Event: The Devil Detective ~ The Truth Exposed ~

Sebelumnya, maaf Ruin sangat telat update book ini. Kesehatan Ruin sedang menurun, tapi akan Ruin usahain untuk update translate selanjutnya.

N.b: ini masih MC pov ya. Happy reading~

****

Part 4

Baiklah, aku menyerah mencari di kelas. Sebaiknya aku mencari kunci itu di lantai dua bersama Mammon dan Satan.

💤💤💤

Mammon: "Ah, sial... Kenapa aku harus ikut mencari kunci Diavolo juga?"

Satan: "ngapain ngeluh mulu, mon? Ujung-ujungnya juga kamu ikut nyari kan?"

Satan: " lagipula, Kau tidak bisa membantah perintah dari Lucifer. "

Mammon: "well, ini bukan perintah Lucifer kan? Diavolo sendiri yang mau kuncinya ketemu. "

Satan: " Ya, terserahlah. Pokoknya lo jangan banyak bacot, bisa gila gue lama-lama. "

Aku hanya bisa menepuk-nepuk bahu Satan, emang kalau si Temon ini banyak omong bisa gila aku juga.

Satan: "Mammon, kau tetap periksa di Lorong ini. Aku akan periksa di kelas."

Mammon: "ah, iya dah. Bodo amat. "

(Satan meriksa ke kelas)

Mammon: "jadi, (name). Gimana kalau kau dan aku melupakan tentang kunci itu? sebagai gantinya kita bersenang-senang saja. "

Mammon: "maksudku, satan akan menemukan kuncinya untuk kita kan? Ayolah, ya ya ya? "

🙂🙂🙂 andai bisa begitu mon. Tapi kan gak mungkin, kasian Satan juga.

"Tidak, itu tidak benar. "

Mammon: "oh ayolah. Jangan seperti itu. "

Satan: "hey kalian. Kesini sebentar. Kalian tak akan percaya apa yang baru saja aku temukan. "

Part 5

Aku dan Mammon menghampiri Satan yang saat ini berada di meja Diavolo.

Mammon: "Kau mau bicara apa? apa yang kau temukan?"

Satan: "Lihat ini. Aku menemukan ini terselip di dalam buku milik Diavolo."

Mammon: "Apa itu? Bulu? "

Satan: "Aku tidak yakin ini bulu biasa. "

Aku mencoba untuk melihat nya lebih dekat. Dan saat itu, aku langsung teringat pada Luke dan Simeon.

"Apa ini bulu malaikat? "

Satan: "Bagus sekali, (Name). Kau cepat tanggap. "

Satan: "Aku pikir ini adalah salah satu bulu dari sayapnya Lucifer saat dia masih jadi malaikat dulu. "

Mammon: "Serius?! "

Satan: "Coba kau pikir, Diavolo menyelipkan ini di dalam buku pelajarannya seolah itu sesuatu yang penting. Seperti, dia ingin ini tetap aman, kan? "

Satan: "Tidak hanya itu, coba kalian lihat judul bukunya:A Chronology of the Celestial Realm. "

Mammon: "Ah, ini serius! Ada orang diluar sana yang tergila-gila dengan hal semacam ini! Aku yakin jika ini dijual, pasti ada yang langsung membelinya dengan jumlah uang yang tidak sedikit! "

Satan mengabaikan ocehan Mammon dan memberikan bulu itu padaku.

Satan: "(Name), ini. Ambilah, kau harus memiliki ini. "

Mammon: "Oi, kenapa harus (Name)?! "

Satan: "Aku tidak akan bisa menemukannya kalau tidak dibantu dengan dia. (Name) pantas memilikinya. "

Ha, lihatlah wajah Mammon yang saat ini seperti ingin meneteskan air mata. Kau tidak akan mendapatkan hasil apa-apa dari menjual barang orang lain Mammon.

Tanpa ku sadari, Satan malah asyik menata rambutku dengan bulu yang baru saja ditemukannya tadi.

Satan: "(Name), kau harus memakaikannya di rambutmu seperti ini...Lihat? Bulut itu cocok sekali untukmu. "

Sa ae remahan kuaci.

???: Kalian bertiga.

....!!

Kami berbalik dan melihat Lucifer bersidekap dada dengan guratan kesal di wajahnya.

Lucifer: "Apa yang kalian lakukan disini?"

Satan: "....!"

Mammon: "itu dia... "

Part 6

Setelah menceritakan apa yang terjadi...

Lucifer: "Ngomong-ngomong, itu bukan salah satu dari buluku. "

Mammon: "ini bukan?! "

Satan: "oke, lalu ini darimana? "

Lucifer: "Diavolo menganggapnya sebagai souvenir dari dunia manusia saat dia melakukan sesuatu disana."

Mammon: "Jadi maksudmu ini hanya bulu burung biasa?! "

Lucifer: " (Name), sepertinya saat ini kau sudah cukup jauh mencarinya di RAD."

