28. Hanabi
Bad Boy KHS
"Oi, Gaara!" Panggil Shion sebari melangkahkan kakinya kearah pemuda berambut merah yang sedari tadi hanya menatap Komputer dengan serius.
"Ini!"
Gaara mengalihkan pandangannya kearah Shion. "Itu makanan untukmu, aku tahu kau belum diberi makan oleh si sialan itu"
Gaara mengangguk dan menerima 3 potong roti yang Shion berikan padanya.
"Apa yang kau lakukan dengan komputer sialan itu?"
Gaara langsung memutar monitor itu agar dapat di lihat oleh Shion. "Hanya melakukan pengawasan pada server-server milik Baa-san"
Shion mendengus, dia paling benci mendengar nama orang itu. "Hentikan semua ini, Gaara. Kau membuang-buang waktu! Lebih baik kau pergi mengerjakan tugas sekolahmu atau apapun itu asal jangan mengikuti perintah si tua sialan itu!"
Gaara mendesah pelan, ditatapnya Shion yang tengah mengambil kursi dan duduk di hadapan layar monitor sebari mengetikkan sesuatu.
Tring
Gaara kembali menatap monitor komputernya saat terdengar suara notifikasi dari komputer hitam itu. Gaara mendelik kearah Shion yang sedang tersenyum menatapnya.
"Kau butuh istirahat, sana! Akan ku urus yang satu ini." Gaara berdecak sebal.
"Kau selalu seenaknya Shion-nee," Shion mengendikkan bahunya tak acuh.
"Aku memang seperti ini, aku tak mau kau menjadi korban selanjutnya dari si Queen sialan itu, Gaara. Aku tidak mau kehilangan teman-temanku lagi" ucapnya pelan. Gaara hanya menghela napasnya.
"Aku penasaran, sebenarnya apa yang di lakukan oleh Baa-san pada 'teman-teman' yang kau maksud itu"
"Kau tidak perlu tahu. Cukup mengerikan jika aku beritahu langsung. Sudah! Sana ke kamarmu! Akan kupanggil nanti kalau terjadi sesuatu" Gaara mengangguk dan berjalan menuju bilik kamarnya yang kecil.
Setelah Gaara pergi, Shion menatap monitor didepannya dengan senyum sinis miliknya. "Kau itu bodoh, Mei-san. Lihat, apa ada yang menarik dari file-file ini"
Shion membuka satu-satu file yang ada di komputer itu. Matanya terus melihat kearah layar itu dengan seksama.
Dia tidak ingin kehilangan satu informasi apapun tentang si Mei sialan itu. Sudah cukup dia dipermainkan dengan imbalan yang bahkan tidak pernah dia dapatkan selama setahun belakangan ini.
Ah iya, sebenarnya Shion sudah cukup lama mengenal Queen, hanya satu tahun. Dia bertemu dengan Queen saat dirinya memang sedang membutuhkan uluran tangan seseorang saat ibunya memintanya untuk menjual dirinya--karena saat itu keluarga Miku memang sedang mengalami krisis di perusahaan mereka.
Dan akhirnya wanita tua itu datang dan menanamkan saham pada perusahaan Miku dengan jumlah yang sangat besar tapi dengan imbalan Shion harus menjadi anak angkatnya. Shion tentu senang-senang saja mendapatkam ibu baru--yang mungkin akan peduli padanya. Shion dijanjikan kehidupan yang mewah dan apapun ke inginannya akan Mei berikan.
Tapi sayangnya, Mei lebih kejam dari Ibunya.
Sialnya, Shion belum mendapatkan apapun, memang dia mendapat kehidupan yang bisa dibilang mewah, tetapi itu semua diberikan oleh Tou-san nya, bukan dari Mei. Justru yang dia dapat hanyalah perintah untuk melakukan ini dan itu.Sialnya, Shion belum mendapatkan apapun, memang dia mendapat kehidupan yang bisa dibilang mewah, tetapi itu semua diberikan oleh Tou-san nya, bukan dari Mei. Justru yang dia dapat hanyalah perintah untuk melakukaan ini dan itu.
Termasuk menghancurkan keluarga besar yang terpandang di Tokyo.
"Apa ini" gumam Shion aat melihat menarik tuk dilihatnya.
