22. Hunting Spiderman
Kematian Spiderman menjadi duka tersendiri bukan hanya bagi para Avengers namun juga bagi pada penduduk Queens yang kota bagiannya dilindungi oleh sang pahlawan super. Mereka mengadakan doa bersama, menyalakan lilin, dan membuat nisan atas nama Spiderman meski ada mayat ataupun identitas nama aslinya.
Tidak semua orang bersedih akan kepergiannya, beberapa penjahat bersyukur dengan kematian pahlawan itu. Angka kriminalitas meningkat drastis, seperti saat ini tampak seorang perempuan berlari, mencoba untuk menghindar dari kejaran beberapa orang yang tampak mencoba untuk mengepungnya.
Gadis itu terpojok, tampak memegangi tas yang ia kenakan dan tampak mencoba untuk menjauh dari orang-orang yang sudah ada disekelilingnya.
"Mau kemana? Bagaimana kalau kita bersenang-senang dulu," gadis itu tampak hanya menggeleng dan menutup matanya. Beberapa pria disana tampak akan menyentuhnya saat tidak ada apapun yang dirasakan oleh gadis itu. Hanya teriakan beberapa saat sebelum keheningan.
Ia membuka mata, menatap beberapa sosok yang tampak menghilang dan menggantung terbalik diatasnya.
...
"Spiderman?"
.
.
"Bagaimana? Aku bisa melakukannya bukan?"
Tom tampak berdiri di salah satu tepi atap bangunan, berjongkok tidak takut dengan ketinggian. Andrew melatihnya secara tidak langsung di ruangan latihan markas Avengers. Seragam yang ia buat juga sudah ia kenakan, dan ia baru saja menyelesaikan tugas pertamanya sebagai Spiderman.
"Kejahatan bukan hanya seperti tadi Tom. Aku akan tetap mengawasi selama beberapa minggu," Tom hanya menggerutu dan menghela napas. Ia segera bergerak kembali, melompat kearah bawah bangunan dan menggunakan jaringnya untuk berayun.
"Baiklah, malam ini masih panjang. Aku akan mencoba berkeliling."
"Jangan mendadak melompat. Bagaimana kalau kau tidak siap berayun dan--" Tom memutar bola matanya dan tampak tidak peduli dengan apa yang dikatakan oleh Andrew.
Dan malam itu, Spiderman kembali dan mendapatkan panen besar dengan banyak kriminalitas di hampir setiap sudut gang.
.
.
"Ia terlihat seperti Spiderman!"
"DIA adalah Spiderman. Dia kembali, sudah kuduga dia tidak tewas dengan mudah."
"Ia menolongku, dan aku tahu jaring itu. Aku bukan fans beratnya jika tidak tahu bagaimana bentuk dari jaringnya."
Peter baru saja kembali dari patrolinya di minggu pertama, muncul dari kamar setelah merentas Friday, dan keluar menemukan seluruh anggota Avengers termasuk Natasha yang kembali setelah misi singkatnya menatap serius TV.
"Dad? Pops?"
"Peter, apakah kau butuh sesuatu?" Steve berdiri dan menatap kearah Peter. Tony masih menatap TV dengan tatapan tajam dan kesalnya, "kudengar dari Friday jika kau tidak ingin diganggu."
"Aku harus mengejar ketinggalan saat aku diculik waktu itu. Dan setelah itu, minggu ini ada banyak ujian dan juga tugas," Peter tidak berbohong sepenuhnya. Ia memang memiliki tugas dan ujian, namun karena ia selalu belajar dan mencari tahu, ia menganggap pelajaran itu sangat mudah hingga ia sudah menyelesaikannya, "aku hanya sedikit lapar. Apakah ada sesuatu yang bisa kumakan pops?"
"Hm, hari ini Thor datang. Makan malam jadi habis, tetapi aku akan membuatkanmu sesuatu. Duduklah dengan yang lain," Peter mengangguk dan berjalan mendekati yang lain, duduk di samping Clint dan Tony. Tempat Steve tadi duduk.
"Ada apa dad?"
