Quest yang mengakar
Ninor dan Elizar menemui Altard untuk mengembalikan buku yang sudah diberikan stempel signature dari sang raja. Altard yang menerima itu terlihat sangat senang dan di sisi lain juga dirinya sedih. Ninor pun menyampaikan apa yang dikatakan oleh Glenda tentang keputusan sang raja akan pilihan yang diambil Altard. Altard yang mendengarnya hanya berkaca-kaca.
Tririring!
“Main Quest diperbarui! ‘Menaklukkan Guardian yang tak terkendali!”
“Ah! Rupanya Main Quest selanjutnya sudah muncul! Berikutnya ada kejutan apa lagi!?”
Hermes pun keluar dari dalam cincin. “Selamat sore, Tuan. Widih! Sudah ada perbaruan Main Quest!”
“Maksud dari notifikasinya apa?”
“Tuan diarahkan untuk menaklukkan Guardian.”
“Maksudmu ....?”
“Ya, bertarung.”
“Hmmmp!? Bertarung? Gimana ceritanya!? Toh orang yang mampu mengendalikan Guardian sendiri adalah orang-orang yang berada di kasta pemurni, kan!? Pasti ada yang salah dengan sistemnya!”
“Tidak-tidak, Tuan. Sistem tidak akan pernah salah dong dalam menentukan hal yang akan Tuan kerjakan selanjutnya.”
“Jangan-jangan ini quest yang sama!?”
“Hmmmp? Maksudnya?”
“Quest seperti mengalahkan Garvin kemarin!? Padahal sudah tahu 3 tahun terakhir kekuatanku menurun, tapi dipaksa untuk melawan Kasta Kesatria Tingkat II!”
“Hahaha! Itu kan Sub Quest, Tuan mau mengerjakannya atau tidak itu hak Tuan. Akan tetapi yang kali ini itu adalah Main Quest. Pastinya sistem sudah merencanakan dan menganalisa kekuatan Tuan yang sekarang dengan kekuatan milik Guardian.”
“Sudah dipastikan, ini quest pemaksaan!”
“Intinya mau tidak mau, Tuan harus menyelesaikan Mani Quest tersebut jika tidak mau menyandang label F selamanya.”
“Hahaha! Situ lupa, ya? Kalau aku sekarang suah tak berlabel F!”
“Ha? Masa, Tuan?”
“Aku sudah dipromosikan ke Kasta Prajurit Tingkat V!”
“Waw! Aku tidak menyangka Tuan akan secepat itu dalam menaikkan kasta.”
“Tentu saja karena ini tidak terasa. Sudah banyak misi yang sudah aku selesaikan. Dan tak luput juga dari bantuan Elizar. Tapi masalahnya quest kali ini benar-benar di luar kemampuanku sepertinya.”
“Aku mencium bau-bau pesimis.”
“Serius. Coba kau pikirkan, bagaimana logikanya seorang Kasta Prajurit Tingkat V menaklukkan Guardian yang notabenenya hanya mampu dikendalikan oleh seseorang yang sekelas pemurni tingkat lanjut!?”
“Pola pikirnya, jangan samakan diri Tuan dengan yang lain. Tuan itu berbeda, di saat orang biasa meningkatkan 1 tingkat membutuhkan waktu sekitar 1 tahun, akan tetapi berbeda dengan Tuan. Tuan mampu meraih Tingkat V hanya dalam kurun waktu 2 hari saja. Jadi kurasa, mungkin keajaiban akan datang pada Tuan, apabila Tuan mencoba untuk menaklukkan Guardian sekarang.”
“Bagaimana jika tidak terjadi keajaiban?”
“Ingat, Tuan! Untuk menaklukan sesuatu itu membutuhkan adanya niat yang kuat. Tidak peduli siapapun lawan Tuan, entah itu kuat, memiliki tubuh yang besar, ataupun terlihat sama sekali mustahil untuk dikalahkan. Selama Tuan memiliki keyakinan yang kuat terhadap jati diri. Apapun rintangannya pasti akan ada solusi dan jalan keluarnya.”
Mendengar apa yang dikatakan oleh Hermes, Ninor pun terdiam dan mulai mencerna, serta menerima masukan yang sangat positif tersebut. Dan motivasi yang diberikan oleh Hermes tumbulah sikap optimis dari dalam diri Ninor.
“Bukan bagaimana caranya untuk menaklukkan Guardian. Tetapi pikirlah bagaimana cara Tuan agar menjadi karakter yang kuat. Dengan begitu, tidak ada satupun lawan yang menandingi Tuan.”
“...”
“Dan juga, Tuan sendiri adalah seorang keturunan bangsawan. Tuan masih mempunyai kesempatan dalam meningkatkan kasta ke kasta pemurni, bukan? Itu artinya, Tuan yang sekarang sudah layak untuk menaklukkan Guardian meskipun masih berada di Kasta Prajurit Tingkat V.”
Akhirnya setelah mengumpulkan keberanian dan kesemangatan yang luar biasa. Kini Ninor dan Elizar pun pergi menuju kuil.
“Ninor, seperti biasa, aku akan menunggumu di sini,” seru Elizar berdiri di depan pintu kuil.
“Tidak, Elizar. Kali ini kita akan masuk bersama-sama. Kau dan aku!”
“Apa kau serius, Ninor!?”
“Lagian, di dalam kuil tidak ada siapa-siapa.”
“Tapi ngomong-ngomong, alasan kita apa sih sampai datang dua kali di tempat ini? Bukankah beberapa jam yang lalu kau sudah selesai menyelidikinya di dalam?”