Konoha High School.doc
Dengan penasaran Shion membuka file itu. Tiba layar monitor itu menghitam dan mengeluarkan sebuah kolom password
"Cih, di password?" Desis Shion. Lalu tangannya kembali mengutak-atik komputer itu dengan cepat.
Tring
Suara itu adalah notifikasi bahwa password telah terbuka.
Shion menyeringai. "Kau pikir aku ini bocah? Ini terlalu mudah untuk diretas, pantas saja servermu terus diambil alih Hinata. Cih"
Dengan perlahan, Shion membaca isi dokumen itu. Matanya menyipit kala menemui sesuatu yang cukup mengejutkan untuknya.
Ternyata Mei adalah salah satu siswi KHS dulunya, terlihat dari seragam yang dia pakai. Shion menyeringai lagi.
"Ternyata dulu dia sangat cupu"
Shion kembali membaca tentang biografi milik Mei Terumi.
"Hm? Dia punya rumah lagi di Thailand? Apartemen Pyeophang no. 723, seleranya tidak buruk juga."
Setelah 10 menit Shion membaca biografi Mei terumi, kini dia di kejutkan dengan seorang pria berambut merah yang berdiri disamping perempuan berambut coklat terang, pria itu mirip sekali dengan Gaara. Dan juga perempuan yang ada di sebelahnya itu mirip sekali dengan Temari.
"Apa ini?"
Shion kembali di kagetkan dengan foto-foto orang tua Naruto, Sasuke, Hinata, Sakura, dan Ino.
Matanya menangkap sebuah foto Inoichi yang sepertinya diambil diam-diam oleh Mei.
"Ck! Jadi ini tujuannya selama ini?"
Shion mengerti sekarang. Dan satu hal yang Shion yakin setelah melihat isi dokumen itu, Gaara dan Temari itu adalah saudara.
Dengan cepat Shion mengeluarkan flashdisk nya dari tasnya lalu meng-copy dokumen itu.
"Ini senjata untukku" gumamnya. Setelah selesai meng-copy semua data milik Queen. Shion berniat untuk memberitahukan semua ini pada Gaara.
"GAARA!" teriak Shion. Gaara keluar dengan tergesa-gesa dari biliknya.
"Ada apa?"
Shion berdiri dari tempatnya dan menepuk pundak Gaara dengan semangat. Matanya juga terlihat bahagia
"Kita akan cepat keluar dari sini. Aku tahu siapa keluarga kand--"
TIIT TIIIIT TIIIIT
Semua komputer yang ada disitu langsung menyala dan mengeluarkan suara bising yang memekakkan telinga.
"Ada apa ini?!" Gaara dan Shion kembali duduk di tempat mereka dan mencoba mengecek apa yang terjadi.
Pzzt
Semua komputer disitu mati seketika. Gaara dan Shion terlihat panik.
"SIALAN! SERVER UTAMA SUDAH DIAMBIL!"
"VIRUSNYA MENYEBAR, CEPAT LAKUKAN SESUATU GAARA!"
Pzzt
Tak lama komputer itu kembali menyala dan seperti normal kembali. Gaara dan Shion langsung memeriksa apa yang terjadi.
"Arggh!! Sial!!"
Gaara menjambak rambutnya sendiri dan membanting keyboard yang dia gunakkan itu. Shion langsung menatap layar komputer Gaara.
"A-apa? Ba-ba-bagaimana... caranya?" Suara Shion bergetar. Dia melihat tulisan dilayar itu dengan mata bulannya yang membesar.
"Coba kau check komputer yang lain, Nee-san" gumam Gaara lirih. Shion mengangguk dan berdiri dari tempatnya dan menatap satu-satu komputer itu.
"Gaara" Gaara mengalihkan pandangannya kearah Shion. Shoin menggelengkan kepalanya.
Gaara menggeram lirih. "Semuanya, telah berakhir."
Shion menundukkan kepalanya, sebelumnya dia menatap komputer yang ada di sebelahnya.
*Computers failed
error-8276-90297t29nsh920lsj
*Server not found
doxsk-780qp7hSDk7266639
*ERROR TYPE : 23/7
User cant connect this computer
*Virus : 09w84791048j2
*Type code:
1010-2712
*MASSEGE :
This is the end, Queen.
***
"Baa-sama! Ada kabar mengejutkan!" Mei yang sedang menikmati tehnya langsung mendengus kesal saat Gaara berlari kearahnya.
Matanya mendelik tajam kearah Gaara, sedangkan Gaara hanya menundukkan kepalanya karena merasa lancang dengan sikapnya barusan.
