21. Why I can't See You

"Kau tidak menempelkan lem atau apapun untuk merekatkan tanganmu?"

MJ tampak memegang pergelangan tangan Peter dan melihat telapak tangannya. Tentu saja tidak ada di tangan Peter yang bisa membuat mereka melekat begitu kuat dan begitu saja lepas saat mereka mencoba untuk menenangkan diri.

"Tentu saja tidak. Lagipula, perekat sekuat itu tidak akan lepas begitu saja. Ugh, apa yang sebenarnya terjadi," Peter menghela napas sementara MJ tampak terdiam dan memperhatikannya.

"Kau tahu, aku ingin mengecek sesuatu," Peter menoleh pada MJ yang tampak berdiri dari posisinya dan memperhatikan sekeliling. Mereka sudah terlanjur tidak masuk jam pertama, dan sekarang tidak ada siapapun di halaman belakang sekolah selain seorang pria tua yang sedang membersihkan rerumputan.

"Bagaimana kalau kau mencoba untuk memanjat ini?"

"Aku bahkan tidak bisa memanjat pohon yang pendek," Peter menggaruk leher belakangnya. MJ menunjuk pada sebuah dinding yang ada di depannya, yang tampak bahkan tidak memiliki pegangan sama sekali dan hanya terhubung dengan jendela yang berada di lantai 3, "kau pasti bercanda."

Peter tampak tertawa, namun menatap kearah MJ yang menatapnya dengan tatapan 'apakah kau berpikir aku bercanda?' dan begitu saja menyadari jika MJ benar-benar serius dengan perkataannya.

"Uh, baiklah tetapi bagaimana caraku untuk memanjat? Aku bahkan tidak bisa memegang apapun untuk memanjat keatas."

"Tempelkan saja," MJ tampak menunjuk pada tangan Peter, dan Peter hanya bisa diam dan menurut. Ia menempelkan kedua tangannya, kemudian kakinya satu. Ia terdiam sejenak sebelum menaikkan kaki satu lagi dan menutup matanya karena mengira ia akan jatuh begitu saja.

"Huh?" Dahinya berkerut saat ia tidak merasa tubuhnya jatuh dan membuka mata untuk melihat kedua tangan dan kakinya tampak menempel pada dinding, "ba-bagaimana?"

"Aku pernah melihat seseorang yang bisa melakukan itu," MJ tampak bergumam pelan dan menaruh tangannya di dagu, "kau mengenal Superhero bernama Spiderman?"

.
.

"Jadi, setidaknya aku bisa mengangkat beban hingga hampir 100 kg, dan memanjat. Aku bisa melepaskannya saat aku menjadi tenang dan bisa mengontrol tubuhku. Semua yang kau katakan bisa kulakukan tetapi aku tidak pernah mendengar tentang Spiderman," Peter tampak mencoba untuk mengangkat beberapa benda berat di dekat sana untuk membuktikan perkataan MJ. Ia berpura-pura tentu untuk mengatakan ia tidak tahu tentang Spiderman.

"Ia adalah Superhero yang dimiliki oleh Queens. Tetapi, Iron Man dan juga Kapten Amerika memberikan kabar duka beberapa bulan yang lalu jika Spiderman telah tewas karena misi bersama dengan mereka," MJ tampak menceritakannya sambil memperhatikan Peter yang sudah berjalan di dinding hingga lantai dua hampir menuju jendela di lantai 3, "Spiderman sudah terkenal di dunia sejak ia sering melakukan misi bersama dengan para Avengers, bagaimana kau bisa tidak mengetahuinya?"

"Ah aku, aku tidak bisa mengingat beberapa hal sejak sekitar beberapa bulan yang lalu," Peter tampak menggaruk kepala belakangnya. Ia benar-benar tidak bisa mengingat apapun selain saat berada di sekolah Xavier dan juga saat bersama dengan Tony dan Steve. Saat ia berusaha untuk mengingat dan kehilangan konsentrasinya, mendadak kaki yang berpijak pada dinding tampak terlepas.

