5. Servant
Bad Boy KHS
"Ok. Sepertinya Sai dan Shikamaru berhasil membawa teman-temannya itu pergi. Sekarang giliranku!" Naruto berjalan mengendap-ngendap berjalan mengikuti sang incaran layaknya pemburu handal.
"Tinggal menjalankan rencana!" ucap Naruto kegirangan dan langsung melancarkan aksinya
Sedangkan di ujung tempat Food Court terlihat gadis cantik bersurai indigo tengah bosan karena teman-temannya tak kunjung datang mengahampirinya sesuai janji mereka.
"Hufftt mereka lama sekali, sudah tahu aku sangat lapar!" Hinata bermonolog sendiri. Hinata sudah berkali-kali menge-check handphonennya, berharap Ino, Sakura atau temari memberinya pesan. Tapi sampai sekarang, mereka tidak muncul-muncul juga, bahkan tidak ada pesan dari mereka. Hinata yang bosan dan kesal pun meletakan handphone nya di pinggir mejanya.
Tanpa Hinata sadari ada orang di belakang Hinata yang sudah siap melakukan sesuatu dan....
'Srett'
"Wah... Handphone yang bagus! Mungkin kalau di jual harganya sangat mahal" Hinata mendongak. Didapatinya wajah menyebalkan yang tersenyum licik padanya.
Hinata tersadar jika ada yang berusaha mengambil barang nya ia langsung mendongakkan kepalanya menghadap seorang pria yang di duga mengambil Handphone iPhone X miliknya.
"Kau!? Kenapa kau ada disini?! Cepat kembalikan Handphone ku!" Ucap Hinata sambil mencoba meraih Handphone nya yang di angkat setinggi-tingginya oleh Naruto.
Ya, pemilik wajah menyebalkan --menurut Hinata-- itu adalah Naruto, Uzumaki Naruto yang selalu berhasil membuat Hinata pusing dengan kelakuannya.
Tubuh Hinata yang jauh lebih pendek dari Naruto --bisa di bilang hanya sebatas dada bidang Naruto, tentu saja tidak akan bisa menggapai Handphone miliknya. Hinata hanya memangut kesal kearah Naruto.
"Kau ingin iPhone X mu ini kembali kan?"
"Tentu saja baka!" ucap Hinata sedikit berteriak namun juga terkesan cool
"Kalau begitu lakukan sesuatu untukku" ucap ralat perintah Naruto kepada Hinata
"Apa?! "
***
"Kenapa kau membawaku kemari baka!" Teriak Ino kepada Sai, pria yang sedari tadi menariknya pergi hingga sekarang mereka berada di tempat parkiran.
"Hanya ingin bersenang-senang denganmu!"ujar Sai dengan santainya. Ino bergidik ngeri.
"A-apa yang a-akan kau la-lakukan padaku?!"
"Tak perlu takut Ino aku tidak akan macam-macam padamu. Tapi..." Sai menggantungkan ucapannya dan melirik Ino yang sedang menatap balik kearahnya, Sai tersenyum.
"Tapi? Tapi apa?!" Sai terkekeh melihat Ino yang sedikit panik.
"Tapi jika kau menginginkannya aku bisa melakukan nya untukmu hehehe"
Plak
Brak
"A-auh!"
Ya, Ino dengan penuh rasa kesal memukul wajah pucat Sai dan menendang perutnya hingga membuat Sai tersungkur ketanah.
"DIAM BAKA! SAI BAKA NO HENTAI!" Teriak Ino dan langsung pergi tanpa menyadari bahwa sedari tadi --tepatnya saat Sai menghimpit tubuh Ino di kamar mandi-- Sai sudah mengambil kunci mobil baru Ino di dalam tasnya.
"Mau pergi? Tapi kunci mobilmu ada padaku! " ucap Sai --yang masih terduduk di tanah-- sambil memainkan kunci mobil milik Ino.
