30. Straighten
Lihat saja di luar sana, bahkan cahaya matahari yang mulai meninggi pun enggan menerobos masuk ke dalam kamar megah milik gadis itu. Tentu saja karena tirai-tirai yang membungkus jendela besar di beberapa sudut kamar itu masih tertutup rapat, karena pemiliknya masih terlelap di dalam mimpi indahnya. Mengingat ini adalah akhir pekan jadi jangan tanyakan lagi, jam berapa dia akan terjaga dari tidur lelapnya, kita lihat saja.
Gulungan selimut tebal membungkus tubuh gadis itu hingga ujung jarinya sekalipun tak terlihat. Hingga detik ini belum ada pergerakan sama sekali, menandakan bahwa dia masih terbuai di alam mimpinya. Asal kalian tahu, siapapun tidak akan berani membangunkan gadis manis itu jika tidak ingin mendapat sarapan pagi berupa sumpah serapah yang meluncur dengan mulusnya dari bibir manisnya.
Suara deringan ponsel terdengar cukup nyaring, sukses mengusik mimpi indahnya, jemari lentik dengan polesan nail art bermotif bunga-bunga kecil itu menyembul dari dalam selimut, bergerak-gerak berusaha meraih benda tipis persegi panjang yang terabaikan di atas nakas samping tempat tidur.
Umpatan – umpatan samar terdengar abstrak dari balik selimut tersebut. Detik selanjutnya, wajah kusut dengan mata yang masih terpejam itu menyembul dari balik selimut. Dengan posisi setengah bangun gadis itu menempelkan ponselnya ke samping telinga dengan gerakan malas-malasan. Jangan abaikan helaian rambut panjangnya yang sangat berantakan hingga nyaris menutupi sebagian wajahnya, benar-benar ciri khas bangun tidur.
Gadis itu memijat pelipisnya perlahan, kepalanya terasa pening, seingatnya tadi malam dia minum terlalu banyak hingga kesadarannya nyaris hilang. Ada Minho yang sempat berusaha menghentikannya minum, namun usaha pria itu sepertinya sia-sia belaka karena setelahnya dia sudah tidak mengingat apapun lagi, hingga pagi menjelang siang ini dia baru menyadari sudah berada di dalam kamarnya sendiri.
“Aku tunggu kata ‘terimakasih’ darimu nona Shin.” Belum sempat Shin Young Ra membuka suaranya, sambungan lebih dulu terputus. Young Ra mengumpat untuk kedua kalinya, berani sekali pria itu mempermainkannya, membuatnya harus terbangun dengan paksa, untuk mendengar barisan kalimat yang hanya terdiri dari tujuh kata saja, sangat tidak penting. Seingatnya semalam dia di temani Minho, lalu apa maksud perkataan pria sialan itu? Ini tidak bisa dibiarkan!
Kali ini dengan kesadaran penuh, jemari lentik Young Ra bergerak serampangan mengusap kunci layar smartphone-nya, men-dial nomor terakhir yang barus saja menelfonnya, tentu saja dia akan menghubungi kembali pria sialan itu. Tanpa disebutkan lebih jelas lagi, tentu kalian tahu siapa yang dimaksud bukan?
****
Sudut bibir pria itu terangkat sebelah, masih bertahan hingga beberapa menit setelah dia memutuskan sambungan telefon dengan seorang gadis di seberang sana. Lihat saja dampak apa yang akan dia timbulkan, kali ini pria itu sangat yakin apa yang akan dia capai semakin dekat, tanpa bersusah payah sekalipun semuanya telah berjalan sesuai keinginanya.
Shin Young Ra akan semakin membenci Choi Minho, semuanya akibat kecerobohan pria itu sendiri dan Cho Kyuhyun hanya mengambil keuntungan dari itu semua. Katakan saja Kyuhyun baru mengarang cerita dramatis pada Young Ra, mengatasnamakan dirinya sebagai pahlawan tak diundang yang berhasil menyelamatkan gadis itu dari situasi bahaya yang mengancam kelangsungan hidupnya. Ok! Itu berlebihan.
