10. Sai and Ino

Happy New Year All!

I'm sorry if during this time I was wrong with all so I hope in 2017 will be the best for all of us

Thanks to you!
Because it has been reading this story and the story of the other! Thank you for that has been vote and comment in the story of my and comment's very politely and well-mannered
I so passion for 😊😊 to write
Thank you all

SELAMAT TAHUN BARU 2017 😊😊😊

00.00 WIB ~31 Desember 2016~
-----------------------------

Kini Sai sedang berada diruang keluarga ditemani oleh TV dan secangkir teh hangat buatan Ino tadi.

Duk! Duk!

Suara kaki yang sedang menuruni tangga terdengar oleh Sai. Sai pun menoleh kearah suara tersebut dan ia mebelak kan matanya saat melihat pemandangan yang luar biasa

"Ino kau sangat cantik" ucap pria pucat itu saat melihat Ino

Ino turun tangga dengan menggunakan Kaos oblong putih tipis hingga terlihat sedikit bra warna hitam yang kontras dengan warna kaosnya dan menggunakan hot pant berwarna hitam juga rambutnya yang tergelung asal yang menyisakan anak rambut di dekat telinganya. Dan menurut Sai itu sangat S-E-X-Y

"Dasar Sai Baka no Hentai!! "umpat Ino saat menyadari tatapan lapar dari Sai

"Siapa yang mesum disini? Aku atau kau? "tanya Sai menaikan sebelah alisnya

"Kau lah siapa lagi?! " ucap Ino sambil melalui Sai begitu saja dan pergi kedapur.

Ino membuatkan makan untuk nya dan Sai. Seharusnya hari ini ia tak perlu melakukan apapun tapi gara-gara si br*ngs*k itu memberikan cuti pada semua maid kecuali Matsuri, dan 2 satpam.

Sai terus mengekori Ino yang sedang memasak, hal itu membuat Ino risih dan kesal

"Kau bisa diam tidak sih?! "ucap Ino menghentikan aktivitas memasaknya

"Tidak" ucap Sai santai

"Kau!!! Menjauhlah dari ku mesum!!! "teriak Ino

"Aku tidak mesum" bela Sai yang sedikit tidak terima saat Ino terus-terusan memanggilnya mesum

"Kau memang mesum!! "

"Sebenarnya siapa yang mesum disini? Bukanya kau hm? Kau menggunakan baju kaos oblong putih yang tipis itu dan hot pant itu untuk apa hm? " ucap Sai menggoda Ino.

Sai tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi Ino. Sedangkan yang digoda? Jangan tanya Ino sekarang wajahnya sudah semerah kepiting rebus, menahan marah dan.... Malu?

Dengan cepat Ino mencubit pinggang Sai dengan sangat keras, Sai pun meringis kesakitan dan melanjutkan tawa menggodanya itu

"Kau benar-benar minta dihajar ya Sai? " geram Ino sambil mengepalkan tangan kanannya dan...

Twich!

Perempatan siku didahi Ino muncul. Berarti ini adalah sinyal bahaya! Ino bentar lagi pasti akan mengamuk. Sai bisa pastikan itu!

'Kami-sama tolong aku... ' pinta Sai saat Ino mendekatinya dengan wajah yang siap menerkam buruannya.
.
.
.
.
"Auh.. Hess.. Sakit Ino! " ucap Sai saat Ino membersihkan luka lebamnya dengan sedikit kasar. Ia kesal, sedari tadi Sai tidak mau diam saat diobati

"Kau memang tidak bisa diam ya?! "ucap Ino kesal

"Ini juga gara-gara kau! Kenapa kau memukul ku dengan keras! " ucap Sai memangut manja

"Ini bukan salah ku! Suruh siapa kau menggoda ku terus! Jadi aku hajar saja " ucap Ino santai tanpa dosa

"Tapi setidaknya kau mengobatiku dengan halus dan sambil terus mengucapkan kata 'Maafkan aku Sai-kun aku tadi khilaf menghajar mu' begitu" ucap Sai sambil menirukan gaya Ino berbicara

"Hahh ya sudah aku minta maaf aku akan mengabulkan satu permintaan mu! Ingat hanya satu! "ucap Ino pasrah

"Apa saja? " tanya SaI bersemangat

"Ya. Tapi jangan yang aneh-aneh! " ucap Ino merengut

"Baiklah.... Ikut aku! "ucap Sai tidak memperdulikan Ino yang sedang mengumpat banyak hal

Ino memandang Sai dengan tatapan tajam. Untuk apa Sai membawanya kekamarnya?

"Mau apa kau membawaku ke kamarmu?! "ucap Ino

"Kau berbaring disitu! "ucap Sai menunjuk ke arah kasur king size nya

"Apa maksudmu? Aku tak mau! " teriak Ino memberontak

"Aku tidak akan berbuat hal itu. Aku mau kau seperti ini "ucap Sai menarik Ino membawanya keatas kasur lalu memeluk Ino dengan erat

"A-apa yang kau lakukan baka?! Lepaskan?! "ucap Ino memberontak namun segera ditahan oleh Sai

"Biarkan seperti ini sampai aku tertidur" ucap Sai sambil terus menenggelam kan kepalanya pada ceruk leher Ino hingga Ino sedikit merasa aneh saat nafas Sai mengenai lehernya
"Lepas baka! Bagaimana kalau ada orang yang lihat?! "ucap Ino terus memberontak

"Ini permintaan ku! " ucap Sai

"Tapi kan aku udah bilang jangan yang aneh-aneh! Dan kau melanggarnya!" ucaP Ino tak mau kalah

"Memangnya apa yang kita lakukan? Aku kan hanya meminta dipeluk sampai aku tidur tidak sampa besok siang! " ucap Sai mengantuk

"Hoaam baiklah sampai kau tidur saja ya! Jangan lupa besok bantu aku membuat makalah itu!! "perintah Ino yang juga mengantuk

"Hm... "

Tak lama setelah itu Sai tertidur sangat pulas hingga ia mendengkur pelan. Ino pun melihat jam dinding dikamar Sai. Pukul 22.30. Ino mulai beranjak pergi meninggalkan kamar Sai, tapi Sai memeluknya terlalu erat dengan hingga ia tak bisa bergerak sama sekali. Sepertinya ia harus tidur disini, kali ini ia benar-benar mengantuk
.
.
.
.

TBC

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top