20. Stalker
“Aku harus mengikuti mereka.” Tidak ingin kehilangan jejak, Sungmin menginjak penuh pedal gas, mobilnya melaju kencang mengikuti mobil hitam metalik yang baru saja menghilang di tikungan jalan. Seperti penguntit yang tak tahu diri, dia terus mengikuti mobil itu dari belakang, hal itu Sungmin lakukan bahkan sejak tadi saat dia baru saja melihat mobil itu keluar dari kantor. Bukan tanpa alasan, tentu saja dia sangat mengenal dengan baik siapa pemilik mobil itu. Dia semakin penasaran saat melihat pemilik mobil itu berhenti di sebuah toko bunga.
Perasaan tidak enak kembali menghantamnya, mungkinkah pria itu benar-benar telah berubah? Dia masih tidak percaya jika Kyuwon yang ia kenal selama ini telah berpaling darinya? Lagi-lagi dia harus menelan kenyataan pahit saat seseorang yang di sayanginya kini bersama orang lain. Sungmin merasa Kyuwon yang ia lihat saat ini adalah orang yang berbeda. Pria itu tidak seperti Kyuwon yang biasanya, sorot matanya berbeda, Sungmin bisa merasakan itu saat terakhir kali mereka bertemu di depan gedung KIA Group. Lalu kemanakah Kyuwon yang dia kenal selama ini?
Sungmin mencengkeram erat kemudi seolah sedang melampiaskan amarahnya. Dia tidak bisa seperti ini terus, Sungmin membutuhkan penjelasan, mengapa Kyuwon telah berubah sebanyak ini. Sungmin bisa terima jika memang mereka harus berpisah, tapi tidak dengan cara seperti ini, tanpa penjelasan dan menghilang begitu saja. Lalu apa arti hubungan mereka selama hampir lima tahun ini?
Sungmin melihat mobil mereka berbelok di sebuah Departemen Store, Sungmin pun memelankan laju mobilnya dan menjaga jarak agar tidak terlihat oleh mereka. Sungmin tidak melihat mereka berdua sama-sama turun dari mobil.
***
“Tunggu disini saja, aku yang akan membelinya untukmu.”
“Kau pikir aku bodoh, keluar dengan pakaian seperti ini, huh!” Young Ra melipat kedua tangannya di depan dada. Kyuhyun kembali menarik sudut bibirnya seraya menutup pintu.
Young Ra membuka setengah, kaca mobil di sampingnya. “Aku tidak akan memakainya jika itu bukan pakaian casual!” Teriak Young Ra seraya menyembulkan kepalanya sedikit dari dalam mobil. Kyuhyun yang baru saja berjalan satu langkah harus kembali membalikkan tubuhnya.
“Baiklah.” pria itu kembali melanjutkan langkahnya, berjalan dengan santai memasuki Departemen Store.
“Cih! sebenarnya dia akan mengajakku kemana? Lihat saja nanti, aku akan mempermalukannya.” Seringai Young Ra. Gadis itu masih tidak terima dengan perlakuan Kyuhyun yang membawanya pergi secara tiba-tiba, bahkan tidak memberinya waktu hanya untuk berganti pakaian, benar-benar menyebalkan. Membuat Young Ra terpaksa harus merelakan kaki jenjangnya terekspos tanpa penghalang apapun di depan pria itu. Hotpans yang ia pakai hanya mampu menutupi separuh pahanya saja.
“Dasar pria mesum.” umpatnya tidak terima. Young Ra tidak buta, dia tentu saja tau dan bisa merasakan bahwa sejak tadi pria itu kerap kali mencuri pandang ke arah bagian tubuhnya. Ingin sekali Young Ra mencongkel kedua mata pria itu, tapi sayang sekali sepertinya waktunya belum tepat. Dan tentu saja Young Ra tidak ingin menjadi seorang tersangka pembunuhan.
