17. Rescue Time
"Aku mendengar dari ayahmu jika kau kehilangan ingatanmu sejak terakhir kali kita bertemu."
Matt tersenyum dan berdiri disamping ranjang dimana Peter tertidur. Ia melepaskan ikatan dan borgol yang ada di tangannya. Peter bangkit, ia duduk di ranjang itu dan menatap Matt.
"Aku akan mengeluarkanmu dari sini, bersiaplah," Matt tampak berbalik dan mencoba menganalisa penjaga yang ada di sekitar sana. Bagaimanapun, misinya sebagai anggota HYDRA hanya membawa Peter kemari. Dan misi dari Nick adalah membawa kembali Peter. Namun, saat ia akan berjalan keluar, Peter menahan tangannya dan membuatnya berbalik.
"Ada apa?"
"Apakah mereka yang mengincar dad dan pops? Mereka yang membawaku kemari?"
.
.
"Kalau memang yang kau katakan benar, dimana Peter sekarang?" Kali ini Steve yang bertanya dan menatap penuh selidik kearah Matt yang menghela napas.
"Masih di markas Hydra," dan Tony akan mengeratkan cengkraman di kerah pakaiannya saat ia melanjutkan, "karena Peter memintaku."
"Apa maksudmu?"
"Ia menyadari jika incaran mereka adalah dia. Dan ia tidak ingin mereka mengancam kalian berdua karena dirinya," Matt tampak menatap keduanya yang membulatkan matanya. Tentu terkejut dengan apa yang dikatakan oleh Matt, "dan alasan lain..."
"Ia mengetahuinya," Steve yang menjawabnya tampak sedikit ragu dan menatap Matt, "ia mengetahui jika yang menyerang kami adalah Bucky. Entah bagaimana..."
"Ya... itulah sebabnya ia ingin menyelamatkan James Buchanan Barnes dari mereka."
"Tch, kenapa mereka berdua sangat mirip," Tony tampak memijat batang hidungnya dan menghela napas. Tentu yang dimaksud olehnya adalah bagaimana Tom dan juga Andrew sangat mirip satu sama lainnya, "aku akan menyelamatkan Peter. Aku tahu kau ingin menyelamatkannya Steve..."
"Tony..."
"Tidak apa," Tony menghela napas dan menggelengkan kepalanya, "ia adalah sahabatmu. Aku mengerti."
Meski dalam hati, ia sedikit cemas dengan hubungan mereka.
.
.
Peter terbangun saat beberapa orang tampak masuk kembali ke ruangan dimana ia disekap. Ia bisa melihat salah satu dari mereka adalah seseorang yang pernah ia lihat beberapa waktu yang lalu, saat Steve mengajaknya berjalan-jalan ke museum hanya berdua.
James Buchanan Barnes. Atau yang dipanggil Bucky oleh Steve.
.
.
"Ini adalah tempatnya."
Pagi hari, ia terbangun lebih pagi daripada anggota Avengers lainnya selain Steve. Dan saat Steve akan pergi, ia bertanya akan kemana ayahnya itu dan ketimbang menjawab, ayahnya menawarkannya untuk ikut dan disinilah mereka berakhir. Di sebuah museum megah yang tampak berdiri didepan mereka.
"Jadi, mereka memajang apapun tentang dirimu disini pops?"
"Begitulah."
"Kalau begitu ayo kita lihat," Peter tidak sabar untuk melihatnya, dan ia menarik tangan Steve masuk kedalam bangunan museum itu.
Dan saat mereka masuk, ia bisa melihat semua hal tentang ayahnya--sang kapten Amerika mulai dari sebelum ia disuntikkan serum super soldier hingga setelah itu, dan bahkan saat catatan kematiannya. Meski dunia mengetahui jika Steve masih hidup sekarang. Satu hal yang membuat Steve memakai topi sebagai penyamaran.
"Pops, kau kurus sekali disini. Dan pendek," Peter tertawa dan membandingkan tingginya dengan tinggi Steve sebelum ia menjadi super soldier. Steve tampak hanya tertawa, menikmati bagaimana anaknya sangat bersemangat untuk mengetahui tentang dirinya, "oh, dia sangat mirip dengan dad."
"Dia adalah Howard Stark. Yang membantuku untuk menjadi seperti sekarang, dan ia adalah ayah dari Tony," Steve melihat foto Howard disana dan Peter hanya mengangguk-angguk. Meski ia sedikit bingung kenapa Tony tidak pernah menceritakan seseorang yang berarti adalah kakeknya itu.
"Lalu," ia melihat kearah foto di dekat Howard dan menyentuh bagian kacanya, mengeja nama yang ada disana, "James... Buchanan Barnes. Siapa dia pops?"