“Waktu itu, jalanku terhalang oleh seekor makhluk kadal raksasa. Mau tidak mau, aku harus menghadapinya, dan kebetulan sisik kadal tersebut merupakan benda yang dicari oleh Tuan Putri Glenda, begitupun dengan 1 jantung raja serigala. Aku menemukannya di waktu dan tempat yang sama, yaitu di kuil ini.”
“Oh! Jadi, kau sama sekali belum menjelajahi kuil ini lebih dalam lagi?”
“Benar. masih ada jalan yang membentang lurus ke depan. Sepertinya jika kita berjalan lurus, mungkin itu adalah tempat di mana seorang pemurni berada.”
“Bagaimana jika seorang pemurni itu mengetahui kita? Bisa-bisa kita ditangkap karena memasuki kuil tanpa syarat!”
“Hey, kedatangan kita kemari untuk memastikan apakah di dalam baik-baik saja atau tidak. Jika memang tidak ada yang terjadi, maka kita akan kembali pulang.”
“Baiklah. Aku hanya akan ikut dan berjalan di belakangmu, Ninor.”
“Hahaha! Oke-oke, siap!”
Ninor dan Elizar pun segera memasuki kuil tersebut.
Tririring!
“Sub Quest dibuat! ‘Membangkitkan Sang Legenda: Bayi Mitologi!’”
“Ah! seperti biasa, setelah ada Main Quest, pasti tidak lama Sub Quest pun akan muncul.”
Saat Ninor membaca notifikasi Sub Quest, dirinya merasa ada yang baru pada notifikasi tersebut. Seperti ada rincian yang lebh luas dalam penyelesaian quest-nya.
Hermes pun kembali muncul dari dalam cincin. “Selamat sore, Tuan. Sepertinya semakin quest diselesaikan dengan baik, maka quest-quest berikutnya akan semakin sulit, mencakup mencari barang-barang yang mudah hingga barang-barang yang paling langka.”
“Oh! Gitu, ya. Kalau seperti itu, lebih baik aku skip aja deh Sub Quest ini.”
“Silahkan saja, Tuan. Itu pun kalau nanti ke depannya Tuan mau menerima kesulitan hanya karena melewatkan quest kecil di awal-awal. Sekedar informasi, Tuan. Setiap quest, baik Main Quest maupun Sub Quest, memiliki hubungan yang saling terkait dengan quest-quest lainnya. Apabila 1 quest dilewatkan begitu saja, maka siap-siap menanggung resi-”
“Ya, ya, ya. Cukup-cukup informasinya. Aku akan mengambil Sub Quest itu!” seru Ninor yang kelihatan agak kesal.
“Itu baru tuanku, hehehe!”
“Jelasnya tidak ada kata skip-skipan, yang ada harus dijalankan semua baik Main Quest maupun Sub Quest!”
“Oh! Iya! Tuan. Ngomong-ngomong, aku mau memperingan beban, Tuan.”
“Apaan! Tidak ada sejarahnya kau memperingankan bebanku, yang ada malah memperburuk.”
“Hahaha! Ini serius, Tuan. Masih ingatkah dengan reward Sub Quest yang mengalahkan Kesatria Salazar?”
“Ha!? Yang isi rewardnya apa, ya? Aku lupa.”
“Makanya buka dong notifikasinya.”
“Iya! Iya!”
Tririring!
“Selamat! Anda telah menyelesaikan Sub Quest ‘Bertahan hiduplah dari amukan sang Kesatria dan lindungi rekan satu timmu dari kemurkaannya!’. Anda meraih poin 1.500 xp 6 buah peti perunggu, 3 buah peti perak, dan 2 buah peti emas. Dan selamat Anda telah menaikkan 2x tingkat kasta prajurit Anda!”
“Oalah! Yang ini toh!? Ah! ya, juga! Aku sama sekali belum membuka semua peti-peti itu!”
“Sebelum membuka semua peti itu, coba Tuan klik notifikasi misi Sub Quest yang sekarang pada bagian persyaratan tahap poin 1.”
Sejenak Ninor pun ngeklik layar monitor hologram tersebut dengan jarinya sesuai apa yang diinstruksikan oleh Hermes.
Klik!
Sejenak isi rincian dari persyaratan tahap poin 1 pun muncul.
“Oh! Waw! Ada banyak misi-misi kecil di bawahnya!?”
“Benar, Tuan. Inilah yang dimaksud quest yang berakar. Apabila Tuan tidak menuntaskan setiap jumlah angka yang sudah ditentukan, maka Tuan tidak dapat melewati persyaratan tahap poin berikutnya.”
“Ini semakin runyam saja! Sudah kubilang, kau bukan memperingankan beban, melainkan memperberat bebannya.”
“Et! Et! Tunggu dulu, Tuan!”
“Kenapa?”
Jika Tuan perhatikan, ada banyak barang-barang yang sebenarnya sulit dan langka untuk ditemukan. Seperti 2 sayap emas, 1 ekor kadal kegelapan, 1 akar kehidupan, 1 platinum dan 1 ruby. Semua barang-barang tersebut hanya mampu didapatkan dengan memburu binatang langka, yang tentunya tidak ada di wilayah ini menurut sumber data yang ku peroleh, kalau ada pun pasti di shop, di mana para pemburu menjualnya perolehannya di beberapa toko besar, yang kupertegas lagi, tidak ada di negeri ini. karena memang, para pedagang toko alat-alat langka atau hasil perburuan tidak ada yang mau berdagang di negeri yang sama sekali tidak memiliki afinitas dengan negeri manapun,” tuturnya.
“Lalu?”
“Tuan bisa mendapatkan barang-barang langka tersebut hanya dengan membuka beberapa peti yang Tuan dapatkan itu.”
“Oh! Begitu!? Baiklah aku akan membuka satu persatu petinya.”
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top