33. My Lover

Kyuhyun berniat menggandeng tangan Hyo Reen, tapi gadis itu hanya diam saja, belum membaalas uluran tangan Kyuhyun.

"Kenapa diam saja? Ayo! kita harus segera memesan visa, sebentar lagi kapalnya akan berangkat."

Hyo Reen mengangguk kemudian berjalan mendahului Kyuhyun. Entah kenapa Hyo Reen merasa sangat canggung saat ini, dia masih bingung dengan perasaannya sendiri, apa mungkin yang dilakukannya saat ini bisa di katakana sebuah penghianatan? Dia pergi bersama pria lain, sedangkan dia sendiri telah memiliki kekasih. Kepala Hyo Reen terasa pening memikirkan hal itu. Tidak! dia tidak pernah berhianat pada siapapun, dia dan Kyuwon hanyalah teman.

Mata Hyo Reen berbinar melihat keindahan Danau Cheongpyeong yang di tengahnya terdapat pulau Nami, orang-orang sering menyebutnya "Naminara Republic" karena pulau ini sengaja dibuat seolah-olah menjadi sebuah "negara" yang berdiri sendiri. Saat ini mereka berdua sedang mengantri akan masuk ke dalam kapal fery yang akan membawa mereka menyebrangi danau tersebut.

Kyuhyun meraih jemari Hyo Reen, menyatukan jari-jari mereka yang terlihat begitu pas. "Apa kau menyukainya?"

"Asal kau tahu, salah satu keinginanku terpendamku adalah, menghabiskan waktuku bersama orang special di tempat ini." Hyo Reen menegang mendengar pernyataan pria itu. Apa maksudnya? Bukankah secara tidak langsung dia mengatakan bahwa Hyo Reen adalah orang yang speasial untuknya? Tapi bukankah mereka hanya berteman? Ya Tuhan! semua hal rumit itu semakin membuat kepala Hyo Reen pening, dia tak mampu membalas pernyataan Kyuhyun.

"Ayo!" Hyo Reen tersadar dari lamunanya, Kyuhyun telah menarik tubuhnya menaiki kapal tersebut.

Hyo Reen tidak bisa menutupi rasa kagumnya saat melihat deretan pohon tinggi yang berjejer lurus. Seperti yang dia ketahui Pulau Nami memang menjunjung konsep "living in harmony far away from crowd and civilization" sebuah perpaduan antara manusia, hewan dan tumbuhan. Jadi bisa dikatakan pulau ini memang seperti tempat berlibur untuk bersantai dan istirahat dari rutinitas harian untuk melepas rasa penat dan mereka bisa menikmati keindahan alam di tempat tersebut.

"Apa kau lapar? Kita bisa makan dulu di sini." Kyuhyun menunjuk sebuah Café tidak jauh dari tempat mereka berjalan.

"Baiklah, kebetulan sekali perutku memang sedang lapar." Jawab Hyo Reen tanpa rasa malu.

***

Setelah selesai makan, keduanya kini berjalan beriringan menikmati keindahan Tree Lane at Nami Island, sebuah jalan setapak yang di sisi kanan kirinya terdapat pohon tinggi dengan dedaunan yang menghijau.

Belum ada yang membuka suara, keduanya masih sibuk dengan pikiran masing-masing.

"Apa kau berniat mengajakku kencan seperti di dalam drama-drama menggelikan itu?" tanya Hyo Reen to the point karena tidak tahan dengan rasa penasarannya.

Kyuhyun terkekeh geli mendengar pertannyaa Hyo Reen. Entah kenapa apapun yang wanita itu katakan selalu membuat Kyuhyun terhibur. Jika boleh jujur Kyuhyun memang berharap seperti itu, andai saja dia bisa mengatakan siapa dia sebenarnya pada gadis itu, mungkin semuanya akan terasa lebih indah.

"Anggap saja begitu." jawabnya enteng. Hyo Reen mendelik mendengar jawaban Kyuhyun tersebut, apa pria ini ingin mempermainkannya lagi, kemarin dia terlihat dekat dengan gadis yang dia temui di depan kantor, lalu hari ini pria itu mengajaknya pergi, hanya berdua, di tempat yang bisa dikatakan romantis ini, sebenarnya apa mau pria di depannya ini, Hyo Reen meyipitkan matanya ke arah Kyuhyun.

"Aku rasa kau cukup dekat dengan gadis itu, jadi aku bisa menyimpulkan kelainan orientasi seksualmu sudah sembuh sepenuhnya, apa mungkin kau ini termasuk kaum Biseksual, oh! aku nyaris tidak percaya ini" Hyo Reen bergumam lirih saat mengatakan kata 'orientasi seksual dan 'Biseksual' mengingat di tempat itu tidak hanya mereka berdua saja.