Ino membalikkan badannya. Ditatapnya tajam Sai yang memainkan kunci mobil yang mirip dengan kunci mobil barunya. Dengan segera Ino merogoh tas kecilnya dan mengobrak0abrik isinya untuk memastikkan sesuatu, setelah dapat dipastikan, dengan langkah lebar Ino mendekat kearah Sai dan berteriak "KEMBALIKAN!!! "
"Kalau kau mau kunci mobilmu kembali, lakukan sesuatu untukku!"ujar Sai tersenyum namun kini senyuman evil smirk. Ino menghentikan langkahnya dan menatap Sai tajam
"Cepat katakan! "
***
"Mau apa kau membawaku kemari?!" Sakura sedari tadi terus berteriak seperti itu sampai-sampai beberapa pengunjung Mall ini memperhatikan mereka.
"Diam Sakura! Apa kau tak mau gelang ini kembali pada mu?!" ujar Sasuke menyombongkan diri dengan tersenyum sinis kearah Sakura, Sakura yang melihat gelang itu langsung memeriksa lengan kanan nya jangan sampai gelangnya hil-
'Hilang?! '
"Kenapa gelang ku ada pada mu?!" ucap Sakura meningkatkan suaranya satu oktaf
Sasuke tersenyum jahat mengingat rencana Naruto yang terlintas di kepalanya, entah kenapa sekarang Sasuke ingin sekali melakukan rencana itu. "Kalau kau mau ini kembali lakukan sesuatu untukku!"
Sakura mengkerutkan dahinya. Tidak biasanya Sasuke memintanya untuk melakukan sesuatu, dan sekarang Sakura merasakan perasaan yang tidak mengenakkan. "Lakukan sesuatu? "
***
"Hahhh... Apa yang kau mau ucapkan? Oh atau jangan-jangan kau mau menagih uang mu yang tadi aku pakai? Kau tagih saja ke Ino karena itu belanjaannya!" Temari terus saja mengocehkan hal yang sama sedari tadi hingga ingin rasanya Shikamaru menyumpal mulut cerewet gadis berkuncir empat itu.
Tapi, sebisa mungkin Shikamaru bersabar. "Bisakah kau diam dan biarkan aku minum dulu? Dasar menyebalkan!"
"Ok ok!" Ucap Temari yang entah kenapa menjadi jengah sendiri
"Aku hanya ungin bilang lakukan sesuatu untukku untuk membayar kebaikanku!" Ujar Shikamaru santai
"Kebaikan? Hei! Kau hanya membayar uang 800.000 yen! Bagiku itu sangat mudah untuk membayar uang seharga itu. Aku sudah mengira ini, kau pasti meminta imbalannya!" Shikamaru hanya mendengus dan tanpa banyak bicara, dia merogoh kantung yang ada di celananya dan mengeluarkan barang ralat dompet wanita yang sangat mirip dengan dompet Tema-
"DOMPET KU!!" Teriak Temari, membuat beberapa pengunjung caffe tersebut menatap sebal kearah mereka. Tapi Temari tidak peduli, dengan cepat Temari mencoba mengambil dompet nya tapi dengan cepat pula Shikamaru menarik kembali dompet itu
"Hei!!! Kembalikan dompet ku!! Pasti kau yang mengambilnya tadi!! Ya kan? Dan pasti kau mau membuatku malu seperti tadi karena tidak bisa membayar!!! Dan kau mencoba datang sebagai pahlawan dan membayar belanjaan itu untuk melakukan sesuatu padakukan?!"Temari dia benar-benar marah!
"Dengar dulu penjelasaanku, baka! Aku sama sekali tidak mengambil dompetmu tadi aku lihat kau sangat ceroboh saat mengambil barang di tasmu itu dan aku lihat dompetmu terjatuh tepat di bawah meja pakaian! Jika kau tidak percaya kau pasti mengingat dimana Sakura dengan cerewetnya memintamu untuk membuka dompetmu untuk memperlihatkan kartu-kartu milikmu!" ucap Shikamaru dengan kesal.
Temari meringis kecil. Ya, dia ingat itu, apa jangan-jangan terjatuh disitu?
"A-ah, itu.. Ah! Kenapa kau tahu hal itu? Jangan-jangan kau mengikutiku ya?!" Shikamaru menghela napasnya. Menyebalkan sekali perempuan ini!
"hahh... Baiklah terserah apa katamu. Tapi aku tahu kalau kau bukan lah orang yang mau berhutang budi terlalu lama bukan? Jadi bisa aku meminta sesuatu darimu untuk membayar itu semua? Dan juga agar urusan kita cepat selesai"
"Apa?"
