Ch. 31 Runtuhnya Sebuah Ideologi

"Aku suka agensi ini"

Dazai Osamu x Reader

Bungo Stray Dogs (文豪ストレイドッグス, Bungō Sutorei Doggusu; lit. Literary Stray Dogs) is a manga written by Kafka Asagiri and illustrated by Sango Harukawa.

Genre : Tentukan Sendiri

Rate : T
Bangunan tua yang telah di tinggal kan, dindingnya kotor dan lumut hampir menutupi seluruh dinding yang dulunya pernah menjadi salah satu pabrik besar di Yokohama sebelum Raja Azure melakukan aksi pengeboman disana beberapa tahun lalu.

Meskipun begitu bangunan nya masih berdiri kokoh, tak di renovasi untuk sarana-prasarana lain, tak juga di rubuhkan untuk alasan keamanan.  Hanya di tinggal kan begitu saja... 

Angin dingin serasa menusuk kulit,  membuat seluruh bulu kudu berdiri tegak,  suara-suara jangkrik saling bersautan, sementara derap langkah pun tak terdengar di area sunyi itu.

"Apa yang kita tunggu? " Kunikida menaikkan kacamatanya,  jujur saja bulu kuduk nya merinding, namun setidaknya ia tak sendirian disini.

"Heeee.....,  Kunikida kun bukan kah ku paling takut dengan hantu?,  bisa saja ia akan muncul ketika kaki mu menapak gedung tua itu" goda Dazai,  mendapat tatapan instens dari pria dengan segala ideoligi nya.

"Aku akan membunuh mu nanti" putusnya melangkah terlebih dahulu memasuki gedung tak terurus tersebut.

Tringggg ....

Tekejap ledakan dimana-mana seolah-olah ranjau ada tepat di kaki mereka, memaksa mereka untuk tetap diam dan saling berdekatan satu sama lain,

“Inouryoku Hagane Wall” dari asap bekas ledakan itu muncul seorang wanita muda yang merapal kemampuannya,

“Dazai!” teriak Kunikida bermaksud agar Dazai menggunakan kemampuan penetral nya, sebelum kemampuan berupa baja pengurung wanita itu aktif dan benar-benar mengurung mereka semua,

“maaf saja tetapi kemampuan menetralkan sperti mu akan di pisahkan di kandang yang terpisah” seseorang lagi muncul dari asap bom, menendang Dazai sampai terpental ke ujung ruangan memisahkan dirinya dengan kawanan nya,

“Sialan” umpat Kunikida saat kurung itu sempurna terbentuk,
“Kyouka, coba gunakan pedang Shirayuki untuk memotong kurung ini” gadis cilik yang telah menjadi anggota dari Agensi itu mengangguk kini ia telah sepenuhnya dapat mengendalikan kekuatannya itu, dan benar berhasil menyelamatkan Agensi dengan memotong kurungan baja itu.

Kyouka meloncat ke lantai dua, tempat di mana si pengguna kemampuan itu berada.

Takut- takut ia akan menggunakan kemampuannya lagi dan jika hal tersebut sampai terjadi maka trik menggunakan Shirayuki untuk menghancur kan kurungnya mungkin takkan mempan lagi.

Sementara pertarungan sengit antara Kyouka dan gadis cilik yang ternyata berusia sebaya nya, sisa Agensi di bagi menjadi dua bagian satu mengejar pria yang berada di lantai teratas sisanya menyelamatkan Dazai yang benar-benar terpojok karna pria berbadan besar non kemampuan itu,

“Mereka tau kekuatan ku Kunikida kun, kemungkinan besar mereka juga tau kemampuan seluruh Agensi, ini situasi yang kurang menguntungkan bagi kita” Dazai menyeka darah di sudut bibirnya, sepertinya salah satu tulangnya ada yang patah.

“aku tau, selain gadis kecil yang bertarung melawan Kyouka, kita belum mengetahui kemampuan apa yang dimiliki orang yang sepertinya pimpinan mnereka, Rampo san bisa kau bantu kami untuk mengetahui rencana mereka ?” tanya Kunkida pada rampo yang kebetulan ada di kelompok mereka,

“Rencana yah, Oke berikan aku 60 detik” nyata nya lalu mengedarkan pandangan ke seluruh bangunan itu, memutar otak cerdas nya untuk mengetahui apa rencana musuh mereka menghubungi Agen Detektif ini apakah karna organisasi ini menaruh dendam pada Agensi ini atau bermaksud lain,

“Dendam?, kau bercanda?. Aku menaruh dendam pada Agensi kecil ini? Apa kau yakin dengan kecerdasan mu itu wahai Detektif terhebat di dunia?” suara mengintrupsi pikiran Rampo, itu dia pria licik yang menggunakan seorang gadis kecil untuk melakukan apa yang ia minta tanpa harus menodai tangannya sendiri, Kenji, Yosano dan Srigala Perak Fukuzawa sendiri yang menangani nya akan tetapi ia terus menghindari semua serangan yang harus nya ia terima tanpa ada nya kesulitan.

