8. Pindah
"Aku punya ide"
.
.
.
Sore yang indah di Konoha City banyak kendaraan berlalu lalang, Cahaya lampu dijalan dan di kedai-kedai mulai menyala satu per satu, sangat indah. Tapi menurut ke 4 gadis ini, Sore ini adalah sore yang tersial, pasalnya mereka akan pindah ke rumah baru mereka selama 2 bulan, pindah ke rumah orang yang paling gila, pengancam, dan pemaksa
"Sumpah! Kesel banget! Tu orang-orang gila ga dateng-dateng! " ucap Ino yang sedang kesal karena menunggu jemputan seseorang
"Bener-bener minta di bacok mereka semua! "kini Sakura mulai buka suara
"Kita udah nunggu 1 jam coba?! Kan ngeselin!" ucap Temari dan dibalas anggukan kepala oleh teman-temannya
Tak lama Shikamaru datang, namun dia datang sendiri tanpa ke 3 temannya. Shikamaru pun membuka pintu mobil dan langsung menarik Temari karena malas mendengar ocehan Temari dan langsung pergi tanpa mendengar teriakan Sakura, Ino dan Hinata yang meminta tumpangan
"Yah... Kita di tinggalin" ucap Ino menundukan kepalanya
"Kita tunggu aja yang lainya " ucap Hinata
"Dasar si pemalas itu cari gara-gara! " ucap Sakura mengepalkan kedua tangannya di depan dadanya
"Cepat masuk Ino! Atau mobilmu akan hancur" suara baritone itu sepertinya mereka kenal, akhirnya mereka menoleh ke arah belakang tempat suara itu berasal
"Sai?! Darimana saja kau!? Aku menungg-hmm" ucapan Ino terhenti karena Sai membekap mulut Ino dengan cepat dan menariknya keMobil meninggalkan Sakura dan Hinata. Berdua.
"Argh.. Kapan sih si chiken but itu datang?! Aku sudah kesal menunggu!! " teriak Sakura yang membuat orang-orang disekitarnya melihat Sakura dan Hinata dengan tatapan aneh
"Siapa yang kau panggil Chiken but hm? Dasar fore head! " ucap Sasuke tiba-tiba yang membuat kedua gadis ini kaget
"Aku memang fore head kenapa? Masalah? Dasar Chiken but "
"Pfft.. Ahaha Sasuke Chiken but dan Sakura Fore head? Cocok banget! " tawa Hinata saat mendengar ledekan-ledekan dari mulut Sasuke dan Sakura.
"Ngapain ketawa? Bukannya cepet masuk malah ketawa!! " ucap Naruto yang tiba-tiba muncul dibelakang Hinata
.
.
.
.
Temari. P. O. V.
Ngapain sih aku harus mau tinggal di rumah Shikamaru? Arggh kalau menolaknya aku juga yang repot nantinya! Mana satu-satunya foto kaa-chan ku ada di dompet itu! Aku tersiksa sekarang, selama 2 bulan ini aku akan tinggal di rumah si Nanas ini!
