32. Stealing Kisses

"Hei! Kita akan pergi kemana?"

"Nanti juga kau akan tahu." jawabnya enteng.

"Percuma saja aku bertanya padamu." dengus Hyo Reen, membuat Kyuhyun terkekeh geli di sela kegiatannya menyetir mobil. Kali ini Hyo Reen memilih diam, dia terlalu malas bertanya pada Kyuhyun lebih jauh lagi. Gadis itu membuang wajahnya ke arah samping, menikmati pemandangan bangunan-bangunan tinggi yang mendominasi kota Seoul.

Hyo Reen mengernyitkan dahi saat menyadari mobil Kyuhyun semakin berjalan jauh, saat ini mereka sedang melintasi jalan bebas hambatan, terhitung sudah satu jam lamanya, tapi Kyuhyun belum ada tanda-tanda menghentikan mobilnya di suatu tempat sejak tadi, sebenarnya pria ini akan mengajaknya kemana? Hyo Reen tidak tahan untuk kembali bertanya.

"Sebenarnya kita akan pergi kemana?"

"Sudah ku bilang, nanti kau akan tau sendiri." Hyo Reen mengembuskan napasnya kasar mendengar jawaban sama dari pria itu.

"Apa masih lama?"

"Sepertinya kita akan menempuh jarak 50 Km lagi?"

Mata coklat Hyo Reen membulat seketika."Apa kau berniat menculikku?

"Sepertinya begitu nona." Kyuhyun kembali terkekeh geli.

"Astaga! Aku belum mengatakan apapun pada ibuku."

"Kau tenang saja, aku sudah menghubungi ibumu dan meminta izin darinya."

"Dan dia mengizinkanmu?" tanya Hyo Reen tidak percaya. Anggukan kepala Kyuhyun memberi penjelasan atas semuanya. Cih! apa kalian pernah tahu seorang penculik meminta izin untuk menculik? Sepertinya itu adalah hal yang sangat konyol. Hyo Reen semakin penasaran, sebenarnya pria ini akan membawanya kemana.

"Ini sungguh aneh," gumam Hyo Reen tanpa didengar oleh pria itu. Sebenarnya apa yang telah dia katakan pada ibunya sehingga pria itu mendapatan izin sangat mudah, padahal selama ini ibunya sangat protektif padanya, karena dia masih memiliki hubungan dengan Choi Siwon. Mengingat nama itu Hyo Reen semakin merasa bersalah, kali ini dia benar-benar merasa telah melakukan perselingkuhan di belakang pria itu. Oh! Jangan berfikiran terlalu bodoh Park Hyo Reen, bukankah pria itu hanya menganggapmu sebagai teman.

"Sebaiknya kau tidur saja, nanti akan kubangunkan jika sudah sampai."

"Penawaran yang bagus." balas Hyo Reen seraya memposisikan tubuhnya senyaman mungkin untuk memulai aksi terlelapnya. meskipun pada kenyataannya Hyo Reen tidak akan pernah bisa terlelap akibat rasa penasaran yang menghantuinya. Sebenarnya pria ini akan mengajaknya kemana?

Kyuhyun tersenyum samar, rasa bahagia itu tidak mampu dia tutupi, Yach! inilah yang dia inginkan. Melupakan segala kekacauan yang terjadi dan akan mencari kesenangan untuk menghibur dirinya bersama gadis ini.

***

Tujuan utama Kyuhyun adalah Gapyeong Wharf , tempat ini merupakan pintu masuk utama menuju ke "Naminara Republic" atau lebih di kenal dengan sebutan Pulau Nami. Tepat pukul tiga sore mereka telah sampai. Senyumannya terkembang sempurna, di dalam benaknya, pria itu sudah membayangkan segala hal yang bisa dia lakukan di tempat ini bersama Hyo Reen. Disini dia akan melupakan segalanya, segala masalah yang dia tinggalkan di Seoul. Kyuhyun bertekad di tempat ini hanya akan ada kisah mereka berdua, dia dan Hyo Reen. Dalam hati Kyuhyun berharap semoga setelah ini Hyo Reen tidak berusaha menghindarinya lagi, Jika boleh jujur Kyuhyun merasa nyaris gila saat gadis itu melakukannya, Kyuhyun tidak tahan jika gadis itu bersikap tidak acuh padanya.