“Sekarang kau berfikir bahwa aku adalah seorang yang licik bukan?” Ucapnya lagi membuat Rampo terkejut pria itu bisa membaca pikiran Rampo setiap detail dari pemikirannya dapat terbaca,

“ini kah kemampuan mu?” tanya Dazai yang kini telah berdiri sempurna,

“jangan salah sangka kau anjing liar, aku memisah kan mu bukan karna takut akan kekuatan penetral mu itu yang yahh .... bisa di bilang cukup merepotkan” sanggah nya

“hebat” Dazai tertawa, tawa mengerikannya menggema di seluruh bangunan itu,

“kau hebat...., bahkan membaca pikiran ku juga” Dazai menggapai pistol yang tersembunyi di balik mantelnya,

“tapi Dazai san, bukan kah seluruh kemampuan yang di gunakan kepadamu itu tidak mempan?” tanya Atshushi, keringat dingin membanjirinya belum pernah ia melihat sebuah kemampuan mempan kepada si penetral Dazai.

“kau benar Atshushi kun, dia ini bukan manusia” Dazai mengambil langkah maju membidiknya dengan mantap,

“kau mau apa?, kemampuan ku memungkin kan ku untuk melihat pola serangan musuh, membaca rencana musuh menemukan titik kelemahan mereka dan memberikan reaksi petarungan yang terbaik untuk setiap tipe petarung, jarak dekat maupun jarak jauh, kalian semua menyebut ku licik akan tetapi mengerahkan seluruh agensi untuk melawan ku? Lalu siapa yang licik disini?, bukan kah kita sama-sama liciknya?, dan maaf saja jika kalian pikir kemampuan ku hanya bisa di gunakan untuk satu orang ?, jangan bercanda aku bisa mendengar seluruh pikiran semua orang yang ada disini” kekehnya,

“hanya orang bodoh yang membocorkan kekuatannya sebelum mengalahkan musuhnya, selain itu jika kemampuan ku tak bisa di gunakan disini bagaimana jika kita bertaruh saja?, taruhan kecil siapa yang lebih unggul Kemampuan tanpa cacat mu itu atau prediksi milikku ini” mengacungkam pistol padanya, ia tertawa geli sebelum akhirnya menerima tantangan Dazai.

“kau lumayan untuk seorang Bajingan yang berani mencuri milik ku” nyatanya,

“tapi untuk berjaga-jaga mari sibukkan teman-teman mu yang lain akan ku sibukkan oleh penduduk Yokohama yang sangat mereka cintai ini” pria itu menjentikkan tangannya, gerombolan orang datang membawa alat tajam di masing-masing tangan mereka yang membuat Agensi terkejut mereka adalah warga Yokohama tersendiri, beberapa dari mereka pernah berpapasan dengan Staff agensi sisanya tak kenal, mereka benar manusia bukan prototype.

“Apa yang terjadi disini” tanya Kunikida mulai menerima serangan membabi buta itu,

“jangan lukai mereka, mereka manusia asli dan mereka semua adalah penduduk asli Yokohama”perintah Fukuzawa,

“sepertinya mereka di kendalikan”timpal Yosano  berusaha menyingkir dari serangan massa yang membabi buta tersebut tanpa melukai salah satu dari mereka,

“kenapa pekerjaan detektif jadi brutal seperti ini sih” Rampo menggerutu kemampuannya bukan di gunakan untuk kekerasan namun bukan berarti di saat genting seperti ini ia tak bisa melindungi dirinya sendiri,

“Ah .... tidak seru, menjadi Organisasi yang berada di pihak keadilan benar-benar membosan kan yah” Pria itu menggerutu di tengah-tengah pertarungannya melawan Dazai,

“peraturan lain saat kau bertarung satu lawan satu dengan musuh mu, jangan pernah alih kan pandangan mu dari mereka” Dazai meraih pistol yang lain menembakan peluru dengan arah yang berlawanan mengadu nasib dengan takdir, akankah satu dari kedua peluru yang melaju bersamaan itu akan mengenai mu.

“peraturan membosan kan dari manusia tak berharga seperti mu dan teman-teman mu Dazai, kau pikir Kemampuan ku tanpa cacat takkan membaca nya?, selain membaca nya dia akan memberi reaksi paling tepat untuk menghindari segala serangan dari segala tipe petarung , ini seperti mesin pembunuh auto program yang takkan berhenti membunuh kecuali misinya terselesaikan”

“Atau di hancurkan sebelum melaksanakan misi nya” sambung Dazai melempar dua buah bom, lalu menjauh dari korban selain berusaha ia juga menggunakan metode “berharap”,

musuh yang tak bisa ia tangani dengan kemampuannya adalah musuh yang merepotkan belum lagi kemampuannya meskipun berbeda mengingat kan Dazai pada sahabat karibnya yang membantu nya menemukan jalan yang lebih baik sebelum menemukan apa yang ia cari, Odasaku Kenosuke. Kemampuan yang dapat melihat masa depan selama 5 detik.