"Hei hati-ha--" dan suara orang terjatuh memotong perkataan dari MJ saat Peter begitu saja terjatuh dan membentur lantai. Ia segera menghampiri, karena posisi Peter saat terjatuh cukup tinggi, "kau tidak apa-apa?"

"Duh, kukira akan lebih sakit daripada ini," ia mengaduh pelan sambil memegang kepala belakangnya, "kurasa tubuhku juga menjadi cukup kuat untuk menahan serangan."

"Dan kau tidak akan bisa menempel saat kau tidak berkonsentrasi seperti tadi," MJ menatap Peter dengan tatapan datar dan Peter hanya tertawa karena itu, "jadi, bukankah masalah kita bukan hanya keanehan yang terjadi padamu tadi?"

"Oh--NED!" Peter terlalu panik dengan apa yang terjadi pada tubuhnya, namun ia baru mengingat bagaimana Ned menghilang setelah berada di Oscorp 2 hari yang lalu. Ia baru saja akan mengambil handphonenya saat menemukan handphonenya sudah berada di atas tanah, hancur tak bersisa karena tertimpa olehnya yang terjatuh tadi.

...

"Jadi, apa yang akan kau lakukan?"

.
.

"Kau tidak perlu ikut Jones, ini berbahaya--"

"MJ," MJ tampak menghentikan Peter mengatakan apapun lagi dan Peter menatap kearah MJ, "kau dan temanmu sama saja, apakah susah memanggilku MJ?"

"O-oh, baiklah MJ," Peter tampak mengangguk, dan sekarang melihat gedung yang ada didepannya. Mereka akan masuk ke bagian belakang bangunan untuk menyelamatkan Ned dan mengeluarkannya dari sini.

"Kenapa kau tidak memanjat saja?"

"Pertama, karena kita tidak tahu dimana Ned berada, dan kedua tempat ini sangat tinggi. Kehilangan konsentrasi, aku bisa jatuh dan kurasa aku akan tetap mati jika jatuh dari ketinggian itu," ia menunjuk pada bangunan Oscorp yang menjulang tinggi disana.

"Lalu, apakah kau bisa merentas seperti apa yang dilakukan oleh temanmu itu?"

...

"Kuanggap itu sebagai jawaban tidak. Kau punya ide untuk masuk ke dalam?" Peter hanya bergumam dan tampak melihat beberapa orang yang menjaga tempat itu.

"Hanya satu yang berjaga bukan?"

.
.

"Apa yang kau lakukan disini nona?"

MJ tampak sedang membuka buku sketsanya dan berjalan menuju ke pintu belakang, mendekati penjaga yang ada disana.

"Oh, aku hanya tersesat. Dan kurasa wajah murungmu yang tidak senang menghadapi hari sangat menarik untuk dilukis," MJ tampak tidak bergerak dari posisinya ataupun memalingkan pandangan dari buku yang ada di tangannya. Penjaga itu tampak terlihat menatapnya aneh.

Sementara Peter tampak memanjat pada bagian bangunan di sebelah Oscorp. Ia masih bisa melihat penjaga yang ada di bawahnya saat ini. Tentu saja ia harus berhati-hati agar orang itu tidak mengetahui keberadaannya. Dan saat ia mendapatkan posisi yang bagus, ia segera melompat tepat di bawah penjaga itu dan membuatnya terjatuh. Sebelum penjaga itu bisa bergerak, ia segera memukul tengkuk belakangnya hingga ia tidak sadarkan diri.

"Wow, kau tidak terlihat ragu melakukannya. Itu terlihat sakit," MJ tampak menatap penjaga yang pingsan itu, "kau mempelajari bela diri seperti tadi?"

"Uh, tidak. Entahlah, aku merasa pernah dan tahu cara melakukannya," Peter tampak terdiam, namun tangannya tampak masih bergerak mencari sesuatu. Hingga ia menemukan sebuah kartu ID yang ada di kantung jas kanan penjaga itu, "maafkan aku soal tadi."

