6. Hukuman

'jangan-jangan'
.
.
.
"NAMIKAZE, HYUUGA, UCHIHA, HARUNO, NARA, SABAKU, SHIMURA, YAMANAKA!!! CEPAT KERUANGANKU...!!! SEKARANG!! " teriak Anko-sensei dengan wajah merah padam menahan amarah

'Glek'

Mereka menelan ludah dengan paksa. Pasti akan terjadi perang dunia jika Anko-sensei mengamuk

"Kalian juga dalam masalah kerena berurusan denganku" ucap Ibiki-sensei

'Double'

Mereka dalam masalah yang sangat besar sekarang. Karena telah berurusan dengan 2 guru terkiller di KHS

'Kami-sama selamatkan kami' teriak mereka dalam hati sambil berjalan menuju ruangan Anko-sensei
.
.
.
"Kalian tahu apa salah kalian hingga kalian di panggil? "ucap Tsunade selaku kepala sekolah di sekolah elite ini

"Ha'i Tsunade-sama. Maaf kami membolos di pelajaran Anko-sensei dan Ibiki-sensei. Kami tak bermaksud untuk membolos karena kami sedang menunggu Naruto dan teman-temannya " ucap Hinata memberanikan diri menjawab pertanyaan Tsunade tadi

"Apa alasanmu? " kini Anko-sensei angkat bicara dengan wajah datar

"Kami di jadikan ser -hmmpp" ucapan Hinata kini dibungkam oleh tangan tan milik Naruto. Tsunade pun mengeryitkan dahinya melihat tingkah Naruto

"Biarkan dia bicara Namikaze-san! " perintah Ibiki-sensei

"Hukum saja kami langsung Tsunade-sama kau tak perlu mendengarkan gadis ini bicara! " ucap Sasuke yang langsung mengunci pergerakan tangan Sakura sebagai kode untuk diam karena ia akan melanjutkan ucapan Hinata dan itu sangat berbahaya jika di ketahui oleh mereka si trio killer

"Baiklah apa hukuman yang cocok untuk mereka Anko-san, Ibiki-san" ucap Tsunade

"Hukuman dariku adalah kau membersihkan Koridor sekolah dilantai dasar! "ucap Anko-sensei

"APA?! " teriak mereka yang membuat trio killer itu menutup telinga. Tapi yang benar saja mereka harus membersihkan koridor sekolah di lantai dasar? Yang panjangnya hampir 1 kilometer? Bisa mati mereka!

"Karena kalian membantah akan ku tambah kan dengan membuat Makalah Biologi paling sedikit 30 lembar dan aku tunggu sampai minggu depan " ucap Ibiki-sensei tanpa dosa

"WTF!! " teriak mereka lagi. Oh astaga mereka akan benar-benar mati sekarang

"Ayolah baa-san ku yang cantik dan baik hati jangan hukum cucu mu ini dengan berat " rayu Naruto pada Tsunade nenek tercintanya orang tua Tou-san nya yang sangat cantik

"Kau pikir aku akan termakan Rayuan dari mulut buaya mu itu" ucap Tsunade sinis

"CEPAT HUKUMAN DIMULAI DARI SEKARANG!! " teriak Anko-sensei yang membuat Naruto dan yang lain keluar ruangan dengan berlari ketakutan

"Ayo cepat kita bersihkan koridor ini sebelum Anko-sensei dan Ibiki-sensei mengamuk lagi" ucap Sakura menarik tangan Hinata, Ino, dan Temari

Mereka membagi tugas untuk membersihkan koridor ini Hinata, Sakura, Naruto dan Sasuke mengambil sampah dikoridor, sedangkan Ino, Temari, Sai, dan Shikamaru mengelap kaca koridor

"Hinata disebelah sana masih ada, ayo kesana yuk" ucap Sakura berlari menuju Hinata tapi sayang nasib baik tak berpihak pada Sakura. Ia tergelincir karena ada genangan air yang ia injak. Sakura menutup matanya, siap untuk menerima benturan

'Grep'

"Eh? " aneh, kenapa ia tak merasakan sakit. Sakura mulai memberanikan diri membuka matanya.  onyx dan Emerlad. Hitam dan Hijau

Sasuke memeluk pinggang Sakura, menahan sakura agar tidak terjatuh. Tanpa ada yang sadar dan melihat mereka dengan keadaan seperti itu. Salah tapi ada beberapa pasang mata dan memotret kejadian itu
.
.
"Lihat saja kau dalam masalah Haruno"
.
.
"Shika yang disitu belu di lap" tunjuk temari pada sebuah kaca

"Aku bukan servant mu disini. Tapi kau servant ku! Kau saja yang bersihkan"titah shikamaru pada temari

"CEPAT BERSIHKAN!!! " teriak Temari sambil mengelap kaca yang dimaksud

"Hah mendoku- eh? " ucap dia Shikamaru terpotong akibat tangan Nakalnya yang menyentuh tangan mulus Temari
.
.
.
"Heh bakka kau ini cepat kerjakan tugasmu! " ucap Ino

"Aku ini capek Sayang~" ucap Sai sedikit menggoda Ino

"Hiiihhh apa-apaan panggilan itu! Menjijikan! Cepat kau kerjakan tugas mu Sai no bakka" titah Ino sambil menjewer kuping kanan Sai

"Auuhh sakit Ino! " ucap Sai mengelus kupingnya yang memerah

"Ahh... Kecoa! Ino dibelakangmu ada kecoa! " teriak Sai ingin menakuti Ino, Ino spontan teriak

"AHHHHH KECOA.... " teriak Ino langsung memeluk Sai dengan ketakutan. Sedangkan yang dipeluk? Dia tersenyum penuh kemenangan
.
.
.

"Ahh aku capek. Kau saja yang kerja Hinata! " ucap Naruto langsung duduk dibangku koridor

"Aku bukan pelayan sungguhan! " ucap Hinata datar

"Kau kan servant ku! Kau harus menuruti semua kemauan ku! " ucap Naruto santai tanpa menyadari adanya aura gelap yang dikeluarkan oleh Hinata

"Auh... Sakit Hinata! " teriak Naruto kesakitan. Karena Hinata menendang Kaki Naruto

"Rasak-" ucapan Hinata terhenti karena Naruto tiba-tiba memeluk Hinata erat

"Kau akan tahu akibat dari perbuatan mu nona Hyuuga"

.
.
.
.

TBC

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top