Fanfiction

Warning: di khawatirkan terdapat spoiler disini.

Aku mengambil scene dimana masalah diantara ketujuh saudara itu selesai.

"MC and seven little demons"

Reader Harem time.

****

MC point of view

Setelah mengetahui jika aku adalah keturunan Lilith. Mereka memperlakukanku seperti adik kecil mereka.

Bahkan Lucifer kini terlihat lebih hangat.  Ugh- itu membuatku sedikit merinding.

Asmodeus dan Mammon terlihat sama seperti biasa, sementara Levi-

Aku tidak mengerti kenapa dia sekarang lebih menempel padaku, padahal dia sedang bermain game di ponselnya.

Beel terus saja memberikanku makanan kesukaannya dan Belphie...

Aku lega dia bisa berbaikan dengan Lucifer. Wajahnya dipenuhi senyuman tipis kalau di lihat lebih dekat.

Satan tetap pada kebiasaannya membaca buku dimana pun dan kapanpun. Bedanya, dia sekarang seperti seorang penguntit handal.

Saat aku pergi, dia selalu berada tak jauh dariku. Terkadang aku bertanya-tanya, apa yang sebenarnya dia lakukan?

Yah... Setahun disini tidak terlalu buruk menurutku.

Baiklah- abaikan deskripsi di atas, hal itu sudah ku buang jauh-jauh saat aku membuka mata esok harinya.

"[Name] bangun... Calapan cudah ciap! "

"Diamlah Mammon! Kau belicik cekali, [Name] jadi telganggu! "

"HAH?! Cejak kapan olecama ini mengganggu [Name]?! Bukannya kau yang celalu mengganggunya Acmo-?!"

"Itu pengecualian untukku. "

Argh- kenapa berisik sekali dan juga kenapa ada suara anak kecil di kamarku.

Aku membuka mataku dan yah... Wajahku disuguhi oleh dua bocah yang mirip seperti Asmodeus dan Mammon.

Bedanya, mereka ini seperti versi mini dari orang narsis dan barbar macam mereka.

"Kalian siapa? " celetukku.

Mammon versi mini di sebelah kananku agaknya membatu. Sementara Asmodeus versi mini di kiriku tersenyum jail-

Ah, tidak. Ada sedikit air di dekat pelupuk matanya saat tersenyum.

Tiba-tiba saja-

"[Name] APA KAU TELBENTUL CECUATU?! DIMANA- CIAPA YANG MEMBENTULKANNYA! "

"[Name] Hiks... Balu kali ini Acmo dilupakan ceceolang hiks..."

Mata Mammon versi mini itu berair, sesekali ia mengusapnya dan mulai menepuk-nepuk pipiku.

"[Name] Jangan lupain Mammon! "

Ah...gak kuat kalau begini mah.

Sruk!sruk!sruk!

Sesuatu mulai bergerak di bawah selimutku. Astaga- apa itu-

Sruk-

Tiba-tiba saja dari dalam selimutku sesuatu itu menyembulkan kepalanya.

"Kalian bericik cekali. Belphie gak bica tidur." ucap belphegor versi mini.

Dia mengusak matanya yang masih mengantuk lengkap dengan bantal yang mirip seperti warna kulit sapi versi kecil itu di dekapannya.

Jika ini mimpi, tolong jangan bangunkan aku tuhan!

"[Name] Belphie ngantuk...tidur lagi yuk. " ucapnya sambil menarik ujung bajuku.

Baru saja aku mau berbicara-

"BELPHIE CIALAN! CINI KAU- JANGAN PULA-PULA CEPELTI BOCAH! AKU TAU KAU CEDANG JAHIL! "

Belphegor di dekatku hanya terkekeh melihat reaksi Mammon yang menghentakkan kakinya lucu.

"Fufufu- bilang caja kau iri denganku. " balas Belphegor seraya tersenyum mengejek.

"KAUUUUU-"

Belphegor beranjak dari kasurku dan mulai berlari keluar, diikuti oleh Mammon dan Asmodeus di belakangnya.

"Un... Ini tidak bisa di bialkan. Kejal dia Mammon! " pekik Asmodeus yang mulai menggema.

Astaga- apa yang terjadi dengan mereka.

Ah, sepertinya ada yang tidak beres dengan kepalaku. Aku akan mandi sebentar.

👣👣👣

Aku berjalan menuju meja makan, bodohnya aku membuat mereka menunggu lama gara-gara kejadian tadi.