"Dia... adalah sahabat yang sudah kuanggap saudara," Steve tampak tersenyum sedih, menatap foto Bucky. Dan Peter menyadari hal itu namun tidak mengatakan ataupun menanyakan apapun.
.
.
'Aku selalu berpikir jika aku pernah melihatnya. Bukan hanya saat di museum,' Peter memegangi kepalanya dan mengerutkan sedikit dahinya, 'tangan besi itu...'
'Go away...'
'Kau... berbeda. Apa yang membuatmu bertahan, Winter Soldier? Seseorang, membuatmu bertahan dari semua ini...'
Sementara Bucky, tampak duduk diam tidak bergerak dari tempat duduk disana.
"Hei..." Bucky tidak merespon dan tampak melamun, "...kau, Bucky bukan?"
"Aku tidak kenal siapa Bucky..."
"Itu adalah namamu! Pops selalu menceritakan padaku tentang apa yang kau lakukan dulu dan bagaimana kau selalu ada untuknya!" Peter tampak yakin jika yang ia hadapi adalah Bucky yang dikenal oleh Steve, "ia sudah menganggapmu sebagai keluarganya. Kau yang membuatnya tetap bertahan sebelum menjadi Kapten Amerika."
"Diamlah..." Pria itu tampak memegangi kepalanya.
"Apakah kau bertemu dengan pops? Kau pasti... kau pasti mengenalinya."
"Aku tidak kenal siapa dia..."
"Tetapi--"
BRAK!
Meja di samping pemuda itu tampak hancur saat Bucky tampak menghancurkannya dengan tangan besi itu. Ia menatap tajam kearah Peter yang tersentak.
"Ia adalah misiku, tidak lebih dari itu!"
Peter terdiam, dan Bucky tampak duduk dan membiarkan salah satu ilmuan Hydra tampak memperbaiki tangan besinya. Ia seolah samar-samar mengingat seseorang--Zola--yang memanggilnya Sersan Barnes. Dan bagaimana ingatan itu beralih pada musim dingin, di sebuah kereta. Dan seseorang yang meneriaki sebuah nama.
'Bucky, tidak!'
Seseorang yang familiar...
Dan saat ia diseret seseorang, tangannya yang hilang dan bagaimana orang-orang itu menggantikan tangannya yang putus menjadi tangan besi yang ia miliki sekarang.
'Prosedurnya sudah dimulai...'
'Kau akan menjadi tangan HYDRA yang baru...'
'Bekukan dia...'
Ia mengalami serangan panik selama beberapa saat, seolah ingatan yang ia coba untuk ingat bertubi-tubi masuk kedalam pikirannya. Dan tanpa sadar ia segera melayangkan pukulan pada ilmuan HYDRA yang memperbaiki tangannya hingga ia terpental.
"JANGAN!" Peter mendadak tampak berteriak saat semua orang disana tampak mengacungkan senjata pada Bucky. Namun, karena ikatan di tangannya ia bahkan tidak bisa bergerak sama sekali.
"Ada apa ini?"
"Ia sedang tidak stabil sir," Pierce tampak masuk dan melihat kearah Bucky.
"Laporkan misimu."
...
"Aku bilang, laporkan misimu Winter Soldier," Bucky masih tidak menjawab, dan Pierce tampak kehabisan kesabaran dan melayangkan sebuah pukulan di pipi Bucky.
"HEI! Kenapa kau melakukan itu?!" Peter yang tampak marah karena ia tahu Bucky adalah sahabat dari ayahnya dan ia tidak akan membiarkan orang lain melukainya. Pierce tampak memalingkan perhatiannya menuju Peter yang sedikit tersentak dan memundurkan tubuhnya.
"Eksperimen Gamma. Aku tidak menanganimu, tetapi aku mendengar tentang eksperimenmu dari orang-orang yang ada di Sokovia. Eksperimen yang berhasil di usia yang sangat muda," ia tampak berjalan mendekati Peter, "tetapi sepertinya mereka salah. Kau terlalu beremosi untuk menjadi senjata."
"Aku tidak mengerti apa yang kau maksud. Tetapi kau tidak seharusnya memperlakukan orang lain seperti ini," Peter tampak mencoba tidak tampak ketakutan, namun Pierce tampak tersenyum licik. Ia memukul wajah Peter, dan menjambak rambutnya ke belakang.
"Pikirkan posisimu bocah, kau hanya sebuah senjata dan kau tidak berhak meninggikan suaramu," Peter tampak diam, tidak begitu terpengaruh dan takut dengan apa yang dikatakan oleh Pierce. Ia bahkan tidak merasa terlalu sakit saat dipukul oleh Pierce. Ia tidak mengerti apa yang dikatakan oleh pria itu, "kau mengerti? Atau aku harus memberikan hukuman seperti yang kau dapatkan dulu?"
