6. Fascinated
Hari pertama bekerja di kantor, tentu saja membuat Kyuhyun bersemangat. Kesempatan emas ini akan ia gunakan sebaik mungkin untuk mendekati gadis-gadis cantik di kantor ini. Tidak ingin membuang-buang waktu lagi, Kyuhyun berjalan penuh percaya diri memasuki lobi perusahaan setelah memakirkan Audi Duv hitamnya ke dalam bassment.
Tidak lupa melemparkan senyum memikatnya pada setiap karyawan wanita yang berpapasan dengannya. Membuat beberapa diantara mereka tertegun dengan pipi bersemu merah akibat ulah putra Presdir mereka ini.
Memang hanya waktu tertentu saja Cho Kyuwon datang ke kantor tapi dari gosip miring yang beredar beranggapan bahwa putra presdir mereka adalah seorang pria dingin dan kaku, tidak ada sedikitpun senyum yang tersungging di wajahnya jika bertemu seorang gadis cantik sekalipun. Sangat berbeda dengan apa yang mereka lihat saat ini.
Lebih kasarnya mereka beranggapan bahwa putra presdir mereka adalah seorang gay. Meskipun itu hanya persepsi mereka sendiri tapi memang itulah kenyataannya dan tidak ada satupun yang tahu kecuali Cho Kyuhyun orang yang saat ini menyamar sebagai Cho Kyuwon dan berusaha mengubah image tersebut.
Kyuhyun tidak perduli jika biasanya Kyuwon akan bersikap dingin pada mereka semua dan dia memang tidak ingin menyamakan dirinya seperti Cho Kyuwon, bersikap dingin dan kaku bukanlah gayanya, kebiasaan menggoda wanita cantik tidak bisa ia hilangkan begitu saja. Ia akan menjadi dirinya sendiri meskipun orang-orang menganggapnya Kyuwon.
Kyuhyun mendekati meja resepsionis. "Pagi nona-nona manis, bisakah kalian menunjukkan padaku dimana ruangan devisi perencanaan." sapanya pada dua orang gadis yang sedang bertugas di balik meja tinggi itu. Mereka berdua saling melayangkan pandangan bingung pada rekan masing-masing. Sejak kapan putra presdir mereka tidak mengetahui ruangan di kantor ini? Biasanya juga dia akan langsung pergi ke lantai paling atas yaitu ruangan ayahnya berada.
Merasa ada yang salah Kyuhyun berusaha menjelaskan. "Ekhem! Mulai sekarang aku akan menjadi pegawai sama seperti kalian, jadi bisakah kalian menunjukkan padaku di mana ruangan devisi perencanaan berada?"
Merasa tidak mendapatkan respon apapun, Kyuhyun mengibaskan tangannya tepat di depan wajah mereka, membuat keduanya mengerjap sadar sekaligus malu dengan tingkahnya sendiri yang hanya diam akibat terlalu terpesona dengan ketampanan putra Presdir mereka ini.
"Ruang devisi perencanaan ada di lantai sepuluh. Tapi maaf tuan, saya tidak bisa mengantarkan anda kesana." jawab gadis dengan nametag Lee Chaerin. Sedangkan rekan di sampingnya hanya mempu menundukkan wajahnya tidak berani menatap Kyuhyun sedikitpun.
"Nona Park Hyo Reen."
Kyuhyun menoleh kesamping melewati bahu, saat resepsionis bernama Lee Chaerin itu berseru memanggil nama seseorang. Saat itu juga retina Kyuhyun menangkap sesosok gadis manis berjalan anggun mendekatinya. Posturnya tinggi semampai dengan bentuk tubuh sempurna, dibalut rok span sebatas lutut dipadukan blezer berwarna biru gelap membungkus setiap lekukan tubuhnya yang terlihat begitu pas.
Rambut bergelombang dengan warna kecoklatan miliknya dibiarkan tergerai begitu saja, bergerak melambai-lambai seiring langkah kaki gadis itu yang berjalan semakin mendekat ke arah Kyuhyun. Tidak lupa Stilettos dengan tinggi dua puluh senti menghiasi kaki jenjangnya. Bola mata Kyuhyun tak mampu berpaling kemanapun hingga nyaris keluar saat gadis itu sudah berdiri disampingnya. Berefek buruk pula pada kondisi tenggorokan Kyuhyun yang mengering akibat tak mampu menelan salivanya sendiri
"Maaf, ada keperluan apa memanggilku?"