Ia berbisik meski tahu jika orang itu tidak akan mendengarnya. Menggunakan kartu itu, ia menggeseknya pada tempat untuk masuk di pintu belakang. Tentu saja MJ juga mengikutinya di belakangnya.

"Kau benar-benar yakin?"

"Seyakin kau memutuskan untuk tidak menghubungi Tony Stark ataupun Steve Rogers untuk membantu kita. Lagipula, kau bahkan tidak tahu kapan dan dimana aku Leeds terlihat di dalam."

.
.

Mereka berdua tidak akan pernah tahu jika Harry tampak duduk dan menunggu mereka, memperhatikan dari CCTV. Ia membiarkan mereka masuk, itu kenyataannya. Ia melihat kemampuan memanjat Peter, dan yakin jika laba-laba itu menggigit Peter. Ia memangku kepalanya dengan sebelah tangan, dan mendengus pelan.

"Bukankah ini bagus?" Ia tidak terlihat sedang berbicara dengan seseorang. Namun, ada beberapa orang berpakaian hitam diantara Harry, dan Ned yang tampak diikat duduk di salah satu kursi yang ada di dekat Harry, "aku mengembalikan pahlawan Queens dengan caraku sendiri."

"Apa maksudmu?"

"Andrew tidak berhak untuk mati sekarang," Harry seolah tidak mendengar penuturan dari Ned yang menatapnya aneh, "ia tidak boleh tewas ... aku tidak akan membiarkannya."

.
.

Pada akhirnya mereka memasuki bangunan itu. Menyusup, dan beberapa kali bisa terhindar dari penjaga yang melewati mereka karena Peter bisa mendengar langkah kaki mereka yang mendekat. Satu hal yang ia sadari, pendengarannya menjadi sangat tajam bahkan ia bisa mendengar beberapa petugas yang berada di ruangan tertutup disekelilingnya dengan jelas seolah orang-orang itu berbicara langsung didepannya.

"Ugh," kepalanya namun terasa sakit karena suara-suara di sekelilingnya menjadi sangat banyak dan juga keras. MJ melihat itu, dan tampak merogoh tas yang ia kenakan, ia mengeluarkan sebuah headphone dan memasangkannya pada Peter.

"Kurasa bisa mendengar banyak suara itu tidak semenarik yang kubayangkan?" Peter tampak mengangguk dan bergumam terima kasih. Setidaknya volume suara yang ia dengar menjadi lebih pelan, "aku melihat mereka membawanya kemari. Setelah itu, aku tidak bisa masuk lebih dalam karena saat itu aku sedang mengantarkan barang ayahku yang tertinggal."

Peter hanya mengangguk dan tampak berjalan mendekati tempat yang dimaksud oleh MJ. Mereka mencoba mendekati bagian yang dijaga saat itu, namun Peter merasakan sesuatu kembali, sesuatu yang membuatnya tidak nyaman. Ia memegangi leher belakangnya.

"Ada apa?" MJ menatap Peter yang tersentak sebelum tersenyum dan menggeleng.

"Tidak apa-apa, hanya melamun," Peter menepis semua perasaan tidak enak itu dan tampak berjalan kembali perlahan, "tetaplah di belakangku."

Ia mengatakannya pada MJ, tidak menyadari jika seseorang tampak mencoba untuk mengikuti mereka dari dalam, dan dengan cepat tangannya membungkam MJ sebelum Peter menyadarinya.

"Tidak banyak penjaga disana. Apakah kau yakin ia disini MJ?" Tidak ada jawaban dari MJ. Peter segera menoleh, namun menemukan bahwa tidak ada siapapun dibelakangnya. Matanya membulat, ia menoleh kekiri dan kekanannya, "MJ?!"

"TOM?!"

Ia tersentak saat mendadak Andrew berada didepannya dan tampak menatapnya dengan tatapan horror.

"K-kenapa kau ada disini Andrew?"