Tubuhnya mendadak gemetar, Peter bahkan tidak mengerti apa maksud hukuman seperti dulu yang dimaksud oleh Pierce, namun itu seolah menekan tombol yang ada di dalam pikirannya.
"Tidak... tidak, aku... aku akan menjadi anak baik. Kumohon... kumohon jangan lakukan..."
Peter tampak menggeleng dan tampak ketakutan, ia hanya menunduk dan tidak berani untuk melihat Pierce sama sekali. Pierce tampak tersenyum penuh kemenangan dan tampak puas membuat anak itu ketakutan.
Bucky sendiri tampak hanya menatap kearah Pierce dan anak itu, hanya melihat kearah Peter.
"Pria di jembatan itu," ia seolah mencoba untuk mengalihkan perhatian dari Pierce dari anak itu, "siapa dia? "
"Kau bertemu dengannya saat kau mencoba mengambil anak itu pertama kali."
Bucky tampak diam, ia tahu jika ada sesuatu yang tidak terucap dari Pierce, namun ia tidak tahu apa.
"Ia adalah sahabatmu," Peter bergumam, tampak masih memeluk lututnya dan menatap kearah Bucky, "pops adalah sahabatmu seperti yang kukatakan tadi dan aku tahu kau ingat itu bukan?"
...
"Tutup mulut anak itu," Pierce tampak menoleh pada seorang pria yang merupakan penjaga tempat itu. Dan pria itu tampak berjalan mendekati Peter, mengayunkan tangannya dan tampak menampar keras pipi Peter hingga bibirnya sedikit robek dan mengeluarkan darah.
"Anak itu adalah senjata gagal yang tidak bisa menyelamatkan manusia. Dan aku tahu kau berbeda darinya," Pierce tampak menoleh kearah Bucky yang tidak melepaskan pandangan pada Peter, "kekuatanmu adalah sebuah anugerah. Dan kau bisa menyelamatkan dunia ini dari ancaman."
...
"Tetapi aku tidak keberatan jika kau tidak mau," ia menghela napas dan mengangkat bahu, "itu artinya, HYDRA sama sekali tidak akan bisa menyelamatkan dunia."
"Tetapi aku mengenalnya."
Pierce hanya menatap sambil menghela napas. Berdiri, tampak akan berjalan menjauh.
"Ia terlalu lama berada di alat pendingin. Pikirannya kembali kacau. Segera persiapkan dia. Hapus ingatannya dan atur kembali ingatannya."
Dan Pierce keluar dari tempat itu, tampak meninggalkan semua ilmuan HYDRA, Bucky, dan Peter yang tampak menyaksikan apa yang terjadi setelah itu. Teriakan tertahan yang akan menghantui pikirannya sampai kapanpun.
.
.
'Kau tidak harus sendiri Steve. Aku akan terus bersamamu sampai kapanpun.'
Steve tampak berdiri di sebuah jembatan tua yang berada di dekat tempat persembunyian mereka. Ia mengingat bagaimana Bucky dan dirinya sebelum ini, dan hanya menghela napas saat mengingat Bucky yang terjatuh dari kereta, dan bagaimana Bucky yang ia lihat saat sudah mendapatkan gelar Winter Soldier.
"Kau khawatir?"
Suara itu membuatnya menoleh dan menemukan Sam yang menghampirinya dan berjalan hingga berhenti di samping Steve.
"Ia akan disana..."
"Aku tahu."
"Siapapun dirinya dahulu dan sekarang,kurasa bukan yang harus kau selamatkan namun kau hentikan."
"Aku tidak tahu apakah aku bisa melakukannya atau tidak," Steve hanya menghela napas dan tampak masih tidak menatap Sam.
"Kau harus melakukannya, atau keluargamu yang akan menjadi bayarannya," Sam melihat Steve yang tampak menatapnya kali ini, "kau harus pikirkan Stark dan juga anakmu. HYDRA yang membunuh anakmu, dan ia menjadi bagian dari HYDRA saat ini."
...
"Terlebih ia tidak akan mengenalimu."
"Ia akan kenal," Steve menjawab tanpa ragu.
.
.
"Kenapa kau memperbolehkannya untuk berhadapan dengan pria itu?"
Lain lagi dengan Matt yang bersama dengan Tony dan sedang memperbaiki beberapa komponen Iron Man yang sedikit rusak karena pertarungan dengan Bucky serta anak buah dari Hydra. Ia menghentikan pekerjaannya saat mendengar itu.
"Kau tidak tahu apa yang dipikirkan oleh Kapten Rogers saat bertemu dengan Sargent Barnes, dan apa hubungan mereka berdua sebelum ia bertemu denganmu," Tony tidaklah bodoh. Ia memikirkan hal itu, bahkan hingga sekarang. Bahkan saat ia memikirkan kemungkinan terburuk jika Steve lebih memilih Bucky ketimbang ia dan juga Peter.