"Tidak! Tidak mungkin " ucap ku tiba-tiba karena lamunanku dan aku langsung tersadar
"Kau gila ya Temari? Sudah dari tadi Melamun! Sekarang malah Teriak-teriak kaya orang gila! " cibir Shikamaru tanpa menoleh untuk melihat wajah ku dan terus menyetir
"Ti-tidak siapa yang berteriak? Aku dari tadi diam kok" ucapku mengelak
"Dasar gila! " ucap Shikamari santai
"Siapa yang gila?! Aku tidak gila" ucap ku mengelak lagi. Yah walau ku akaui tadi aku berteriak dan melamun seperti orang gila
"Sudah diam! Kita sudah sampai! " ucapnya langsung turun dari mobilnya tanpa membukakan pintu untukku dan pergi begitu saja
"Hoy! Shika! Tunggu aku!! " ucap ku berlari mengejar Shikamaru yang sudah berada di ambang pintu rumahnya yang mewah ini
"Selamat datang Tuan muda Shikamaru! Selamat datang Nona Temari! "sapa pelayan yang datang mengahampiriku lalu membawa barang-barangku
"Ah, em... Iya terimakasih " ucap ku lembut
"Kau ikut aku sekarang" ucap Shikamaru sebari pergi meninggalkanku. L-a-g-i
Ku turuti semua kemauan si Nanas ini agar Foto Kaa-chan ku kembali. Aku tidak peduli dengan uang yang ada didompet itu, yang aku mau Foto almarhum Kaa-chan ku kembali. Karena aku tidak akan bisa hidup tanpa Kaa-chan ku walau hanya sebuah foto tapi aku bisa menghapus semua rasa rindu ku pada kaa-chan ku
"Hoy Temari! " ucap Shikamaru membuyarkan lamunanku
"Kau dengar tidak aku bicara apa tadi? "ucap Shikamaru kesal
"Tidak" ucapku dengan santai
"Ck... Mendokuse kau benar-benar gila"ucap Shikamaru sambil menggelengkan kepalanya
"Ok maaf! Kau bicara apa tadi? " tanyaku tak ikhlas
"Tak ada siaran ulang" ucapnya langsung pergi tanpa memberi tahukan kamarku
Temari. P. O. V. End
Shikamaru. P. O. V.
"Kamar untuk mu ada di lantai 2 bersebelahan dengan kamarku! Karena aku masih menghargaimu jadi kuberi kamar yang bagus! Disini kau bekerja hanya untukku! Tidak perlu mengerjakan pekerjaan yang terlalu berat! Kau pulang dan pergi kesekolah bersamaku! Saat di sekolah kau harus selalu disampingku! Tidak boleh pergi tanpa seizin ku! Jika kau pulang lebih dari jam 8 telfon aku! Baiklah kau boleh kekamarmu sekarang! " ucapku panjang lebar dan langsung melangkah tapi sepertinya ada yang aneh dengan Temari kenapa dia tidak menjawab? . Saat aku berbalik aku melihat dia sedang melamun.Ck mendokuse.
"Hoy Temari! " ucap ku membuyarkan lamunannya
"Kau dengar tidak aku bicara apa tadi? "ucap ku kesal karena aku diacuhkan
"Tidak" ucapnya dengan santai
"Ck... Mendokuse kau benar-benar gila"ucap ku sambil menggelengkan kepalanya
"Ok maaf! Kau bicara apa tadi? " tanyanya dengan nada suara tak ikhlas
"Tak ada siaran ulang" ucapku langsung pergi karena kesal aku berbicara dengan panjang lebar dia malah melamun
.
.
.
.
Suasana di mobil Sai begitu hening tak ada yang mau membuka pembicaraan. Mereka sibuk dengan kegiatan nya masing-masing
Sai yang sedang menyupir dan Ino sedang sibuk dengan pikiranya sendiri sambil Melihat
kearah luar jendela, tak terasa mereka sudah sampai di rumah Sai
"Turun! " perintah Sai dan langsung dituruti oleh Ino
"Kau akan tinggal disini selama 2bulan" ucap Sai
"Aku sudah tahu itu dan sekarang dimana kamarku" ucap Ino ketus
"Sabar! Akan ku panggil pelayan dulu untuk membawa barang mu" ucap Sai
"Ya" ucap Ino ogah-ogahan
"Matsuri!!! Cepat Kemari!!! Bawa barang-barang si pig ini" teriak Sai
"Apa?! Pig?! Dasar Mayat Hidup!! "seru Ino tak suka saat Sai memanggilnya Pig
"Permisi Tuan Nona saya akan membawa barang-barang Nona Ino " ucap Matsuri sopan
"Sekalian bawa Ino ke kamarnya! Kau sudah tahu kan dimana kamar Ino? " tanya Sai pada Matsuri
"Sudah Tuan! Ayo Non saya antar" ucap Matsuri sopan dan Ino pun menggangguk
.
.
.
.