"Dad dan pops menghawatirkanmu. Aku juga," Andrew hanya menghela napas dan memijat dahinya, "sekolah menghubungi mengatakan kau tidak masuk. Mereka mengira kau pingsan karena masih belum sehat."

"Ma-maaf," Tom bahkan lupa jika ada kemungkinan sekolah akan menghubungi Steve ataupun orang dari Stark Industry karena ia tidak masuk sekolah, "temanku ada yang menghilang, dan kemungkinan ia berada disini."

"Oscorp?"

"Dan... Andrew," Tom tampak akan membicarakan sesuatu saat beberapa orang mendekatinya memakai jas berwarna hitam dan kacamata hitam khas orang-orang jahat.

"Mr. Parker, Mr. Osborn sudah menunggu anda."

Andrew dan Tom saling bertatapan sebelum Tom mengangguk dan mengikuti mereka.

.
.

Tom sampai pada salah satu lantai dimana ada beberapa penjaga tampak menghampiri dan mengikutinya. Mereka berhenti di sebuah ruangan dimana pintu tertutup rapat, sebelum itu terbuka seperti pintu geser dan menampakkan dua orang yang berada di sebuah kurungan kaca di tengah ruangan.

"PETER!"

"NED, MJ!?" Tanpa pikir panjang Peter segera berlari dan menghampiri mereka berdua. Namun, pintu di belakangnya segera tertutup, dan sesuatu yang melayang tampak mencoba untuk menyerangnya. Tentu sekali lagi ia terselamatkan seolah sesuatu memberitahunya. Tanpa sadar, ia melompat dan melindungi diri dengan menempel pada langit-langit ruangan itu.

"Tom?!" Andrew menoleh pada Tom yang tampak tersentak dan melompat dari atas, "Bagaimana kau--"

"Bagaimana? Kau menyukai kekuatan yang kuberikan Peter?" Tom menoleh dengan segera kearah suara, menemukan Harry yang terbang menggunakan Glider miliknya. Ia bisa melihat bagaimana bentuk wajahnya berubah, dan ia terlihat bukan seperti manusia, "menyenangkan bukan memiliki kekuatan lebih daripada manusia biasa?"

"Apa yang kau lakukan Harry..."

"Kau menemukan semua kekuatan itu? Memanjat, spider sense--atau itu yang disebut oleh Andrew, lalu kurasa aku mencoba agar kau bisa mengeluarkan jaring dari tanganmu. Apakah itu berhasil?" Andrew membulatkan matanya, Tom hanya memegangi pergelangannya saja, "dengan begini, aku akan bisa melihat Andrew dalam dirimu. Tetapi, bagaimana jika kita tes sampai sejauh mana kau bisa menggunakan kekuatan itu Peter?"

Tom membulatkan matanya saat sebuah bom berbentuk bola dilempar padanya. Andrew menyuruhnya untuk menghindar dan ia segera menempel pada dinding yang tidak terkena ledakan.

"Aku akan memberitahu apa yang harus kau lakukan. Lakukan apa yang aku katakan untuk saat ini Tom," Tom mengangguk, ia tidak terbiasa dengan kekuatan yang baru saja ia dapatkan, dan hanya bisa mengandalkan Andrew yang segera membimbingnya untuk melawan Harry.

"Jangan melukainya Andrew."

"Aku tahu..."

.
.

"Bagaimana dengan ini? Pilih antara kedua temanmu Peter. Apakah kau akan membiarkan mereka terbunuh seperti apa yang kau lakukan pada Gwen?" 

Tom sudah berhasil memojokkan Harry sebelum ia membuat ledakan yang membuat kotak kaca tempat Ned dan MJ dikurung tampak pecah bersama dengan sisi di dekat sana yang dinding kacanya pecah. Sebagian kurungan kaca itu hancur dan menggantung di tepi jendela dimana ruangan itu berada di lantai ratusan.

Ned tampak bergelantungan dengan satu tangan masih memegang kurungan kaca, dan MJ yang mencoba untuk menarik Ned kembali keatas. Harry segera bergerak, ia menarik paksa tangan MJ dan membawanya terbang dengan Glindernya. 