Ia sudah kehilangan Peter, dan ia tidak akan bisa memikirkan apa yang akan terjadi jika Steve juga menghilang.
"Aku tahu, tetapi aku yakin jika ia akan memilihku. Atau setidaknya Peter," Tony terdengar percaya diri, meski Matt yang mengandalkan pendengarannya bisa merasakan jika detak jantung Tony tidak karuan menandakan jika ia ragu saat itu.
"Jika ia memilih pria itu ketimbang kalian?"
...
"Kita harus bersiap-siap," Tony sama sekali tidak menjawab pertanyaan itu, dan menutup panel yang ada di Iron Man sebelum berdiri akan meninggalkan tempat itu. Ia tidak menjawab, ia bukan tidak ingin menjawab namun ia tidak akan tahu apa yang harus ia lakukan.
Ia tidak bisa menjawabnya.
.
.
"Aku akan menyamar menggunakan teknologi SHIELD, kau akan menyusup ke ruang komunikasi bersama dengan agen Hill dan juga , dan Tony, kau juga Matt, aku ingin kau mengalihkan perhatian mereka di ruang komunikasi itu agar mereka membukakan pintu. Setelah itu--"
"Aku tahu, cepat selesaikan ini. Aku tidak mau membuang waktu banyak, Peter harus diselamatkan," Tony memutus perkataan Natasha dan mengangguk. Mereka segera berpencar sesuai dengan rencana mereka masing-masing.
.
.
"Perhatian semua agen SHIELD, disini Steve Rogers berbicara. Kalian sudah dengar banyak tentangku beberapa hari terakhir. Bahkan beberapa dari kalian ditugaskan untuk memburuku. Sekarang, saatnya kalian tahu kebenarannya."
Steve sudah berhasil menerobos ruangan yang dimaksud dan memberikan pengumuman menggunakan speaker yang terhubung di semua sisi markas SHIELD.
"SHIELD bukan seperti yang kita kira. SHIELD sudah diambil alih oleh HYDRA. Alexander Pierce adalah pemimpin mereka. STRIKE dan Insight juga orang-orang HYDRA. Entah berapa banyak lagi, namun mereka ada di bangunan ini, entah itu ada disamping kalian, atau dimanapun. Saat ini, mereka mengambil alih penuh bangunan ini. Dan mereka sudah menembak Nick Fury. Tak hanya sampai disana, jika Helicarrier diluncurkan, HYDRA akan bisa membunuh semua orang yang menghambat mereka. Kecuali kita hentikan mereka," ujarnya panjang lebar menggema di seluruh bangunan.
Beberapa sudah mencoba untuk menghentikan STRIKE dan beberapa HYDRA walaupun pada akhirnya mereka terluka atau bahkan terbunuh.
"Aku sadar aku meminta terlalu banyak. Namun, harga dari kebebasan memang selalu mahal, dan aku bersedia membayarnya. Jika aku sendiri, biarlah. Tapi kuyakin aku tidak sendiri," dan pidato itu berakhir sampai disana.
.
.
Diruang kemudi Hellicarter tampak Brock Rumlow yang menghampiri salah satu anggota SHIELD yang memegang kendali untuk meluncurkan Hellicarter.
"Mulai peluncuran. Terbangkan kapal-kapal itu sekarang."
"Maaf pak," pemuda itu tampak gugup dan menghela napas, "aku tidak bisa meluncurkannya. Perintah kapten."
"Kau berani--"
Dan saat ia akan mengeluarkan pistol mengarahkannya pada pemuda itu, salah satu agen perempuan lainnya--Sharon Carter tampak mengacungkan senjatanya.
"Seperti yang ia katakan, turunkan pistol kalian."
"Kau salah memihak agen," Brock tampak masih mengacungkannya dan tampak beberapa orang juga mengacungkan senjata kearah Brock. Ia melihat sekeliling sebelum menurunkannya dan tampak menjatuhkan senjata miliknya.
Namun, saat agen itu tampak akan menangkapnya, Brock segera mengeluarkan pisau kecil dan menebasnya kearah kaki perempuan itu. Ia segera mengambil pistol yang ada di sakunya dan menembak kearah depannya.
Saat semua orang merunduk, tampak Brock mencoba untuk mengaktifkan Insight dari sana namun segera dihentikan dengan sebuah Repulser yang melemparnya menjauh dari komputer tersebut.
"Kurasa aku sedikit terdistrak karena harus menyamar menjadi seorang perempuan," agen Carter tampak memegang sebuah repulser Iron Man, dan ia menekan sebuah tombol tak terlihat di pelipisnya sebelum bentuk wajahnya berubah. Ia juga melepaskan wig yang ia kenakan.
