𓆩 ¹ 𓆪

Kau berhak mendapatkan kehidupan yang lebih baik, sayangku.

Rasanya seperti reset kehidupan. Hal pertama yang dilihat saat hendak membuka pintu rumah untuk melanjutkan apa yang tertinggal kemarin adalah padang rumput.

Perasaan depan rumah itu tak ada beginian. Berdiri di lautan bunga , tampak dari kejauhan seseorang dengan rambut terurai di depannya

Saat tiba di samping orang tersebut, hal pertama yang dia ucapkan adalah..

"Ini sudah takdir. Hiduplah dengan bebas didalam aturan dunia. Kau berhak mendapatkannya. Aku akan terus disisimu"

-ˋˏ✄┈┈┈┈

Dan disinilah dia berada [Fullname] atau lebih sering dipanggil [Name] tertidur dikelas setelah bel makan siang berbunyi

Sendirian

Itulah suasana dikelasnya saat ini

Mungkin bisa dibilang dengan orang yang terkategori tak suka keramaian
Belum lagi kalo udah Monoma yang ambil alih suasana

Penyerangan sebelumnya yang membuat luka yang lumayan banyak fisik. Tangan kiri patah

Bayangkan coba dikejar-kejar nomu pas lagi training camp. Mana bentuk nomunya aneh lagi. Nomu middle-Tier kata orang yang punya sayap kek bebek menurut [Name]. 1vs1

Lupakan luka itu, kembali ke adegan sekarang. Bagi [Name] ia merasa cukup puas didunia dimana ia berapa sekarang, meskipun rada aneh.

Dia suka. Banget. Dunia dimana ia berada sebelumnya sedikit berbeda. Walau begitu, ke dunia manapun ia berada rasanya selalu seperti ada yang kurang

"[Name]? Tidak makan siang?"

Teman sekelasnya membangunkan dirinya yang tertidur pulas, gak sih. [Name] tidurnya tidur ayam

"Apa..?"

"Ayo bangun sebelum yang lain kembali"

Saat sudah benar-benar sadar, sadar siapa yang membangunkanmu. Dengan tatap yang terlihat malas dia menyerahkan sebungkus roti isi kesukaanmu

"Ambillah, kau harus makan sebelum latihan kita nanti"

"Terimakasih, kau sendiri sudah makan"

"Ya"

Ya, dia. Kaibara Sen. Teman sekelasmu.

Entahlah, orang sepertimu terkadang susah mendeskripsikan suatu hal.

Yang jelas kamu sangat berterimakasih kepadanya karena sudah datang membantu di dunia ini sekecil apapun

Kalian berbincang-bincang bagaimana keseharian kalian terkadang. Coretan dibuku harianmu begitu banyak. Banyak teman sekelasmu yang pernah meminjam ̶M̶e̶n̶c̶u̶r̶i buku itu. Sialnya semua rahasiamu ada disitu

Tapi yang teman perempuan cuman sih pas mereka lagi main ke rumah kamu

Semua rahasia sekecil apapun harus aman dari Monoma. Titik.

"Kau suka mengambarkan?"

"Eh? Ya, kurasa"

"Bagaimana denga-"

"PANTES DICARI KEMANA-MANA GAK ADA, MALAH PACARAN DIKELAS YAELAH"

Pertanyaan itu terputus saat ocehan dari salah satu sohibnya Kaibara muncul, Awase Yosetsu.

"Kenapa si-? Oalah"

"Semoga sejahtera selalu"

Sebenarnya kau lelah dengan nih sohib-sohib orang disebelahmu
Mungkin pandangan pertamanya terlihat waras-waras aja. Tapi aslinya rada sengklek.

Belum lagi ngurus Monoma.

Iya, kamu itu kakaknya kelas 1-B setelah Kendo

"Kalian salah paham, kebiasaan"

"Kurasa tidak, Sen ju-" Sebelum Tsuburaba Kosei menyelesaikan kalimatnya, sebuah buku sudah melayang ke wajahnya yang dilempar oleh Sen

Disponsori oleh buku milik [Name]

"Oi, buku ku"

"Ah, maaf. Sengaja"

Hanya suara tawa yang keluar dari mulut Awase yang terdengar

Dengan baiknya, Hiryu Rin yang mungkin dalam mode waras mengembalikan bukumu itu

"[Name], disuruh ke tempat Recovery Girl. Sekarang"

"Okeh bos, Xièxiè"

Langkah kakimu tenggelam dalam sunyinya lorong, sampai langkah tersebut tak terdengar mereka menghela nafas.

"Itu [Name] bisa berapa bahasa sih? Jadi Translate berjalan berguna mungkin"

"Heh"

"Kan lumayan kalo kita ga bisa bahasa Inggris, tinggal minta tolon-"

Dan sekali lagi wajah Kosei jadi sasaran oleh Sen

"Mampus, entar beneran kita ga dibantu buat tugas bahasa Inggris nanti"

Dan kembali disponsori oleh buku paket matematika punya [Name]

"Mampus, syukurin" -Rin

__________________

Rasanya seperti menulis ulang suatu kisah, Reinkarnasi
Tapi fakta yang diterima setelah kian tahun mencari adalah hanya jiwamu yang dipindah ke raga yang lain

Orang yang kau ambil raganya kini telah tiada, kamu mengambil perannya di dunia ini

Padahal kau dan dia hanya sempat bicara dengan dia sekali. Menjelaskan siapa dia sebenarnya yang kau ambil raganya ini
Ya, dia [Fullname]
Hanya nama yang sama. Sangat mirip.

Kemanapun kau pergi benang tersebut akan terus menjadi penghubung di antara kalian

"[Name]! [Name]!"