"Kau tahu tentang identitas Andrew sebagai Spiderman bukan?" Tom tampak meneguk ludah dalam-dalam dan mengangguk, "ada seseorang yang menirunya. Maksudku, aku tidak akan keberatan dengan Superhero baru. Tetapi bagaimana jika ia adalah seorang villain yang menggunakan nama Spiderman?"
...
"Ia terlihat baik?"
"Seseorang tidak bisa dilihat dari perbuatannya di saat pertama ia menunjukkannya Pete," Steve kembali dengan sebuah roti berisi selai kacang dan juga jeli. PBJ adalah salah satu kegemaran Peter dan tentu ia sangat menghargai jika ayahnya sampai membuatkannya tanpa ia meminta.
Tidak untuk hari ini, ia sama sekali tidak menyangka jika itu yang dipikirkan oleh keluarganya tentang alternya. Ia hanya bisa menghela napas.
"Ia hanya seorang peniru. Aku tidak mengira ada seseorang yang mencoba untuk menirukan Andrew. Aku ingin mencoba untuk menangkapnya dan menginterogasinya," kali ini Natasha yang mengatakannya. Tom hanya bergidik ngeri, tahu bagaimana Natasha saat menginterogasi seseorang.
"Uh, aku akan kembali mengerjakan tugasku," Tom berdiri dengan segera dan tampak menunjuk kamarnya. Ia mengambil piring itu dan pergi menuju ke kamar. Menutup pintu tidak begitu mempedulikan seseorang memanggilnya. Ia hanya menghela napas dan menaruh piringnya.
"Kau tidak apa?"
"Kurasa, aku hanya tidak biasa melihat sisi lain mereka. Aku sudah menyangka mereka tidak akan mungkin menerima begitu saja Spiderman kembali," ia mengangkat bahunya dan tampak menyerengit. Ia mendapatkan luka sayat di bagian pinggangnya yang tadi sedikit sakit karena duduk berhimpitan dengan Clint dan Tony.
"Maaf aku meminta hal seperti itu. Padahal aku sendiri, mereka langsung mengetahui identitasku dan mensupportku--"
"Hei-hei, ini bukan salahmu. Lagipula yang pertama ingin meneruskan namamu adalah aku sendiri," Tom tampak mengambil seragamnya dan menjahit bagian yang robek terkena pisau yang melukai pinggangnya, "aku tahu mereka tidak akan mungkin menerima jika ada Spiderman lainnya selain dirimu, jadi aku tidak keberatan dengan perlakuan mereka. Lagipula, aku tidak merasa terlalu sakit."
Andrew hanya melihat Tom.
"Tetapi, pinggangku sakit. Tertusuk pisau itu ternyata lebih sakit dari yang kuduga..."
"Kau belum pernah merasakan tertembak peluru."
.
.
"Duuuude!"
Saat Peter kembali ke sekolah, Ned yang pada akhirnya dipaksa orang tuanya untuk beristirahat selama 1 minggu menghampirinya dan tampak mendekat. Peter sedikit bergerak mundur saat Ned mendatanginya dengan semangat.
"Kau memutuskan untuk menjadi Spiderman?!" Peter menutup mulut Ned dengan segera sebelum semua orang mendengarnya.
"Kau tahu bahkan sebelum ini identitas Spiderman dirahasiakan bukan?"
"Maaf," Ned tampak berbisik, "aku terlalu bersemangat. Maksudku, sahabatku menjadi Spiderman. Bolehkah aku menjadi guy in a chairmu? Maksudku, membantumu dari belakang. Apakah kedua orang tuamu tahu?"
"Apakah itu tidak berbahaya? Dan mereka tidak tahu, aku memutuskan untuk merahasiakannya dari mereka," Peter menggelengkan kepalanya dan Ned hanya mengangguk, tampak mengerti dengan keputusan dari Peter.
"Bagaimana reaksi MJ mendengar itu?"
Pertanyaan yang bagus, karena MJ langsung menanyakan hal yang sama, satu hari setelah kemunculan dari Spiderman. Ia tidak begitu setuju dengan tujuan Peter hanya agar bisa menggantikan posisi Spiderman, namun MJ pada akhirnya hanya mengangkat bahunya dan bergumam 'loser' padanya.