Dan Tony yang berada disana. Menyamar sebagai Sharon.
"Beruntung aku tidak perlu memakai rok."
"Kenapa? Kurasa kau akan manis menggunakannya Tony?" Suara Steve terdengar dari headset yang ia kenakan dan membuat Tony sedikit menggerutu.
"Diamlah Steve, dan tetap dalam rencana kita."
Dan Steve hanya tertawa mendengarnya.
"Kurasa jika kalian ingin merayu atau bermesraan, kalian bisa mencari kamar saja setelah ini," Natasha menggerutu dan menghela napas sementara Matt tampak tertawa.
"Aku sedang berada di penjara dimana mereka menahan Tom. Setelah ini aku butuh bantuan karena suara helikopter akan sangat menggangguku."
Brock melihat kearah Tony sebelum ia berbalik dan menghindar serta hilang dari pengamatan Tony. Tony segera menoleh kearah komputer itu dan melihat angka mundur yang aktif di layar tersebut.
"Shit!"
"Language!"
"Mereka sudah mengaktifkan Hellicarter, aku terlambat beberapa menit," Tony mengutuk dirinya, tampak tidak cepat saat menghentikan Brock.
"Tenang Tony, aku akan menghentikannya."
"Aku akan membantu Matt untuk mengeluarkan Peter."
.
.
"Tom, apakah kau ada disini?"
Matt tampak berada di penjara yang juga merupakan tempat untuk mencuci otak Bucky. Ia sedikit aneh saat penjaga yang ada disana tidaklah banyak dan sudah ia tumbangkan semuanya. Saat ia sampai di penjara itu, ia bisa merasa bahwa tidak ada suara apapun disana selain dirinya.
"Dimana dia..."
Suara sebuah layar tampak membuatnya menoleh kearah asal suara. Ada sesuatu yang ditayangkan disana namun ia tidak bisa mengetahui apa itu.
"Mudrock!" Tony tampak berlari kearahnya, dan menghampirinya yang masih mencoba mendengarkan suara-suara yang ada di layar itu, "apa yang kau lakukan disana? Dimana Peter?"
Tony menoleh kearah dimana Matt menatap, dan menemukan sebuah gambar kamera pengawas yang ada di dalam salah Hellicarter yang ada disana. Dan ia sukses membulatkan matanya melihat itu.
"Sial..."
.
.
"Maaf Cap, sayapku patah dan aku tidak bisa membantumu."
Sam baru saja dihancurkan oleh Bucky yang mematahkan sebagian sayapnya. Sementara Steve tampak berhasil selamat dan sekarang berada di Hellicarter yang ada disana. Hellicarter terakhir yang harus ia datangi dan harus dimasuki oleh chip yang bisa merentas sistem Insight.
"Aku akan mengatasi sisanya."
Ia segera berjalan kearah inti dari pesawat itu setelah mengatakan hal itu. Namun, langkahnya terhenti saat melihat siapa yang ada diantara dirinya dan juga tempat penanaman chip tersebut.
Bucky.
...
Tidak ada yang berbicara selama beberapa saat ketika itu.
"Orang-orang yang tidak bersalah akan mati Buck. Dan aku tidak bisa membiarkan itu terjadi," ia menatap kearah sahabatnya saat itu.
"Kumohon jangan memaksaku..."
Bucky sama sekali tidak bergeming ataupun menjawab perkataan Steve.
"Steve, kau sudah sampai di Hellicarier terakhir?!" Suara Tony yang terdengar saat itu membuatnya sedikit terdistrak dari Bucky.
"Aku masih ada disini Tony," Steve tidak mengalihkan pandangannya dari Bucky.
"Berhati-hatilah! Peter ada disana!"
Steve membulatkan matanya, ia menoleh pada Bucky yang saat ini mengacungkan senjatanya kearah bawah dimana tampak Peter berada di salah satu sisi tiang dan terikat disana.
"Peter!"
"Pops!" Peter tidak mendengar Steve muncul dan ia menoleh kearah atas.
"Aku akan--"
"Aku tidak apa-apa, kau harus menyelesaikan misimu terlebih dahulu pops!" Steve sedikit ragu dengan perkataan Peter namun ia menoleh pada Bucky dan juga alat di belakang pria itu sebelum mengeratkan pegangan di perisai miliknya.
"Aku akan menyelamatkanmu secepatnya setelah ini Peter. Bertahanlah."
.
.
Skip Battle karena terlalu ribet untuk dijabarkan :') *ku tsuyoi*
.
.
"Charlie terpasang," Steve tampak menghela napas berat dan memegangi perutnya yang tertembak. Insight berhasil ditunda penembakannya, "Tony, aku butuh kau terbang ke sisi utara dari Hellicarter ini."