"MJ!"

"Lepaskan aku bodoh," MJ menatap tajam kearah Harry. Harry menatap MJ, dan kemudian menatap kearah Peter. Andrew mengerti apa yang akan ia lakukan, dan mencoba untuk mengingatkan Tom sebelum Harry langsung melepaskan MJ dari bangunan berlantai 100 itu. Disaat bersamaan, Harry melemparkan sebuah bom pada kurungan kaca dan membuat kurungan itu hancur. Dan Ned, tentu juga tampak terjatuh bebas.

"NED! MJ!"

Ia tidak perlu mendengar perkataan Andrew, ia hanya bergerak sesuai insting. Dengan segera ia menjatuhkan tubuhnya, mencondongkan tubuhnya agar ia lebih cepat. Ia tahu jika ia masih kurang cepat, menggunakan dua buah kawat yangmenyangkut pada salah satu dari bangunan tersebut dan menempel pada dinding di dekat sana, membuat jaring di kawat itu dan menariknya agar bisa melar, membuatnya menjadi seperti sebuah ketapel. Jaring yang ada itu seperti sebuah karet, dan ia bergerak lebih cepat hingga ia berada di dekat Ned dan MJ serta menangkap mereka. Ia membuat jaring di samping mereka, hingga mereka terhenti tepat beberapa centi di dekat tanah.

Tom tampaknya sadar jika ia hanya  mengandalkan adrenalin tadi. Jika terlambat 1 detik, maka ia akan membuat kedua sahabatnya tewas. 

"Ned? MJ? Kalian tidak apa-apa?"

Kedua sahabatnya tampak masih shock, namun mereka hanya mengangguk dan tampak terdiam. Setelah duduk, Peter segera menoleh kearah atas dimana Harry tampak menatapnya datar dari atas Grindlenya.

"Andrew, apa yang harus kulakukan?"

...

"ANDREW!" Tom tampak berteriak sambil berbisik, menoleh pada Andrew yang tadi tampak ikut shock meski ia tidak tahu penyebabnya. 

"Kita selesaikan..."

.
.

Peter berhasil menjatuhkan Harry.

Atau lebih tepatnya Harry seolah tidak memiliki tenaga untuk melawan saat itu. Dan Andrew mengetahui penyebabnya namun tidak untuk Tom. Ia hanya menahan tubuh Harry yang menatapnya dengan tatapan kaget dan juga pedih.

"Kau. Kau tidak apa-apa?"

"Andrew," Tom terdiam begitu juga dengan Andrew yang mematung mendengar namanya dipanggil, "kau ada disini bukan? Ah kurasa aku sudah gila. Ia sudah tewas, berapa kalipun aku pergi ke tempat itu, ia tidak akan datang. Ia tidak mungkin kembali. Ia sudah mati... Tidak. TIDAK! Ia tidak mati, ia tidak pernah mengingkari janjinya padaku. Ia akan datang, ya. Makanya, ia kembali sebagai dirimu bukan?"

Harry mendekat dan mencengkram lengan atas Tom dengan erat. Ia tertawa seperti orang gila, tampak menatap Tom dengan air mata yang sudah membasahi wajahnya.

"Katakan padaku, kau Andrew bukan? Itu sebabnya semua gerakanmu, bagaimana kau tidak terlihat panik saat mendapatkan kekuatan itu ... kau mengingatnya sebagai Andrew bukan?!"

Tom tampak hanya menatap Harry sebelum matanya beralih pada Andrew yang menggelengkan kepalanya. Ada alasan untuk itu, Andrew tidak ingin Harry terikat dengan masa lalu. Ia tidak akan mungkin kembali. Mungkin, ia akan terus dalam wujud seperti ini, tetapi ia tidak akan mungkin bisa berkomunikasi dengan Harry kembali. Bahkan kedua orang tuanya.

