(Ch. 28) If.

"begitukah cara kalian menyambut tamu? "

Dazai Osamu x Reader

Bungo Stray Dogs (文豪ストレイドッグス, Bungō Sutorei Doggusu; lit. Literary Stray Dogs) is a manga written by Kafka Asagiri and illustrated by Sango Harukawa.

Genre : Tentukan Sendiri

Rate : T

“ada apa ini?, yang ingin ku temui hanyalah Mori san” nyata mu menatap Chuuya,

“inginnya sih begitu putri tidur, tapi sepertinya kota benar-benar dalam bahaya sampai boss harus turun tangan” kau turun dari punggung Chuuya, tak bertele-tele langsung menghadap ke Mori Ougai orang yang saat ini harus mengetahui apa yang kau ketahui.

“wah ...wah lihat siapa yang datang kesini, (Name) chan maafkan aku yang tak bisa menyediakan jamuan untukmu jika kau berkenan, kau bisa kembali ke markas utama dan menemani Elise ku yang sendirian” goda Mori,

“dengarkan ini Rentarou, kau harus melihat apa yang aku lihat, mendengar apa yang ku dengar ” kau menggengam tangan Mori Ougai,

tangan yang logika nya sama seperti mu, tangan seorang pembunuh dan menatap matanya dalam. Beberapa detik kemudian kalian pingsan bersamaan membuat seluruh Eksekutif yang ada disana menodongkan pistol mereka padamu,

“tunggu dulu, pikiran boss ada di dalamnya membunuhnya sama saja membahayakan keselamatan boss” halang Chuuya,

“Rentarou...” kau menatapnya, hanya ada kalian berdua di tempat gelap itu.

Suara mu menggema disana dalam sekejap pria yang kau panggil Rentarou itu membalas mu,

“Jadi ini kemampuan mu (Name) chan?, atau harus ku panggil dirimu Deuz?” ia tersenyum aura jahat nya beradu dengan aura mu membuat tempat itu semakin sesak,

“tolong jangan keluarkan aura seperti itu di pikiran ku, kau bisa mencemari kenangan yang ku kunci rapat di gerbang itu” tunjuk mu pada  gerbang berkarat,

“ini bukan kemampuan ku, aku belajar sedikit banyak hal tentang merasuki pikiran seseorang, harus kau ketahui agar kau tak khawatir yang kulakukan adalah meminjam alam bawah sadar mu sebentar bukan untuk merusak atau mengendalikannya seperti monster bernama Q yang kau kurung itu”

Mori mengangguk sepertinya yang kau lakukan padanya bukan semata-mata meminjam pikirannya melainkan juga membaca seluuh isininya tanpa kecacatan.

“Lihat ini Rentarou....., ” kau menunjukkan kenangan detik-detik dimana eksekusi mu akan segera di lakukan,

“Maaf..., aku tak bisa mempercepat yang satu ini ” ucap mu kecewa tempat berisi kenangan milikmu ini, kau tak pernah menyentuhnya sebelum hari ini, tentu saja alasan nya karna tak ingin menyentuh setiap kenangan ini khawatir tau tau kau akan memecahkan kenangan berharga atau malah membuka kembali luka lama.

“Sampai disini aku mengerti,tapi apa kau yakin aku boleh melihat semua kenangan ini?, bukan kah semua kenangan ini privasi mu?, ah .... tapi ngomong-ngomong wajah Dazai mendomaninasi ruangan ini . kau cukup maniak juga ternyata (Name) chan” cemohan itu membuat mu malu,

namun ketika kau menatap kembali dua  cincin yang tak lagi bertuan itu, kau merasa sesak yang amat di dada,

“aku menunjukkan ini semua untuk membuat mu percaya Rentarou”  kau menatapnya intens, Mori Ougai boss Port Mafia tertawa geli, bagaimana kalian bisa jadi sedekat ini?

“Sudah lama sekali sejak terakhir kali aku melihat wajahmu (Name) chan” ia menerawamg jauh langit-langit gelap ruangan itu, menertawakan takdir, mengingat bagaimana cantiknya dirimu yang berumur 14 tahun itu,

tunggu 14 tahun?,

“kau benar aku terlihat  lebih hidup dan lebih terlihat seperti manusia” kau meraba dinding ruang itu,

sebenarnya tragedi kebakaran yang merenggut rumah mu itu Mori Ougai tau bahwa keluarga kalian memiliki dirimu yang tersisa, Mori Ougai tau semuanya bahwa kau selamat dan Odasaku Kenosuke lah yang merawat mu saat itu, tentu saja Mori mengira bahwa membiarkan mu bersama Odasaku tak akan merepotkannya, dirinya tak perlu menjaga mu yang saat itu masih terguncang hebat.

Mori membiarkan Odasaku yang menjaga mu, keuntungan lain yang ia dapat kan adalah kau takkan pergi kemana pun selama Odasaku ada disisimu, jadi kapan pun kau siap Mori bisa mengambil mu dari Odasaku hanya untuk di tanyai pertanyaan kecil, sebuah kesaksian dari satu-satunya yang masih hidup.

Tapi siapa sangka bahwa kau membulatkan tekat mu untuk melindungi Odasaku dari tuduhan berkhianat dan pergi ke Eropa sendirian.

Mulai dari saat itu Mori Ougai benar-benar kehilangan jejak mu dan ia tak bisa melakukan apa-apa, itu adalah pertama kalinya dalam kehidupannya ia tak bisa melakukan apapun, satu-satunya orang yang ia harapkan untuk menjalin hubungan dengan mu, yang saat itu hilang di Eropa benua terbesar di dunia adalah Odasaku sendiri, namun di sayangkan lagi kau juga memutuskan hubungan dengannya.