"Bisakah kau tidak berteriak?! Aku sedang menikmati teh ku! Kenapa kau ini sangat bebal sekali ha?!" Bentaknya. Gaara semakin menundukkan kepalanya dan bergumam maaf pada Mei berulang-ulang.
Mei mendengus. "Apa kabar yang kau bawa? Cepat katakan!"
Gaara langsung memberikan map hijau ditangannya pada Mei.
"A-a-ada beberapa jaringan yang Baa-sama buat mengalami gangguan. Ada penyadap memasuki beberapa jaringan itu, beberapa komputer juga diserang virus dengan jangkauannya yang luas, penyadap itu berhasil meretas beberapa file milik Baa-sama, penyadap itu--dia meninggalkan kode 1010-2712 disetiap jaringan komputer yang dia retas, Baa-sama. Aku dan Nona Shion sudah mencoba untuk melacaknya, tapi kita tidak mendapatkan apapun. Lalu...." Mei membelakkan matanya. Dia berusaha menahan amarahnya kali ini.
Mei menggeram kesal. Ditatapnya map itu dan dibacanya dengan seksama.
'Cih sialan!'
"Lalu apa?"
Gaara meneguk ludahnya sendiri, hawa yang dikeluarkan oleh wanita paruh baya ini benar-benar mengerikan.
"Pe-peretas itu me-memusnahkan ah bukan! Dia menyebarkan virus melewati NASA, dia menyerang file atas kepemilikan anda pada perusahaan Yamanaka, Haruno, Hyuuga, Uchiha dan Namikaze, di-dia me--"
BRAAK
"APA?!" teriak Mei sebari menggebrak meja kerjanya. Dia menatap Gaara nyalang.
"SEBENARNYA APA YANG KALIAN HA?! MENGURUS MASALAH JARINGAN SAJA KALIAN TIDAK BECUS! BISA-BISANYA FILE ITU MUSNAH?! KAU MAU BERNASIB SAMA DENGAN ANAK-ANAK INI HAH?!"
SRAAT
Gaara membelakkan matanya melihat isi lemari kaca yang selama ini ditutupi kain putih.
"AKAN KUBUAT KEPALA KALIAN MENJADI PAJANGANKU!"
"PERGI KAU SIALAN!! PERGI!!!"
Gaara langsung pergi dengan wajah pucat, dia tidak percaya dengan apa yang dia lihat.
***
Kini ruangan Mei Terumi sudah tidak berbentuk lagi, keadaannya benar-benar kacau. Banyak serpihan kaca dan barang-barang yang hancur.
Mei mengambil botol anggur yang ada diatas mejanya lalu melemparnya keras kearah foto Sakura, Hinata, Ino, dan Temari yang dia pajang beberapa hari lalu.
PRANK
"SIALAAN!!"
PRANK
BRAAK
"TAK AKAN KUAMPUNI KALIAN BOCAH-BOCAH SIALAN!!!"
Dengan napas memburu, Mei mengalihkan pandangannya menatap koleksi yang dia simpan di lemari itu lalu tersenyum mengerikan.
"Kalian pikir aku bodoh, huh?"
Mei mengambil sebuah foto dari lacinya dengan tergesa-gesa. Setelah mendapatkan foto itu, dia tersenyum. Dia menatap seorang gadis yang tersenyum lebar dengan yukata kuning-oranye itu.
"Sepertinya kepala anak ini sangat cocok dijadikan pajanganku selanjutnya"
Mei mengambil telepon genggamnya lali dengan cepat mengetikkan nomor seseorang
"Hallo?"
"Guren, ini aku, Mei Terumi. Tolong pinjamkan aku gudang bekas bar milikmu"
"Huh? Untuk apa?"
"Jangan banyak tanya dan berikan aku kuncinya!!"
Piip
Mei melempar ponselnya ke meja.
"Haah haah Haha-HAHAHA!! KAU AKAN MATI SIALAN!! SAMA SEPERTI IBU KALIAN!! KALIAN AKAN MATIII!! tapi sebelumnya, bayi sialan yang selamat itu akan kuhabisi terlebih dahulu. Siapa namanya?... "
"... Ah iya! Hyuuga..."
"...Hyuuga Hanabi. Kau akan mati"
TBC
Greget gak? Wkwk
Mind to Vote and Comment?
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top