"Kau selalu saja membuatku sial! Kau menjadikanku servantmu! Kau membuat ku menunggu tadi pagi selama 3 jam, lalu membuat ku dihukum oleh sensei, membuat syarat konyol, dan membuatku tinggal dirumahmu?! Aku bisa gila jika begini terus!! " geram Sakura sambil berteriak frustasi
"Apa mulutmu itu bisa diam?! Aku pusing mendengar ocehan mu dari tadi! " ucap Sasuke sengit
"Lalu kau mau apa?! Mau membunuhku karena aku megoceh?! Aku mengoceh kare--"
'CKITT' Sasuke mengerem mendadak
"KAU MAU MEMBUNUHKU YA?! "teriak Sakura karena jidat kesayangan nya hampir mencium AC mobil untung saja dia pakai selt belt *bener ga sih nulisnya?
"Bukankah kau yang meminta nya tadi? "tanya Sasuke sengit
"Kami-sama Ampunilah aku jika aku memiliki dosa yang besar dan jangan hukum aku lagi, sudah cukup aku menerima hukuman dengan tinggal dirumah Sasuke ini.... " ucap Sakura menyatukan kedua tangannya untuk berdo'a
Sasuke hanya memutar bola mata nya bosan mendengar ucapan Sakura yang sedari tadi mencibir dirinya dan terus melajukan kendaraan nya dengan cepat
"Kita sudah sampai... Kamarmu ada dilantai atas pintunya berwarna merah " ucap Sasuke langsung turun meninggalkan Sakura yang sedang bingung menatap Sasuke
.
.
.
.
Hinata dan Naruto kini sudah berada dirumah Naruto. Hinata yang langsung disambut oleh kaa-san Naruto dengan pelukan yang hampir membuat Hinata mati sesak napas. Dan sekarang Hinata sudah berada dikamar tamu keluarga Namikaze yang sudah disulap seperti kamar nya dirumah, dengan cat warna ungu kesukaan nya, perabotan kamar nya yang berwarna putih, kasurnya yang berwarna unggu tua. Terkesan ellegant dan manis
Hinata merebahkan badannya yang terasa pegal dikasurnya yang empuk itu, ia hampir saja terlelap namun suara ketukan pintu dan teriakan kecil suara wanita paruh baya yang memanggil namanya
'TOK TOK TOK'
"Hinata-chan keluarlah kita makan dulu sebelum kau tidur" ucap Wanita paruh baya tersebut dan tak lama Hinata keluar dengan piyama ungu muda dan rambutnya yang setengah basah
"Iya Baa-san terimakasih" ucap Hinata yang langsung disambut senyuman hangat wanita itu
"Ayo Hinata-chan kita turun Jii-san dan Naruto sudah menunggu" ucap Kushina a.k.a Kaa-san nya Naruto
"Ha'i Baa-san " ucap Hinata
Di meja makan
"Dasar tuan putri! Kau tahu kan tugasmu! Dan untuk apa kau ada dirumahku" ucap Naruto kesal karena telah menunggu lama
"Aku tahu" ucap Hinata malas
"Sudahlah Naruto cepat makan makanan mu" ucap Minato, Tou-san nya Naruto
"Aku tidak bisa makan" ucap Naruto sedikit manja pada orang tuanya
"Kenapa tak bisa? "ucap Kushina bingung
"Makanan ku saja tidak diambilkan oleh Hinata! Diakan servanku" ucap Naruto lebih manja
"Dasar baka! Hinata disini adalah tamu! Bukan servant mu! Jadi perlakukan dia dengan baik! " uca Kushina sambil menjitak kepala Naruto
"Ittai!! Sakit Kaa-san! " ucap Naruto mengelus kepalanya yang mendapat hadiah dari Kaa-san nya
"Suruh siapa kau memperlakukan Hinata seperti itu! " ucap Kushina tak mau kalah
Sedangkan Minato dan Hinata makan malam terlebih dahulu karena mendengarkan perdebatan Naruto dan Kushina tidak akan ada habisnya
.
.
.
.
TBC
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top