Name) di culik sampai pada titik gelap dimana pelaku hilang,

" kapan rekaman ini diambil? " tanyaku, semoga belum lama ini,
" sekitar 2 minggu yang lalu" jawab mereka, baiklah aku mulai merasa ketakutan, aku tak takut jika saja nyawa ku lah yang berada diujung kematian, namun hal ini berbeda nyawa (Name) di pertaruhkan disini, (Name) adalah tanggung jawab ku,
Aku memutar otak ku dan memprediksi apa saja yang mungkin terjadi, setelah kami bergerak, mungkin saja aku akan mati jika mengambil langkah ini.

" Chuuya! " seruku setelah menemukan ide yang bisa membunuhku,

" hah?, apa? " jawab Chuuya yang sedari tadi berada disisiku memperhatikan rekam cctv,
" jadilah seorang gadis cilik" yah..., Chuuya lah yang akan membunuhku.
.

.

Aku menatap gadis cilik yang berjalan perlahan di gang sempit itu, kakinya gemetar kedinginan dan ia memeluk buku yang cukup tebal,
Cukup lama kami menunggu, sampai tiba-tiba di belakang gadis itu kulihat seseorang tengah bersiap membekap nya dengan obat bius,
Gadis malang itu memberontak, sampai ia kehilangan kesadarannya,
" lain kali, jangan pulang malam anak kecil" pelaku kejahatan berbisik pada telinganya,

" jadi seperti ini kalian menculik seseorang?" tanya ku yang muncul dari suatu tempat tanpa ia sadari, pria itu cukup terkejut dan menjaga jarak antara kami sambil menenteng tubuh gadis malang itu,
" siapa kau? " tanya nya padaku,
" aku??, hanya pahlawan yang berniat menyelamatkan gadis kecil di tangan mu itu, benarkan nak? " ujarku, gadis itu terbangun, mengutuk ku dengan mulut indahnya,
" setelah samptau di jepang aku akan membunuhmu Dazai" ucapanya persis seperti seorang putri tsundere,
" kau masih bangun" pria itu melempar Chuuya agak menjauh darinya, tanpa pikir dua kali ia mencari jalan keluar dan berniat menghilang di kegelapan,
" lain kali jangan menculik di gang sempit pak" saran ku, kami telah mengepung gang ini, tidak ada celah untuk lari wajahnya ketakutan, ia mengambil pistol dan menodongkannya pada kepalanya sendiri,

" Chuuya! " seruku, Chuuya langsung mengerti dan mengaktifkan kemampuan gravitasi nya untuk meringkus pria ini sebelum ia berhasil menarik pelatuknya dan bunuh diri.

Aku menghampiri tubuh tak berdaya nya, berbisik
" nah sekarang, pilihan ada di tangan mu, akankah kau memilih untuk bicara atau menjerit? " tanya ku,
Aku menyerahkan dia pada anggota yang lain sementara aku sendiri menghampiri Chuuya, berniat memuji kehebatannya.

" kerja bagus partner" puji ku, matanya berkilauan merona,
" tentu saja pasti berat berperan menjadi gadis tsundere berumur 15 tahun? " tawa ku kemudian, dan dia benar-benar mencekik ku.
.

.


*Btw itu Chuuya ver Cewe, lol hoe cute 😍😍😍.

Aku tak bisa berkonsentrasi sama sekali, benar memang jika aku telah menyusun strategi dan menjelaskan pada mereka semua, kami akan bergerak ketika fajar terbenam,
Namun entah karna alasan apa hati ku tak tenang, apa (Name) baik-baik saja? pertanyaan yang sama terulang kembali di benak ku,
Ku tatap nanar foto kami bertiga disana ada aku, Odasaku dan Ango, bergeser pada foto berikutnya masih berdiri tiga orang lengkap, namun dengan tambahan makhluk kecil di dekapan Odasaku,

" Imut" kekeh ku, (Name) selalu menjadi bahan godaan yang menarik, sifatnya selalu mengabaikan ku sekaligus hangat padaku, ia menganggap ku aneh dan kami sering bersikukuh antara hobi ku dan keteguhannya, akan tetapi sampai detik ini pun (Name) tak pernah ber keinginan meninggalkan ku bahkan dengan pekerjaan ku yang hina ini.

Aku menatap penuh kenangan semua foto-foto itu, sahabatku tak lagi ada di dunia satu-satunya hal yang ia titip kan padaku adalah putri angkatnya,
Beralih pada kotak pesan (Name) aku kembali terkikik geli, ia selalu mengirimiku kabar nya dan terkadang membuat lelucon kecil,

Setiap perhatian kecil yang ia berikan padaku sangat membantu, menghangatkan dari dalam jiwa yang hampir mati ini,
Aku menginginkan kematian yang ku dambakan, tapi (Name), (Name) selalu menarikku ketika aku telah berada di ujung jurang dan beriap untuk terjun,
Senyum nya, perhatiannya, semua yang ada di dirinya menarik perhatian ku, mencegahku untuk mengakhiri hidup bahkan sebelum kusadari,

"Mungkin aku jatuh cinta"

langsung saja ku tepis pemikiran itu jauh-jauh, mana mungkin aku jatuh cinta dengan putri sahabatku sendiri, lagi pula aku ini bertanggung jawab atas dirinya bukan malah memanfaatkan kesempatan ini untuk jatuh cinta padanya.

