4. Bertemu (2)
Bad Boy KHS
Sakura's side
"Kau?! Sakuke? Sedang apa disini? Kenapa kau ada disini? Jangan-jangan kau mengikuti ku? Kyaaa tolong ada orang mes-emmmp" Dengan tiba-tiba dia membekap mulutku dengan tangan kekarnya
"Diam cerewet! Kau tidak lihat semua orang menatap kita?!" Ucapnya sedikit marah walau wajahnya tetap datar dan dingin tapi aku tau dia sedikit marah, ya walau sedikit. Setelah aku diam dan tenang, akhirnya dia melepaskan bekapan tangannya di mulutku.
"Aku tidak peduli! Sedang apa kau disini? Kau pasti mengikuti ku ya?! Dasar stallker!"
Sasuke memutar bola matanya malas. Dan aku lihat itu "Aku tidak menguntitmu atau apapun, memangnya ini tempat nenek moyangmu? Ini kan tempat umum!" Dingin. Itu yang di ucapkanya. Cih... Aku tidak suka wajah sok coolnya itu, rasanya mau muntah
Sasuke's side
Apa-apaan wajahnya itu? Kenapa dia menatapku seperti aku orang yang menjijikan.
"Kenapa kau menatapku seperti itu?" Ucapku dengan tatapan seperti mengintimidasi
"Entah kenapa setiap aku melihat wajahmu aku seperti ingin muntah. Hoeekk" Ucapnya sambil berpura-pura muntah di hadapanku.
Cukup sudah!
Harga diriku sudah di injak-injak oleh gadis kurang ajar ini! Aku harus membuatnya kapok atas perbuatanya! Awalnya aku tidak ingin menjalankan rencana si baka Naruto, tapi sepertinya aku harus melakukannya
"Kau ikut aku sekarang!" Tanpa aba-aba aku langsung menarik lengan mungil itu dan menyeretnya ke tempat parkiran, tanpa menghiraukan dia memukul tanganku memintaku untuk melepaskannya.
Aku tidak peduli!
Dia berusaha menggeliatkan tangan nya agar bisa keluar dari cengkramanku dan berteriak meminta untuk di lepaskan.
Sayangnya tidak semudah itu.
***
"Shion! Sepertinya kita ketinggalan. Aku sudah tak melihat mereka!" Ucap Ryuzetsu
"Cih... Sialan kalau gitu kita pulang saja. Tapi aku sudah tahu pasti sekarang!" Ucap Shion mengeluarkan aura membunuh
"Ta-tahu apa Shion?!" Ucap Sara mulai ketakutan karena auranya yang sangat gelap
"Bahwa Hinata dan teman-temannya itu menyukai Naruto-kun dan yang lainnya!" Ucap Shion yakin.
'Aku akan melaporkan ini!'
***
Ino's side
"Akhh... Leganya~ Akhirnya selesai! Pasti mereka menungguku di atas!" Aku yakin kalau mereka menunggu sebari mengomel sekarang, apa lagi Temari, mungkin gadia itu akan menjambaknya kali ini.
Setelah selesai, aku langsung keluar dari kamar mandi. Tapi ada suatu yang mengganjal saat aku membuka pintu kamar mandi.
Aku lihat seorang lelaki pucat sedang bersandar di sebelah pintu kamar mandi yang baru saja aku pakai.
Tunggu!
Lelaki?
Inikan kamar mandi wanita? Apa aku salah masuk?
Tapi tidak munggkin tadi aku sudah melihat gambar pintunya yang jelas bergambar wanita dan seorang gadis keluar dari kamar mandi tadi.
Astaga!
Berarti dia orang mesum yang sedang mengintipku?
"Kyaaaaa..... Ada orang mesum!!!" Teriakku yang langsung membuat lelaki itu menoleh kearahku, tatapannya begitu intens.
GLUP
aku menelan ludah ku dengan paksa, dia kan...
"Hai ino? Apa kabar? Sudah selesai dari kamar mandinya?" Dia tersenyum
Sai?!
"SAI!!! SEDANG APA KAU DISINI INIKAN KAMAR MANDI WANIT-ehmmm" dia membekap mulutku.
Astaga... Dia benar-benar orang mesum. Tolong aku Kami-sama jangan sampai aku di 'apa-apakan' olehnya
"Shuttt.... Kalau kau berteriak semua orang akan dantang kemari dan menyangka kalau aku berbuat mesum padamu. Tapi kalau kau berteriak aku akan berbuat lebih dari ini. Kau mengerti?" Terpaksa aku mengangguk, pasalnya, setelah dia mengucapkan kalimat itu dia malah mempersempit jarak kami dan mendekatkan wajahnya padaku.