"Lebih tenang darimu," Peter hanya tertawa sambil mengatakan hal itu, "mungkin setelah ini aku akan menjadikanmu dan juga MJ sebagai alasan saat berpatroli jika kau tidak keberatan."
"Keren!"
.
.
Spiderman menjadi sangat terkenal di Youtube kala itu. Rekaman dari para fans berat menjadikan dunia mengetahui jika Spiderman kembali. Mereka kembali mengelukan namanya, mereka kembali berharap jika Spiderman beraksi lebih banyak lagi. Dan itu yang dilakukan Peter, bersekolah, mengerjakan tugasnya, dan berpatroli setiap harinya.
Semakin banyak kejahatan yang diberantas oleh Spiderman, dan semakin kuat musuh yang dihadapi olehnya.
"Sudah saatnya untuk berhenti meniru webhead," suara itu terdengar setelah salah satu penjahat sudah ia jaring menggunakan jaring laba-labanya. Ia menoleh dan menemukan ayahnya yang berdiri tidak jauh dari tempatnya berada.
"Hei da--Mr. Stark, apakah ada yang bisa kubantu?"
"Ikut dengan kami, itu akan membantu," ia mengerutkan dahinya, tampak tidak suka dengan nada bicara ayahnya. Ia tahu pembicaraan ini bukan pembicaraan yang menyenangkan jika ia ikut dengannya.
"Tidak bisa tincan," ia menahan tawanya saat menyebut itu, "aku sedang sibuk mengerjakan pekerjaan kecil yang tidak ingin kalian lakukan disini."
"Sebaiknya kau tidak menolak kid, karena kami ingin membawamu baik-baik," nada bicara Tony berkata lain. Peter tidak perlu melihat bagaimana raut wajah Tony, ia tahu jika ayahnya itu menahan amarah. Tentu, ia menirukan seseorang yang sangat berarti untuk Tony. Ini bukan sesuatu yang kecil.
"Kau yakin dengan baik-baik?" Peter tidak perlu menoleh dan menangkap panah yang menuju kearah pelipis kanannya. Ia menoleh kearah salah satu atap bangunan disekelilingnya dan menghela napas, "not cool Legolas."
Tentu Tony dan Clint serta yang lain yang ada di dekat sana tampak kaget. Hanya Loki, Natasha, dan Andrew yang bisa menangkap panah milik Clint. Saat itu, Tony mengerti jika ia bukan hanya seorang peniru. Atau bisa dikatakan, pemuda didepannya ini adalah peniru yang sempurna dari Spiderman yang ia kenal.
"Hentikan Clint, Tony," ia mendengar suara Steve dan menatapnya yang balik menoleh pada Peter dengan tatapan serius dan datarnya, "kami ingin memintamu untuk ikut dengan kami. Ada sesuatu yang ingin kami bicarakan denganmu."
'Apakah mereka curiga?' Peter hanya bisa memiringkan kepalanya mendengar hal itu.
"Bagaimana jika aku tidak mau?"
"Maka kami akan melakukannya dengan paksaan," tentu saja. Peter hanya memutar bola matanya dan menembakkan jaring pada helm Tony. Saat semuanya terdistrak oleh apa yang dilakukannya, ia segera berayun cepat meninggalkan mereka.
"Maaf, apapun yang ingin kalian bicarakan aku tidak mau ikut campur!"
.
.
Peter menghindari Widow Bite milik Natasha dan mengayun kearah bangunan lainnya. Tentu ia tidak akan beranggapan jika mereka akan begitu saja melepaskannya. Dan disinilah dia, mencoba untuk bersembunyi dari kejaran para Avengers yang menyerang dan mencoba untuk menangkapnya.
Lima karena Bruce tidak ada, melawan satu tentu saja bukanlah pertarungan yang seimbang. Ia yakin rusuknya sedikit terkena retak karena perisai ayahnya, dan perutnya memar serta sedikit terbakar karena terkena palu Thor dan juga repulsor ayahnya juga. Ia yakin bahunya terkena satu panah dari Clint, dan sekarang widow bite itu mengenai pinggangnya. Ini adalah luka paling banyak yang ia dapatkan saat menjadi Spiderman.
