34. I Love You

Kyuhyun dan Hyo Reen benar-benar menikmati kebersamaan mereka. Saling berbagi cerita konyol, tertawa dan bercanda bersama, Hyo Reen kini menyadari di balik sikap dingin Kyuwon yang biasa pria itu tunjukkan pada orang lain, tersembunyi sikap hangat yang sangat menyenangkan dalam diri pria itu, Hyo Reen tidak menyangka bahwa lelaki di sampingnya ini selalu bisa melemparkan candaan konyol yang membuatnya tidak berhenti tertawa.

Keduanya saat ini sedang duduk nyaman di bawah pohon rindang, orang-orang biasa menyebutnya Green Field at Nami Island sebuah tanah lapang yang sangat luat dengan rumput hijau indahnya serta di tumbuhi pepohonan rimdang di sekelilingnya

“Lagi, aku ingin mengambil foto kita lebih banyak lagi” seru Kyuhyun seraya mendekatkan tubuh Hyo Reen padanya, mereka melakukan selfie dengan posisi menempelkan pipi mereka. Entah sudah keberapa kalinya, Kyuhyun sepertinya tidak pernah merasa puas mengabadikan moment kebersamaan mereka tersebut.

Hingga tanpa mereka sadari, waktu berlalu begitu cepat. Warna jingga, bias matahari menyelimuti ufuk barat, menandakan hari akan berganti petang.

“Ini sudah sore, sebaiknya kita cepat pulang.”

“Aku masih ingin bersamamu.” Kyuhyun semakin menyurukkan kepalanya ke perut Hyo Reen. Pria itu dengan tidak tahu malunya, bermodalkan rayuan menjijikan, dia berhasil merebahkan kepalanya di pangkuan Hyo Reen, memandang wajah cantik gadis itu dari bawah semakin membuatnya terpesona.

“Aku tidak ingin kemalaman sampai rumah, eomma pasti akan khawatir padaku.”

“Kalau begitu kita menginap saja.”

"Apa!”

***

Dengan bodohnya, lagi dan lagi Hyo Reen berhasil termakan oleh rayuan Kyuhyun. Lihat apa yang terjadi saat dia bangun di pagi hari.

Yach! tentu saja Hyo Reen mendapati dirinya terbangun di dalam pelukan hangat pria itu, dengan tubuh telanjang, saling menempel di dalam selimut tipis yang menutupi tubuh keduanya. Hyo Reen masih diam, belum berani bergerak sedikitpun, saat ini di hadapannya tersaji pemandangan menggiurkan yang lebih menarik untuk di pandang, Hyo Reen nyaris tidak mampu mengedipkan kelopak matanya saat mendapati wajah dengan pahatan sempurna, berhiaskan bibir tabal, hidung mancung dengan kelopak mata terpejam yang memenuhi pandangannya itu.

Entah kenapa kali ini Hyo Reen tidak merasakan penyesalan sedikitpun atas kesalahan yang telah mereka lakukan untuk kedua kalinya ini. Hyo reen pun menyadari detik itu juga dia telah jatuh ke dalam jeratan pria itu, pria bermarga Cho yang mampu menjungkir balikkan hatinya, membuatnya terombang-ambing tak menenentu, bingung dengan perasaan yang dia rasakan.

Hyo Reen sadar bahwa dia mencintai Cho Kyuwon. Lalu bagaimana dengan pria itu?

Hyo Reen merasakan tubuh pria itu sedikit bergerak, buru-buru dia memejamkan matanya kembali, Hyo Reen akan malu hingga ujung kakinya jika dia tertangkap basah sedang mengagumi pria itu secara diam-diam.

Kyuhyun perlahan membuka kelopak matanya, kedua sudut bibirnya tertarik ke atas, membentuk sebuah senyuman yang sangat rupawan. Dalam diamnya Kyuhyun mengingat kebersamaan mereka sejak kemarin siang.