Beberapa menit kemudian Kyuhyun kembali membawa dua paper bag berukuran sedang di kedua tangannya. Pria itu membuka pintu mobil. “Ini, cepat pakailah.” Lalu menutupnya kembali sebelum mendengar ocehan tidak jelas dari Young Ra. Kyuhyun berdiri membelakangi pintu mobil, menunggu gadis itu selesai memakai pakaiannya.
Beberapa menit berlalu, tidak ada tanda-tanda Young Ra akan membuka pintu mobilnya. “Apa kau sudah selesai? Kenapa lama sekali? Kyuhyun masih tetap setia berdiri di tempatnya, lima menit kemudian kesabarannya telah habis. Tanpa permisi Kyuhyun membuka pintu mobil di depannya. Tidak perduli jika seadainya Young Ra belum selesai memakai pakainnya, bukankah itu merupakan pemandangan langka?.
Kyuhyun mendapati Young Ra duduk santai seraya melipat kedua tangannya di depan dada seperti posisinya semula, celana jeans belel dan t-shirt berlabel volcom yang baru saja dia belikan telah melekat sempurna di tubuh gadis itu. Kyuhyun menutup kembali pintu mobilnya dengan keras. Lalu berlari mengitari mobil kemudian duduk di bangku kemudi. Tentu saja dia kesal karena Young Ra terlalu lama membiarkannya kepanasan di luar. “Kenapa kau diam saja jika sudah selesai.”
“Aku malas bicara padamu, dan ingat kau tidak seharusnya berteriak padaku.”
“….”
Kyuhyun juga malas menanggapi Young Ra, kali ini ia lelah berdebat dengan gadis itu, Kyuhyun kembali melajukan mobilnya meninggalkan pelataran Department Store.
“Sebenarnya kita akan kemana?”
“Diam saja, kau yang bilang sendiri malas berbicara denganku.” Sialan! Pria itu membalikkan kata-katanya, Young Ra merutuki kebodohan mulutnya yang terus ingin menanyakan akan kemana perginya mereka. “Sialan kau!”
Beberapa saat kemudian, Kyuhyun menghentikan mobilnya di depan sebuah restorant cepat saji. Young Ra mengerutkan keningnya. “Jadi kau hanya akan mengajakku makan?”
“Jangan banyak bicara, ayo cepat turun, aku sudah sangat lapar, kau harus bertanggung jawab dengan cacing-cacing di perutku yang sejak tadi sudah berdemu.”
“Itu bukan sa……..” belum selesai Young Ra melayangkan protesnya, Kyuhyun sudah menarik tubuhnya keluar dari mobil. Mereka berdua berjalan beriringan. Sebelum memasuki pintu restoran, sebuah suara mengintrupsi langkah meraka.
“Tunggu sebentar Cho Kyuwon-shi.”
Kyuhyun dan Young Ra reflek membalikkan tubuhnya pada sumber suara tersebut. Bola mata mereka sama-sama membulat sempurna.
Lee Sungmin. Gumam Kyuhyun lirih tanpa terdengar oleh Young Ra.
Ya Tuhan! mengapa dia tampan sekali? Bola mata Young Ra berbinar bahagia seolah dia baru saja bertemu dengan pangeran tampan pujaan hatinya. Apa kabar dengan komitmen yang ia pegang untuk tidak akan kagum atau menyukai pria lagi.
“Oppa! Kau pasti datang menyelamatkanku kan? Baiklah ayo kita pergi.” Tanpa permisi tiba-tiba young Ra menarik lengan Sungmin, Pria itu berusaha menghentikan tarikan Young Ra di lengannya, tapi sia-sia gadis itu semakin menariknya menjauh dari Kyuhyun. “Tunggu! Apa maksudmu? Sungmin tidak mengerti dengan sikap gadis di depannya yang seolah sangat mengenalnya.
“Ayolah Oppa, aku tidak ingin makan siang bersamanya.” ujar Young Ra manja seraya menarik kembali lengan Sungmin, pergi meninggalkan Kyuhyun yang saat ini masih mematung di tempatnya.
Chieva
23 Desember 2022
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top