Chapter 1 Kekasihku.....
Dazai Osamu x Reader
Bungo Stray Dogs (文豪ストレイドッグス, Bungō Sutorei Doggusu; lit. Literary Stray Dogs) is a manga written by Kafka Asagiri and illustrated by Sango Harukawa.
Genre : Tentukan Sendiri
Rate : T
Ku rasakan sepasang lengan memeluk erat kedua pinggul ku di balik Selimut.
"Lagi-lagi" Batin mu memutar bosan kedua mata mu,
"Osamu kun" Tukas mu yang kau yakin ia dapat mendengarkannya.
"Sebentar saja (Name) Chan, 10 menit" Jawabnya yang masih menenggelamkan diri di tengkukmu.
"Aku bertaruh dalam 10 menit bisa ku gunakan untuk memasak sarapan" Dazai tertawa kecil di tengkuk mu, Ia suka berdebat dengan mu akan hal kecil.
"Kau tau tak bisa menolak keinginan ku bukan (Name)" Dazai tersenyum, ia boleh saja kalah dalam hal Argumentasi namun ia tau kau akan mengiyakan seluruh keinginan nya.
"Cih..." Kau mendecak sebal dan kembali menarik selimut sampai kepala mu, mencoba sebisa mungkin menyembunyikan rona merah yang telah menghiasi wajah mu.
.
.
Kau mengerjap pelan, menyesuaikan jumlah cahaya yang masuk ke retina mu, pinggulmu tak terasa hangat dan sesak lagi.
Tubuhmu bangkit terduduk dan menatap sisi ranjang yang kosong, lengan mu terulur meraba seprei.
"Masih hangat, belum lama kah" Gumam mu, tau kekasih Maniak Bunuh diri mu itu belum lama ini pergi,
"Sialan, Ia tak membangun kan ku" Umpat mu melihat jam kamar yang yang telah menunjukkan jam 9 lebih, beranjak dari ranjang kau menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.
Tak sengaja kau temukan semangkuk bubur hangat di meja makan lengkap dengan topping daging di atasnya, kau menghampiri bubur itu dan menemukan secarik surat,
Alismu saling bertautan kebingungan dengan apa yang kau temukan.
"Tumben" Segera kau baca pesan singkat yang pasti di tulis oleh Kekasih maniak bunuh diri mu itu mengingat kau tinggal sendirian di apartemen mu kau bilang sendirian karna tentu saja seekor kucing tak masuk hitungan,
"(Name) chan, aku membuatkan bubur ini special untuk mu kuharap kau bisa merasakan setiap sendok perasaan yang berada di bubur ini
Salam manis - Belahan Jiwa mu" .
Kau mengaduk bubur itu tak ada yang aneh, setidaknya kau tak menemukan serpihan kaca atau paku di dalamnya, giliran kau mencium baunya...
"Sialan pria itu, merasakan cinta jidatnya apa" Omel mu menaruh kembali bubur Ayam dengan campuran pemutih itu.
Yah pemutih..., bahkan dirimu yakin bahkan jika jari kaki dan jari tangan mu di jumlahkan hasilnya takkan bisa menghitung berapa kali Dazai menawarkan Bunuh Diri ganda yang hampir membunuhmu itu, jadi bukan salah dirimu jika berperilaku waspada bukan?.
Kembali menatap jam dinding yang telah menunjukan pukul 9 lebih, kau menggeram lemah,
"Sepertinya aku ambil jam pelajaran lain saja" Gumam mu telah mengikat surai (H/C) tinggi-tinggi bersiap memasak untuk Dazai yang mungkin sedang berada di Kantornya,
*(H/C) = Hair Colour atau warna rambut kalian
Kau 100% yakin jika pria itu memberi mu bubur beracun maka ia sendiri akan membuatnya untuk dirinya sendiri, kalian selalu berpasangan dalam beberapa hal.
Sayang tidak untuk kepribadian mu yang bertentangan kau yang menghargai hidup sedangkan Dazai adalah maniak bunuh diri,
Kau tersenyum bangga sambil memotong sayuran, senyum yang entah mengapa sangat sulit untuk kau perlihatkan pada kekasih mu satu satunya itu.
Yah .... Senyum hangat, kau bahagia membayangkan memasak untuknya, memenuhi gizi serta menunjang kesehatan Dazai, bangga akan posisi mu yang telah diakui Dazai sebagai kekasih seolah-olah tak ada penghargaan atau piala yang sepadan dengan apa yang kau dapat saat ini,
"Haloo ...., Kunikida san bisakah kau menolong ku?" Kau menelfon seserang dari seberang sana, meninggalkan penggorengan yang sedang kau panaskan.