“saat itu sangat merepotkan mengetahui dirimu yang hilang di Eropa”

“ahhh ... kau benar” kau gusar pandangan mu mengosong,

“dan saat itu sangat disayangkan sekali aku tak berhasil membunuh mu Rentarou ” kau menatapnya sembari memberikan senyuman terbaik milikmu,

boss port mafia takkan lupa bagaimana seorang (Full Name) menyusup ke ruangannya dan membuat seluruh penjaga pingsan dalam waktu bersamaan. Hari itu tak salah tepat 2 tahun setelah kematian Odasaku Kenosuke ayah angkat mu.

Flashback

Kau pulang dari Eropa, membawa seluruh penghargaan yang memang kau perlukan untuk mempermudah mu memasuki sekolah lanjutan manapun di Jepang. Hari itu kau ingat betul kau menunggu seseorang yang akan menjemput mu dari bandara, namun 1 jam lebih dan orang yang kau tunggu belum juga datang,

“Sialan, Osamu kun pasti masih terhanyut di sungai antah berantah” kau memijat pelipis mu frustasi,

mengerti akan kebiasaan kekasih mu yang satu itu, beberapa saat kemudian kau memilih berjalan-jalan di sekitar bandara hanya untuk melihat-lihat bagaimana Jepang sekarang, sekaligus mencari makanan ringan.

Saat menenteng kopermu perhatian mu tertuju pada salah seorang petugas keamanan bandara yang sepertinya kewalahan dengan seorang dokter, merasa kasihan dengannya kau menghampirinya dan bertanya,

“pak ada apa?” tanya mu setelah menyentuh bahunya,

“ah .... dia, sepertinya kehilangan putrinya yang berusia 10 tahun” petugas keamaan itu menatap sungkan dokter di depannya yang masih terlihat panik itu,

“benarkah pak, bagaimana ciri-ciri putri anda?” tanya mu ramah padanya, wajah yang kebingungan itu kemudian menatap mu bahagia berbeda dengan petugas keamanan yang ia mintai tolong untuk mencari anak kecil yang mereka sebut putrinya itu, kau lebih niat dan bersungguh-sungguh ingin menawarkanm bantuan padanya,

“aku kehilangan Elise chan ku, dia setinggi ini, imut dan terakhir kali menggunakan gaun merah, dia juga memakai pita merah rambut nya pirang dan matanya biru dia gadis yang imut aku tak bisa hidup tanpa nya” dokter itu merengek, membuat petugas keamanan itu tak tahan lagi dan meninggalkannnya padamu.

“Pak, bagaimana kalau kita melaporkan putri mu ini ke bagian informasi?, mereka bisa mengumum kan ke penjuru bandara ini kau hanya tinggal menyebutkan namanya dan namamu lalu kalian bisa bertemu di suatu titik, apa kau sudah mengajari nya untuk bertanya pada orang asing” tanya mu halus,

“Putri?, Elise chan adalah Elise Chan, bukan seorang putri ku” nyata nya lengkap dengan wajah dungu membuat mu ingin menghajar wajah yang mirip Dazai itu,

“Loh, bukannya dia putri mu pak?”

“Bukan, Elise chan bukan putriku dia Elise chan ku” dokter itu semakin konyol dengan memeluk dirinya sendiri lalu bicara tentang bagaimana cantik nya anak kecil yang ia panggil Elise ini,

“Lolicon” batin mu,

Kalian menuju bagian Informasi, langsung saja kabar hilangnya Elise di siarkan ke seluruh penjuru bandara, kalian berdua duduk di kursi tunggu yang sama, sesekali kau melihat sudah berapa lama waktu yang kau habiskan di bandara ini atau menunggu panggilan dari Dazai bahwa ia mencari mu atau semacam nya,

“Menunggu telpon dari kekasihmu?” tanya nya,

“Ah iya” kau mengangguk malu, memangnya kentara sekali yah kau mengkhawatirkannya bahkan hanya dengan melihat layar telpon genggam mu,

“ngomong-ngomong pak, kita belum berkenalan siapa namamu pak?” tanya mu sopan lagi,

“Rentarou, cukup panggil aku Rentarou, lalu siapa nama mu ?, aku jarang menemukan wanita yang mau menyempatkan waktu nya untuk pria aneh seperti ku” tawanya di susul tawa mu sendiri,

“namaku (Full Name) kebetulan aku sedang tidak sibuk saja pak, lagi pula ayah ku sering mengajarkan untuk saling tolong menolong pak,

ngomong-ngomong apa kau seorang dokter ?, kau terlihat seperti seorang dokter” kau menggaruk kepala sungkan,

“benar, begini-begini aku seorang dokter hanya saja sekarang aku menggeluti pekerjaan yang lebih menarik dari menjadi dokter” Pria itu menerawang langit-langit bangunan bandara, ia tertawa kecil membayangkan pekerjaannya,

“Wahhh... benar kah Pak?, memangnya pekerjaan apa yang lebih menarik untuk seseorang yang telah berjuang keras menjalani pendidikan lebih lama untuk menjadi dokter?” tanya mu tertarik,

“Apa yah .....”

“Ah ... (Name) chan, bisa ku minta sedikit bantuan lagi ?”

"Tentu saja.. " putusmu tanpa ada keraguan.

Fyuhhhh....  흫_흫

Jam 3...

Dan Yukitan belum bisa tidur... 

Aing teuh bisa hidup kek gini (╯°□°)╯︵ ┻━┻.

Ada saran biar Yukitan jadi manusia normal lagi?
Maksudnya tidur jam normal "manusia" gitu 😂

* Sebelum membaca disarankan menekan tanda bintang
Apresiasi amda sangat berarti bagi saya.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top