06
Cerita setelah camp selesai. Ingin tahu cerita mereka saat camp? Silahkan dibaca milik Byakunisa06
Selamat Menikmati!~
"Aka-"
"Sudah kubilang, panggil saja aku Saaya."
Aku, Imayoshi Shouichi, saat ini sedang berada di kediaman keluarga Akashi. Saat ia pulang dari camp, ia tiba-tiba mengundangku kesini. Tak lupa juga dengan Aomine. Apa ia ingin dekat dengan Aomine?
Aku mengelap mataku, sedikit terharu akan kenyataan. Aku sudah seperti seorang bapak yang akan melepas anaknya menikah.
Tunggu dulu, tapi aku tak ingin punya anak seperti Aomine.
"Maaf menunggu," ujar Saaya dengan pakaian rumahnya. Ia duduk di depan Imayoshi.
"Ada apa, Saaya?" tanya Aomine.
"Aku ingin cerita tentang aniki. Ia semenjak putus--ya kau tahulah siapa dia--jadi suka mengurung," ujar Saaya sedih.
"Mengurung di kamar? Sekarang apa dia begitu?" tanyaku. Aomine ikut menimpali, "Aku belum liat Akashi dari tadi."
"Bukan mengurung itu, maksudku dia mengurung semua benda-benda yang menyangkut Nab-chan," jelas Saaya. Aku mengangguk-angukkan kepala.
"Barangnya buatku saja, sayang tidak dipakai," ujar Aomine malah fokus pada bendanya, bukan Akashi.
Saaya mengabaikan tanggapan Aomine dan melanjutkan ucapannya, "Bisa kau tolong hibur aniki? Aku kasihan padanya."
"Tenang saja, aku akan membuat Akashi tertawa! Bahkan terbahak-bahak hingga guling-gulingan di lantai!" ujar Aomine dan langsung mencari keberadaan sang kapten Rakuzan itu.
"Itu tidak mungkin tahu," ujarku dan menggelengkan kepalaku. Kenapa dulu aku mau merekrut dia ke timku ya?
Setelah kepergian Aomine, Saaya tiba-tiba mendekatiku. Ia duduk di tempat Aomine tadi.
"Ada apa?" tanyaku curiga. Jelas-jelas gerak-geriknya mencurigakan.
"Ini. Kamu tau ini siapa?" Aku melihatnya dan terkejut. "Tunggu, kamu dapat ini darimana?"
"Agen rahasia," jawab Saaya datar.
"Untuk apa kau mencari-cari ini? Aku tidak terima alasan bodoh atau semacamnya," kataku tenang. Saaya justru tertawa. "Hahah.. ah, maaf. Aku bukan mengejekmu. Hanya lucu saja ucapanmu."
Saaya melanjutkan, "Aku mencari ini karena pria ini sebelum bersama Kana, ia dekat dengan [Name]."
Tunggu, pria ini. Kayak kenal.
"Mantannya [Name] yang menyelingkuhi [Name]? Jangan bilang perempuan selingkuhannya itu Kana?" Saaya mengangguk. "Kau benar."
"Buat apa kamu mencari ini? Kamu bahkan tidak ada hubungannya dengan Kana ataupun [Name]," tanyaku. Aku butuh penjelasan.
"Kamu gak tahu? Aku sama Kana itu sepupuan lho," ujarnya santai.
"Aku baru tahu. Ia memang punya sepupu orang kaya, tapi aku tak tahu itu Akashi. Dunia sempit ya," kataku. Aku mengambil teh barley di meja dan meminumnya sedikit.
"Terus, setelah ini apa? Kamu mau balas dendam juga kayak [Name]?" tanyaku. Ia menggeleng. "Tentu saja, itu tindakan yang konyol. Aku hanya memberimu penjelasan, agar kau tidak salah paham dengan Kana."
Saaya melanjutkan lagi, "Lagipula jika aku mau balas dendam, aku bisa menyuruh ayah untuk menyewa orang." Aku bergidik.
Aomine pun balik dari misinya. Sepertinya ia selamat, tak ada luka di tubuhnya.
"Akashi mana ya? Aku tidak menemukannya," ujar Aomine sambil menggaruk tengkuknya.
Saaya menjawab, "Tentu saja. Aniki kan sedang pergi keluar." Aomine langsung mengambil tasnya dan pulang. Ia malu.
A/N : Aduh mantan [Name] siapa ya? Mantan Kana siapa ya? Kasih tau gak ya?:"
Terima kasih sudah membaca!~
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top