"Aku bukan Andrew," Tom tampak berbisik dan menatap dengan kedutan di sudut mata kirinya, "aku nungkin tidak tahu masa laluku, dan mungkin Mr. Stark dan Mr. Rogers hanya menganggapku sebagai pengganti Andrew sepertimu. Tetapi tidak apa, setidaknya aku yang tidak mengingat apapun sebelum ini, setidaknya aku memiliki tujuan di kehidupanku bukan? Meski hanya menjadi pengganti dari seseorang..."

.
.

Pada akhirnya Harry tidak pernah mengatakan apapun setelah itu. Ia tidak bergerak dari posisinya yang terduduk di lantai. Ned dan MJ memutuskan untuk tidak melaporkannya pada polisi. Lagipula, Harry memperlakukan Ned dengan sangat baik meski saat membawanya sedikit kasar. Gadis berambut hitam pendek tampak mendekat dan menghampiri Harry, ia menoleh pada Ned dan MJ serta Peter yang tidak tahu harus melakukan apa.

"Pulanglah, aku yang akan mengurus Harry."

Peter tampak ragu, namun gadis bernama Felicia itu hanya tersenyum padanya tidak menginginkan penolakan. Ia mengangguk, tampak mendorong bahu Ned dan MJ mengajaknya keluar dari tempat itu. Tidak ada yang bisa mengatakan apapun tentang apa yang terjadi.

"Lalu, apa yang akan kau lakukan dengan kekuatanmu itu Peter?"

"Kalau kau ingin menjadi pengganti Spiderman hanya karena kau ingin menggantikannya, kurasa kau benar-benar bodoh."

...

"Aku tidak tahu," Peter hanya menghela napas dan menggeleng pelan, "aku benar-benar tidak tahu."

.
.

"PETER!"

Ia menoleh saat menemukan Steve dan Tony yang menghampirinya. Entah ia sudah melamun sejak kapan, namun pemuda itu sudah sampai dirumah dan disambut dengan pelukan kedua orang tuanya.

"Aku tidak bisa menghubungimu, dan sekolah mengatakan kau tidak masuk hari ini. Kukira kau diculik atau terjadi sesuatu," Steve tampak menghela napas dan melihat setiap inchi dari tubuh anaknya untuk memastikan ia baik-baik saja, "kau tidak apa?"

"Dad... pops," Peter membenamkan wajahnya di dada Steve dan hanya berbicara dengan nada pelan, "maafkan aku..."

"Peter?"

"Aku tidak bisa membuat kalian bahagia, dan kalian hanya bertengkar satu sama lain," Peter tampak menghela napas dan tidak berani menatap kedua orang tuanya, "maaf aku tidak bisa menjadi seperti Andrew..."

Tony dan Steve tampak menoleh satu sama lainnya, mata mereka membulat. Mereka tidak pernah membicarakan tentang Andrew didepan Tom, dan mendengar itu dari Tom membuat mereka tidak bisa mengatakan apapun padanya.

"Maafkan aku..."

.
.

Setelah Peter memutuskan untuk kembali ke kamarnya, hanya kesunyian yang diberikan. Tidak ada satu patah katapun yang keluar dari Tony maupun Steve. Mereka memikirkan hal masing-masing, hingga Steve yang memecah keheningan.

"Aku pernah memiliki perasaan pada Bucky," Tony tampak terdiam namun tubuhnya menegang, "dulu. Karena saat itu, tidak ada yang menyukai seorang prajurit yang gagal. Tidak ada yang peduli pada pemuda Brooklyn dengan satu halaman penuh dengan data penyakit yang ia derita. Mereka mengejekku, memukuliku, dan ... Bucky satu-satunya yang menerimaku apa adanya. Baik saat aku hanya seorang Steve Rogers, atau saat aku menjadi kapten Amerika. Saat aku mengajaknya untuk menjalankan misipun, ia mengatakan jika ia hanya mengikuti pemuda Brooklyn bernama Steve Rogers, bukan seorang kapten Amerika."

Steve tertawa, hanya bisa menghela napas dan melanjutkan ceritanya.