Dia yang memaksa wanita itu pergi bersamanya, membawanya ke pulau ini, menghabiskan waktu bersama tanpa ada seorang pun yang akan mengganggu mereka, hingga pada akhirnya Kyuhyun mendapati pemandangan indah ini. Wajah cantik Hyo Reen yang masih terpejam di dalam rengkuhannya, Ya Tuhan! Bolehkah Kyuhyun berharap agar bisa melihat wajah ini terus di setiap paginya. Senyuman pria itu tidak pernah surut dari wajahnya, Kyuhyun bahagia ralat lebih tepatnya sangat bahagia, andai saja dia bisa memliki wanita ini seutuhnya, rasa ingin memiliki itu semakin meneguhkan hati Kyuhyun dan detik itu juga daia sadar akan sesuatu. sesuatu yang baru kali ini benar-benar dia rasakan pada seorang wanita.

“Aku mencintaimu, “tunggulah sebentar lagi.” ujar Kyuhyun lirih seolah sedang berbisik. Kyuhyun tidak menyadari jantung Hyo Reen yang berdetak semakin menggila akibat ungkapan gamblang yang meluncur dengan mulusnya dari bibir pria itu. Hyo Reen tidak berani membuka kelopak matanya, dia terlalu malu sekaligus senang, ternyata apa yag dia rasakan sama dengan pria itu, dan Hyo Reen sangat bersyukur bahwa Cho Kyuwon telah berhasil keluar dari dunia kelamnya yang menyesatkan. Baiklah kali ini Hyo Reen akan benar-benar menunggu, dia ingin menunggu Kyuwon untuk bersamanya. menunggu kata cinta itu kembali terucap di saat yang semestinya.

 
***

“BEDEBAH SIALAN! BRENGSEK!!”

Mata hitam pria itu memancar penuh amarah. Kali ini dia tidak akan berlaku baik lagi, kesabarannya telah habis. Pria itu yang tak lain adalah Choi Minho telah bertekat bahwa dia akan memenangkan semuanya, tidak perduli apapun.

Meskipun saat ini Young Ra semakin membencinya akibat kesalahpahaman yang tidak pernah dia lakukan sama sekali, satu detik pun tidak ada terbersit dalam fikirannya untuk berniat jahat pada Young Ra, dia tulus ingin membantu gadis itu, tapi kedatangan pria sialan itu telah mengacaukan semuanya.

Minho tidak tahu, apa saja yang telah Kyuwon katakan pada Young Ra, hingga gadis itu sangat marah dan semakin membencinya. Ini hanyalah salah paham, suatu saat nanti Minho akan membuktikannya.

Dia telah kalah satu langkah dari Kyuwon, sepertinya Kyuwon akan berhasil mendapatkan perhatian Shin Young Ra, jika benar mereka akan bersama, maka tamatlah sudah bagi Minho, dia akan kehilangan semuanya, gadis yang dia inginkan sekaligus kedudukan pertama di perusahaan sesuai keinginan ibunya.

“Saat ini kau harus memprioritaskan Dewan Direksi, kau harus bisa meyakinkan mereka dengan kinerja baikmu, lupakan sejenak tentang gadis itu.” itu suara Choi Kang Hee – ibunya. Wanita paruh baya itu tidak pernah berhenti mencoba mempengaruhi putranya agar mau mengikuti keinginannya.

“……”

Minho masih diam di balik meja kerjanya, berusaha mengatur kembali deru nafasnya akibat amarah yang meluap-luap. Saat ini hanya ada mereka berdua di dalam ruangan tersebut. tidak akan ada yang mendengar pembicaraan mereka berdua karena ruang kerja khusus Minho kedap suara.

“Lihat saja! bahkan hari ini dia tidak masuk kantor tanpa alasan yang jelas, bukankah itu bisa menjadi alibi yang sangat kuat untuk menjatuhkannya?”

Minho tetap diam namun dia mencerna baik-baik seluruh perkataan ibunya.

“Statusnya di perusahaan ini yang masih tergabung sebagai anggota devisi biasa sangat melemahkan kedudukannya, sedangkan kau yang telah menjabat sebagai General Manager tentu memiliki peluang yang lebih banyak, para Dewan Direksi akan mempertimbangkan hal itu.”

“Baiklah eomma, kali ini aku akan mengalahkannya.” ujar Minho penuh penekanan. Saat ini Minho telah bertekad bahwa dia tidak akan kalah dari Cho Kyuwon, biarkan saja pria itu berhasil membuat Young Ra semakin membencinya, tapi lihat apa yang akan Minho lakukan, pria itu memastikan bahwa Cho Kyuwon hanya akan gigit jari.

 
Chieva
09 April 2022

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top