Pertemuan reuni: rival masa kecil!
Kini cerita kembali ke masa sekarang. Di mana kabar viral tentang turunnya kasta milik Ninor tersebar di beberapa sebagian penjuru negeri.
Tiba-tiba muncul papan hologram.
Triririring!
“Main Quest telah dibuat untuk Tuan! Temuilah seorang pustakawan bernama Altard. Cari tahu tentang sejarah Heavenia!”
“Ha? Aku harus menemui seseorang? Ditambah lagi, aku tidak menyukai sesuatu yang berbau-bau tentang sejarah, pokoknya males banget! Mending aku melakukan perburuan saja!”
Tiba-tiba Hermes pun kembali keluar untuk mengingatkan Ninor.
“Tuan! Please! Ikuti saran quest-nya. Karena itu satu-satunya jalan agar Tuan bisa meningkatkan Experience. Sistem ini dibuat serta dirancang oleh Ayahanda Tuan, pastinya memiliki maksud dan tujuan, mengapa quest barusan diperuntukan untuk Tuan. Lagian kalau Tuan mau maksa melakukan perburuan pun aku gak mau ikut bantu, biarin Tuan dicabik-cabik oleh koloni serigala sendirian,” seru Hermes yang tidak lama langsung kembali masuk ke dalam cincin lagi.
“Hah!! Menyebalkan!”
Mau tidak mau akhirnya Ninor harus mengikuti quest yang muncul di papan hologram tersebut.
Sesuatu yang harus dilakukan sekarang oleh Ninor adalah keluar dari area lembah dan menempuh perjalanan jauh untuk mencapai desa Barat Api.
Sesampai di desa Barat Api, Ninor sebagian disambut baik dan sebagian disambut cemas oleh kebanyakan warga.
“Ninor! Selamat datang! Bagaimana dengan pelatihanmu selama 6 bulan tidak pulang-pulang?”
“Ya, Ninor! Bagaimana dengan kondisimu sekarang?”
“Apakah kasta-mu kini sudah kembali meningkat lagi?”
“Kami dengar selama 3 tahun ini. Anda telah mengalami banyak penurunan level kasta?”
Tiba-tiba kerumunan warga disisir oleh pasukan misterius.
“Minggir-minggir! Berikan jalan untuk ketua!” teriak beberapa orang yang mendorong warga sipil dengan kasar untuk memberikan ketuanya jalan.
“Kudengar 3 tahun terakhir ini kasta milik Ninor telah menurun drastis hingga mencapai kasta prajurit I, ya!?” ucap seseorang dari balik kerumunan pasukan tersebut.
Seketika para warga sipil pun hanya diam dan melihatnya.
“Dan dia adalah orang yang paling dipuja-puja oleh khalayak masyarakat desa ini! Karena prestasinya sekitar 3 tahun yang lalu berhasil mencetak nama dan keharuman yang semerbak. Tapi kini, dia yang disebut-sebut memiliki bakat yang di luar nalar, melangkahi banyak kepala yang hidup di desa ini. Rupanya karirnya yang sekarang sedang berada di fase bobroknya, ya? Benarkah begitu? Kalau benar, syukurin deh! Hahaha!”
Seketika hanya dirinya yang ketawa.
Melihat bawahannya tidak ikutan tertawa membuat dirinya marah dan menggeplak satu persatu dari kepala bawahannya.
Plak! Plak! Plak!
“Hahaha!” tawa terpaksa lepas dari para bawahannya yang kurang peka.
“Hari ini, mata-mata bawahanku melaporkan kalau Ninor yang sekarang. Sama sekali tidak mampu mengalahkan satu kelinci sekali pun! Lalu bagaimana dia dapat melindungi orang-orang yang selama ini mendukungnya? Karena pada hari ini adalah hari di mana aku akan membantai dan mengeksekusi orang-orang yang mendukungnya! Hahaha!”
Lagi-lagi, ia tidak melihat bawahannya tidak ikutan tertawa membuat dirinya marah dan menggeplak satu persatu dari kepala bawahannya.
Plak! Plak! Plak!
“Hahaha!” tawa terpaksa lepas dari para bawahannya yang masih kurang peka.
“Dan katanya dan katanya! Hari ini dia sudah kembali ke tanah airnya! Tapi walaupun begitu, meskipun dia ada di sini. Dia tidak akan mampu untuk menghentikan aku! Hahaha!”
Lagi dan lagi, ia tidak melihat bawahannya tidak ikutan tertawa membuat dirinya marah dan menggeplak satu persatu dari kepala bawahannya.
Plak! Plak! Plak!
“Hahaha!” tawa terpaksa lepas dari para bawahannya yang benar-benar tidak peka.
“Kali ini! Acaranya adalah pembantaian para pendukung sebelah! Serang!”
Seketika para bawahannya pun berlari hendak menyerang warga sipil. Ninor yang mengetahui hal tersebut mencoba untuk menghentikannya. Akan tetapi ....
Dengan gesit, suatu tendangan berhasil mengenai 5 kepala pasukan tersebut sekaligus secara serentak.
Papapapapats!
“Uaargh! Uargh! Uargh!”
“Beraninya kalian mencoba untuk menyerang orang-orang yang tidak bersalah! Jangan berharap kalian mampu mengusik ketenteraman warga desa selama saudara Ninor tidak berada di sini! Karena aku, Elizar! Yang akan menggantikan perannya di saat dia tidak ada!” seru lantang Elizar usia 20 tahun.
