Bagian 3
Cleo bangun enam belas menit sebelum jam makan siang. Gadis kecil itu langsung berlari keluar kamarnya untuk mencari keberadaan ayahnya. Namun, setelah kaki kecilnya membawanya mengelilingi apartemennya, ia tak kunjung menemukan ayahnya. Dan hal itu hampir membuatnya menangis kalau saja Chloe tidak segera menghampirinya.
"Ada apa, sayang? Apa yang kau cari?" tanya Chloe yang sudah berjongkok di hadapan Cleo yang wajahnya tampak redup.
"Mommy, di mana Daddy?" tanya Cleo dengan suaranya yang terdengar begitu pelan yang untungnya masih bisa didengar oleh Chloe.
Chloe membelai rambut Cleo dengan sayang. "Daddy ada di apartemennya, sayang. Kau ingin ke sana sekarang?" tanyanya lembut.
"Kenapa Mommy tidak tinggal bersama Daddy?" tanya Cleo dengan polosnya.
Dan untuk yang kesekian kalinya setelah Chris datang ke dalam hidup mereka, Cleo kembali melontarkan pertanyaan seperti itu. Dan untuk yang kesekian kalinya pula, Chloe hanya memberikan senyumnya tanpa bisa menjawab pertanyaan itu.
Chloe membawa Cleo ke dalam gendongannya. Dan gadis kecil itu pun menurut tanpa protes. Cleo juga tak menuntut jawaban atas apa yang ia tanyakan kepada ibunya barusan. Chloe lalu membawa putri kecilnya itu ke kamarnya dan menyuruhnya untuk mencuci wajahnya terlebih dahulu sebelum pergi ke apartemen Chris.
Selagi menunggu Cleo yang sedang berada di kamar mandi, Chloe kembali ke dapur untuk menyusun makan siang yang sudah ia buat ke dalam beberapa kotak makan. Ia lalu menutup beberapa kotak makan tersebut dengan rapat sebelum memasukkannya ke dalam paper bag.
Chloe tampak menghela napas panjang setelah semua makanan yang dimasaknya sudah siap untuk dibawa. Dan kini, pikirannya melayang jauh, memikirkan tentang ketergantungan Cleo terhadap Chris dan pertanyaan Cleo yang sampai saat ini masih belum bisa ia jawab.
Kedatangan Chris beberapa bulan yang lalu benar-benar telah banyak mengubah kehidupannya. Kedatangan Chris membuat Cleo sangat bergantung kepadanya. Dan kedatangan Chris sangat berdampak buruk bagi hatinya karena ia harus menahan diriya agar tak terjerumus kembali ke dalam pelukan Chris.
Chloe tak pernah menyangkal jika perasaan yang ia rasakan lima tahun yang lalu terhadap Chris sering muncul dengan tidak sopannya. Namun, beruntung perasaan sialan itu bisa dicegah kehadirannya ketika ia mengingat apa yang telah dilakukan Chris terhadapnya lima tahun yang lalu. Dan hal itu cukup menguntungkan untuk dirinya karena ia memang benar-benar tidak ingin lagi kembali hidup bersama Chris.
Suara Cleo yang memanggilnya berulang kali membuat Chloe tersadar dari lamunannya. Ia lalu melemparkan senyum lembutnya kepada Cleo begitu ia melihat wajah anaknya yang terlihat lebih segar dari sebelumnya.
"Kita berangkat sekarang?" tanya Chloe memastikan yang langsung dibalas dengan anggukkan antusias oleh Cleo.
Chloe mengacak rambut Cleo sekilas sebelum menggandeng tangan Cleo dengan tangan kanannya lantas menenteng paper bag yang berisi hasil masakannya di tangan kirinya. Ia lalu berjalan bergandengan bersama Cleo untuk pergi ke apartemen Chris.
"Mom, Daddy berbohong kepadaku," ucap Cleo mengadu kepada Chloe sesaat setelah mereka baru saja keluar dari dalam apartemen.
Chloe menundukkan kepalanya untuk menatap putrinya. Alisnya tampak bertaut heran. "Berbohong apa?"
"Daddy bilang kalau dia akan menungguku sampai jam makan siang nanti di rumah kita. Tetapi, saat aku bangun tadi, aku tidak menemukannya di rumah kita," jelas Cleo dengan bibir yang mengerucut lucu.
