Chapter 24 Sekali Lagi Aku Akan Berdiri

"Semoga saja....”

Bungo Stray Dogs (文豪ストレイドッグス, Bungō Sutorei Doggusu; lit. Literary Stray Dogs) is a manga written by Kafka Asagiri and illustrated by Sango Harukawa.

Genre : Tentukan Sendiri

Rate : T
.
.
.

Sebuah peluru melesat menembus salah seorang petugas yang menemani eksekusi mu, kau tetap diam tak bergeming sementara hakim itu telah menodong pistol padamu.

Amarah memuncak tanpa kau ketahui sebabnya.

"apa sekarang pelayan tuhan ingin menodai tangannya dengan darah seorang pendosa? " tanya mu,
"apa yang kau lakukan?, apa ini rencana mu untuk melarikan diri? " tanya nya, kau menggeleng lalu tertawa menggila.

"apa yang kau katakan?,  aku tengah duduk tenang menunggu kematian ku yang indah disini" tatapmu sedikit terkikik geli melihat wajah panik nya,
" awas arah jam 3 " kau menendang kaki nya hingga ia terpeleset, menyelamatkan nyawa nya bukan lah kerugian besar,
dia mengaduh,  dan kau hanya mengangkat bahu mu seolah-olah mengatakan "yang penting kau selamat bukan? " .

Hakim itu memasang siaga satu,  tak ada lagi pengawas yang masih hidup kecuali dirinya sendiri,
"mereka tak mengincarmu, aku masih meragukan bahwa mereka tidak ada hubungannya dengan mu" pastur itu menodong kan pistol nya padamu,

"Siapapun kau, keluarlah sebelum peluru ini menembus kepala gadis ini" ancam nya, kau terkikik geli bukan ide buruk memancing seseorang dengan sandra.

Sunyi... 

Masih kalian rasakan senja telah berakhir gelapnya malam tanpa penerangan pondok.

Clakk.....

"awas... " kali ini kau mendorong pastur itu sampai menindihnya, kau tau dia ada disana.

Ia baru saja mengincar kepala pastur ini dari belakang berniat memecahkan nya sampai isi otaknya berhamburan,
"lepaskan aku,  kita harus keluar dari sini!!" bentak mu, 
"tidak..., kau sudah jadi tanggung jawab ku, persoalan ini biar aku yang urus Inoryoku... " kau tak habis pikir pastur ini satu dari ribuan penduduk Yokohama yang memiliki kemampuan.

Dalam sekejap kami dilindungi prisai tak kasat mata,  meskipun kau sebut tak kasat mata prisai itu juga memercikkan api ketika amunisi peluru bertemu prisai tersebut,
"lakukan sesuatu!!" sentakmu,

Terlambat, musuh yang kalian hadapi terlalu cepat bahkan untuk merapal sebuah kemampuan walaupun kau tak yakin apapkah musuh juga cukup kuat.

Peluru itu menembus jantung pastur itu membuat nya tersungkur penuh darah disana-sini.

“Oiiiii....” belum selesai kau panggil dirinya, sebuah benda menggelinding menyentuh kaki mu dan kau tau benda yang menggelinding barusan itu apa, Dazai memiliki banyak yang seperti itu bahkan dengan daya ledak yang mungkin lebih kuat dari yang satu ini.

Kau tak memiliki banyak waktu untuk berdiam diri bergelut dengan kenangan bodoh ketika Dazai membawa pulang sebuah peti mati berisi bom yang jika di tarik satu saja pelatuknya akan memacu ledakan dari bom yang lain.

Brakkkk.....

kau tendang sekuat tenaga tubuh pastur itu, walaupun gelap nya pondok tanpa cahaya ini agak membatasi penghelihatan kalian , dan meskipun kau tak tau pasti apakah pastur itu telah meninggal atau masih berjuang merenggang nyawa setidaknya tubuhnya tak hancur berantakan di pondok yang juga kotor tak terawat ini,

“sial” lenguh mu, sepertinya serpihan kayu melukai salah satu kaki mu membuanya terasa perih,
Bom itu menghancurkan dinding pondok, membuat sinar rembulan meresak masuk sedikit memberi penerangan pada mata kalian yang hampir terbiasa dengan gelap nya pondok. Seseorang berdiri dihadapan mu yang tersungkur di tanah bersama kursi kejut yang tak kunjung lepas dari mu.

“Ini benar-benar kau kan Anee-sama?”tanya nya

(Anee- sama : kakak perempuan)

“Aku tidak mengenal mu” geram mu, ia membantu mu mendirikan kursi kejut yang masih menempel bersama mu, kau mengerjap sekali lagi menyesuaikan takaran cahaya yang masuk ke retina mu dan memperhatikan wajah pria di depan mu ini. Giginya bertaring layaknya pemeran jahat dalam film matanya berbeda warna di sisi kiri matanya berwarna merah sementara disisi lainnya tak bewarna dan wajahnya hampir tak berbentuk sepertinya hanya sebuah kebakaran besar atau kecelakaan yang mengerikan yang dapat membuat nya sampai seperti itu.