“Yaelah! Si Elizar, peserta yang dulu lawannya Baldric saja kalah hanya dengan 5x serangan! Mana jurus yang katanya diajarkan oleh ayahmu!”
“Kau sendiri yang hanya diserang 1x serangan saja sampai mental ke udara. Padahal pada saat itu usiamu jauh di atas Ninor!”
“Sialan! Si pecundang ini benar-benar tidak tahu batasan, ya!? Lantangkan nada kemarahanku!”
“Weaver! Hu~ Weaver! Hu~” teriak suporter barisan pendukung Weaver.
“Lebih keras!”
“WEAVER! HU~ WEAVER! HU~” teriak suporter barisan pendukung Weaver.
“Hari ini kau telah berhasil membangunkan singa yang tengah tertidur!”
Elizar yang melihat gerak-gerik Weaver yang akan melancarkan sesuatu pun berusaha untuk memasangkan kuda-kuda pertahanannya.
“Aku Weaver! Hari ini akan memusnahkanmu!” seru Weaver usia 22 tahun.
Dengan gesit, Weaver pun menyerang Elizar goloknya yang tajam.
Slasssh!
Sayangnya serangan tersebut berhasil dihindari dengan baik oleh Elizar. Mengetahui serangannya tidak mengenainya membuat Weaver geram dan menyerang kembali dengan cara yang membabi buta.
Slash! Slash! Slash!
Tapi tetap saja tidak ada satupun serangan Weaver yang berhasil mengenai tubuh Elizar. Elizar bergerak dengan sangat cepat, dan pada suatu momentum, di mana serangan Weaver yang membuat dirinya semakin dekat dengan tubuh lawannya. Elizar yang melihat momen tersebut tidak melewati kesempatan itu untuk menyerang titik pada tubuh Weaver.
Awal-awal telapak tangan Elizar membuka dan mengarahkannya pada dada Weaver. Setelah itu, dengan cepat Elizar mendorong dan mengubah formasi telapak tangannya menjadi bentuk pukulan yang keras.
Serangan tersebut berhasil menghunjam tubuh Weaver hingga terdorong mundur beberapa langkah ke belakang.
Dug!
“Uarghh!”
Seketika serangan tersebut berhasil membuat Weaver sama sekali tidak bergerak untuk waktu yang singkat.
“Ah! Pukulan apa barusan! Seketika berhasil membuat Weaver tak berkutik!?” sahut para warga yang menyaksikannya.
“Pukulan barusan adalah pukulan yang telah diajarkan oleh ayahku. Aku tunjukkan padamu bahwa ayahku bukanlah orang yang mudah diremehkan oleh orang sepertimu!”
“Ugh! Sialan! Seketika aku tidak dapat bernapas dengan baik!” ucap Weaver terengah-engah, “kenapa kalian diam saja! Cepat serang dia!”
“Serang!” teriak bawahannya.
Sejenak kaki Elizar pun mengeluarkan pancaran sinar api. Dengan gesit, dirinya berlari dan melompat ke udara dan melesatkan tendangan yang menghempaskan api.
“Tendangan meteor!”
Dhuarrhh!
“Uaargh!”
Debum!
Serangan tersebut berhasil mengobrak-abrik penyerangan yang dilakukan oleh bawahan Weaver.
Weaver yang melihat hal tersebut hanya bergetar hebat dan kebingungan. Dirinya mulai panik namun raganya sama sekali bergeming, hingga akhirnya dirinya pun jatuh ke belakang dengan disertai air rembasan yang muncul di balik celananya.
“Hidup Elizar! Hidup Elizar! Kau berhasil membuatnya ngompol di dalam celananya!”
Tiba-tiba dengan kecepatan cahaya, sesuatu melesat dari udara dan menghantamkan ke tanah hingga mengenai telak Elizar.
Bruakkkh!
“Gyahhh!” teriak Elizar yang terpental oleh dahsyatnya serangan tersebut.
Sejenak seseorang akhirnya keluar dari kepulan asap. Kini dirinya memperlihatkan wujudnya yang masih dialiri oleh energi yang diperkuat.
“Bukankah ... dia Baldric!?”
“Dunia memang cepat berubah, ya. Begitupun dengan nasib seseorang. Dahulu yang awalnya merasa paling kaya raya, kini malah menjadi bawahan.”
Sejenak Weaver pun bersujud di bawah kaki Baldric. “Kumohon lindungi aku, Baldric!”
“Hentikan! Kau membuat sepatuku kotor saja, menyingkirlah dariku!”
“Baik, Baldric!” ucap Weaver yang langsung menyingkir tanpa basa-basi lagi.
“Dan dahulu aku pernah mengalahkan Elizar hanya dengan 5x serangan. Dan kini, cukup 1 serangan kejutan saja mampu membuatnya terlempar terpontang-panting tak karuan. Dan masa dewasa awal ini adalah masa pembuktian, bahwa hanya orang bodoh yang menganggap anak yang masih kecil itu diklaim berbakat tanpa tahu mengerti tentang arti dari berbakat itu sendiri! berbakat adalah kondisi di mana dia mampu membuktikan bakatnya pada masa yang optimalnya! Yaitu pada masa dewasa awal ini!” tutur Baldric dengan tegas.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top