1. Harus Berhasil dalam Perjodohan

'Karena hidup adalah sesuatu yang tidak pernah bisa aku pilih.'

Noda Dalam Ikatan Suci

~Thierogiara

***

Namanya adalah Sesya, seorang gadis baru lulus kuliah, berusia dua puluh dua tahun. Setahun yang lalu Sesya baru mengetahui bahwa dia adalah anak angkat. Tapi, karena sudah cukup lama dia bersama keluarga besarnya ini, maka Sesya berusaha menerima hidupnya sendiri dan berusaha tetap sayang dengan seluruh keluarga, karena kedua orang tua angkatnya juga tidak membeda-bedakan, Sesya tetap disayang seperti anak kandung.

Keluarganya hangat dan Sesya senang sekali terlahir di keluarga ini, keluarga yang menuut Sesya sangat sempurna dan membuatnya benar-benar nyaman, Sesya selalu menjadi dirinya sendiri dan sangat percaya diri karena benar-benar disayang oleh kedua orang tuanya.

"Kak Sesya punya pacar nggak?" tanya mama.

Sesya langsung menatap mamanya, tidak biasanya dia mendapatkan pertanyaan sepeti ini, soalnya ya di mata kedua orang tuanya seolah Sesya adalah anak kecil, itu yang Sesya rasakan selama ini.

"Nggak ma, belum sih," jawab Sesya.

"Ada teman papa sama mama mau jodohin anaknya, kakak mau coba kenalan dulu?" Kali ini papanya yang bertanya.

Sesya diam sejenak, kalau dipikir-pikir ya umurnya juga sudah masuk dua puluhan, sebenarnya sudah tidak ada salahnya mencoba.

"Menurut papa sama mama gimana?" tanya Sesya, dia selama ini memang selalu berusaha ikut maunya kedua orang tuanya, karena Sesya anak angkat, jadi sebisa mungkin dia ingin melakukan yang terbaik untuk dua orang yang sudah baik mau menjaganya sampai sebesar ini.

"Anaknya baik, karirnya bagus, tipekal yang emang nggak mau pacaran juga, sama kayak Sesya," jelas sang mama.

Sesya mengangguk-anggukkan kepalanya, kalau sudah pilihan orang tua, hal yang pasti ya jelas sosok itu akan baik.

"Ya udah kalau emang mau kenalan dulu," ujar Sesya, sekali lagi pilihan orang tua pasti yang terbaik, Sesya tidak mau menyesal karena langsung menolak, dia manusia biasa, jelas ada banyak hal yang tidak dia tahu di dunia ini dan semuanya harus dicoba baru tahu.

"Oke, nanti mama kasih nomor kakak kalau mereka minta," ujar mamanya.

Sesya mengangguk, kalau begini kan sudah enak, jadi kalaupun nomor Sesya tiba-tiba ada di orang lain, Sesya tidak begitu terkejut.

Malik, papa Sesya menatap istrinya sambil tersenyum, anak mereka sudah dewasa, sampai ada yang ingin berjodoh dengannya. Karena ya sebenarnya teman mereka bertanya langsung pada mereka karena tahu kalau keduanya punya anak gadis.

Sesya sendiri mulai kepikiran sih, mulai kepikiran dengan bagaimana caranya dia keluar dari rumah ini, bagaimanapun kembali lagi dia anak angkat dan ya agak sungkan lama-lama di sana.

***

Setelah Sesya santai-santai di kamarnya selepas dia mengobrol dengan adik-adiknya, akhirnya sebuah pesan masuk ke ponselnya.

0855xxxx :

'Hai Sesya, ini Jodi.'

Sesya mengerutkan keningnya, sejauh dia menjalani kehidupannya, dia sama sekali tidak pernah mengenal seseorang bernama Jodi.

Jodi :

'Hehehe kamu pasti nggak kenal, tapi barusan dapet nomor kamu dari orang tua kamu.'

'Anaknya temen orang tua kamu.'

Akhirnya Sesya mengerti, berarti ini yang mau dijodohkan dengannya. Dari chatnya sih kelihatannya orangnya humble ya.

Sesya :

'Hallo kak Jodi.'

'Salam kenal ya.'

Sesya justru gugup, karena sejujurnya memang dia tidak penah dekat dengan seseorang atau memulai kisah-kisah seperti ini.

Jodi :

'Iya, salam kenal Sesya.'

'Sebenarnya bingung banget ya kalau chat-chat begini, nanti kapan-kapan ketemu yuk.'

Nah, Sesya lebih suka seseorang yang begini, yang to the point, dalam hubungan yang harus lebih aktif adalah pihak pria dan sepertinya Sesya akan dapatkan itu dari sosok yang baru saja dia kenal ini.