" Dazai, fajar sebentar lagi terbenam" Chuuya menegurku, aku sedikit menoleh lalu menatap senja yang semakin menghilang lagi,
" ada apa dengan mu? " tanya nya memasang wajah penasaran lagi, Cih.... Menganggu saja,

" masih memikirkan gadis kecil itu?, dasar lolicon " celetuk Chuuya,
" yahhh.... Yahhhh, terserah apa katamu, toh di rahim gadis kecil itu telah tertanam bayi ku" ucapku berbohong lagi, Chuuya memukul pagar pembatas saking terkejut nya
" anak mu kau bilang???, sejak kapan?, apa itu alasan mengapa kau ikut ke Eropa? untuk menengok anak mu tapi kekasih mu itu di culik? " tanya Chuuya berentetan,
" kita harus menyelamatkan kekasih mu itu kan?, ayo cepat pergi" Chuuya menarik lengan ku, meskipun ia mendapat gelar pemilik beladiri terbaik di port mafia namun sebenarnya ia orang baik,
" tapi aku cuma bohong" berakhir lah diriku dengan cekikannya,
.

.

"Dazai?, apa kau yakin kita akan menyusup sendirian ?, markas ini terlalu besar"
" tapi tidak terlalu besar untuk kau tangani bukan Chuuya? " tanya ku padanya, strategi kami adalah membekukan seluruh pelaku, menemukan dalang dibalik penculikan ini, setelah dua masalah itu teratasi anggota lain akan menyelamatkan korban untuk mengambil kesaksian mereka.

" sialan, kau berencana membuatku menggunakan kekuatan itu? " decih Chuuya,
" hanya jika kita tak memiliki pilihan lain " jawab ku santai menyusup ke markas besar itu,
Kami menyusuri setiap lorong gelap tanpa bantuan cahaya apapun, toh lorong sepertinya tak memiliki cabang dan hanya menuju satu tempat,

Mata kami disambut oleh cahaya putih, tempat ini sangat bersih dan sepi sementara kami melihat tabung-tabung kaca yang didalam nya terdapat tubuh anak-anak kecil.

" sepertinya ini tempat penelitian gila Dazai" ujar Chuuya memaksaku pergi dari sana, namun aku tak bergeming terus saja menatap apa yang ada di balik kaca-kaca itu,
Mayat mereka masih segar, mungkin baru hari ini mereka mati, anak-anak yang malang memang,
Lalu ku temukan lingkaran sihir di bawah mereka, ku teliti lagi di setiap tabung terdapat lubang - lubang yang mengeluarkan suhu berbeda, salah satu tabung membeku, satu nya lagi memanas, aku tak tau apa sisanya namun sepertinya fasilitas ini digunakan untuk memasukkan secara paksa sebuah kemampuan pada anak-anak.

" peniliti yang gila " tawa ku meremehkan, mungkin saja dalang di balik semua ini ingin membentuk sebuah pasukan berkemampuan yang mampu menggerakkan dunia di bawah tahtanya,
Aku dan Chuuya berpisah, sepertinya kami datang di waktu yang salah ketika semua orang tak ada disini,
Aku masih berjalan tenang toh tidak ada cctv yang mengawasi kami, benar-benar penelitian rahasia yang bahkan kegiatannya takkan di simpan di rekaman manapun.

Aku melewati sel penjara dimana tak ada satupun korban yang hidup, semua penghuni penjara adalah mayat-mayat anak-anak berumur 10-16 tahun yang telah membusuk disini, mayat-mayat ini bahkan tidak dikebumikan, siapa juga yang mau repot mengubur mayat sebanyak ini, sungguh organisasi yang mengerikan.

" (Name) chan, gadis kecil yang baik kau siap? " aku mendengar nama yang familiar di telinga ku, langsung saja ku kejar dari mana asal suara itu,
Berhenti di sebuah ruangan, ku temukan suara itu berasal ruangan itu, sekali lagi aku memastikannya, namun hanya sedikit saja pintu ini terbuka, menampakkan kepala seorang gadis kecil yang mengganjal pintu.

" Tolong aku" racaunya,

" Dr san, apa yang kau lakukan? " ku dengar suara (Name) ku meninggi, aku tak punya pilihan lagi, mendobrak pintu ini akan melukai gadis di baliknya, jika aku tak mendobrak nya aku yakin sesuatu yang buruk akan terjadi pada (Name),

" hei nak, dengar kan aku, aku akan menyelamatkan mu tapi bisakah kau bergeser sedikit" aku berkata padanya, badan lemahnya mengangguk lalu bergeser sedikit, hanya sedikit namun ku tau ia tengah berjuang setengah mati,
" Tidak!, lepaskan aku kumohon" ku dengar suara (Name) lagi, apa yang terjadi di balik pintu ini?, tangan ku mulai kedinginan memikirkan nasib (Name) ku,

Sebuah celah yang cukup untuk ku masuki, membawa ku ke pemandangan yang membakar seluruh amarah ku, seseorang menindih (Name) sementara (Name) yang berada di bawahnya menjerit kesakitan,

" siapa kau? " tanya nya terkejut melihat tamu tak diundang datang ke pesta nya,
Di kaki ku ku temukan lebih dari satu gadis yang bernasib sama, mereka telanjang bulat sementara luka gores ada di mana-mana,

" aku?, mimpi burukmu" orang ini lebih dari sekedar sampah, ia lebih bejat dari boss port mafia yang hanya memelihara Elise, namun di dunia kelam yang selama ini ku tekuni hal seperti Pedofilia bukan hal baru, yang membuat ku marah adalah dia memperkosa (Name),(Name) milikku ku.

End Of Flashback

Alohaaaaaa......

Maaf yah udah ga update setiap hari dan bikin ceritanya gantung banget 😭😭😭.

Hari ini jawaban atas pertanyaan kalian telah disampaikan Pihak Wattpad ke Yukitan 😘😘😘

Masa dari kemaren Notif baru masuk semua 😭😭

Aku kan jadi ga tau....

Oke sekian 5 detik bersama Yukitan

Adios~

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top