"Ini memang salahku karena aku terlalu larut dalam penyesalan karena membiarkannya tewas dulu dalam jurang. Aku hanya tidak ingin hanya diam seperti dulu tanpa melakukan apapun," ia berjalan mendekat dan berhenti di depan Tony yang lebih memilih untuk melihat kepulan asap dari kopi yang baru ia sedu, "tetapi kau benar. Aku salah karena tidak memikirkan kalian juga. Jadi, maafkan aku Tony ... aku mencintaimu, Andrew, dan juga Tom..."

Tony terdiam, ia meletakkan kepalanya di dada bidang Steve.

"Kalau begitu berikan aku waktu untuk mempercayaimu sepenuhnya," ia bergumam, dan Steve hanya tersenyum dan mengangguk pelan.

...

"Tetapi untuk sekarang, hukumanmu adalah berada di posisi bottom hingga 1 bulan lagi."

"Tony..."

.
.

Peter hanya diam di kamarnya, lelah dengan pertarungan pertamanya apalagi tentang kekuatannya yang baru. Ia baru menatap kearah jendela, memikirkan banyak hal yang terjadi saat ia mengenal Tony dan juga Steve, lalu Andrew, dan Harry yang menceritakan sebagian besar tentang Andrew. Masih banyak yang tidak ia ketahui tentang Andrew, dan ia merasa tidak enak untuk menanyakannya pada Andrew.

Ia hanya diam beberapa saat sebelum suara ketukan pintu terdengar.

"Pete, apakah kami boleh masuk?"

Ia mendengar suara Tony dan Steve, kemudian bangkit dari posisinya dan bergumam menandakan kedua orang tuanya boleh masuk. Tony dan Steve membuka pintu perlahan sebelum tersenyum padanya.

"Tom," ia sudah lama tidak mendengar kedua orang tuanya memanggilnya Tom, "maafkan kami..."

"Kenapa kalian meminta maaf? Kalian tidak melakukan apapun..."

"Ada alasan kenapa kami tidak mengatakan apapun tentang Andrew," Tom menegang, ia tampak menunduk merasa tidak enak. Kali ini Tony yang mengusap kepala Tom, "kami tidak ingin kau merasa jika kami hanya mengadopsimu karena kami ingin kau menggantikannya."

...

"Kami mengadopsimu karena kami menyayangimu," Steve menaruh tangannya di lengan kanan Tom, "kami menyayangimu sama seperti kau adalah anak kandung kami."

"Kalau begitu, bisakah aku meminta sesuatu pada kalian?"

"Tentu, selain mengurangi hukumanmu untuk tidak keluar markas hingga 1 minggu," Tony hanya mengangguk dan Tom hanya tertawa mendengarnya. Tentu ia akan dapat masalah karena apa yang terjadi hari itu.

"Ceritakan padaku tentang Andrew," Tom tampak menatap kedua orang tuanya yang terdiam dan menatapnya, "kalau ia anak kalian sebelum aku, bukankah itu artinya ia adalah kakakku?"

Dan Tony maupun Steve hanya saling bertatapan sebelum tersenyum. Dan malam itu, mereka menghabiskan waktu bercerita dan Jarvis juga memunculkan proyeksi rekaman masa kecil Andrew yang direkam oleh Tony.

.
.

"Selamat malam Peter."

"Hei Karen," Tom mengembangkan Karen AI pertama yang ia buat dengan bantuan dari Tony. Setelah mempelajari banyak hal dari ayah angkatnya itu, ia mengembangkannya sendiri tanpa bantuan ayahnya, "bisakah kau membantuku merancang kostum?"

"Tentu, apakah kau mau mencoba membuatnya dari awal atau kau ingin aku mencari dasar bentuk kostumnya?"

"Sendi--" ia tampak terdiam sebelum menatap kearah layar hologram yang terhubung dengan handphonenya, "--bisa kau tunjukkan beberapa seragam dari Spiderman? Dari awal muncul hingga... terakhir."