"I'm on it," Tony mengangguk dan segera tampak Iron Man terbang kearah sisi yang dimaksud. Steve segera turun kembali ke bawah dan melepaskan rantai yang mengikat tangan Peter.
"Pops, kau terluka!"
"Aku tidak apa-apa, kau akan melompat. Jika kau takut, tutup matamu. Ayahmu akan menangkapmu," Steve membantu Peter berdiri di sisi dimana Tony akan terbang.
"Bagaimana denganmu?"
...
"Aku sudah berada di titik yang dimaksud Steve. Kau dan Peter melompatlah, aku akan menangkap kalian."
"Pops?"
"Tony, tangkap Peter sekarang," dan Steve segera mendorong Peter hingga ia terjatuh bebas dari Hellicarter itu. Peter membulatkan matanya, saat melihat bagaimana Steve bahkan tidak mencoba untuk menyelamatkan dirinya.
"Aku mendapatkanmu Peter!" Tony tampak menangkap Tom dan menoleh kearah Steve yang ia kira akan menyusul untuk melompat.
"Tembakkan sekarang," Steve menggunakan komunikasi pribadi yang dihubungkan dengan Agen Hill untuk menghubunginya.
"Tetapi Steve--"
"Tembakkan sekarang!"
Sementara Tony dan juga Peter tampak mencoba melihat situasi saat mereka menemukan Insight mengarah pada pesawat dimana Steve berada dan menembaknya begitu saja hingga pesawat tampak sedikit oleng dan terbakar perlahan.
"STEVE!"
.
.
"Kau tahu siapa aku."
Dan hanya ada Steve serta Bucky yang ada disana, tampak mencoba bertarung dengan tangan kosong. Bucky melihat Steve yang juga kewalahan sebelum ia melayangkan pukulannya.
"Aku TIDAK TAHU!"
"Bucky," bahkan saat Bucky tampak memukulinya, Steve sama sekali tidak membalasnya, "kau sangat mengenalku."
Dan satu pukulan lagi dilayangkan oleh Bucky.
"Namamu, James Buchanan Barnes."
"DIAM!"
"Aku tidak akan melawanmu," Steve menjatuhkan perisainya begitu saja, "kau adalah sahabatku."
Bucky tampak terdiam mendengar itu, dan segera menerjang Steve, mendorongnya hingga terjatuh dan ia menimpanya dan berada diatas Steve.
"Kau adalah misiku."
Dan kali ini pukulan beruntun diberikan oleh Bucky menggunakan tangan besinya.
"Kau. adalah. MISIKU!"
Bucky tampak terengah, dan akan melayangkan pukulan kembali pada Steve yang tidak melawan dan tampak pasrah.
"Kalau begitu selesaikan." Bucky tampak menahan pukulannya dan menatap kearah Steve yang tersenyum tipis padanya, "karena aku akan bersamamu hingga akhir hidup."
Bucky tampak membatu, tidak memukulnya lagi saat salah satu bongkahan besar berada diatas mereka dan menghancurkan bagian lantai kaca dimana mereka berdiri saat ini. Dan seketika, Steve yang sudah berada dalam keadaan setengah sadar tampak terjatuh bebas.
"POPS!"
Dan Steve mendengar suara dari Peter memanggilnya sebelum kesadarannya menghilang saat tubuhnya terjatuh kedalam air.
.
.
Bucky tampak menyeret Steve keluar dari danau setelah menyelamatkannya saat tenggelam. Steve dalam keadaan tidak sadarkan diri, dan ia hanya menatapnya sekilas sebelum berbalik dan akan meninggalkan Steve disana. Namun, saat ia akan menghilang, seseorang menembaknya dari belakang dan hampir mengenainya.
Ia menoleh untuk menemukan Tony disana.
"Kau pikir aku akan kabur begitu saja setelah yang kau lakukan padanya dan juga anakku?" Bucky hanya menatap kearah Tony sebelum menoleh pada Steve. Peter sendiri tampak menghampiri Steve dan mengecek keadaannya.
"Apa hubunganmu dan juga dia?"
"Ia adalah kekasihku," Tony tampak masih mengacungkan repulsernya pada Bucky yang kembali menatap kearah Tony. Namun, perkataan Matt terngiang dikepala. Tentang bagaimana ia tidak mengetahui hubungan Steve dan juga Bucky, "apa yang kau ingat tentangnya?"
...
"Aku tidak tahu," Bucky tampak masih menatap kearah Steve dengan pandangan kosong, "tetapi ada satu yang kuingat pasti..."
.
.
Steve merasa semua tubuhnya sakit saat ini. Kesadarannya perlahan pulih dan yang ia hadapi saat itu adalah pemandangan rumah sakit yang serba putih dan beberapa bunga yang ada disana. Ia menggerakkan tubuhnya kearah kanan untuk menemukan Sam, dan Peter yang tertidur dengan lengannya sebagai bantal.