Chloe tampak memejamkan matanya sejenak setelah mendengar penjelasan Cleo. Ia lalu memberikan senyumnya kepada Cleo seiring dengan matanya yang kembali terbuka. "Mungkin ada pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan Daddy-mu, sayang," ucapnya yang mencoba untuk memberi pengertian kepada Cleo seraya mengajak gadis kecil itu untuk segera bergegas pergi ke apartemen Chris.
Cleo hanya mengangguk-anggukkan kepalanya beberapa kali seolah-olah ia mengerti dengan apa yang disampaikan ibunya. Chloe lalu mengacak rambut Cleo dengan senyum tipis yang menghiasi bibirnya.
Chloe mengutuki sikapnya yang mungkin sudah kelewatan. Ia sempat berpikir yang tidak-tidak mengenai Chris yang tadinya ingin menunggu Cleo di apartemennya. Padahal, Cleo sendirilah yang meminta Chris untuk tinggal.
Tetapi, Chloe merasa kalau ia tak sepenuhnya salah. Seharusnya saat itu Chris mengatakan kalau itu adalah permintaan Cleo. Namun, pria itu malah mengatakan kalau apartemennya sedang dibersihkan yang membuat Chloe langsung mencurigai maksud Chris.
"Mom, gendong aku. Biar aku saja yang memencet belnya," ucap Cleo dengan tangan yang terulur ke depan setelah mereka sampai di apartemen Chris.
Chloe tertawa geli. Ia lalu meletakkan paper bag yang ia bawa tadi di atas lantai kemudian membawa Cleo ke dalam gendongannya dan membiarkan putrinya itu melakukan apa yang ingin dilakukannya. Cleo memang selalu bersemangat jika ingin bertemu dengan ayahnya.
Chloe langsung menurunkan Cleo dari gendongannya begitu pintu apartemen Chris perlahan mulai terbuka dan menampakkan sang empunya apartemen yang membukakan pintu untuk mereka dengan senyum lebar yang menghiasi bibir tipisnya.
"Daddy!" Cleo langsung menghambur ke dalam pelukan Chris dan Chris dengan sigap membawa putrinya itu ke dalam pelukannya seperti yang sering ia lakukan.
"Ayo, masuk," ucap Chris yang mempersilakan Chloe untuk masuk ke dalam apartemennya.
Chloe mengambil paper bag yang tadinya ia letakkan di atas lantai sebelum masuk ke dalam apartemen Chris. Dan sepanjang ia berjalan mengikuti Chris, senyumnya tak pernah hilang dari bibirnya. Melihat kedekatan Chris dengan Cleo yang seperti itu benar-benar membuat hatinya terasa hangat.
Chloe beranjak ke dapur Chris untuk mengambil peralatan makan yang akan mereka gunakan setelah ia mengeluarkan semua masakannya dari dalam paper bag ke atas meja makan. Chris dan Cleo sudah mengambil tempat duduknya masing-masing, menunggu Chloe yang sedang mempersiapkan semuanya. Sekilas, mereka terlihat seperti keluarga bahagia. Namun, sayangnya Chloe benar-benar tak ingin berkeluarga dengan Chris.
Setelah semuanya siap, Chloe dengan sigap mengambilkan makanan untuk Chris dan Cleo. Sungguh, ia mengambilkan makanan untuk Chris hanya untuk menghormati pria itu. Bukan karena hal lain. Dan Chris juga tahu kalau Chloe melakukan itu hanya untuk sekadar formalitas saja.
Sepanjang makan siang berlangsung, meja makan tak pernah sepi karena Cleo selalu saja berceloteh. Gadis kecil itu tak pernah kehabisan topik. Dan Chris dengan sabar meladeni seluruh celotehan Cleo. Sedangkan Chloe, wanita itu lebih memilih untuk mendengarkan saja. Ia hanya berbicara ketika Cleo bertanya kepadanya.
Sekali lagi, interaksi yang terjadi antara Chris dan Cleo berhasil membuat hati Chloe kembali menghangat. Jujur saja, ia suka sekali melihat interaksi antara Chris dan Cleo yang terlihat begitu natural. Dan apa yang dilakukan Chris kembali membuat perasaan yang lima tahun lalu sempat bersarang di hatinya, kini kembali hadir. Namun, Chloe segera menepisnya secepat perasan itu datang.
•••••
Mulai sekarang aku nggak pake sub judul lagi ya. Bingung mikirin judul di setiap partnya wkwk
Keep vomment yaaa;;)
14 Juli, 2016
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top