"Kenapa kau tidak melawan?"
Tony yang bertanya, dan Peter hanya tertawa dan menghela napas. Sedikit sakit karena rusuknya yang sedikit retak.
"Sejak kapan ini menjadi sebuah pertarungan? Aku tidak ingin melukai kalian," suaranya cukup keras untuk bisa didengar semua Avengers yang menghentikan gerakannya saat mendengar hal itu. Mereka cukup terkejut, karena pertarungan ini biasanya mereka akan menghadapi seseorang yang melawan saat ditangkap, "baiklah, kurasa sampai disini saja? Adios~"
.
.
Ned sedang mendengarkan lagu dan membaca buku tentang Star Wars saat suara bel rumahnya berbunyi. Ayah dan ibunya sedang berlibur dan ia hanya sendirian hingga minggu depan. Gerakannya terhenti, dan ia tampak mengerutkan dahinya.
"Siapa?"
"Ned," suaranya pelan, namun dengan segera Ned tahu itu suara Peter. Ia mengerutkan dahinya dan membuka pintu, segera menahan tubuh Peter yang begitu saja terjatuh. Lukanya lebih parah daripada yang ia duga, dan ia tidak akan bisa kembali dalam keadaan seperti ini. Satu-satunya yang ia pikirkan adalah Ned atau MJ. Namun, tentu ia tidak bisa begitu saja masuk dan datang ke rumah perempuan malam-malam seperti ini.
"Peter?!"
"Ow," Peter hanya mengaduh sambil melepaskan topengnya. Tahu dari pembicaraan di sekolah jika orang tua Ned sedang tidak berada di rumah.
.
.
Ned mengobati Peter dengan kotak P3K yang ada di rumahnya. Tidak banyak, hanya luka bakarnya, luka memarnya dan beberapa luka sayat. Ia juga memberikan perban pada dada Peter untuk rusuknya yang retak. Peter menghela napas, ia merebahkan dirinya di sofa ruang depan Ned.
"Kenapa kau tidak ke rumah sakit?"
"Ini akan sembuh. Kalau aku ke rumah sakit mereka akan memanggil kedua orang tuaku," jawabnya sambil bergumam terima kasih saat Ned memberikannya baju miliknya untuk ganti.
"Luka karena apa ini?"
"Avengers mengincarku," Ned tampak membulatkan matanya. Ned mengetahui kenyataan jika ia adalah anak dari Tony dan Steve setelah kejadian di Oscorp. Tentu mendengar hal itu adalah satu hal terakhir yang ingin ia dengar, "mereka tidak tahu siapa aku sebenarnya Ned. Dan mereka memang tidak setuju dengan kemunculan kembali Spiderman karena mereka menganggapku peniru."
"Mereka akan mengerti jika kau memberitahu siapa kau Pet."
...
"Aku sudah berjanji, dan aku tidak bisa mengingkarinya," ia menghela napas panjang, berdiri dari posisinya dibantu Ned. Ia berjalan tertatih, "tetapi bisa aku menginap disini malam ini? Kurasa aku tidak bisa pulang dengan keadaan seperti ini. Besok akan baikan."
Ned tampak mengangguk namun cemas dengan keadaan Peter. Mereka berjalan dan berbicara tentang tugas dan juga Star Wars, sambil Ned mencoba membujuk Peter memberitahu pada keluarganya dan Peter yang sudah mengirimkan pesan pada orang tuanya jika ia akan menginap di tempat Ned karena mengerjakan tugas. Setelah dapat balasan persetujuan dari ayahnya, Ned membuka pintu kamarnya dan membiarkan Peter untuk masuk terlebih dahulu.
"Aku tidak mungkin mengatakannya apapun yang terjadi Ned."
"Tetapi mungkin mereka akan--" Ned tidak melanjutkannya lagi saat sebuah panah kecil menancap di lehernya. Berisi obat bius yang segera bereaksi, tubuhnya begitu saja ambruk diatas ranjang yang ada di dekat sana. Peter sendiri tidak menatap kearah sahabatnya cukup lama sebelum melihat kearah penembaknya.
"So? Nice to finally meet you. Spiderman."
...
"Paman Fury?!"
To be Continue
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top