"Di kananmu."
Suaranya sedikit berbisik karena kesadarannya yang baru pulih, namun Sam mendengarnya dan hanya mendengus dan tertawa pelan.
...
"Dimana Tony?"
"Ia sedang sibuk membantu Natasha dan juga memberikan pembelaan untuk Matt. Karena di list data HYDRA, namanya sudah dicatat sebagai agen disana," Sam menjelaskan, dan Steve hanya bisa mengangguk pelan.
.
.
Nick Fury berada di sebuah kontainer yang berisi data-data dan juga beberapa benda milik SHIELD. Setelah kejadian itu, tentu saja SHIELD resmi untuk ditutup dan dihancurkan. Ia mengambil beberapa barang yang menurutnya penting, sebelum mengguyur semua sisi tempat itu dengan bensin yang ia bawa.
"Apakah kau akan pergi setelah ini Fury?"
Ia menoleh ke belakang untuk menemukan Matt yang berdiri di belakangnya. Ia mencium bau bensin dan segera tahu apa yang akan dilakukan oleh Fury tentu saja.
"Sepertinya mereka menjadi lebih lembek jika kau bisa lepas dengan mudah seperti ini."
"Karena kau membeberkan tentang siapa aku dan apa yang kulakukan adalah tugas dari SHIELD. Walaupun itu membuat Miss. Romanov sangat kewalahan," Matt tersenyum penuh rasa bersalah sebelum Nick mendengus pelan. Ia berbalik, dan memberikan salah satu file pada Matt, "apa ini?"
"Bayaranmu untuk pekerjaanmu sejak aku dan Richard mengeluarkanmu dari HYDRA," Matt tampak memegang file itu dan cukup terkejut menemukan huruf braille disana, "aku sudah mengubah file itu dalam bentuk huruf braille. Kau akan bisa membacanya."
"Kau tahu aku tidak butuh bayaran bukan? Aku berhutang nyawa padamu dan juga Mr. Parker," Matt tampak memegang file itu dan menatap Nick yang menggeleng padanya.
"Aku tahu kau mencoba mencari tahu tentang kematian Richard dan juga Mary. Kau pantas untuk mendapatkannya," Nick tampak menghela napas panjang, "tetapi kuharap kau tidak memberikannya dulu pada anak itu."
"Ia yang lebih butuh jawaban atas kematian dan informasi tentang keluarganya--"
"Setidaknya, sampai kau membaca semua isi file itu. Kau bisa menentukan apakah kau akan memberitahunya pada Tom atau tidak," Nick memutus perkataannya, dan Matt tampak cukup penasaran dengan alasan Nick untuk itu.
"Baiklah, sekarang--aku harus pergi. Ada yang harus kuhadiri pemakamannya," dan Nick berbalik setelah melemparkan pematik itu dan menyalakan api membakar hangus semua yang ada di dalam sana.
.
.
Sam dan juga Steve tampak berdiri didepan sebuah makam. Nama Nick Fury tampak terukir pada salah satu batu nisan disana, dengan banyak bunga diletakkan didepannya.
"Kau sudah mengalami hal ini sebelumnya," mereka berdua menoleh saat mendengar suara Nick.
"Kami sudah memeriksa sebagian file HYDRA yang ditemukan," Nick kembali dengan nada seriusnya, "dan banyak tikus-tikus HYDRA yang tidak ikut tewas atau ditangkap dalam misi kali ini."
...
"Aku akan pergi ke Eropa setelah ini. Orang mati tidak bisa berkeliaran terlalu lama di tempat ia tinggal," Nick mengangkat bahu dan Steve hanya mengangguk mengerti, "jika ada yang mencariku, katakan cari aku disini."
Dan Nick segera berbalik pergi. Dan seolah menunggu Nick pergi, Natasha tampak mendekat dan menghampiri ketiganya.
"Jadi, kau akan memutuskan untuk pergi?"
"Hanya sementara, penyamaranku terkuak. Dan aku harus mencari lagi," jawab Natasha mengangkat bahunya.
"Ngomong-ngomong Steve, apa yang kau minta sudah kudapatkan. Aku juga meminta bantuan pada Kiev," ia memberikan sebuah file dengan bahasa Russia yang diberikan begitu saja pada Steve yang mengambilnya dan membukanya.
Foto Bucky tampak tertera disana, dan beberapa catatan kriminal yang dilakukannya selama ini. Dan satu hal yang tertangkap oleh mata Steve yang membuatnya terdiam.
"Pops?" Steve tampak segera menutup file di tangannya saat suara Peter mengagetkannya. Dan entah sejak kapan Peter sudah berada di belakangnya dan Natasha sudah pergi dan menghilang dari sana, "kau terlalu serius membaca itu. Aunt Natasha sudah pergi. Aku datang menjemputmu."
