7. Aku menunggumu - Antara ada dan tiada
Aku menunggumu menampakkan wujud terbaikmu.
Aku selalu menunggu saat itu. Saat di mana kau menampakkan diri secara langsung di hadapanku dengan sempurna, tak peduli rupamu jauh dari kata baik, bahkan sempurna. Aku selalu menunggu saat itu, dengan gaun putih kau berlalu lalang dalam ruangan ini dengan kebingungan yang membuatku terkekeh.
Kau selalu berlalu lalang, kadang kau tertawa manja, menangis tersedu, tak jarang kau marah dan mebanting barang-barang dalam ruangan ini kasar, selanjutnya kau pergi tanpa jejak.
Tak pernah sekalipun kau berdiam diri dalam ruangan ini lebih dari setengah jam. Kau datang dan pergi tanpa alasan. Tapi tak masalah, toh aku menikmati pertunjukanmu, seluruh pergerakanmu.
Dan malam itu kau mengerang, berteriak dengan lantang. Menyerukan nama entah siapa sambil terus menangis. Aku tak mengerti mengapa mahkluk sepertimu tak jelas tabiatnya, tak pernah konsisten pada pendirian. Dengan mudah kalian berganti ekspresi, perasaan, bahkan karakter.
Kau terus berteriak, terus menangis, tampak putus asa. Sempurna. Akhirnya kau menampakkan diri di hadapanku langsung, tanpa tedeng aling-aling.
Dapat kulihat penampilanmu saat itu, mata sembab, basah, merah dan terdapat jejak air mata yang menghitam karena maskara. Gaun putihmu tak lagi mewah dan sempurna, sekarang terlihat kusut dan semrawut, sama seperti rambutmu yang pasti baru saja kau jambak-jambak.
Benar-benar sempurna.
Aku menyeringai, akhirnya aku dapat melihatmu seutuhnya. Kau meraba wajahmu perlahan, menyadari penampilanmu tampak mengenaskan, lalu kau coba menyentuhku. Tanpa mengulur waktu, kutarik tanganmu hingga akhirnya kita bertukar tempat.
Aku, yang kini ada di posisimu, melihat refleksi diriku di depan cermin, yang itu adalah dirimu, dirimu yang terjebak dalam cermin. Kau dengan bodohnya berteriak dan memukul-mukul kaca, meminta dibebaskan dari dunia bayangan.
Sama sepertiku sebelumnya.
"Akhirnya, aku bebas. Tunggulah sampai ada seseorang dengan penampilan terbaiknya menampakkan diri di hadapanmu yang mau bertukar posisi denganmu. Hahaha."
Aku menunggumu menampakkan wujud terbaikmu.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top