“Kau?, apa yang terjadi pada wajah mu ?” tak dapat menyembunyikan rasa penasaran mu begitu saja kau bertanya padanya, padahal kau tau bisa saja itu sebuah luka yang menyakitkan baginya bagik mental juga fisik nya,

“Anee-sama, terimakasih telah sudi bertanya pada orang yang tak ada apa-apanya ini” ia menatap mu gembira, tatapan seorang maniak mungkin?,

“Luka ini?, ini di sebabkan tidak adilnya dunia, dan gagalnya manusia maupun seorang pemimpin tapi kau akan menghapuskan itu semua kan Anee sama? Kau akan menghapuskan ketidak adilan serta kesengsaraan di dunia ini, aku tau kau bisa kakak tertua yang menceritakan itu pada kami” penjelasannya sama sekali tak membuat mu mengerti, apa maksud nya ketidak adilan? Apa ia korban diskriminasi ? dan siapa kakak tertua itu apa ia mengenal mu?.

“Anee-sama, kau tak perlu memasang wajah bingung seperti itu tugas mu adalah yang paling mulia dari pada kami semua kakak tertua telah mempersiapkan semua yang kau butuhkan sementara Anee sama, kau menciptakan Kiamat yang kami impikan”

“Kiamat?, aku?” tenggorokan mu tercekat, bagaimana bisa kau dan tangan kecil mu itu menciptakan kiamat ...

“Benar, kau tau ritualnya di lakukan disini? di kota Yokohama ini, Anee-sama kau tau apa yang terjadi ketika sebuah kota terpilih sebagai tempat ritual nya? kota ini akan meghilang lebih parah nya hancur lalu kota ini akan hilang dari peradaban dan sejarah takkan ada yang mengingat nya, takkan ada yang tersisa dari kota ini bahkan setiap serangga yang hidup di dalamnya”

kali ini kau menatap nya marah, menghancurkan kota yang beberapa tahun telah kau singgahi katanya?, apa ia bodoh atau apa kota ini dicintai oleh Port Mafia dan Agensi Detektif Bersenjata juga bertugas menjaga kota ini,
“Kau gila” celetuk mu menatap nya intens,

“kau benar Anee-sama, semua yang ada di organisasi kita akan menggila jika kiamat tidak terjadi” ia terkikik senang,
“Ah .... Kakak tertua juga telah mempersiapkan sebuah hadiah, sebelum ia menikahi mu, kami akan menghancurkan isi Yokohama kakak tertua membuat sekenario terbaik dimana penduduk kota ini saling membunuh, saling membenci dan saling mengutuk membuat seluruh organisasi yang mencintai ini kewalahan” kau mengabaikannya, bergelut dengan pikiran mu sendiri,

“kau tau? Agensi Detekfi Bersenjata yang telah membuat mu berada di tempat ini dan hampir menemui ajal mu?, kakak tertua akan memberikan siksaan terbaik sebelum kami semua menghancurkannya berkeping keping, ah bukan ... buklan berkeping-kepinbg melainkan bahkan abu tulang-belulang mereka pun tak tersisa”

Kau bungkam....

Gemetaran melanda mu, telapak tangan mu berkeringat rasanya seluruh tenaga mu di menguap entah kemana,
“Bagaimana Anee-san?, kado pernikahan yang disiapkan kakak tertua untuk mu bukan kah sangat indah?, kau akan duduk di singgasana mu dan melihat bagaimana kami menghancurkan mereka”

“.....”

“.....”

“aku mendengar semua tentang mu dari kakak tertua, kau adalah ciptaan yang paling indah, kuat dan cantik dari apapun, tapi kali ini biarkan para pengagum berat mu ini yang membalaskan dendam pada kota yang tak pernah mencintai mu ini, kau akan ada disana duduk di samping kakak tertua di singgasana tertinggi melihat kota ini tenggelam dan takkan pernah di temukan atau diingat oleh siapapun”ia tetap berceloteh meskipun hawa dingin telah menyergap tubuhnya,

Brakkkkkk....

Trakkkk....