"Thanks Pete," Steve mengacak rambut anaknya itu yang tertawa mendapatkan perlakuan seperti itu. Steve tampak mendorong pelan bahu Peter bersama dengan Sam yang mengikuti mereka. Namun, yang tidak ia ketahui--Peter sempat melihat file yang ada di tangannya Steve saat itu.
Dan ada satu tanggal yang akan selalu diingatnya.
'Apa yang terjadi pada tanggal 16 Desember 1991?'
.
.
"Tony, kenapa kau menghindariku?"
Steve menoleh pada Tony yang tampak berada di dalam mobil. Memang, semenjak Steve berada di rumah sakit, Tony tidak pernah menjenguk Steve sama sekali. Bahkan, jika Steve tidak menyusulnya hari ini saat ia akan menjemput Peter di sekolah, mereka tidak akan berada di dalam mobil berdua di depan gedung sekolah Peter.
...
"Tony, lihat aku."
"Apa yang kau pikirkan saat kau malah berada di dalam pesawat itu dan menyuruh Agen Hill untuk menembak pesawat itu meski kau berada di dalamnya?" Steve kali ini tampak terdiam dan menatap Tony yang menolak untuk menatapnya.
"Aku hanya berpikir, jika aku bisa mengembalikan Bucky seperti orang yang kukenal..."
"Dan KAU tidak memikirkan aku dan juga Peter bukan? Kau tahu, ia sangat ketakutan saat kau mendorongnya dari pesawat itu. Bukan karena ia takut akan mati karena terjatuh dari ketinggian seperti itu, namun karena ia melihatmu seolah siap mati saat itu," Tony menatap tajam kearah Steve yang merasa bersalah saat itu. Memang, saat itu yang ia pikirkan adalah Bucky, bahkan ia tidak berpikir apakah ia akan mati saat itu atau tidak.
"Apa hubunganmu dengan orang itu Steve?"
Steve tidak bisa menjawab perkataan Tony, sementara Tony tampak mengeratkan giginya, mengingat apa yang dikatakan oleh Bucky sebelum ia terpaksa membiarkannya lolos karena prioritas pertamanya adalah Steve dan juga Peter.
"Aku tidak tahu," Bucky tampak masih menatap kearah Steve dengan pandangan kosong, "tetapi ada satu yang kuingat pasti..."
"...ia adalah seseorang yang sangat penting untukku."
.
.
"Eh?" Peter menoleh kearah Tony saat ia masuk kedalam mobil yang menjemputnya. Ia menemukan Tony yang menutup kedua matanya dengan sebelah tangan. Lelah. Dan disana, di dalam mobil itu hanya ada Tony sendirian, "kukira aku melihat pops sebelum aku keluar tadi?"
"Ia punya sedikit urusan, hari ini Happy tidak bisa menjemputmu," Tony tersenyum lelah dan tampak menatap Peter yang hanya mengangguk meski sedikit khawatir pada ayahnya itu, "bagaimana jika kita mampir ke kedai donat dekat sini?"
"Donat lagi? Dad kau terlalu banyak makan makanan manis," Tony hanya tertawa mendengar perkataan Peter. Ia benar-benar merasa Peter adalah sumber kebahagiaannya sekarang. Hanya Peter, "bagaimana jika kita ke Mr. Delmar? Aku mencoba sandwich disana dengan Ned minggu lalu dan itu SANGAT enak!"
"Baiklah, kau yang tunjukkan jalannya."
Peter hanya tersenyum dan mengangguk, menoleh ke belakang dan terdiam saat melihat apa yang ada disana.
Andrew hanya duduk dan menundukkan kepalanya. Dan yang tidak diketahui oleh Tony dan Steve, sejak pertengkaran mereka tadi Andrew melihat dan mendengar mereka berdua.
'Ada apa dengan Andrew?'
"Aku mendapatkan Email dari sekolahmu," Peter segera mengalihkan perhatiannya dari Andrew dan menoleh pada Tony, "kudengar kau akan mengadakan study tour seminggu lagi."
"Oh, begitulah!"
"Aku sudah meminta Pepper untuk menandatanganinya. Tetapi aku belum membaca kemana kalian akan pergi," Peter tampak tertawa pelan dan menatap kearah depan kaca mobil.
"Kami akan pergi ke Oscorp."
To Be Continue
Captain America - Winter Soldier (Finished)
Next! Spiderman : The Next Generation Superhero
Bablas lagi 4400 kata 😂😂😂😂
Sori, Winter Soldier itu susah banget mau dijabarin *headbang*
Dan setelah ini, kita akan beralih ke arc baru. Dan ini arc originku bukan arc canon ;)
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top