Namun pada kenyataannya memang seperti itu, dalam kacamata Kyuhyun, pria itu telah menyelamatkan Young Ra dari bahaya Choi Minho, andai saja semalam Kyuhyun tidak melihat mereka berdua keluar dari dalam Club dan tidak mengikuti kemana mereka pergi, Kyuhyun tidak bisa berfikir lebih jauh lagi, bagaimana nasib gadis itu nantinya, dan semuanya akan berbalik menjadi lebih mudah bagi Minho dan tentu saja jika hal itu benar-benar terjadi, tidak akan pernah ada kabar baik untuknya terlebih Kyuwon.
“Dasar bodoh!” Mengingat nama ‘Kyuwon’ membuat Kyuhyun kembali mengumpat di sela pergerakan tangannya yang sibuk mengendalikan Audi Suv hitam metaliknya menuju ke suatu tempat. Raut kesal sangat kentara menghiasi wajah tampannya. Kyuhyun yang saat itu baru saja akan mengantar pulang Young Ra ke rumahnya harus dikejutkan dengan pesan dari Kyuwon yang membuat amarahnya mendidih seketika.
Dalam kurun waktu hitungan hari, perusahaan hanya akan tinggal nama jika Kyuhyun lengah sedikit saja, seperti dalam waktu dekat ini. Padahal selama dia berada di Seoul, Kyuhyun selalu memantau nyaris setiap hari index pergerakan saham perusahannya, entah kenapa beberapa hari ini dia sedikit lengah dan melupakan kewajiban utamanya itu, membuat sesuatu yang tidak dia inginkan harus terjadi, Kyuwon belum mampu mengambil keputusan yang tepat untuk menjalankan perusahannya seorang diri, karena memang itu bukan bidangnya dan Kyuhyun harus tetap mengawasinya,
Sialan memang! Akibat kecerobohan saudaranya itu Kyuhyun dengan terpaksa harus bekerja di pagi buta hanya itu membereskan segala kekacauan di perusahaannya, untung saja dengan IQ di atas rata-rata miliknya Kyuhyun berhasil menyelesaikan proyek pembuatan database SQL Tuning Oracle – kerjasamanya dengan Dell Group dalam waktu beberapa jam saja, tepat pukul lima pagi dia telah selesai mengirimkan semua data yang dibutuhkan Kyuwon untuk mengurus kelangsungan kerja samanya tersebut, tidak ada hal sulit lagi yang harus Kyuwon lakukan, hanya membutuhkan kesepakatan bersama untuk rencana peluncuran produk database terbaru itu saja, dan Kyuhyun percaya kali ini Kyuwon pasti bisa melakukannya.
Seandainya saja Kyuwon tidak berhasil meyakinkan pimpinan Dell Group untuk memberinya waktu dan memundurkan sedikit rencana perjanjian awal mereka, sudah dapat di pastikan saat itu juga Kyuhyun membawa dirinya kembali ke Manhattan, membereskan sendiri secara langsung kekacauan yang telah dibuat Kyuwon, dia tidak akan perduli lagi dengan kekacauan yang terjadi di Seoul akibat ulahnya. Bagaimanapun juga dia harus memperjuangkan hasil jerih payahnya sendiri yang dia rintis sejak dulu. Kyuhyun tidak ingin semuanya berakhir sia-sia, semuanya harus tetap berjalan semestinya saat dia masih berada di sini.
Kali ini Kyuhyun bisa bernapas lega, mimpi buruk yang datang secara tiba-tiba itu menghilang dengan cepat seperti daun kering yang tertiup angin, semuanya telah kembali normal seperti biasa. Pagi tadi setelah membereskan segala kekacauan yang terjadi, Kyuhyun sempat tidur beberapa jam di apartemennya sendiri, dia terbangun pukul sepuluh menjelang siang hari, mengingat rencana apa yang akan dia lakukan bersama seseorang yang dia inginkan hari ini.
Chieva
06 Maret 2023
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top