"Apa.. Maumu Setsu?"

"Apa.. APA KITA BOLEH MAKAN MIE INSTAN YANG KAU PUNYA ITU?"

"Tidak.. Itu punyaku, uang-"

"Ayolah! Itu masih ada dua kardus [Name]-Chan!"

"I really wanna eat that instant noodle [Name]!"

"Iya! Ini sudah sebulan lebih kita tidak makan mie"

"Kau terlalu perhitungan Kosei, dan ini baru seminggu"

Yap disinilah kau berada, berada di asrama kelas 1-B. Duduk ditempat dimana orang-orang berkumpul.
Monoma juga duduk manis, lagi tobat keknya

Sialnya, Pasokan mie instan mu mau di ngap sama nih satu kelas. Noh, pada ngumpul disini semua.

Masalah harga mie di Jepang sama ditempat asalmu itu beda. Iya, kamu itu dari Indonesia. Jadi maklum klo gayamu agak melokal.

"Masalahnya kalian itu kalo mau makan tuh tidak bilang, gimana saya tidak begini. Dompetku yang berisi uang jajan cepat menipis gara-gara kalian makan mie terus"

Kamu capek ceramah, inikah yang dirasakan Kendo pas kamu ngilang bentar ke WC

"Baiklah, siapa aja yang mau makan nih"

Dengan segera keributan terdengar jelas akan suara dari ruangan ini dan kembali diam ketika Kendo menepuk kedua tangannya. Terimakasih Kepada Kendo.

Dan malam itu berakhir dengan kamu yang nelpon majikan gara-gara mie kamu habis

"MBAAEEEE, INDOMIE KU ENTEK IKI LAGI"

"Lah? Diserbu yang lain lagi kah?"

"Iyo, padahal aku belom niat mau makan mie"

"Ahahaha, yaudah sih. Nanti ku datang bawa lagi. Jangan taruh di dapur lain kali. Simpen dibawah ranjangmu"

"Ya.. Okeoke, nanti ku urus"

Kalian terus berbincang banyak tentang banyak hal dari keseharian sampai yang sepele. Namun, apakah benang tersebut akan terus bertautan?

Langit malam dengan tebaran gemerlap bintang itu indah bagai jutaan Intan yang siap bersinar lagi

Rasanya seperti ingin terbang saja, terbang bebas bersama orang yang kau sayang. Tapi sayangnya kau kembali ke realita saat seseorang menyentuh pundakmu dan ikut duduk di sebelahmu

"[Name]..?"

"Eh.? Ah! Kaibara-san! Sejak kapan kau disini?"

"Sejak kau telponan dengan seseorang.."

"Oh! Itu kakakku.. Dia hanya tanya kabarku gimana"

"Ohh.."

Sunyi, canggung. Itulah yang terjadi saat ini. Mungkin keributan dari dalam asrama yang sedikit terdengar

Tangan kirimu sudah sembuh walaupun harus di istirahat beberapa saat, menatap kedua telapak tangan yang kasar

Kasar. Kayak hidup. Ga selalu mulus
Kehidupan itu seperti koin, ada seseorang yang hidup penuh rasa kasih sayang dan damai dan seseorang yang hidup dengan penuh rasa takut dan kebencian

Crekk

Suara Jepretan kamera yang membuatmu kembali ke realita sekali lagi

"Eh..?"

"Kau memang cocok jadi objek fotoku, kau mau lihat?"

Kalian saling mendekatkan diri untuk melihat hasil jepretan tersebut, satu kalimat yang keluar dari mulut [Name]

"Gilak, gue keren banget, ga kayak bisanya yang aneh"

"Apa hasilnya tidak sesuai espektasimu?"

"Bu-bukan! Hanya saja aku sebagai tipe orang yang jarang foto itu.. Ya.. Aku selalu merasa diriku aneh, apalagi dengan quirk yang berbeda dengan kakakku.."

Hela nafasmu terdengar jelas, membuang muka kearah lain karena malu. Ya kamu kadang tipenya gitu

Pas udah bagus dandan dikit pas foto malah aneh, yang awalnya pengen punya foto buat simpanan eh malah ga jadi.

"Mungkin aneh yang kau maksud itu insecure"

"Ha?"

"Kau tahu? Tidak masalah bagaimana rupa dirimu, tapi kau juga harus percaya diri. Kau harus mencintai dirimu apa adanya sebelum mencintai orang lain. Kau sempurna kau tahu"

"Tapi faktanya manusia itu tidak akan pernah sempurna dalam hal apapun seperti sebuah robot, kita hanya akan sempurna menjadi diri kita.."

Benar saja rasanya kita sebagai manusia yang sedang menjalani arus merasa begitu, semua orang selalu ingin menjadi Intan yang indah di dunia ini daripada dari kerikil debu

Dan suatu kebetulan Sen ngomongnya ga dikit, biasanya irit banget

"Ya.. Mungkin kau benar, tampaknya aku butuh healing, me time, atau semacamnya.."

"Mungkin, butuh teman? Aku kebetulan ingin pergi akhir pekan ini, mau sekalian?"

"Boleh boleh! Hehe"

Malam itu, kalian berdua terus bercerita ditemani oleh ribuan bintang-bintang hingga waktunya tidur

Banyak hal yang tak bisa kuucapkan dengan keras

_________

"WAH SHIP BARU DI YUUEI"

Kenapa si Sen ga Confess aja langsung sih?!"

"Daripada kamu mau Confess ke Yaoyorozu aja ga jadi"

"Heh, itu aib"

"Kupikir mereka udah official"

"Ga tau sih kalo semisalnya Sen punya saingan.."




–M.n

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top