12. Naruto and Hinata

"Kau tak perlu membantu kaa-san Hinata-chan! Lebih baik kau menonton TV atau duduk manis disofa" ujar Kushina pada Hinata yang sedari tadi terus membantunya

"Tidak kaa-san. Aku senang bisa membantu kaa-san disini lagian aku tidak bisa melihat kaa-san kecapean didapur hanya karena membersihkan piring-piring kotor ini! "ucap Hinata yakin dan melanjutkan pekerjaannya mencuci piring kotor itu. Kushina tersenyum manis pada Hinata 'Hinata sangat cocok menjadi menantuku! ' ujar Kushina

"Dia hanya pencintraan kaa-san! "ucap Naruto yang tiba-tiba muncul di belakang Kushina dan Hinata. Naruto mengambil gelas lalu mengisinya dengan air hangat dan meneguknya sampai habis. Kushina menatapnya nyalang seperti siap mengutili putranya itu

'PLETAK'

Kushina memukul kepala Naruto. Naruto pun meringis kesakitan dan Hinata hanya tertawa renyah melihat Naruto seorang pem- bully handal sedang dihukum oleh ibunya

"Ish kaa-san! Kenapa kau memukulku? Apa salahku? "tanya Naruto yang mengelus kepalanya yang benjol sedangkan Kushina berkacak pinggang melihat kelakuan putranya yang bandel ini

"Masih tanya apa salahmu?! Salahmu itu berkata buruk pada Hinata-chan! Cepat minta maaf! "ucap Kushina kesal

"huh tidak mau! "ucap Naruto membuang muka dan memanyunkan bibirnya. Hinata terkekeh melihat Naruto yang kekanak-kanakan berbeda saat dia sedang berada disekolah, dia seperti berubah menjadi rubah jahat dan dingin

'PLETAK'

Kushina memukul kepala Naruto lagi

"Cepat minta maaf! "perintah Kushina lagi

"Tidak mau! " seakan rtidak kapok dengan pukulan ibunya Naruto menentang lagi

'BUGH'

Kini Kushina memukul perut Naruto yang keras kepala itu dengan sangat keras hingga Naruto tersungkur kelantai. Hinata kaget melihatnya dan langsung menghampirinya dan mencoba membantunya berdiri. Sepertinya Kushina sudah mengamuk sekarang

"Cepat kau minta maaf NA-MI-KA-ZE NA-RU-TO!!! "ujar sang ibu yang mengeluarkan aura gelap dari tubuhnya, Naruto dan Hinata menelan ludahnya berat

"I-i-iya Kaa-san! Hi-hinata aku minta maaf padamu dan kau harus memaafkannya! "ucap Naruto. Kushina pun menggelengkan kepalanya, dari mana minta maafnya? Itu adalah perintah bukan minta maaf!

"Bagaimana yaa... "ucap Hinata yang sengaja menggantungkan kalimatnya. Naruto mengendus kesal dan menatap Hinata kesal

"Jangan pernah menatap Hinata-chan seperti itu Naruto!! "perintah Kushina. Naruto pun menundukkan kepalanya

"Jadi bagaimana Hinata-chan? "tanya Kushina manis. Naruto menatap Hinata memohon untuk memaafkannya. Hinata terkekeh dan mengangguk.
.
.
.
.
.
.
.
"Hoi Hinata! Buatkan aku minuman! "ucap Naruto sedikit berteriak karena Hinata sedang berada di dekat pintu dapur dan dirinya sedang diruang keluarga. Orang tua Naruto sudah kekmar mereka karena Inu sudah jam 20. 56 malam. Waktunya tidur

"..."

"Hoi Hinata kau dengar aku tidak!! "teriak Naruto sedikit kencang karena Hinata tidak merespon nya

"..."

"Hinata! Kau ini budeg ya!! Buatkan aku minuman!! "teriak Naruto. Lagi.

"..."

Hinata tak merespon Naruto sama sekali dia malah asyik bersenandung sambil membersihkan kaca di dekat pintu dapur. Naruto kesal, lalu ia menghampiri Hinata dan berkacak pinggang didepan Hinata. Sedangkan Hinata santai saja dan tetap melanjutkan kegiatannya tanpa terusik

"Hei Hinata! Kau dengar aku tidak! "ucap Naruto kesal.