“apa sekarang giliran dirimu orang yang mengingkari peraturan yang kau ciptakan agar tak mengalihkan pandangan dari msuh mu dan bernostalgia dengan salah seorang teman mu yang mirip dengan ku?, siapa namanya Dazai? Odasaka? Ah Odasaku Kenosuke? Apa aku benar” pria itu tetap hidup, tak nampak sedikit pun goresan di tubuhnya, lebih buruk nya ia membaca pikiran Dazai,

“Jangan bercanda, Kau? Dan Odasaku mirip katamu? Masih terlalu cepat 100 tahun sampai kau bisa mengejar pria bernama Odasaku itu” ada bagian dari diri Dazai yang marah, sama seperti saat Mori mengabaikan permintaannya untuk mengerahkan port mafia dan menyelamatkan Odasaku  dari Mimic,

“baiklah, spertinya kita sudah tau siapa yang lebih unggul antara prediksi mu dan kemampuan ku bukan?, setelah ini aku akan menikah tentu saja bukan sesuatu yang baik bukan menghabis kan waktu ku bersama sampah seperti mu” sekali lagi pria itu menjentikkan jarinya, boneka yang di buat dari cangkang-cangkan manusia yakni warga Yokohama itu salah satu dari mereka mengarahkan  kapak yang ia pegang ke orang lain, dan membunuh orang itu setelah benda berat itu menancap ke kepala nya.

Kunikida menggeram, hampir ingin menjerit melihat salah seorang Wanita di gunakan untuk membunuh orang di sekitar nya,

“apa kau masih memikirkan keadilan Kunikida kun?” lagi-lagi pria itu datang entah dari mana, refleks Kunikida memberinya pandangan marah yang semakin membuat pria itu tertawa,

“tatapan itu semakin membuktikan bahwa keadilan yang kau junjung tinggi itu takkan menyelamatkan siapapun, Agensi Detektif Bersenjata, lihat lah ini semua orang yang berada di pihakku ini” dari setiap lantai muncullah rombongan orang-orang yang berbaris rapih, mereka mengenakan jubah hitam yang sama sepertinya lawan mereka bukanlah sebuah organisasi melainkan sebuah sekte sesat yang terdapat banyak orang tak waras di dalam nya.

“Mereka bukan orang-orang gila, inilah mereka semua 47 manusia berkemampuan khusus yang di ciptakan tanpa bisa mengendalikan kemampuan mereka, beberapa dari mereka di makan oleh keadilan yang membutakan, sisanya di jadikan kambing hitam oleh keadilan yang kalian junjung tinggi itu tak sedikit pula dari mereka yang tak dicintai oleh keadilan” pria itu menjelaskan,

tatapan marah di berikan oleh sekumpulan manusia berkemampuan yang berjejer di setiap lantai bangunan itu,

“mereka marah pada Agensi ini, pada seluruh dunia yang menyebut keadilan adalah senjata yang akan melindungi semua orang, ini keadilan kalian, ini alasan di bentuk nya Agensi kalian lalu setelah mengetahui hal ini apakah kalian masih mau berjuang atas nama keadilan ?” tanya nya lagi,

Kunikida seolah kehilangan jiwa nya, buku panduannya seolah tak memandu nya lagi, bahkan jika pria itu berbohong tentang 47 orang yang berbaris rapi ini tak mungkin orang-orang ini memberi tatapan amarah pada Agensi ini.

“apa yang kau katakan itu benar?” tanya Kunikida,

“apa aku perlu memberikan kesaksian satu persatu dari mereka?” jawab pria itu, Kunikida melepas buku panduan yang juga menjadi perantara antara dirinya dan kemampuannya, kakinya bersimpuh pandangannya kosong melihat salah satu gadis kecil yang kehilangan kaki nya dan menggunakan kursi roda,

“Kunikida kun!!” teriak Dazai,

“Kunikida san”

“bunuh mereka” Pria itu mengalihkan pandangannya setelah seluruh bawahannya menyerang Agensi.

“Kunikida san sadarlah” teriak Atshushi menggendong nya, menjauh dari kerumunan orang-orang itu, 

"Semuanya sia-sia, keadilan apa?,  kebaikan apa yang sedang ku perjuangan sementara tak seorang pun selamat akan keadilan itu?,  semuanya sia-sia... " racau Kunikida, baginya cukup sampai disini saja, takkam ada yang selamat, dari dulu hingga sekarang selalu begitu.

Fufufufufufuufufufufu 😗😗😗
#Pura-pura ga sadar.

Ugh... Gomen 🙏

Telat 2 hari ga update

Iya-iyaa salah...
Yukitan yang salah T^T

Setelah di sadarkan oleh gacha ampas di game baru Yukitan tobat, dan balik ke Wattpad yang ga pernah hianatin Yukitan.

Eh tapi tadi Yukitan mau update liat chapter sebelumnya 0 Vote, 0 Comment loh... 

Sampe mau jantungan aing :v,
Etah ternyata dikibulin wattpad,

masih ada yang ngevav alhamdulillah... 

Tuk dipakai motivasi update

Tak punya pun tak apa-apa..

Masih lanjut cerita lagi...

#auto nyanyi
Eh... 😂

Happy Reading

* Sebelum membaca disarankan menekan tanda bintang
Apresiasi amda sangat berarti bagi saya.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top