Segera aku mengambil kursiku, lalu duduk disana.

"Semuanya sudah berkumpul? " interupsi sebuah suara yang membuatku merinding terdengar.

Bocah mana yang berani masuk House of Lamentation ini gusti... Mana tidak ada wujudnya pula.

Poke! Poke!

Sesuatu menyentuh lenganku. Aku menoleh dan mendapati Beel versi mini tengah menunduk kecewa.

Ha?

"A-ano... Adik, k-kamu kenapa? " tanyaku.

Namun, bukannya menjawab. Bocah berambut orange itu malah menggembungkan pipinya sebal.

Aduh dek, onee-san gak kuat kalau kamu ngambeknya begitu.

"Kau melupakan aku? " tanyanya.

"Eh? "

"Coba perhatikan aku baik-baik! " serunya lagi dengan nada ngambek.

Ah... Mana mungkin juga kan aku bilang kalau dia mirip seperti Beelzebub-

"Oh, Beel... Tumben sekali kau tidak memakan makananmu. "

...

"Aku tidak bisa menjangkaunya. "

"Pfft-"

"Jangan tertawa Satan! "

Ah... Aku baru sadar. Bukan kursinya yang kosong, tetapi orang-orang yang duduk di situ yang menciut.

10 menit kemudian...

"Jadi, kalian semua berubah menjadi seperti ini setelah kembali dari tempat Diavolo?" ujarku menatap satu persatu bocah-bocah itu.

"Ya, dan kami terbangun dengan tubuh kecil serta mata besar seperti ini." terang Lucifer sambil memperagakannya.

Pfttt-sepertinya, karisma itu berubah menjadi sedikit lebih lucu.

"Aku tau kau menertawakanku [Name]."

"Maafkan aku."

Baiklah, biar ku tebak yang tertutup buku besar di sana adalah Satan, yang sedang memegang action figure itu Levi.

Sementara Beel kesal gara-gara tidak bisa menjangkau makanannya, Asmo sedang berusaha membuka tutup kutek dengan tangan mungilnya.

Mammon-

"Kau tidak akan bisa menipuku setan kecil! "

"Apa?! Aku tidak melakukan apapun!! "

Yep, dia tertangkap Lucifer saat hendak berjalan menuju kamarnya.

Apalagi yang lebih menggoda dari black card yang sekarang sudah terbebas dari pengawasan Lucifer yang menjadi kecil?

Tapi, dia tidak sadar bahwa dirinya menjadi kecil juga.

"Tunggu, kemana Belphie? "

Hup! Hup!

"Kalau.. Ugh-kau mencari... Belphie, dia... Ugh-cih! Dia sedang tertidur disitu. " ujar Beel seraya berusaha mengambil makanan di atas meja yang saat ini terlihat tinggi untuknya.

Aku melirik kearah yang di tunjuk oleh Beel. Yep, Belphie tertidur di kursinya sambil memeluk bantal kesukaannya itu.

Ah... Lucu sekali.

Baiklah,harus ku abadikan.

Clap!clap!

Aku menepuk tanganku, dan ketujuh anak kecil itu serentak menoleh. Tentu,dengan tepukan itu Belphie terbangun dan melihat kearahku.

"Dengar, karena kalian menjadi seukuran anak TK yang baru saja lulus dari acara mengompolnya, terkecuali Mammon-"

"KOK AKU?!"

"Kau masih pakai popok di bokongmu kan?"

"Ugh- popok cialan."

"Untuk sementara, aku yang akan mengurus kalian. Mengerti?"

Mereka melihat satu sama lain.

"Un, tidak buruk. Mohon bantuannya [Name]." - Lucifer

"OUN! AKU CANGAT CETUJU!" - Mammon.

"Tentu, manjakan aku ya [Name]~" - Asmodeus

"Hee,menarik. " - Satan

"Aku tidak tertarik! Bu-bukan berarti aku menolak untuk di urus Normie sepertimu." - Levi

"Asal kau memasakanku makanan yang enak. Aku setuju." - Beel (mata berbinar dengan air liur yang menetes melihat makanan)

"Zzzzzzz...." - Belphie

Ku anggap itu sebagai jawaban.

"Nah,sekarang...ayo kita makan-"

"Tunggu! Bagaimana kita akan makan? Beel saja tidak sampai untuk menjangkaunya." ujar Satan padaku.

Tentu,hal itu sudah ku perkirakan bocah kuning gemasku.