Lucifer: "Ayo, saat nya mencari di House of Lamentation. "

Baiklah baik, jangan menyeret tanganku juga astaga-

Kami berjalan menuju House of Lamentation, tapi di tengah perjalanan Aku dan Lucifer bertemu dengan Beel yang baru saja keluar dari Hell's Kitchen.

Beelzebub: "(Name), apa kau mau sandwich kelelawar ini?"

Beelzebub: "ini, aku akan membaginya untukmu."

Beelzebub: "kau mau yang mana? Potongan yang besar atau yang kecil?"

Meskipun kau berbicara seperti itu, nampaknya kau akan kecewa kalau aku mengambil salah satunya Beel.

"Tak apa, kau bisa memakan semuanya Beel. Aku sudah kenyang. "

Beelzebub: "Wow, (Name) kau sangat baik!"

Beelzebub: "Tidak ada orang yang sebaik ini kepadaku, kau tau? Hanya kamu!"

Beel menunjukkan senyumannya dan membabat habis sandwich itu dalam sekejap.

Baiklah, nikmati makanan mu Beel.

Lucifer: "Ini bukan saatnya untuk bersantai sambil makan seperti ini. "

Lucifer: "Kita harus segera pulang ke rumah dan mencari-"

Kata-kata Lucifer terpotong saat seseorang berkulit Tan berjalan menghampiri kami.

Yep, dia adalah Simeon.

Simeon: "Hai, (Name)!"

Dia melambaikan tangannya kearahku. Sebelum dia membuka pembicaraan, matanya tanpa sengaja menyadari kehadiran Lucifer yang sedang menekuk kan wajah dan Beel yang hanya terpaku pada makanannya.

Simeon: "Ah, Lucifer dan Beelzebub juga bersama mu ternyata. Ini bagus, ada pesan dari Diavolo untukmu. "

Lucifer: "Pesan katamu?"

Simeon: "Kuncinya ada pada kucing hitam, di dasar lautan pengetahuan."

Simeon: "itu adalah pesan yang Diavolo sampaikan padaku agar aku memberitahukannya padamu. Sekarang pekerjaanku beres. "

Lucifer: "Apa maksudnya itu?"

Simeon: "Siapa yang tahu? Aku hanya pembawa pesan. Pekerjaanku sudah beres, jadi aku pergi dulu. "

Setelah berucap seperti itu, Simeon melangkahkan kakinya menyusuri jalan Devildom sendirian.

Beel menghentikan aktivitas makannya.

Beelzebub : "Kuncinya ada pada kucing hitam, di dasar... Oke, aku lupa. "

Lucifer: "Pesan itu sendiri bukan satu-satunya hal yang aneh. "

Lucifer: "Jika benar Diavolo mencari kuncinya, kenapa dia malah memberi kita clue dimana kunci itu berada? Ini tidak masuk akal. "

Lucifer: "Bagaimana menurutmu, (Name)? "

"Aku pikir dia sudah merencanakan ini sejak awal. "

Lucifer: "Jadi dia hanya mengetesmu begitu?"

Lucifer: "Kuncinya ada pada kucing hitam di dasar lautan pengetahuan. kau detektif terkenal disini, jadi apa pendapatmu tentang pesan dari Diavolo?"

Lucifer: "Dengan kemampuanmu, kau harusnya bisa memahami teka-teki itu bukan? Jadi, dimana kuncinya? "

Situ nanya lah aku nanya sama siapa luciii?

Ah, kalau menggerutu seperti ini tidak akan ada hasilnya. Aku juga tidak tau dimana kunci itu berada, tapi kalau kata kuncinya adalah pengetahuan.

Sepertinya, aku tau satu tempat dengan banyak ilmu pengetahuan di dalamnya.

"Di perpustakaan. "

Lucifer: "Persis seperti apa yang aku pikirkan ya. "

Beelzebub: "kalau begitu, ayo kita periksa kesana. "

Part 7

Aku dan ketujuh saudara itu kini sudah berada di perpustakaan House of Lamentation.

Belphegor: "Jadi apa yang kudengar itu benar? Kau sudah menemukan kuncinya?"

Aku tidak tahu belphie, aku hanya mempercayai instingku saat ini.

Beelzebub: "Tepatnya, belum."

Lucifer: "Kenapa kuncinya di sembunyikan disini? Ini semakin aneh. "

Leviathan: "Tapi, perpustakaannya sangat besar. Dimana kita harus mencarinya?"

Belphegor: "Ku tebak, bagian dari 'di dasar lautan pengetahuan' seharusnya menjadi petunjuk kan?"

"Baiklah,kita cari di rak paling bawah."

Beelzebub: " oh, sekarang aku mudeng. Jadi maksudnya ada di rak paling bawah."

Leviathan: "Oke, tapi apa maksud dari 'ada pada kucing hitam' itu? "

"Itu berarti, kuncinya ada di dalam buku dengan sampul Kucing hitam."

Beelzebub: "Benar, semuanya jadi masuk akal sekarang. "

Belphegor: "Jadi, kita akan mencari buku dengan sampul kucing hitam di bagian rak paling bawah, begitu?"