Beberapa pasangan muda mudi bahkan para orang tua sekalipun datang ikut merasakan keindahan tempat ini dengan berjalan bersama saling melemparkan canda tawa penuh kebahagiaan. Hyo Reen sangat iri dengan pemandangan tersebut, sepertinya di sini hanya dia saja yang datang bukan dengan seseorang yang special untuknya. Benarkah pria ini tidak special untuknya? tapi kenapa sejak tadi jantungnya terus menggila saat jemari kuat lelaki itu menggenggam tangannya.

"Aku ingin di tempat ini hanya ada pembicaraan tentang kita berdua saja, tidak ada yang lain."

"Bagaimana bisa begitu?" Hyo Reen geram, pria itu tidak mengacuhkannya sama sekali. apa mungkin dia salah bicara?, apa mungkin pernyataannya barusan menyingung pria itu, Hyo Reen sadar seharusnya dia tidak mengingatkan tentang sisi lain dari pria itu.

"Bersediakah kau menjadi kekasihku hanya sehari saja, di tempat ini?" tembak Kyuhyun langsung. Jika boleh jujur dari lubuknya paling dalam, Kyuhyun ingin sekali menjadikan Hyo Reen kekasihnya seutuhnya, kalau bisa selamanya, namun keinginan itu harus dia tahan kuat-kuat. Ini belum saatnya, batin Kyuhyun berperang, lagipula dia sendiri tidak yakin bagaimana nanti harus mengahadapi semuanya saat terakhir kali, Kyuhyun takut kalau dia hanya akan menyakiti Hyo Reen. pria itu belum menyadari perasaan apa yang membuatnya bisa berbuat semacam ini, yang dia tahu hanyalah ingin memiliki Hyo Reen, menjadikan gadis itu kekasihnya walaupun hanya sehari.

"Apa kau bercanda.?"

"Aku rasa itu ide paling efektif jika kita ingin mengabiskan waktu dengan baik di tempat ini."

"Tidak!"

"Tidak ada penolakan Park Hyo Reen, saat kita berada di pulau ini sudah kutetapkan bahwa kau adalah kekasihku."

Hyo Reen memutar bola matanya malas mendengar penuturan pria itu, saat ini dia semakin yakin bahwa Cho Kyuwon memang patut di berikan penghargaan sebagi pria pemaksa.

"Aturan macam apa itu?" Hyo Reen berkeras tidak setuju dengan ide gila pria itu. dia berjalan lebih dulu meninggalkan Kyuhyun yang masih berusaha membujuknya agar dia mau mengikuti keinginan pria itu.

Ya Tuhan! apa pria ini sengaja ingin membuatku semakin terjerat olehnya, tidak! aku tidak boleh terperdaya olehnya. Aku harus benar-benar menjaga hatiku untuk Choi Siwon. Batin Hyo Reen berteriak meyakinkan, tapi semuanya itu hanyalah sia-sia belaka, sepertinya apa yang di ucapkan pria itu memang sangat sulit untuk ditolak.

"Ayolah Reen~ah, kita hanya bersenang-senang saja eoh." Hyo Reen menghentikan langkahnya, mata Kyuhyun berbinar saat dia merasa Hyo Reen akan mengikuti keinginannya.

"Terserah kau."

" Yes!" detik itu juga Kyuhyun berseru seraya mengepalkan kedua tangannya menariknya kebawah, lalu mendorongnya ke atas, melakukan gerakan tersebut berkali-kali tanpa ada rasa malu , mengabaikan kenyataan bahwa ada beberapa pasang mata saat ini sedang menyaksian tingkah konyolnya. Tingkah girang pria itu seolah-olah dia baru saja memenangkan sebuah game penuh tantangan paling sulit yang pernah dia lakukan.

"Haruskah kau bersikap seperti itu,membuatku malu saja." cibir Hyo Reen tak lepas memandang Kyuhyun. Tatapannya terlihat datar, namun dalam hatinya sedang bergolak, sungguh dia tidak menyangka bahwa pria ini memiliki sisi lain yang terlihat sangat menggemaskan.

"Maaf aku terlalu senang."

"Aku tidak berkencan dengan anak kecil."

"Ehm!" Kyuhyun berdehem, menormalkan kembali suaranya, memasang tatapan tajam namun penuh wibawa. "Baiklah mari kita bersenang-senang Nona." Kyuhyun mengulurkan tangannya seraya membungkukkan tubuhnya, seperti pangeran dalam negeri dongeng yang akan mengajak sang putri berdansa.

Pipi Hyo Reen merona seketika, dia menerima uluran tangan Kyuhyun.

Chieva
02 April 2023

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top