Aku mengangkat Beel dan mendudukkannya di atas meja makan. Tepat di depan piringnya.

Lihatlah wajah berbinar itu dengan mulut yang penuh dengan liur bayi yang ingin makan.

Astaga-

Ckrek!

Tanpa sadar tanganku tiba-tiba saja memotretnya.

Beel tentu tidak peduli dengan hal itu, tangan mungilnya mulai bergerak untuk memakan makanan yang ada di depannya dengan wajah senang.

Sruk! Sruk!

Sesuatu menarik ujung bajuku.

Ah, ternyata Lucifer.

Aku berjongkok untuk mensejajarkan tingginya.

"Ada apa? "

Matanya bergerak kearah lain. Tapi, mulutnya seolah ingin mengatakan sesuatu.

'Masih saja gengsi untuk minta bantuan ya'

"Ka-kalau kau berkenan, a-angkat aku seperti Beel. Jujur, aku juga agak kesulitan dengan tubuh seperti ini. " ujarnya dengan semburan merah tipis.

"Tentu. " ujarku sambil tersenyum, dan meletakkan lucifer di atas mejanya.

"Terima kasih [Name]." ujarnya dan mulai makan.

Pfft- sendok dan garpu itu terlalu besar untukmu Lucy. Kau tidak perlu bersikap seperti pria dewasa saat tubuhmu-

Ah, sepertinya aku akan hentikan guyonanku sebelum aku mati oleh tatapannya yang tiba-tiba saja memiliki niat untuk membunuhku.

"OLECAMA JUGA,ANGKAT OLECAMA! " - Mammon

"Ha'i ha'i. "

"Kalau tidak kebelatan, Acmo mau duduk di pangkuan [Name]-"

"Kau duduk disini. "

"Aku juga, kalau boleh. " - satan.

"Tentu, tapi simpan dulu bukumu. "

"Wakarimashita. "

Satan berlari kecil menyimpan bukunya di atas rak kecil yang tak jauh dari sana. Lalu, ia pun berlari kembali dan mengulurkan tangannya padaku.

DOUBLE ATTACK!

"Baiklah, Satan disini. "

"Un, terima kasih. "

Selanjutnya... 

Levi sudah terlebih dahulu duduk di kursinya. Dia menyimpan action figure itu di sampingnya dan menatapku.

"Angkat aku juga.. " ujarnya.

Setelah selesai menaruh Levi di atas meja. Kini aku mencari Belphegor yang tiba-tiba saja hilang di atas kursinya.

"Kalian duluan saja makannya, biar aku cari belp-"

Astaga-

"Belphie sudah duduk di atas kursimu [Name]." ujar Beel yang baru saja menelan makanannya.

Berbeda dengan Belphegor yang masih mengusak-ngusak matanya ngantuk.

"[Name] suapi aku... Zzzz... " ujarnya setengah ngelindur.

Hufh... Baiklah apa boleh buat-

Grep!

Tiba-tiba saja Asmo dan juga Mammon mendekat kearahku.

"Aku juga! Cuapin aku juga [Name]! " - Mammon

"Iyada~ aku juga mau, [Name]." - Asmodeus.

"Baiklah-"

"Tidak adil! Ini tidak adil! Aku juga mau! " - Levi

"Kalian... Biarkan [Name]  makan lebih dulu! " - Lucifer

"Halah! Kamu ngomong begitu juga cebenalnya mau di cuapin juga kan lucifer? " - Mammon.

"Korosu... " - lucifer

"Yare yare... [Name]  boleh aku minta tolong? Tanganku tidak sampai untuk menjangkau supnya. " - Satan

"Aku tak apa, makanan ini akan ku habiskan dalam sekejap. " - Beel

Baiklah lanjutkan nikmati acara makanmu Beel.

Aku mengerutkan dahi sejenak. Sementara keempat orang itu malah merengek ingin di suapi.

Tidak ada pilihan lain.

"Baiklah, akan ku suapi. Tetapi, jangan ribut apalagi bertengkar ya? "

"Baikkk!! "

Dan begitulah hidupku sampai tengah malamnya mereka kembali ke wujud asli mereka.

[End]

Bagaimana?

Ruru membuat fanfic ini karena terinspirasi setelah ruru mencoba menggambar belphie versi shota.


Maaf bila tidak sesuai.

Translate nya ku up dua hari lagi ne, ini hanya selingan. Terima kasih telah membaca!!!

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top