4

"Dasar bodoh, menangkap anak kecil saja kau tidak bisa. Dasar tidak berguna" -Muzan

"Maafkan aku, seorang pilar membawanya dan aku dihadang oleh anak buahnya. Yah bukan masalah sih kurasa (Y/n) sama dibawa ke markas mereka" -Douma

Muzan hanya memandang Douma dengan tajam lalu meninggalkan nya begitu saja. Hanya Douma lah iblis yang berani bersikap kurang sopan ke Muzan. Ntah apa yang merasukinya:')

***

Sudah seminggu kulalui di kediaman Ubuyashiki. Ternyata Kagaya atau yang sering di sebut Oyakata-sama mempunyai penyakit yang menggerogoti tubuhnya. Dia kehilangan penglihatan nya. Sama seperti Amane, pembawaan nya lembut, senyumnya pun seperti senyuman Buddha.

Aku sudah mencoba untuk belajar berpedang setidaknya untuk membela diri. Tapi tidak bisa. Saat itu aku tak sengaja menggores pergelangan Obanai-san dan aku sudah hampir memenggal Sanemi-san, sampai tanganku pun terluka. Itu semua adalah ulah kecerobohan ku. Semenjak hari itu aku sudah tidak ingin memegang katana lagi.

"Apa aku boleh ke pemandian air panas sekarang?" Ijin ku ke Amane-san

"Tapi sekarang sudah malam, aku khawatir akan terjadi sesuatu" -Amane

"Aku hanya sebentar jadi tidak akan terjadi apapun" -(Y/n)

Amane terdiam sebentar, lalu mengiyakan ku untuk ke pemandian.

"Akan kusiapkan semua kebutuhan mu" -Amane

Aku berjalan menuju pemandian, setiap langkah yang kujejakan terasa berat.

Ku masukkan kaki dan mulai berendam. Ntah kenapa aku merasakan seperti di awasi tapi aku membuang semua pikiran buruk.

"Kau tampak bahagia ya"

Lumpuh, tubuhku seperti di lumpuhkan.

"Apa kau sudah melupakan ku Kibutsuji (Y/n)?"

Aku menangis sekencang kencangnya
"Kumohon jangan sakiti mereka, kumohon maafkan aku Muzan-sama" -(Y/n)

"Kenapa kau malah berkorban untuk mereka? Kau memilih pasang badan untuk melindungi mereka" -Muzan

Muzan-sama mencekik tanpa menyentuh leher, mengangkat ku ke atas dan melempar ku ke dahan pohon.

"Akh.. Uhuk uhuk" -(Y/n)

Dapat kurasakan darah segar membanjiri kepala dan mulut ku. Sekujur tubuhku sakit semua.

Sebelum kesadaran ku hilang, dapat ku dengar Muzan-sama berbicara dengan seseorang dan menggendong ku pergi ntah kemana

***

"Hai kepala mu terbentur keras 2minggu yang lalu, apa kau lupa ingatan lagi?" -Douma

Aku memandang datar wajah menyebalkan itu.

"Sepertinya tidak" Douma mengelus rambutku yang langsung ku tepis dengan ekspresi jijik.

***

Muzan-sama tidak seperti dulu. Dia dingin dan selalu menatapku dengan kebencian.

"Hmm kokusibou-san bolehkah aku bertanya?" -(Y/n)

Iblis bermata enam itu hanya mengangguk

"Kenapa kau menyeramkan, ah maksud ku.. Kau aneh.. Tidak tidak bukannya aku menghina mu aku hanya menyampaikan apa yang ada dipikiran ku." -(Y/n)

Iblis itu langsung menghentikan kegiatan membacanya.. Jadi tuh posisiku tepat di belakang kokushibou. Dia membalikan badannya sehingga kami saling berhadapan dan dia memakai kacamata 4pasang

"Apa kau tidak tau sopan santun anak muda? Lebih baik kau pergi sekarang sebelum ku makan hingga ke tulang tulang mu"- Kokushibou

" HIYAAA MAAFKAN AKU"- (Y/n)

Aku pergi dari tempat menyeramkan itu..

//*Note: Kek gini lah ilustrasi nya wkwk

***

Aku sekarang pergi ke tempat iblis wanita biwa, dia tampak aneh seperti biasanya dengan poni menutupi mata. kalau gitu, gimana caranya dia bermain biwa tanpa melihat?

"Konnichiwa, boleh kan aku menyentuh rambut mu?" -(Y/n)

Tidak ada jawaban, saat aku mengulurkan tangan untuk menyentuh nya.

Ting

"AaaaaaaaaaaAaaaaaaaaaaaaa" Dan akupun jatuh masuk ke guci Gyokko.







[Revisi - 02 Okt 19]

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top