41. Rendezvous

Incheon Airport
Incheon, Korea Selatan
01.15 KST

Setengah jam berlalu, pria itu masih setia duduk di kursi tunggu bandara dan untuk kesekian kalinya, Kyuhyun ingin sekali mengumpati siapapun yang ada di depannya. Melirik Rolex yang melingkar sempurna di pergelangan tangannya, sudah lewat lima belas menit seharusnya orang yang dia tunggu saat ini sudah ada di depannya. Tapi kenyataan yang dia dapat, hanyalah lalu lalang banyak orang yang sama sekali tidak dia kenal. Kyuhyun bersumpah dalam hati akan memaki orang -yang dia tunggu itu- jika nanti sudah ada di hadapannya.

Tentu saja kalian tahu siapa orang yang sedang dia tunggu saat ini. 'Cho Kyuwon' dimana kau? geram Kyuhyun dalam hati. Waktunya tidak banyak lagi, tepat pukul dua nanti, pesawatnya yang menuju ke Manhattan akan segera Take Off, sedangkan orang itu belum memunculkan dirinya sama sekali.

Kyuhyun tahu pasti ketika Kyuwon meminta mereka bertukar tempat seperti semula, semuanya telah direncanakan dengan baik oleh pria itu. Bukan tanpa alasan Kyuwon sengaja mengambil penerbangan yang tiba di Korea saat dini hari seperti ini, tentu saja hal itu di lakukan untuk menghindari kemungkinan buruk pertukaran posisi mereka di ketahui orang lain. Dan bandara memang tempat yang sangat cocok, karena dilihat dari segi manapun pasti tidak akan ada yang mengenali mereka.

Sialnya! Pihak yang merasa sangat di rugikan saat ini adalah Cho Kyuhyun. Sejak awal memang Kyuhyun-lah yang merasa paling dirugikan. Kedatangan saudaranya di pagi buta seperti ini, membuatnya tidak memiliki banyak waktu untuk melakukan perpisahan dengan orang yang dia sayangi, dan baru saja hal itu membuat dia menjadi seorang penguntit yang tidak tahu malu. Park Hyo Reen, Kyuhyun berharap semoga saja di saat kedatangannya kembali nanti, gadis itu mau mengampuni segala kebohongannya. Kebohongan yang tidak dia inginkan namun harus dia lakukan, mengingat semua sudah terlanjur terjadi.

Dalam benaknya, Kyuhyun sudah merencanakan sesuatu untuk kehidupannya sendiri, setelah nanti semuanya kembali pada posisi semula, dia bukan lagi sebagai 'Cho Kyuwon' yang dikira gadis itu - seorang pria Gay yang berusaha ingin sembuh dengan cara memanfaatkannya, melainkan sebagai Cho Kyuhyun - seorang pria yang bersungguh-sungguh mencintai wanita tersebut.

Kyuhyun tidak perduli dengan status wanita itu yang sudah memiliki kekasih sekalipun. Toh! -pria yang katanya kekasihnya itu- sepertinya sudah tidak perduli lagi dengan wanitanya. Jadi tidak ada salahnya jika Kyuhyun ingin mengambilnya dan memiliki wanita itu juga untuk dirinya sendiri. Lagipula dia juga sangat yakin bahwa Hyo Reen memiliki perasaan yang sama dengannya, apalagi yang harus dipusingkan, semua tinggal menunggu waktu yang tepat saja.

Lalu bagaimana dengan - Shin Young Ra? Jika boleh jujur Kyuhyun sama sekali tidak memiliki penyelesaian apapun untuk gadis itu, dia sangat tahu, bahkan menyadari bencana besar apa yang akan terjadi setelah ini. Untuk sekali ini saja, bolehkan dia bersikap egois dan hanya memikirkan dirinya sendiri? Sebenarnya Kyuhyun tidak tega jika membuat Young Ra harus terlibat dalam semua masalah ini, tapi apa yang bisa dia lakukan? Semua ini berada di luar kendalinya, kebohongan yang dia lakukan bukan keinginannya sendiri, apa yang terjadi setelah dia pergi nanti biarlah Cho Kyuwon sendiri yang menyelesaikannya.