"Tentu Peter, ia hanya membuat dua macam kostum. Yang di sebelah kirimu adalah kostum yang ia kenakan saat pertama muncul sebagai Spiderman, dan sebelah kananmu adalah kostum yang ia gunakan hingga akhir," hanya sebuah kostum spandex biasa, bahkan kostum pertamanya terlihat seperti sebuah topeng perampok berwarna merah.

Tetapi ia juga tidak ingin terlihat mencolok dan membuat seragam yang sama seperti seragam di bagian kanannya. 

"Onesie sepertinya akan terlihat berbeda. Karen, berikan aku dasar model pakaian onesie," Karen tidak menjawab namun hanya menunjukkan yang diinginkan oleh Peter, "berikan warna merah, lalu kurasa spandex digunakan untuk membuat tubuh lebih gampang bergerak. Jadi, jadikan onesie merah itu menjadi tidak berlengan, lalu berikan spandex berwarna biru. Bukan, bukan biru tua. Sedikit muda, oke lebih muda lagi. Dan kurasa ini saja. Sarung tangan merah, lalu topeng berwarna merah dan goggle untuk mengatasi sensory overload yang muncul tiba-tiba."

Karen menuruti perkataan Peter dan membuat skema seragam yang diminta oleh Peter.

"Jangan lupakan lambang Spiderman di dadanya. Tidak, jangan terlihat mirip dengan yang lama, pendekkan keenam kakinya. Oke, kurasa cukup," ia melihat seragam itu dan juga harga yang harus ia bayar untuk membelinya, "aku tidak mungkin meminta dad dan pops tanpa mengatakan untuk apa. Kurasa tabunganku cukup. Simpan Karen."

Karen mematikan hologram itu setelah menyimpan gambar yang dibuat Peter.

"Kau membuat seragam Spiderman?"

Tom melompat saat mendengar suara itu, ia menoleh pada Andrew yang entah sejak kapan berada disana. Ia merasa tidak enak dengan Andrew, karena itu artinya ia akan menggantikan posisi Spiderman bahkan tanpa mengatakannya pada Andrew terlebih dahulu.

"A-aku tahu kalau seharusnya aku mengatakannya padamu dulu. Tetapi, kau tahu aku rasa sangat sayang jika aku tidak menggunakan kekuatan ini dan--"

"Kenapa kau melakukannya?"

...

"Karena dunia membutuhkan Spiderman. Aku melihat banyak sekali belasungkawa yang diberikan oleh penduduk Queens pada'mu' bahkan tanpa mengetahui siapa dirimu sebenarnya. Bagaimana bahkan hingga sekarang mereka mencoba untuk berharap jika kau hanya beristirahat dan akan kembali pada mereka untuk melindungi kota mereka. A-aku, aku merasa jika aku tidak menggunakannya maka semuanya akan sia-sia," jawabnya sambil menunduk dan menghela napas.

"Tom, kau tahu pekerjaan itu berbahaya. Karena menjadi Spiderman aku tewas..."

"Ketika kau bisa melakukan sesuatu yang aku tidak bisa lakukan," Tom menghela napas dan menatap Andrew, "tetapi tidak kau lakukan. Dan sesuatu yang buruk terjadi, maka itu adalah kesalahanmu."

Dan Andrew terdiam beberapa saat, menatap Tom yang menunggu reaksinya sebelum ia mengacak rambutnya.

"Baiklah, tetapi kau harus menjaga dirimu. Aku akan mengajarimu, dan aku akan memantaumu setiap kau berpatroli," Tom menatap dengan wajah senang, dan mengangguk, 'dan satu lagi."

Ia memiringkan kepalanya.

"Jangan katakan hal ini pada dad dan pops..."

NEXT TINY ARC 
SPIDERMAN : AGENT OF SHIELD (?)
Karena menyembunyikan sesuatu dari Nick Fury lebih susah ketimbang merentas Friday sekalipun. Terutama jika kau adalah anak dari dua agen terkenal SHIELD seperti Richard dan Mary Parker.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top