Kyuhyun menoleh ke samping, menatap lamat-lamat gadis yang saat ini masih tertidur dengan lelap.

"Astaga! Dia tidur seperti orang pingsan." Kyuhyun nyaris tidak merasakan pergerakan sedikitpun pada tubuh gadis itu.

Perlahan Kyuhyun mencondongkan tubuhnya pada Hyo Reen, berniat membuka seatbelt lalu membangunkan gadis itu, namun sesuatu yang lebih menggiurkan memecah konsentrasinya, saat ini di depan wajahnya, bibir ranum Hyo Reen terlihat sangat mengggoda, membuat Kyuhyun tergelitik untuk merasakan kelembutan bibir itu. Ck! apa yang kau pikirkan Man? Kyuhyun menggelengkan kepalanya frustasi. Yang lebih aneh lagi bagaimana mungkin dia bisa menahan gejolaknya saat sesuatu yang sangat menggiurkan ini berada dalam jarak tidak lebih dari sepuluh meter darinya.

Oke! hanya satu kali saja, batin Kyuhyun mencoba berdamai dengan sisi liarnya. Perlahan tapi pasti pria itu mendekatkan bibirnya pada lekukan indah bibir Hyo Reen yang terpahat sempurna, hanya kecupan, tidak lebih, Kyuhyun segera menjauhkan lagi kepalanya sebelum dia bertindak lebih jauh lagi.

Calm down! kau pasti bisa menahannya, Kyuhyun meyakinkan dirinya sendiri. Tapi sayang sekali, sepertinya sisi liarnya lebih mendominasi, dengan cepat Kyuhyun mendekatkan kembali wajahnya, namun sepertinya keberuntungan belum berpihak pada Kyuhyun, belum sempat pria itu menempelkan bibirnya kembali, kelopak mata Hyo Reen terbuka. Bola matanya membulat sempurna saat menyadari wajah Kyuhyun hanya berjarak satu inci darinya.

"Apa yang kau lakukan, hah?" Hyo Reen mendorongnya keras, hingga tanpa sengaja tubuh Kyuhyun membentur jendela kaca mobil di belakangnya, membuat pria itu mengeryit saat merasakan rasa nyeri itu menggerayapi punggunya.

Sial! rutuk Kyuhyun dalam hati. Seketika itu juga dia memasang wajah datar seoalah tidak akan terjadi suatu.

"Aku hanya akan melepas seatbeltmu, kenapa kau berlebihan sekali, Aigoo! punggungku sakit sekali."

"Maaf! Kau begitu dekat, membuatku sangat kaget hingga refleks mendorongmu begitu saja." Hyo Reen menyengir, Kyuhyun mendengus.

"Ngomong-ngomong kita sudah sampai ya? Ini di mana? tanya Hyo Reen, seraya mengedarkan pandangannya ke sekeliling, sesaat dia sempat tertegun melihat kerumunan orang-orang yang tampak begitu ramai di depannya. Dia menolehkan kepalanya pada Kyuhyun, namun pria itu masih acuh tak acuh akibat perbuatannya menganiaya punggung pria itu barusan.

Sedetik kemudian gadis itu sadar, dimana dia saat ini. "i
Itu kan Gapyeong Wharf, jadi kita akan menyeberang ke pulau nami? Kyuhyun menganguk sekilas.

Gadis itu membekap mulutnya tak percaya, dia tidak tahu harus merasa senang atau sedih, meskipun dia sudah pernah datang ketempat ini bersama ayah dan ibunya saat kecil dulu, tetap saja rasanya akan berbeda saat dia mengunjungi tempat ini dengan seseorang, meskipun orang itu hanyalah teman baginya.

Selama ini Siwon terlalu sibuk, nyaris tidak pernah ada kesempatan meluangkan waktu hanya untuk mereka berdua, apalagi untuk berpergian ke luar kota, intensitas pertemuan mereka terkadang hanya di rumah atau bahkan saat makan siang da makan malam bersama.

Keduanya telah keluar dari dalam mobil, saat ini banyak pertanyaan yang menggantung di otaknya, namun Hyo Reen enggan untuk bertanya pada pria di sampingnya ini.

Untuk apa Kyuwon mengajaknya ke tempat ini?

Apa mungkin ini bisa dikatakan sebuah kencan?

Chieva
25 Maret 2023

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top