Jika boleh menebak, Kyuhyun sangat yakin bahwa Kyuwon tidak akan mau menikahi gadis itu, lalu apakah pria bodoh itu akan tetap mempertahankan kisah cinta terlarangnya yang bahkan sudah dikandaskan oleh Kyuhyun? Setelah tahu semua ini Kyuwon pasti sangat membencinya, tapi biarkan saja, toh, dia tidak perduli dengan hal itu. Yang pasti Kyuhyun sangat berharap pria bernama - Lee Sungmin- itu tidak pernah memunculkan dirinya lagi di hadapan Cho Kyuwon. Dengan begitu semuanya telah selesai.

"Hei! berhenti melamun Brother!" seseorang menepuk bahunya dari belakang.

"Sialan! dari mana saja kau?" umpat Kyuhyun langsung menyadari kehadiran saudaranya itu. Kyuhyun menoleh kebelakang, mendapati Kyuwon yang sedang mengulurkan cangkir kertas berisi minuman berwarna hitam padanya.

"Aku tadi membeli ini sebentar, minumlah dulu." Kyuhyun mengambilnya, sedangkan Kyuwon berjalan memutar lalu duduk di sampingnya.

Beberapa saat hening tidak ada suara di antara mereka, keduanya tenggelam dalam pikiran masing-masing. Kyuhyun menyesap kopinya. "Haruskah kita berpisah seperti ini?" Kyuhyun mulai membuka suaranya lebih dulu.

"Apa kau sudah nyaman berperan sebagai diriku dan tidak rela meninggalkan seseorang? Apa mungkin kau sudah menyukai putri tuan Shin?.

"Bukan begitu." sanggah Kyuhyun dengan gelengan.

"Lalu bagaimana kabar Lee Sungmin?"

"Aku yakin kekasihmu pasti baik-baik saja, aku jarang bertemu dengannya, aku terlalu sibuk dengan wanita lain." jawab Kyuhyun acuh tak acuh. Obrolan tentang Lee Sungmin sangat tidak dia inginkan sebenarnya, entah bagaimana kabarnya setelah terakhir kali Kyuhyun datang meminta pria itu memutuskan hubungan mereka. Kyuhyun tidak ingin tahu dan dia memang tidak perduli, masih banyak masalah lain yang harus dia selesaikan.

"Ya! Aku tahu kebiasaanmu itu, kau terlalu sibuk dengan wanita lain. Akibat hobimu yang tidak biasa itu membuatku sangat terganggu. Wanita-wanitamu sering mendatangiku tidak cukup satu dua, membuatku kewalahan jika harus menghindari mereka semua, belum lagi sekretaris super seksimu dengan warna bibir yang membuat mataku sakit. Kau juga ingat Cathrine?" Kyuhyun mengangguk. "Wanita itu yang paling genjar selalu menempel padaku, tidak perduli aku mengabaikannya, arrgh! aku bisa gila jika lebih lama lagi berada di sana." ujar Kyuwon panjang lebar disertai dengusan,

Kyuhyun terkekeh geli. "Cathrine memang yang paling dekat denganku, bisa dikatakan dia sahabat baikku, tapi aku menganggap hubungan kami hanyalah teman, tidak lebih." Kyuhyun menghela nafas panjang, lalu mengembuskannya dengan kasar." asal kau tahu, wanita ini berbeda dengan wanita-wanitaku yang lainnya."

"Apa mungkin yang kau maksud adalah wanita yang pernah kau ceritakan sangat sulit mendekatinya dulu?" Kyuhyun hanya mengangguk tanpa suara merespon pertanyaan Kyuwon.

"Kalau begitu kejarlah dia, bukankah ini kesempatanmu? kau sudah tidak lagi menjadi diriku." Perasaan bersalah itu ada, Kyuwon sangat sadar semua ini terjadi karena dirinya, tapi mau bagaimana lagi, dia sendiri tidak memiliki jalan keluar untuk masalah Kyuhyun.

"Semuanya tidak semudah yang kau pikirkan." desah Kyuhyun frustasi.

"Jika masih ada sesuatu yang ingin kau selesaikan disini, tetaplah tinggal, aku tidak akan melarangmu. Kau boleh melakukan apa saja, asalkan kita tidak muncul di saat bersamaan, dan hal yang kau lakukan itu tidak berhubungan dengan keluarga kita. Kau tau sendiri tidak banyak orang yang mengetahui kenyataan bahwa kita kembar."

