Five
Angkat
Tidak
Angkat
Tidak
"Ada telpon, zoe." Ucap Harry, Aku hanya menatap nya lalu menatap ponsel ku yang masih menyala secara bergantian.
"Siapa?" Tanya nya,
"Zayn." Jawab ku cepat.
Mata Harry membulat besar--dan ah kenapa ia senang sekali membuat ku gemas dengan memajukan bibir bawah nya itu.
"Mau apa jenggot itu menelepon mu lagi sih?" Protes nya. Aku mengangkat kedua bahu ku.
"Aku angkat tidak nih?" Tanya ku,
Dia melipat kedua tangan di dada lagi, dan hanya menyauti ku dengan angkatan bahu nya.
"Halo?"
"Yelo, zoe."
"Ada apa, Zayn?"
"Kau lupa kata 'Yelo', Zoe."
"Ya-ya, Yelo Zayn? Ada apa?"
"Kau dimana?"
"Biasa."
"Biasa? di dalam toilet?"
"Bukan bodoh! Aku sedang di taman."
"Taman? sendirian? Aku baru saja ingin kerumah mu. Aku susul ya?"
"Ya--Tidak, Aku bersama Harry. Mau apa?"
"Har--Stranger? Memang setiap hari aku ke rumah mu kan, Zoe."
"Dia bukan stranger! Zaynie."
"Apa Zaynie itu panggilan yang sama arti nya dengan berjenggot? hem?" Ucap Harry tiba-tiba.
"Zayn, sudah dulu." Ucap ku lalu menutup telepon. Mati aku... Aku memanggil Zayn dengan sebutan 'Zaynie' di depan Harry...
"Ya--" Umpat ku.
"Zaynie terdengar lebih buruk dari pada 'Stranger' iyakan?" Tanya nya.
Aku mengangkat kedua bahu ku.
"Apa itu Zaynie, panggilan sayang atau sebuah hinaan?" Tanya Harry seperti sedang mengin-trogasi ku.
"Aku--Aku terbiasa memanggil nya dari dulu seperti itu, Harry." Jawab ku.
Dia membulat kan bibir nya tanpa mengeluarkan suara sedikit pun.
"Biar aku tebak," Susul nya.
"Tebak apa, Harry?"
"Dia ingin kerumah mu lagi? Menanyakan kau dimana? Bersama siapa? dan kau jawab bersama Harry--kekasih tersayang mu. Dan dia malah mengatakan. Dengan stranger itu?" Ucap Harry.
Sehafal itu kan, Harry?
"Hahahha, sudah lah." Sergah ku, lalu manaruh kepala ku di pundak nya.
"My Zoe, Aku ada ide."
"Ide? apa maksud mu?"
"Si jenggot itu pasti kerumah mu hampir setiap hari kan?"
"Ya begitulah," Jawab ku yang sebetul nya kebingungan harus menjawab apa.
"Bagaimana reaksi dia saat datang kerumah mu--Tetapi malah bertemu dengan ku?"
I don't get it.
"Aku tidak mengerti?" Ucap ku, lalu menghadapkan badan ku ke arah nya.
Dia pun menghadapkan badan nya ke arah ku, dan memainkan rambut ku dengan tangan kanan nya.
Wajah ku dan wajah nya dekat sekali...
"Jadi.. Besok.. Aku ingin bermalam di rumah mu."
Aku menatap nya bingung.
"Lalu? Bagaimana maksud nya..."
"Kau bermalam dirumah ku, bagaimana?"
"Tapi.. Aku besok harus ke kampus untuk mengembalikan buku--dan aku rasa jarak rumah mu dan kampus ku jauh, Harry."
Ucapku, yang masib terus memandang bola mata hijau nya--yang ah indah sekali...
"Ada Gemma.. Kita lihat reaksi Zayn..."
"Hemm..." Deham ku sambil melayangkan tangan ku menyentuh rambut ikal nya.
"Bagaimana? Reaksi si jenggot akan membuat kita tertawa..."
Kapan lagi, Aku menjahili si Zayn?
"Yasudah.." Aku mengangguk lalu tersenyum.
Harry pun tersenyum lalu merangkul ku hangat.
"Kau jahil ya..." Pekik ku seraya mencubit perut nya pelan.
"A-aw, Biar jahil begini aku kekasih tercinta mu kan? Hahaha."
"Kekasih ter-idiot dan tercinta ku malah, Har." Sahut ku.
Aku merasakan sebuah ciuman hangat nendarat di puncuk kepala ku.
Oh my Harry Edward Styles...
---
Haii!!
Maaf baru update ya:'3 ini udah mulai sibuk sekolah lagi ;( ah males.-.
Gimana? Gimana? Sampai sini?:3 hahahha:3
Don't forget to leave your vote and comment yaa.
Big Love,
Tasya xx
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top