***
"Kau harus menjadi SERVANT ku sampai pesta kelulusan kita" ujar para pria tersebut di tempat - tempat yang berbeda-beda tentunya
"APAAAA YANG BENAR SAJA BAKKA!!!! " teriak para gadis yang berada di tempat berbeda pula
***
"Kau mau membuatku tuli ya?!" Ucap Naruto sambil menutup telinganya karena teriakan Hinata yang begitu menggema di telinganya.
"Akan ku buat kau tuli selamanya jika kau mau! Baka!" Ucap Hinata tak kalah sengit. Tapi Naruto tidak peduli dengan ancaman --yang tidak mungkin terjadi-- Hinata
"Kau mulai bisa menjadi servantku mulai hari ini!" Ucap Naruto sambil memainkan Handphone mahal Hinata. Dasar rubah licik.
"Hei, percaya diri sekali anda! Memangnya aku mau menjadi servant mu?! Oh tentu saja tidak dan tidak akan pernah!" Ucap Hinata sengit. Naruto mengendikkan bahunya pura-pura tidak peduli dengan ucapan Hinata.
"Ya sudah berarti aku akan mematahkan Handphone ini! Bagaimana hm?" Ucap Naruto berpura-pura mematahkan Handphone Hinata
"Argggh... Ya sudah tapi hanya 1 hari! " ucap Hinata frustasi.
Naruto mendelik pada Hinata. "Kau tuli ya? Kan perjanjiannya sampai kelulusan kita! "
"Hah? Lama sekali! Kelulusan masih dua bulan lagi baka!"
"Yup benar sekali! Dan selama itu kau akan menjadi servantku"
"Aarrgghh dasar BAD BOY KURANG AJAR KAU NARUTO!! "
***
"Aku ti-" ucapan Ino terputus karena Sai angkat bicara dengan cepat
"Mau menolak? Berarti mobil baru dan mewahmu itu akan menjadi miliku!" Ucap ralat ancam Sai pada Ino
"Tapi kau itu gila! Kau mau menjadikanku servantmu? Oh astaga apa kata dunia nanti! Seorang Ino Yamanaka pewaris kekayaan keluarga Yamanaka menjadi servant nya Sai baka no hentai!" Teriak Ino frustasi
"Tapi kau harus mau!" Dingin. Itu yang di ucapkan Sai
"Ahhhh.... Baiklah, demi mobil baruku. Tapi ingat aku melakukan ini bukan berarti aku kalah darimu! Camkan itu baik-baik"
"Terserah! Yang penting kau mau! "
***
"Servant? Aku? Menjadi servantmu?" Sakura memandang sinis kearah pria menyebalkan di hadapannya itu
"Ya!" Ucap Sasuke singkat, jelas, dan padat
"Mimpi! Sampai badak bisa ngupil sendiri pun aku tak mau! "
"Berarti gelang ini akan ku bakar!" ancam Sasuke sambil mengeluarkan korek dari sakunya dan menyalakan korek apinya
Sakura membelakkan matanya. "Hei! Apa yang akan kau lakukan hah?!"
Sasuke tersenyum sinis. "Tentu saja membakar gelang ini!"
"Hahh... Kau kejam!"
"Siapa yang sebenarnya kejam disini aku aatau mulutmu itu? "
"Ok!! Aku mau! Puas?!? "
"Ya. Lebih dari puas! "
***
"Tentu saja aku mau shikamaru! " ucap temari dengan manis dibuat-buat
Shikamaru sedikit bingung kenapa Temari mau begitu saja menjadi servantnya selama 2 bulan? Bukankah dia seharusnya mengamuk seperti tadi?
"Tumben tidak mengamuk?" ujar Shikamaru.
'Deg'
Tiba-tiba suasananya berubah mencekam. Sangat.
"Kau belum mendengar semuanya Shikamaru...TENTU SAJA AKU MAU MENGHAJARMU SAMPAI MATI SHIKAMARU!!"
Shikamaru terlonjak kaget saat perubahan suara Temari yang tadinya lembut walau dibuat-buat berubah menjadi suara Singa betina yang terganggu dari tidurnya. Tapi Shikamaru berusaha tenang
"Berarti seluruh isi dan dompetmu akan ku ambil?"
