6. Dikenalkan
'Tidak banyak yang aku tahu soal kamu, tapi percaya padamu adalah salah satu keputusan besar dalam hidupku.'
Noda Dalam Ikatan Suci
Thierogiara
***
Bahkan, sebelumnya Sesya sama sekali tidak punya barang branded di hidupnya, tapi lihatlah sekarang? Hanya karena dia akan menjadi istri dari seorang Jodi, di hadapannya berjajar barang-barang branded, bahkan dalam mimpi pun Sesya tidak pernah kepikiran dengan hal seperti ini sebelumnya.
"Masa depan kamu pasti akan sangat terjamin setelah ini," ujar mamanya, beliau lah yang paling mendukung Sesya dan Jodi, maka ketika melihat semua yang Jodi lakukan untuk Sesya, dia semakin meyakinkan Sesya bahwa ini adalah yang terbaik untuk Sesya.
"InsyaAllah ma," jawab Sesya, dia juga berharap kalau ini yang terbaik, hubungannya bisa selamanya karena Sesya tidak akan pernah siap bertemu dengan orang lain.
"Belum apa-apa saja Jodi sudah meratukan kamu seperti ini, apalagi kalau kamu sudah menjadi istrinya, percaya sama mama," ujar mamanya.
Sesya mengangguk, dia memang sangat percaya, sejauh ini memang Jodi hanya menunjukkan sisi baik dirinya, Sesya juga nyaman berada di dekatnya, sama sekali tidak ada ketakutan yang bagaimana-bagaimana.
"Percaya dengan pilihan orang tua InsyaAllah kamu nggak akan pernah kecewa," ujar mamanya.
Sesya mengangguk. "Sesya percaya ma," jawab Sesya.
Semua barang-barang hantaran ini akan diserahkan ke jasa hantaran, jadi nanti keluarga Jodi tinggal bawa saat hari H.
Hari ini Sesya sudah ada janji dengan Jodi, katanya Jodi ingin memperkenalkan Sesya pada temannya, sahabat baiknya. Jadi, mungkin besok baru mereka akan membawa barang-barang ini ke tempat jasa.
"Habis ini Sesya mau dijemput mas Jodi, Sesya siap-siap dulu ya ma," ucap Sesya, pamitan dengan mamanya.
Mamanya menganggukkan kepala. Sesya langsung beranjak dari sana, langsung masuk ke kamarnya untuk siap-siap.
***
Sesya hanya memakai kemeja dan celana cargo, benar-benar santai sekali, semakin ke sini semakin dia berani menunjukkan dirinya pada Jodi, dirinya yang sebenarnya.
"Loh, temennya mana?" tanya Sesya.
"Nanti ketemu di sana aja, yakali aku jemput-jemput dia," ujar Jodi.
Sesya terkekeh, iya juga ya, pertemanan cowok mungkin memang tidak saling jemput satu sama lain.
Sesya duduk di kursi penumpang depan, dia masih membenarkan posisi tasnya saat kembali Jodi memasangkan sabuk pengaman ke tubuh Sesya.
"Ya ampun mas, aku bisa pasang sendiri sebenarnya," ujar Sesya.
Belum menikah, jadi memang Sesya agak kurang nyaman sebenarnya, kalau sudah menikah nanti mungkin akan berbeda cerita.
"Aku tau kamu bisa, tapi aku mau mulai membiasakan diri," ujar Jodi.
Sesya menipiskan bibirnya tersenyum, mungkin memang Jodi act of service saja sebenarnya. Jadi, ya mungkin memang Sesya harus bisa terbiasa dengan apa pun yang Jodi lakukan untuknya, karena toh nantinya juga mereka akan hidup bersama.
"Kita makan seafood pinggir jalan nggak apa-apa?" tanya Jodi.
Sesya menganggukkan kepalanya. "Nggak apa-apa banget mas," ujar Sesya, ya justru Sesya yang sama sekali tidak masalah, karena kan Sesya bukan orang kaya juga. Malah yang agak mengherankan itu Jodi, karena mau makan pinggir jalan.
Semua hal di dalam diri Jodi itu kelihatan fancy sekali, jadi memang agak mengejutkan kalau Jodi suka makan sembarangan.
"Nggak ada kolesterol mas?" tanya Sesya.
Jodi terkekeh. "Ya ada aja, kadang tinggi juga. Tapi, bisa minum obat, bisa minum jus atau apa pun untuk menetralisir," jelas Jodi.
Sesya mengangguk. "Mas teratur banget kayaknya hidupnya," kata Sesya.
Jodi masih tertawa. "Iya, semakin teratur nanti kalau sama kamu," ujar Jodi.
Sesya mengangguk, ya semoga saja dia bisa menjadi istri yang baik, yang bisa mengurus suaminya dengan baik, begitu juga sebaliknya.
***
"Ini namanya Reynal," ujar Jodi. Memperkenalkan seseorang yang katanya adalah teman Jodi.
"Oh iya, Sesya kak," ucap Sesya.
"Reynal, salam kenal ya Sya," ucap Reynal, ternyata sosoknya ramah juga. Jujur, Sesya masuk ke dalam kehidupan Jodi itu enak sekali, semua orang yang ada di sekitar Jodi baik sekali dan menyambut Sesya dengan baik.
Mereka makan, sebelumnya Reynal yang sudah lebih dulu berada di sana sudah memesan beberapa menu dan sudah ada nasi untuk tiga orang juga.
"Ya ginilah tongkrongan cowok Sya, makannya di pinggir jalan," ujar Reynal.
Sesya mengangguk. "Nggak apa-apa kak, enak juga makan seafood, udah lama nggak," kata Sesya, soalnya memang dia makan seafood kalau sedang jalan-jalan ke pantai saja, yang di tenda begini belum pernah.
Sesya selalu ke mana-mana bersama kedua orang tuanya, bersama keluarganya, jadi ya kalau keluarganya tidak pernah makan seafood tenda begini, Sesya juga belum pernah.
"Udah lama temenan ini?" tanya Sesya.
Reynal dan Jodi saling menatap dan tertawa.
"Lumayan sih, dari zaman kuliah," jawab Reynal.
Sesya mengangguk-anggukkan kepalanya. "Ternyata cowok juga bisa sahabatan lama ya, aku kira cewek doang," jelas Sesya, soalnya baru kali ini dia melihat, mungkin ya karena selama ini juga Sesya memang tidak pernah berurusan dengan cowok sih, jadi tidak terlalu banyak tahu bagaimana kehidupan mereka berjalan.
"Bisa, kalau cocok mah ya bisa aja," jawab Reynal, untungnya ya Sesya juga santai, jadi sama sekali tidak canggung di antara mereka.
Sesya mengangguk-anggukkan kepalanya.
"Gue bahagia sih akhirnya Jodi menemukan hidupnya, lo jadi satu-satunya cewek yang dia kenalin ke gue," ujar Reynal.
"Oh ya?" tanya Sesya agak kaget, seorang Jodi loh, di mata Sesya kelihatan sangat sempurna, tapi ternyata soal cewek memang agak minim pengalaman.
"Iya, gue zamin sih dia setia. Lo aman sama dia," ujar Reynal menenangkan Sesya. "Pokoknya doa terbaik buat kalian berdua," lanjut Reynal.
"Aamiin."
***
***
Wow
Udah mulai berani nih Sasya
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top