Samar-samar kau dengarkan riuhnya kantor saat itu, seperti suara karyawan baru yang kau ketaui adalah Nakajima Atshushi seorang anak yang berasal dari panti asuhan sama seperti dirimu,
Kenji karyawan pedesaan yang sangat ramah setiap kali kau berkunjung kesana hanya untuk mengantar makan siang Dazai, ada juga Tanizaki bersaudara dengan suara menggoda adiknya.
"Dazai senpai, apa sore ini kau ada acara?"
"Tidak, mengapa ? Apa kau mau melakukan bunuh diri ganda bersama ku?" Samar bisa kau dengarkan suara Manis memanggil nama Dazai,
Kau abaikan celotehan Kunikida dengan segala keluh kesahnya tentang sulitnya menjadi rekan kerja Dazai.
"Tidak..., hanya saja aku ingin mengajak mu sore ini melihat Festifal Musim Panas"
"Ah ...., tentu saja boleh aku, akan menggantung keinginan bunuh diri ganda bersama mu di pohon Tanabata ", Hati mu bergemuruh sesak, panas, entahlah...
Sulit kau jelaskan...
Kau menggeleng pelan, memantapkan diri bahwa itu hanya sebuah ajakan rekan biasa.
"(Name)..., (Name) apa kau mendengar ku?" Sentak Kunikida san padamu,
"Ah... Baiklah, aku akan tiba jam 10 terimakasih banyak" Ucapmu mengakhiri panggilan dengan Kunikida.
Tentu saja kau meminta sedikit bantuan pada rekan kerja kekasih mu itu, dengan mengatakan Dazai akan membuat ulah lagi dengan memakan bubur pemutih sudah cukup untuk membuatnya bersulut marah,
Tak lama setelah panggilan berlalu kau menatap puas masakan mu ,bibir mu membentu kurva,
"Kuharap Osamu kun menyukai nya" Ucapmu, lalu pandangan mu berakhir dengan pisau dapur cukup besar yang kau gunakan untuk memotong daging tadi.
Kau meraihnya memasukkan ke tas jinjing mu bersama dengan kotak makan siang Dazai.
"Siapa tau butuh nanti" Ucapmu sebelum benar-benar melenggang pergi.
.
.
.
(Name) PoV
*PoV = Point of View, maksudnya adalah pembicaraan sudut pandang dari satu orang.
"Sumimasen" aku mengetuk pintu itu sebelum benar-benar masuk bahkan jika tak ada jawaban,
"Ah...(Name) san, selamat datang" Atshushi mempersilahkan ku untuk duduk, Anak ini benar benar ramah nan imut.
"Dazai san, (Name) san datang loh" Ucap Atshushi membangunkan Dazai yang sepertinya telah kehilangan separuh nyawanya,
Aku terkekeh kecil, sudah kuduga Kunikida kun sangat bisa diandalkan untuk dimintai tolong menggagalkan rencana bunuh diri Dazai.
"ne .. Ne (Name) chan...,(Name) channnn, Kunikida kun menjahili ku lho..., dia mengambil bekal laki-laki tak bersalah ini" Peluknya menghambur padaku sambil berakting menangis,
Bisa kulihat Kunikida san yang telah mematahkan bolpoinnya, marah akan aduan mulut Dazai,
Kupukul surai coklatnya lembut.
"Itu salah mu karna memasukkan pemutih pada bubur itu bukan?" Tukas ku sebal dan dia hanya memasang watados,
"Ah....benar juga...., eh (Name) chan",
"Hm...?" Jawabku mulai menata 3 kotak makan siang, 1 untuk dirinya, dua lainnya adalah manisan jepang yang kubuat untuk camilan Atshushi kun dan yang lainnya mengingat salah seorang staff berkarakteristik kekanak-kanakan yang menyukai manisan.
"Kenapa kau masih hidup?"
Happy 100 Follower Minna ^~^, Huhuhuhuhuhu ... Ini prestasi bar buat Yukitan ....
gomennasai sering ngilangan hehehehe....
Kali ini Yukitan balik sama ff Fandom sebelah, #Padahal ff laiinya belom kelar XD, dasar ga kompeten #Plakkk ...
Gomen gomen ... habis Yukitan udah terlanjur jatuh cinta sih, setelah lias Bungou Stray Dogs, Yukitan langsung mikir
"Wah .... dia belahan jiwa ku" wkwkwkwk, #Alaylu :V, oke sekian ngebacotnya
Happy Reading
Thanks to #ismislamiyah buat ngesuport Yukitan, You the real mvp miii
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top