"Aku takut dia akan marah jika dia tahu aku telah membohonginya." ujarnya lirih, bagai anak kecil yang takut ketahuan telah mencuri sebungkus permen dari tas temannya.

"Kau bisa menjelaskannya secara baik-baik, aku yakin jika wanita itu mencintaimu juga, dia pasti akan mengerti." Kyuwon berusaha meyakinkan, karena memang hanya itu yang bisa dia lakukan.

"Ya! Sepertinya aku memang harus mencobanya jika tidak ingin menyesal seumur hidup, tapi aku rasa untuk sekarang belum saatnya."

"Tunggu apa lagi?" tuntut Kyuwon tidak sabar, sepertinya tidak sabaran menjadi sifat pria itu sejak lahir, buktinya dia ingin menukar tempat dengan Kyuhyun seperti menukar baju kotor yang bisa dilepas kapan saja.

"Bukankah kau meninggalkan banyak tugas di kantorku?" intonasi Kyuhyun lebih meninggi saat ini.

Kyuwon menampilkan cengiran tanpa dosanya. "Kau benar, dua hari lagi adalah acara peluncuran Database......- ahhh! aku lupa namanya." Desah Kyuwon frustasi. "Tapi jika kau tidak bisa kembali dalam waktu dekat ini, mungkin kita bisa menundanya dulu."

Dalam hati Kyuwon merutuki kebodohannya sekaligus mengagumi kecerdasan Kyuhyun, bagaimana bisa Kyuhyun membangun perusahaan besar seperti Quest Software dengan tangannya sendiri? Dengan berat hati Kyuwon harus mengakui bahwa Kyuhyun memang jauh lebih pintar darinya, semua bukti itu sudah terlihat sangat jelas.

"Tidak! Aku harus menyelesaikannya dulu, baru setelahnya aku akan kembali mengurus keinginanku sendiri disini." Kyuhyun menyerahkan kembali ponsel Kyuwon, begitu pula sebaliknya, selama ini mereka memang bertukar ponsel.

"Aku harap kau berhasil."

"Aku juga berharap kau bisa menerima takdirmu." alis Kyuwon terangkat satu.

"Apa maksudmu berbicara takdir."

"Waktuku sudah habis, aku harus pergi dulu. Selamat tinggal hyung." Kyuhyun menyerahkan kunci mobilnya lalu berjalan cepat meninggalkan Kyuwon, tentu saja untuk menghindari obrolan ambigu mereka, mungkin hanya Tuhan dan dia saja yang tahu, bencana apa yang akan dialami saudaranya itu. Menikah dengan seorang wanita, sama sekali tidak ada dalam kamus kehidupan Cho Kyuwon.

Sedangkan Kyuwon masih pada posisi semula, keningnya berkerut memikirkan maksud ucapan Kyuhyun, mungkinkah ada sesuatu yang disembunyikan Kyuhyun darinya, tapi apa? Kyuwon berniat menanyakannya lewat telepon besok saja pada Kyuhyun. Kyuwon tidak ingin jika ada sesuatu yang tersembunyi diantara mereka, untuk sekarang yang ingin dia lakukan adalah segera meninggalkan tempat ini. Kyuwon tidak sabar ingin bertemu kembali dengan seseorang yang sangat dia rindukan. Mungkin disini kita tidak perlu menyebutkan namanya, tentu kalian sudah tahu, siapa lagi orang yang Kyuwon sayangai hingga nyaris gila seperti ini.

Dengan langkah cepat, Kyuwon berjalan melewati pintu keluar bandara, menghampiri Audi Suv hitam metaliknya yang terparkir tidak jauh dari tempatnya berdiri, tanpa menolehkan kepalanya kemanapun lagi, Kyuwon masuk ke dalam mobil lalu menjalankannya dengan cepat. Pria itu tidak menyadari sama sekali ada sepasang mata tidak jauh darinya sedang mengawasinya sejak tadi, bahkan sejak dia masih bercengkerama dengan Kyuhyun beberapa saat lalu, tentu saja semua percakapan mereka terdengar oleh orang asing tersebut. Kini orang itu sedang mengikuti kemana laju mobilnya pergi. Pria itu tidak menyadari bahaya apa yang sedang mengancamnya saat ini.

Chieva
02 September 2023

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top