"...." lagi-lagi Hinata tak meresponya. Ia malah bersenandung dan sedikit menari karena alunan musik dari earphone nya.

Tunggu! Earphone?! berarti dari tadi Naruto berbicara sendiri dong!

Naruto tiba-tiba melepas Earphone Hinata dengan paksa lalu membuang nya ke sembarang tempat, Hinata memandang Naruto tajam. Ia menghentikan Aktivitas nya dan menatap Naruto sengit, begitu juga dengan Naruto

"Apa kau tidak diajarkan sopan santun Namikaze-san?! Cepat ambil Earphone dan Mp3 ku yang kau buang! "titah Hinata pada Naruto Acuh

"Kau yang tak tahu sopan santun Hyuuga-san?! Aku dari tadi memanggilmu sedangkan kau malah asyik dengan beda tak berguna itu!! "ucap Naruto sengit

"Untuk apa kau memanggilku!! Jika kau butuh sesuatu kau kan masih punya tangan dan kaki yang lengkap! Kenapa kau tidak usaha sendiri! Dasar manja!! "ucap Hinata tak kalah sengit. Naruto memandang gadis itu dengan tatapan membunuh yang mengerikan tapi itu tak membuat Hinata gentar, Hinata malah menatapnya balik

"Lalu untuk apa kau disini jika tidak mematuhiku! Kau sekarang sedang didalam jangkauan ku Hyuuga! Jadi jangan sembarangan selama kamu ada disini Hyuuga!" ucap Naruto tajam

"Lalu apa peduliku! Mau aku ada dalam jangkauan kamu! Mau aku diluar jangkauan kamu! Memangnya aku peduli! Aku disini karena kartu memoriku yang kaj ambil itu! Dan aku akan berusaha mengambilnya sebelum 2bulan itu habis! Mungkin sekita 1 atau 2 minggu lagi kartu memori itu akan berada ditanganku kembali! "ucap Hinata sinis dan penuh penekanan

"Dan selama kau ada disini! Aku menjamin kau tidak akan pernah mendapatkan kartu memori itu sebelum waktu yang ditentukan itu berakhir! "ucap Naruto memandang Hinata remeh. Hinata menatapnya nyalang

"Kau fikir aku bodoh? Kau mungkin akan lengah! Tapi aku tidak! Aku akan memanfaat kan kelengahanmu untuk mengambil kembali kartu memori itu!! "ucap Hinata lalu pergi meninggalkan Naruto yang masih diam termangu, ia tak mampu berkata-kata lagi. Apa akan sesusah ini menaklukan Singa betina itu?
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"huftt akhirnya aku bisa pergi dari Naruto, tapi.... Apa ucapanku terlalu kasar hingga dia membatu seperti itu? "ucap Hinata pada dirinya sendiri.

"Tapi dia memang harus diperlakukan seperti itu, jika tidak dia akan menginjak harga diriku, sudah susah payah aku menjadi seperti ini" ucap Hinata berbicara pada dirinya sendiri. Lagi. Hinata sedikit merasa bersalah karena membentak Naruto, ia pun menghela nafas panjang dan membuangnya perlahan. Bagai manapun orang tua Naruto sangat memperlakukan Hinata dengan baik, apalagi ibunya Naruto. Kushina sangat senang dengan kehadiran Hinata dirumahnya

Hinata jadi seperti orang jahat yang kejam. Dia pun pergi menuju kasurnya dan merebahkan badanya yang entah kenapa menjadi sangat melelahkan.
.
.
.
.
.
Naruto mengusap wajahnya kasar, hari ini adalah hari yang sangat melelahkan! Kenapa juga ia harus berurusan dengan Hinata Hyuuga itu, kenapa juga Hinata menjadi keras kepala seperti ini? Dulu dia sangat baik, dulu dia sangat ramah, dulu dia suka tersenyum, dulu dia Si gadis kecil yang sangat ia...Cintai
.
.
.
.
.

TBC

PART SELANJUTNYA KHUSUS **FLASBACK** dari SasuSaku, SaiIno, ShikaTema, dan NaruHina😊😊

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top