Jangan lupakan senyum palsu yang memuakkan itu.
Aku ingin sekali menendangnya tapi seluruh pergerakan ku di kunci olehnya, Aku tahu kalau sekuat-kuatnya perempuan dalam berkelahi lebih kuat lagi lelaki dalam keadaan apapun.
"Bagus" Ucapnya singkat seraya membebaskan aku dan langsung menarik tangan ku keluar kamar mandi
Sai's side
Senang juga menjahili gadis galak ini, dan sepertinya dia tidak melawanku. Sepertinya rencana ini akan berjalan dengan lancar
"Kita mau kemana? Sai! Aku ini sedang bersama teman-temanku jadi lepaskan aku!"
Bisakah aku tertawa sekarang? Dia memohon kepadaku! Ini amat sangat langka.
"Tidak setelah ini Ino~chan" Ucapku sedikit menggodanya.
Ohh lihat!
Dia memberikanku tatapan membunuhnya. Tapi sayang sekali aku tidak takut pada tatapannya itu, mungkin justru itu telihat menggemaskan.
"BAKA CEPAT LEPASKAN AKU ATAU AKU AKAN MENGHAJARMU!!" dia berteriak lagi
***
Temari's side
"Total semuanya 800.000 yen nona!"
Sialan! Apa saja yng dibeli oleh si pig dan si forehead itu?!
Lagi pula, bukankah Ino yang seharusnya membayar ini semua? Kan dia yang bilang ingin mentraktir kami, dasar!
Ini sama saja seperti sebelum-sebelumnya, merek yang berbelanja dan aku yang membayar. Sialan!
Pokonyak dia harus ganti uangku dua kali lipat dari ini!
"Tunggu sebentar aku akan mengambil dompetku!" Aku mulai merogoh tas yang ku gendong.
Kosong.
Lho kok tidak ada?
Bukanya aku tadi menaruhnya di tasku ya?
"Emm... maaf sepertinya dompetku terjatuh entah dimana. Bisa tidak semua ini di cancel dulu?" Sial! Ini memalukan!
Pertama kalinya aku kehilangan dompetku, apa lagi aku harus membayar semua ini.
Akhhh aku sangat malu sekarang, masa seorang anak pemimpin negara Suna tidak bisa membayar belanjaan yang harganya 800. 000 yen sih
"Tidak perlu dicancel biar aku saja yang bayar. Berapa semuanya?" Tiba-tiba seorang pria datang.
"Sekitar 800.000 yen tuan." Ucap si kasir itu lagi
"Ini uangnya." Dia langsung mengeluarkan uangnya
Aku hanya mengerjabkan mataku. Sialan! Memalukan!
Hufft sepertinya hari ini aku banyak sekali mengeluarkan umpatan kata 'sialan'.
"Atas nama siapa tuan? "
Tapi, untung saja ada pria ini.
Tapi tunggu, sepertinya aku kenal suara ini apa jangan-jangan...
"Shikamaru"
DEG
Aku pun langsung mendongakan kepalaku untuk melihat pria tersebut
"Kenapa kau ada disini?!" Ucapku ralat teriaku kaget.
Dia mendengus. "Bukanya terimakasih sudah membayar semua belanjaanmu kau malah berteriak. Dasar merpotkan"
"Ahh.. Iya terimakasih" balasku terpaksa
"Ini belanjaannya nona, lain kali taruh dompetmu dengan benar, untung kekasihmu baik sekali"
Ingin tasanya aku membunuh orang dihadapanku ini.
"Aku bukan Kekasihnya!" Bantahku. Pelayan itu malah tersenyum seraya memberikan belanjaanku --sebenarnya aku hanya membeli ikat rambut-- dan kawan-kawanku aku pun menerimanya dan mengucapkan terimakasih
Tiba-tiba, tangan Shikamaru menggenggam tangan kananku. Aku tersentak kaget, dan sialnya, si kasir bodoh itu malah semakin tersenyum lebar
"Kau ikut aku sebentar ke cafe mount dulu!" Shikamaru menarik tanganku.
Sebelum jauh, aku mendengar gumaman pelayan itu.
"Dasar pasangan muda"
Sialan!
***
TBC
Mind to Vote and Comment?
Love
💞Blue💞
(Revisi)
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top