"Tuan Cho Kyuwon ini akan bergabung di Devisi yang sama dengan anda, bisakah anda mengajaknya pergi bersama karena beliau belum mengetahui dimana ruangannya berada." ujar Chaerin memberi penjelasan.
"Oh jadi begitu, baiklah mari ikut denganku Tuan." Hyo Reen melenggang lebih dulu meninggalkan Kyuhyun. Sedangkan pria itu layaknya seekor anjing yang menemukan santapan segarnya hanya dapat membisu, tidak ada sepatah katapun terlontar dari bibir manisnya, berjalan mengikuti langkah gadis cantik yang sukses membuatnya terpesona dalam sekali memandang.
Mereka berdua memasuki lift, beruntung bagi Kyuhyun karena tidak ada siapapun di dalamnya selain mereka berdua. Hyo Reen menekan tombol yang akan menjadi lantai tujuan mereka. Lift meluncur ke atas dengan lancar tanpa berhenti di lantai manapun. Kyuhyun menghitung dalam hati. Sampai kapan gadis ini akan diam saja, tidakkah ia sadar sudah mengabaikan pria setampan diriku. Batinnya. Berharap Hyo Reen membuka suaranya lebih dulu hanya sekedar menyapanya saja.
Namun apa yang ia tunggu sama sekali tidak menunjukakan tanda-tandanya. Hyo Reen tetap bergeming seraya membelakanginya. Saat akan tiba pada lantai yang mereka tuju. Kyuhyun mencoba membuka suaranya karena sudah tidak tahan merasa diabaikan.
"Ekhem! Sebagai ucapan terima kasihku, nanti siang aku ingin mentraktirmu makan." Perasaan gugup menerjang Kyuhyun. Baru kali ini ia mengajak pergi seorang gadis terlebih dulu, biasanya para gadis yang akan dengan senang hati ikut dengannya.
"Terimakasih banyak, tapi maaf anda tidak perlu repot-repot tuan."
Jawaban yang tidak pernah terlintas dalam otak Cho Kyuhyun. Benarkah saat ini ada gadis yang menolaknya secara terang-terangan? Di dalam kamus Kyuhyun tidak pernah ada kata ditolak oleh gadis manapun, karena biasanya dialah yang akan menolak jika tidak berminat dengan mereka. Lalu apa yang harus ia lakukan sekarang? Berlagak tidak perduli atau tetap memaksa gadis itu agar mau menerima tawarannya?
Tanpa pikir panjang Kyuhyun menarik pergelangan tangan Hyo Reen saat gadis itu akan melangkah lebih dulu meninggalkannya. Jelas bahwa Kyuhyun lebih memilih opsi kedua. Rasa penasaran dalam dirinya telah mengalahkan segalanya. Tidak perduli apapun, yang ia inginkan hanyalah membuat Hyo reen terkesan padanya.
Hyo Reen hanya mampu mngerjapkan matanya tak percaya saat menyadari tubuhnya sekarang berada dalam dekapan Kyuhyun. Pintu lift di belakangnya perlahan kembali menutup. Kemudian bergerak perlahan membawa mereka berdua menuju ke lantai atas selanjutnya.
"Apa yang kau lakuakan tuan." Suara Hyo Reen tercekat, tak mampu berkata lebih banyak lagi. Tatapan mata Kyuhyun seolah mengintimidasinya membuat kakinya seketika lemas tak bertenaga. Apa pria ini marah karena Hyo Reen menolaknya?
"Lepaskan aku." Hyo Reen beringsut mencoba melepaskan diri dari dekapan Kyuhyun.
"Tidak sebelum kau menerima tawaranku." tekannya lagi. Semakin mengeratkan pelukannya pada pinggang Hyo Reen.
Sedangkan gadis itu hanya bisa mengernyitkan dahi, bingung akan sikap putra presdir mereka ini, bukankah gosip yang ia dengar selama ini Cho Kyuwon tidak pernah menyukai maupun dekat dengan wanita manapun. Lalu mengapa pria ini sekarang mengajaknya makan siang bersama. Ada alasan apakah dibalik semua ini?, benarkah hanya sekedar ucapan terimakasih saja?
Chieva
06 Juli 2022
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top