Prolog

Tes Ombak gaes

Hati ya hati, jangan samakan dengan ampela yang keras.

.
.
.


Lelaki berbadan tegap menghampiri seorang gadis yang duduk dengan menutup matanya. Menikmati semilir angin laut sore ini.

"Haiy penikmat senja," sapa lelaki itu.

Tidak ada jawaban darinya. Lelaki itu membelai rambut panjang yang tergerai terkena tiupan angin dengan lembut, penuh kasih sayang.

"Jangan pegang!" galaknya.

Gadis itu menepis kasar tangan lelaki di sampingnya, ia tak suka ada yang mengganggu waktunya seperti ini.

"Nama?" tanya lelaki itu.

"Nona Ladaku," jawabnya cuek.

"Kalau begitu, kenalkan juga, saya Tuan Laut."

Gadis itu memilih beranjak dari kursi panjang, tak mau berurusan lebih panjang dengan lelaki yang mengaku tuan laut.

"Hey, Nona Lada!" panggilnya.

Gadis itu menoleh ke belakang saat panggilan itu ditujukan padanya.

"Sampai bertemu lagi," imbuhnya, lalu melambaikan tangan ke arah gadis itu.

"Nggak mau!" balasnya.

Ia segera berlari menuju parkiran, segera menaiki motor matic kesayangannya untuk pergi dari pantai ini. Ia tak lagi ada tempat menyendiri sekarang, entah dari mana lelaki itu tiba-tiba datang dan membuatnya terusik. Ia tak ingin berbagi ketenangan dengan siapa saja di tempat itu. Seharusnya hanya ia.

Motornya berhenti tepat di depan lampu merah, menunggu lalu lintas di depannya berhenti. Sebuah motor berhenti tepat di samping kirinya, pengendara itu membuka helm full face.

"Eh, Nona Ladaku, ketemu lagi kitanya. Berarti jodoh!"

***

***

Hayuk vote say, ini saya remake ulang.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top