(💌) · - 𝟎𝟗,
|
.
Membuka pintu, Name melangkahkan kaki masuk ke dalam kamar. Mata indah itu menatap pemuda berkuncir top knot yang tengah duduk di kursi sambil menopang dagu melihat ke luar jendela kamar.
Bohong kalau Aki bilang dia tak tau kehadiran Name yang berjalan mendekat ke arahnya. Namun pemuda itu tetap dalam pendiriannya. Seakan tak peduli sosok mungil itu menghampirinya, Aki tetap melihat lurus ke jendela.
"Aki..."
Tak ingin menjawab, Aki makin membuang mukanya jauh-jauh. Jealous berat, ngambek.
Gemas.
"Huum." sesuai saran dari Denji, Name mengangguk kecil. Gadis berponi lebat itu mulai membuka kancing piyama nya satu persatu. Sampai semuanya telah terlepas, gadis itu membuang piyama abu-abu nya ke sembarang arah. Yang kini hanya meninggalkan tanktop hitam dengan bra di badannya.
Merasa aneh dengan kelakuan Name, Aki melirik diam-diam. Sedetik kemudian, pemuda itu membulatkan mata. "NAME!" teriaknya. Berdiri dari kursi. "YA TUHAN, NGAPAIN?!"
Name mengerjapkan mata, "Mau bujuk kamu." ujarnya. Tak berhenti disana, gadis itu berusaha melepas tanktop nya. Yang langsung dicegah oleh Aki.
"Name, sejak kapan cara membujuk harus seperti ini?"
"Sejak tadi."
Aki menghela napas, menepuk jidatnya. Ia tak habis pikir, Name tak pernah sekalipun seperti ini kelakuannya. Dia gadis baik-baik. Tapi kemudian, dia teringat sesuatu. "Name, jangan bilang.."
"Iyah. Cowok bergigi tajam kayak hiu itu yang bilang padaku." adu Name, "Katanya worth it."
Sudah ia duga. Pemuda itu tersenyum manis, tidak apa-apa, pikirnya. Bukan salah Name.
Dia memungut piyama Name yang terjatuh di lantai, memakaikannya lagi pada gadis itu. Setelahnya, dia berjalan cepat ke luar kamar.
Membuka kenop pintu, pemuda itu mengambil napas dalam-dalam.
"DENJIIIEEHHH!" teriaknya garang.
Denji yang telah memasukkan roti selai ke dalam mulutnya, jadi keluar kembali setelah kaget mendengar namanya dipanggil. "A-apa, sih?"
Aki melotot tajam, memasang wajah kelam menatap pria blonde itu. Ia kemudian merampas semua makanan yang ada di meja. "Tak ada makanan untukmu. Tidak malam ini, tidak besok, atau kedepannya."
"HAH?! MEMANGNYA AKU ADA SALAH?!"
"PAKAI OTAKMU BOCAH CABUL! KAU YANG MENYARANKAN HAL KOTOR ITU PADA NAME KAN SIALAN!"
Agak lemot, Denji mulai berpikir-pikir. Setelah sadar dengan sesuatu, pria itu membelalak, kedua tangannya terangkat menutup mulut. Menggeleng tak percaya. "Oh my, aku tak tau dia ingin membujukmu. Kukira dia mau membujukku-"
PLAAKK
Satu pukulan melayang ke wajah Denji. Aki menatap jijik. "Enyah kau darinya."
"YADA! KALAU TAU DIA INGIN MELAKUKANNYA PADAMU, AKU TAK AKAN BILANG BEGITU!"
"Uruse." berjalan ke tempat sampah, Aki membuang roti selai milik Denji.
Geram dengan sikap Aki kepadanya, Denji berdiri. Mengangkat kedua tangannya ke atas. "NAME I HAVE A CRUSH ON YOU, PLEASE BE MY FIRST KISS AND SE-"
SPLASH!
Sebuah roti selai yang telah terbuang ke tong sampah, kini terbang melayang ke wajah Denji. Pelakunya? Of course Aki.
"Aku tak suka laki-laki yang lebih muda dariku." seru Name dari dalam kamar.
Deg
"NANIIEEEHHH?!"
|
.
Gaes, kabar buruk, chii sakit gigi, wajarin aja klo part nya pendeck kek umur husbumu.g
Jadi chii gatau mau lanjut ini lgi kapan:(
Moga cepet sembuh yahh hikd hikd
Vote oi 😣☝🏻
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top