Lucifer: "Ya, dan kuncinya ada di dalam buku itu. "

Beelzebub: "baiklah, kita berpencar dan cari di setiap rak. "

Kalau begitu, aku akan mencarinya di bagian kiri.

Beelzebub: ".....sepertinya, bukunya bukan disini. "

Belphegor: "tunggu, mungkin ini? "

Belphegor: "Buku itu ada di sisi kanan rak paling bawah, buku dengan sampul kucing hitam di atasnya. "

Lucifer: "Sepertinya seseorang mengukir bagian kosong di dalam buku ini. "

Belphegor: " dan disitu.... Itu kuncinya! "

Beelzebub: "Jadi, itu kunci yang Diavolo ingin kita temukan, huh? "

Diavolo: "Tepat sekali! "

Tiba-tiba saja, Diavolo muncul tepat diantara kami berdelapan sambil tertawa. Cukup, hal ini tidak baik untuk jantungku kalian tau?!

Lucifer: "Diavolo... "

Ha, lihatlah. Lucifer saja sudah lelah menghadapinya.

Diavolo menghentikan kekehannya lalu menatapku dengan senyuman.

Diavolo: "Kerja bagus, (Name). "

Ya ya simpan saja apresiasi mu itu, aku seperti di permainkan disini, sialan.

Leviathan : "Tuan Diavolo, apa kau benar-benar merencanakan ini semua sejak awal? Apa kau yang berada di balik layar dan menarik jaring itu selama ini?"

Diavolo: "Ya, dan aku harus bilang, kalian sangat-sangat baik! Terima kasih karena telah membuat ku terhibur. "

Aku hanya mendengus pelan. Dipermainkan seperti ini memang tidak lucu, tapi apa mau dikata? Dia anak Raja di negeri ini.

Yakali gue ngelawan, yang ada kepala gue di penggal duluan sama dia.

Baiklah, simpan saja kamus pelangi itu di otakmu (Name). Jangan sampai itu keluar dengan sia-sia.

Diavolo: "Sekarang, karena kau telah menemukan kunci ini untukku. Sudah semestinya aku memberikan hadiah untukmu. "

Diavolo membawa sebuah peti dan memberikannya padaku.

'Tunggu dulu-'

Diavolo: "Ini (Name), peti harta karun ini adalah milikmu sekarang. "

Ah.... Baiklah, ku tarik kembali kata-kata itu.

"Terima kasih. "

Part 8

Kami berkumpul di ruang keluarga dekat perapian. Semuanya memandang kotak itu dengan tatapan yang sulit ku artikan.

Mammon: "Whoa! Jadi ini peti harta karun yang Diavolo berikan padamu (Name)?!"

Belphegor: "Jauhkan tangan kotormu dari peti itu, Mammon. "

Mammon: "oi, apa maksudmu hah?! Tanganku selalu bersih! Aku bahkan mencucinya! "

Asmodeus: "Yang di maksud 'kotor' oleh Belphie itu artinya 'mata duitan' mammon. "

Satan: "Ya, dan hal seperti itu tidak mungkin akan keluar dari sabun dan air bukan? "

Mulai lagi, demen ini gue ngeliat Mammon kena buli. Ah, maafkan aku

Leviathan: "ngomong-ngomong (Name), coba bukalah kotak itu dan lihat apa isinya. "

Beelzebub: "yeah, aku ingin tau apa yang ada di dalam situ. Apa kau pikir itu makanan? "

Mungkin?

Lucifer : "bukalah (Name) "

Tapi, bukan hanya aku yang menemukannya. Rasanya tidak adil bagiku, kita semua yang menemukan ini.

"Um... Bagaimana kalau salah satu dari kita saja yang membukanya? "

Belphegor: "Tidak (Name), Diavolo memberikannya padamu. Jadi kau yang harus membukanya. "

Oke, kalau kau memaksa.

Aku membuka kotak itu dan ya.... Hanya ada secarik kertas disana.

Satan: "....jadi, apa maksudnya itu? "

Beelzebub: "aww, jadi itu bukan makanan. "

Lucifer: "Well, hampir. Sepertinya ini adalah undangan ke pesta teh di istana Raja iblis. "

Beelzebub: "Pesta teh ya.... Pasti ada banyak makanan disana. "

Beel, kau mulai tenggelam dalam imajinasi makananmu lagi.

Mammon: "Sip, sebelum kau bilang pun, oke aku akan ikut. Aku yang akan pergi menemanimu kesana (Name). "

Mulai lagi,

Belphegor: "Apa? Bukannya sudah jelas, seharusnya aku yang pergi dengan (Name). "

Um...

Satan: "Tidak. Aku yang seharusnya pergi. Aku adalah pilihan teraman dibanding kalian semua. "

Oke...

Asmodeus: "tidak, tidak. Siapa yang lebih pantas mendampingi (Name) selain aku? Demon yang paling cantik disini. "

Leviathan: "oi tunggu! Jangan lupakan aku! "

Lucifer: "well, sepertinya kau harus membawa kami semua bersamamu, (Name) "

Baiklah, terserah. TERSERAH KALIAN AJA AKU NYERAH OKE!

- TBC -

mohon maaf jika garing

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top