Untuk ukuran pertama kali menghubungi Sesya, Jodi ini mendapatkan satu poin karena ya Sesya merasa bahwa inilah yang dia butuhkan.

Sesya :

'Boleh kak.'

'Tapi, kayaknya orang tua kita bakal susun pertemuan untuk kita deh.'

Namanya juga dijodohkan, sepertinya orang tua mereka yang akan lebih aktif dalam hal ini. Kalau Sesya sih sebisa mungkin akan menuruti orang tuanya, menjadi anak baik bagi orang tuanya adalah salah satu bentuk Sesya berterima kasih pada semua orang.

Jodi :

'Iya sih, tapi yang mau jalani hubungan kan kita berdua.'

'Nanti sebisa mungkin kita atur waktu untuk ketemu.'

Padahal baru pertama kali ini chattan, tapi Jodi cukup mampu membuat Sesya membalas pesannya sambil senyum-senyum sendiri.

***

Hanya sebatas itu sih mereka saling berbalas pesan, soalnya memang belum pernah bertemu juga, jadi tidak ada yang mau dibahas. Sesya sudah bersiap untuk tidur, sudah malam juga saatnya tidur.

Tapi, baru saja Sesya menarik selimutnya, seseorang membuka pintu kamarnya dan ternyata itu adalah mamanya.

"Butuh sesuatu ma?" tanya Sesya.

Mamanya menggeleng. "Mama Cuma mau ngobrol," ujar sang mama.

Sesya kemudian mengurungkan niatnya untuk tidur, dia kembali mendudukkan dirinya, meski tetap di atas kasur, mamanya juga ikut bergabung bersamanya di sisi kasur yang kosong.

Mamanya mengambil tangan kanan Sesya, mengelus punggung tangannya itu. Sesya tahu kalau pasti ada sesuatu yang penting yang mau disampaikan.

"Mama sangat berharap Sesya bahagia, ini semua juga demi kebaikan Sesya," ujar mamanya.

Sesya tersenyum ke arah mamanya. "Sesya terima kok ma, udah chattan sama kak Jodi juga, kayaknya orangnya humble," jelas Sesya, dia sangat tahu apa yang menjadi kekhawatiran mamanya.

"Kamu sudah bertambah dewasa, sementara jelas papa dan kamu bukan mahram," ujar mamanya.

Sesya sangat mengerti apa yang mamanya maksud dan Sesya juga tidak mau merusak apa pun.

"Adik-adik kamu juga nanti akan besar, mereka nggak bisa selalu dekat-dekat sama kamu, apalagi sampai nempel-nempel," jelas mamanya.

Dengan kata lain mau tidak mau Sesya harus keluar dari rumah ini, Sesya sadar itu, tapi karena selama ini hidupnya selalu di backup, Sesya tidak mandiri, jadi ya begitulah, dia masih di rumah ini, semua orang sayang dengannya, tapi sampai mana sih batas rasa sayang itu?

"Jadi, mama sangat berharap sama perjodohan ini, Jodi sangat mapan, dia pasti akan bawa kamu ke dalam kehidupan yang lebih baik," ujar mamanya.

Artinya apa? Iya, Sesya harus menerima Jodi, pejodohan ini tidak dipaksa, Sesya berhak untuk berkenalan dulu, tapi di sisi lain Sesya juga harus memikirkan keluarganya, di situlah letak Sesya tidak bisa memilih.

Sesya sudah tidak punya pilihan selain menerima pejodohan ini tentunya.

"Kamu udah cari-cari kerja ke sana kemari, mungkin sudah saatnya kamu hanya ikut apa yang datang ke dalam kehidupan kamu, Jodi datang, tawaran orang tuanya datang ke mama papa pas kamu udah ada di umur yang tepat. Kayaknya dia memang sosok yang tepat buat kamu," jelas mamanya.

Sebenarnya Sesya ingin menangis saat itu juga, tapi apa dia behak?

Apa yang mamanya lakukan ini sudah benar, Sesya memang mulai harus memikirkan semuanya, tidak boleh egois dan harus bisa lebih mandiri.

Sesya menganggu.

"Sesya akan melakukan yang terbaik untuk perjodohan ini ma, akan Sesya usahakan."

*** 

Haiiii

Aku membawa cerita baru, mungkin cerita ini akan agak dewasa dan menguras emosi.

Sebisa mungkin aku akan update terus, berusaha untuk menyelesaikan apa yang udah aku mulai.

Cerita on going yang lain juga akan aku usahakan update rutin.

Oh iya jangan lupa mampir di Karyakarsa ya! Username nya sama Thierogiara.

Beberapa cerita tamat aku pindahkan ke sana.

Oke, enjoy!

Jangan lupa vote & comment!

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top