"Arggh apa aku punya pilihan lain?! "
"Tidak"
"Tapi hanya 2 bulan tidak lebih boleh kurang" ucap Temari
"2 bulan tidak lebih dan tidak kurang... "
***
Pagi yang cerah di sekolah megah ini. Upsss maaf maksudnya pagi menjelang siang yang cerah disekolah ini dan sekarang jam sudah menunjukan pukul 09.30 , tapi gadis-gadis ini tak kunjung masuk ke kelas mereka dan malah berdiri tidak jelas di parkiran sekolah sabil mengumpat tidak jelas.
"Kemana sih pria-pria bodoh itu! Ini sudah mata pelajaran ke 2 tapi mereka belum datang juga!" Kesal Sakura --lebih tepatnya sangat kesal.
Bagaimana bisa mereka membolos padahal mereka belum pernah sama sekali membolos sebelumnya dan mereka juga terkenal dengan anak-anak rajin tak pernah bolos, selalu mengerjakan PR, pintar, cantik, murid teladan, primadona sekolah...
Tapi itu semua hancur karena mereka pasti akan kena marah oleh guru ter- killer di KHS siapa lagi kalau bukan Anko-sensei, dan pelajaran pertama hari ini adalah Anko-sensei, pelajaran kedua adala Ibiki-sensei guru killer ke 2 setelah Anko-sensei
"Mati kita! Sudah 2 jam setengah kita menunggu setengah jam lagi bell istirahat tapi mereka belum datang juga!" kini Temari angkat bicara
"Memang minta di bacok mereka ber-empat!!"umpat Ino
"Aku sumpahin mereka mati di jalan!" umpat Hinata juga
'Brumm... Brumm'
Suara mobil mulai terdengar menuju parkiran dan benar ada 4 mobil masuk kedalam parkiran sekolah yang satu mobil berwarna kuning cerah dipadukan dengan warna merah sebagai penghiasnya sebuh mobil yang sangat sporty dan mewah, mobil yang ada di belakangnya berwarna blue dark tanpa atap yang terkesan mewah dan elegant, mobil yang ada dibelakangnya lagi berwarna hitam metalic yang sangat mahal dan keren karena itu adalah mobil Lamborgini keluaran terbaru, dan mobil yang paling belakang adalah mobil tanpa atap yang super keren dengan warna hitam dan hijau tua yang terkesan mewah...
Dan saat telah selesai memarkirkan mobil itu mereka keluar dengam menggunakan kaca mata hita dan jaket kulit yang membuat mereka terlihat lebih tampan
"Maaf telang menunggu lama sayang!" Ucap pria bersurai kuning kepada hinata
"Maaf? Kau bilang maaf? Dan siapa yang kau panggil Sayang, kuning bodoh!" Kesal Hinata yang sepertinya akan mengamuk hari ini.
"Kalian pikir ini jam berapa?! Hah!" Kini Sakura angkat bicara
"Jam 09. 56 kenapa?" Ucap Sasuke sambil melihat jam tangan mewahnya. Ino menggeram kesal melihat betapa santainya empat manusia dihadapannya ini.
"Gara-gara kalian kami tidak mengikuti 2 mata pelajaran tahu?!" Teriak Ino tapi masih memperlihatkan diri kalau dia sangat marah.
"Sudahlah honey kau hanya tidak mengikuti 2 mata pelajaran saja kan?" ucap Sai merangkul bahu Ino dan langsung di tepis kasar oleh Ino
"Walaupun hanya 2 tapi sangat berarti bagi masa depan kami!" Ucap Temari sengit
"Sudahlah masih ada 3 mata pelajaran lagi habis ini tak perlu khawatir!" ucap Shikamar sambil menguap
"Tak perlu khawatir ya?" Ucap seorang wanita paruh baya yang jelas itu bukan suara mereka tapi rasanya kayak pernah dengar suara ini.
'Deg'
'Jagan-jangan ' ujar mereka dalam hati, mereka dengan keringat dingin di pelipis mereka.
***
TBC
Wah udah part 5 aja :)
Mind to Vote and Comment?
Love
💕Blue💕
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top