“Bisa kau hentikan celotehan mu itu?, telinga ku sakit mendengarnya” ucap mu yang kini telah berpindah tempat secepat kilat di hadapannya, posisi kalian benar-benar berbeda sekarang ia yang telah tersungkur di tanah entah sejak kapan dan kau berdiri menodong kan pistol pada kepalanya,

“Anee-sama seperti yang di katakan kau sangat keren”
“Jangan bergerak dari situ, atau peluru ini akan menembus kepala mu dan membuat isinya berhamburan” ucap mu serius, genggaman pistol di tangan mu mantap seolah tak gentar akan menekan pelatuk nya jika ia bergerak sedikit saja dari sana,

“Baik-baik aku tidak akan bergerak” ia mengangkat tangan pasrah lalu terkikik, membuat mu semakin tak suka
Inoryoku” dalam sekejap mata ia sudah ada di belakang mu lengkap dengan sebuah pisau tajam yang kau yakin sedikit saja kau bergerak dari sana benda tajam itu akan menggores leher mu atau yang lebih parah nya menanggal kan kepala mu.

“Teleport kah?, sungguh kemampuan yang berguna sayang tidak untuk ku” dalam sekejap kalian berpindah lagi kau yang berada di belakangnya mematahkan kedua tangannya dan mendorongnya sampai terjatuh ,

“aku akan mengasihani mu dengan mengulang pertanyaan ini padamu, Siapa kalian, apa tujuan kalian, berapa orang yang ada di organisasi kalian dan siapa itu kakak tertua” pondok itu seolah membeku terkalah kan oleh dingin nya hawa tubuh mu,

“Heheh.... kau yakin akan melakukan ini padaku Anee-sama?, kemampuan ku adalah aku dapat mengirim tubuh ku sejauh apapun mata memandang, mematah kan dua tangan saja kau pikir cukup ?” ia tertawa layaknya manusia yang rusak di dalamnya ,

“kau benar, kurasa tidak cukup mematah kan kedua tangan mu” kau berdiri mengambil sebilah pisau yang ia jatuhkan,

“kau sangat mencintai kemampuan mu bukan?, akan ku berikan kau kesempatan untuk berbicara karna dasarnya kau bukan lah satu-satu nya makhluk yang rusak di sini, jawab pertanyaan ku” hawa dingin semakin mendominasi kalian, lidah nya kelu bahkan untuk memberi sebuah penjelasan takut akan tatapan mu yang tak bisa ia jelaskan tentu saja benar katamu, dirinya bukan satu-satunya makhluk rusak di tempat ini.

Crattt....

Kau menggores satu-satunya mata miliknya yang tersisa membuat darah itu menodai pipimu,

“aku tidak suka menunggu lama, kau tau aku telah menghancur kan kemampuan mu dengan membutakan satu-satunya mata mu yang tersisa selanjutnya akan ku beri tau apa yang akan ku lakukan setelah ini” suara nya melengking, marah padamu tapi kemarahannya bukan apa apa di banding kan kemarahan mu,

“kau inginkan kiamat untuk dunia ini?, maka aku akan melakukan sebalik nya sampai kau mati kehabisan darah disini pun dunia ini masih akan tetap utuh, masih dengan ketidak adilan yang akan menyiksa jiwa mu dan mnghalau nya sampai ke nirvana, kau akan menjerit kesakitan disini dan tak seorang pun bisa menolong mu, itu sebuah kutukan yang ku berikan padamu sekarang benci aku, benci aku dengan seluruh darah dan tulang mu”bisik mu panjang padanya, ia menjerit. Menjerit ketakutan akan kutukan mu.

Kau meninggalkan nya yang mulai menggeliat gila di tanah, beralih ketubuh pastur yang tak kunjung mati itu namun masih merenggang nyawa
“aku tau kau melihat ku sejak awal” kau tersenyum padanya,

“kau seorang wanita Iblis” sumpah nya padamu dengan susah payah, bernafas saja kini adalah hal sulit untuknya dan dia masih ingin membuang energi untuk menyumpah mu,

“aku tidak peduli dengan kutukan mu, sekarang ikut aku” kau membopong tubuh nya dengan tenan, perbedaan berat antara kalian sungguh tak mengganggu mu, toh dermaga tepat kapal perahu kalian menuju ke kota sangat dekat dengan pondok ini.

Sebelumnya Author mohon maaf,  soalnya "keliatannya" telat update

Ga tau sama Apk nya tiba tiba error gitu jadi notif ga masuk....

Eh pas ditinggal pasrah bentar

Ternyata Author san dapet kejutan dari Game sebelah,  Card Idamannnn 😳😳😳😍

Gini nih yang bikin dilema mau nulis Ff apa ngegame 😂😂😂

Wkwkwk

Sekian 5 detik bersama Yukitan

Oh iya Kelupaan

Yang mau masuk grup WA Bungou Stray Dogs yahhh....

Nanti kita bisa gossipin cinta segitiga nya ChuuyaxDazaixKunikida 😂😂😂
Ga lah deng.... 

Bisa komen di bawah dengan format

Nama :
Nomor Wa:
Umur :

Udah gitu aja,  gampang kan
Segampang neken tanda bintang di bawah 😂😂😂

Sekian 10 detik bersama Yukitan ^~^

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top