(💌) · - 𝟐𝟗,
|
.
"Kenapa kau mengambil lengan seorang pria yang selalu mengelus kepalaku, Darkness?"
Atmosfer mengerikan muncul dari seseorang dibelakang Aki. Ruangan gelap di sekitar mereka mendadak lengang total. Suara bergemuruh yang mengiringi kejamnya Darkness Devil lenyap seketika.
Jangankan suara nafas, atau Kobeni yang sedari tadi panik, sehelai daun pun seakan tak ada yang berani bergerak.
Ah, mereka dapat melihatnya dengan jelas. Mata merah menyala itu, perlahan terbuka, seolah mengatakan bahwa dia adalah alasan mengapa neraka terbakar.
Denji mendongak, dia bisa mendengar jantungnya yang berdetak kencang. Napasnya menderu. "Mbak Name.."
Ini menakutkan. Apa benar dia adalah seseorang yang dikenal Denji selama ini? Wajah tanpa ekspresi yang tetap cantik, namun kali ini terlihat dingin mematikan.
"Untuk seukuran Primal Devil, kau cukup sombong. Pikirmu kau tak terkalahkan karena tidak pernah mati?"
Senyuman lebar mengambang. "Apa kau mau mencobanya?"
Sosok di belakang Aki akhirnya berdiri, aura gelap menyelimutinya. Semua orang di ruangan itu dapat melihatnya lebih jelas. Lihatlah, ketika ia mengangkat tangannya ke atas, ruang dan waktu seolah tunduk padanya.
"Sampai bertemu lagi di bumi, Darkness."
ZLAASSHH!
Sebaris cahaya hitam menyambar dari langit-langit, gemuruh pekat itu menerjang cepat ke arah Darkness Devil.
CRIINGG!
Pedang besar dengan empat lonceng berdering, terbang melayang menusuk kepala Darkness Devil, menembus tubuhnya sampai terbelah menjadi dua. Bersamaan dengan itu, api hitam menyambarnya sampai hancur.
Sejenak, tubuh Darkness Devil telah terkapar. Hangus dalam beberapa detik.
Dengan begitu, kematian pertama Darkness Devil terkonfirmasi.
"Lagi-lagi aku mengalahkan mereka dengan kekuatan mereka sendiri."
Gelak tawa itu terdengar dingin. Sosok misterius itu kemudian melangkah mendekati Aki, memegang pundak kiri Aki pelan. Dan perlahan, lengan kiri yang semula nya hilang, dengan ajaib tumbuh kembali.
"Aku tak butuh ini." Aki menggigit bibirnya, mendongak menatap sosok di depannya dengan air mata yang berderai. "Aku hanya butuh kamu, Name..!"
Aki tersedak, menahan isak tangis. "Ayo pulang bersama, Name. Aku, kamu, dan calon anak kita."
"Tidak."
Aki mengadah. "..Huh?"
"Tidak mau."
"Kenapa, Name?"
"Aku masih marah padamu."
"Marah?"
"Kau masih belum mengerti, ya. Aku cemburu. Bahkan cemburu pada orang yang telah mati. Lihat itu, kau masih mengenakan anting itu." tunjuk Name pada telinga Aki.
Sekejap, semua orang yang ada di sana langsung menganga. Saling tatap satu sama lain.
"GEGARA CEMBURU DOANG TOH?! LU YANG BENER AJA ANJ!" teriak Denji mengacak-acak rambutnya frustasi.
Mendengar itu, Aki langsung tertawa. Kemudian dengan gemas menarik kepala Name ke dalam pelukannya, gadis itu tampak sebal dengan bibir yang memanyun.
"Aku seriuuss.. hiks."
|
.
AOWKSOWOK DI PRANK
Chii bilek:
Plot twist paling gg wkekek
NAH GES BESOK CHAP TERAKHIR WKW TERIMA GA?!
MAKANYA VOTE! 😋
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top