Perjalanan menuju Kerajaan Api Barat!

Semua orang yang menyaksikan Ninor mengalahkan Baldric pun segera disambut dengan meriah, disorak dan diangkat ke atas sebagai bentuk terima kasih mereka karena telah mendapatkan perlindungan olehnya.

“Hidup! Ninor! Hidup! Ninor!”

Tidak hanya itu, Elizar pun juga disambut dengan baik karena aksinya tersebut yang mengatakan bahwa ia adalah seorang penjaga desa di kala Ninor tak ada.

Sejenak Ninor pun diturunkan kembali dan menemui Elizar. “Terima kasih, Elizar. Sejauh ini, kau telah melindungi orang desa selama aku tidak berada di sini.”

“Untuk itu, tidak perlu berterima kasih, Ninor. Semua warga desa yang hidup di negeri ini merupakan tanggung jawab kami, yaitu orang-orang yang berkasta prajurit.”

“Oh, iya, kau benar, Elizar.”

“Ngomong-ngomong, aku melihatmu tadi saat mengalahkan Baldric, kau hanya menyentuh serangannya saja, dan setelah itu, Baldric terlempar dengan sangat keras. Apa jangan-jangan selama 6 bulan terakhir ini kultivasi-mu berjalan dengan sesuai harapan? Apa mungkin, ekspektasiku lebih dari apa yang aku katakan barusan? Kau sudah menjadi kasta kesatria, kan?”

“Mmm ... untuk itu. Sebenarnya dalam 3 tahun terakhir ini kasta-ku memang benar-benar menurun drastis, tapi entah kenapa, saat aku berlatih melakukan kultivasi di wilayah lembah antara pegunungan. Aku menemukan sesuatu kekuatan yang besar, dan ini sulit untuk dijelaskan.”

“Ah! aku paham, aku paham!”

“Paham? Tentang apa?”

“Aku telah meragukanmu, Ninor. Dari dulu, kau adalah seorang yang jenius. Mungkin saja menurunnya kasta yang sedrastis itu ada suatu pemicu, yang di mana pemicunya adalah sebuah penurunan untuk melakukan lonjakan ke atas.”

“Ah!? Haha, untuk itu, aku tidak tahu. Mungkin apa yang barusan kau katakan benar,” ucap Ninor yang seketika mendekatkan mulutnya pada telinga Elizar, “sebenarnya aku ini tidak terlalu pintar, aku hanya cepat saja dalam melakukan kultivasi.”

Mendengar kata-kata tersebut dari Ninor, Elizar pun tertawa dan menepuk-nepuk pundak Ninor. “Itu artinya takdirmu memang pantas menjadi seorang petarung, Ninor.”

Sejenak Baldric pun kembali bangkit. “Ugh, ugh, uh! Sialan!”

Seketika Weaver yang berada di dekatnya pun hanya menunjukkan ekspresi bersalahnya dan segera memalingkan muka.

“Kurang ajar kau telah menipuku! Kau bilang Ninor telah berada di batas ambang kematiannya hingga selevel rakyat pun mampu menghabisinya!” teriak Baldric yang memarahai Weaver.

“Aku minta maaf, Baldric. Tapi apa yang aku informasikan padamu itu memang bersumber dari bawahanku, benar kan informasi yang kalian bawakan itu!” teriak Weaver pada seluruh bawahannya.

“Ya, betul, Tuan! Kami melihatnya dengan jelas,” ucap seluruh bawahan Weaver.

“Melihatnya mampu mengalahkanku hanya dengan sentuhan jari, hal tersebut memunculkan banyak spekulasi di pikiranku. Apakah dia sudah berada di kasta kesatria tingkat lanjut, atau jangan-jangan ....”

“Jangan-jangan apa Baldric?” sahut Weaver.

“Aku tidak bisa menebaknya terlalu dalam, aku perlu seseorang yang berasal dari keturunan bangsawan.”

Seketika Baldric, Weaver dan seluruh bawahannya pun segera pergi meninggalkan desa tersebut. Dan kini, penduduk desa pun bisa menjalani kehidupan dengan damai. Sedangkan Ninor dan Elizar pergi menempuh perjalanan untuk mencapai suatu tempat tujuan.

Di perjalanan. “Oh, jadi dia menggunakan ramuan pil agar bisa meraih kasta kesatria secara instan namun tidak bersifat permanen?”

“Benar, Ninor. Terlebih lagi kita berdua tahu bahwa Baldric adalah keturunan dari orang yang kaya. Dia bisa membeli sesuatu macam keinginannya hanya dengan mengandalkan uang.”

“Mmm ... jadi seperti Pay to win, ya.”

“Ya, kurang lebih seperti itu. Dan pada saat aku terkena serangannya lalu, dari awal melihatkanya aku sudah yakin, kalau cahaya energi yang dipancarkan oleh kasta kesatria sejati, cahayanya tidak seredup itu. Bagiku cahaya energi yang dihasilkan oleh Baldric masih jauh dari tingkat kasta yang seharusnya.

“Berbicara mengenai energi cahaya kasta kesatria. Mengingatkan aku saat bertarung dalam laga turnamen yang diisi oleh bangsawan dan kesatria saat usiaku masih 16 tahun.”

“Oh! Kalau peristiwa yang itu aku tahu! Pada saat itu, aku adalah suportermu dalam turnamen festival gulat antar negeri. Tapi karena data menunjukkan bahwa kekuatanmu berada di atas rata-rata persyaratan keikutsertaan membuatmu didiskualifikasi, aku benar-benar tidak habis pikir dan kesannya membuat perutku gatal dan ingin ketawa. Ini pertama kalinya dalam sejarah, seorang yang dilahirkan di tengah-tengah masyakarat kecil bisa dan mampu disandingkan dengan para orang-orang pilihan.”

“Pada saat itu, aku tidak terlintas berpikir seperti itu, aku benar-benar menyamaratakan antara status rakyat dan bangsawan, dan yang ada di pikiranku hanyalah haus akan menghadapi lawan yang kuat. Karena kan, sudah aku katakan padamu, bahwa aku ini tidak pintar, aku ini penuh dengan ambisi, yang kemudian aku mengalami penurunan kasta, yang mungkin itu karena ambisiku yang terus dipaksa tanpa mengetahui batas kekuatanku sampai mana.”

“Ah! Ya! Aku paham maksudmu, Ninor! Hahaha! Ngomong-ngomong, bisa kau ceritakan sewaktu kau dibawa masuk ke dalam suatu tempat laga antar bangsawan? Karena pada waktu itu, kami para suporter, terutama aku dan ayahku sama sekali tidak mendapatkan akses untuk menyaksikan pertandinganmu.”

“Ah!? Benarkah? Aku kira kalian mengikutiku sampai melihatku terkapar di atas arena.”

“Terkapar? Jujur saja, aku tahu tentang berita kekalahanmu saat di putaran semi final. Tapi aku tidak tahu kronologis lengkapnya seperti apa dan bagaimana orang sejenius dirimu bisa dipatahkan oleh salah satu putra bangsawan?”

“Itulah yang membuat aku yang sekarang belajar dan mempelajari tentang kekalahanku waktu itu. Aku terlalu dipaksakan oleh sebuah ambisi kemenangan tanpa mengetahui bahwa mempelajari teknik pertarungan dan pengalaman musuh itu juga penting dalam hal taktikal bertarung.”

“Kudengar, bangsawan yang telah mengalahkanmu adalah seorang pangeran dari negeri angin.”

“Ya, kau benar, Elizar. Saat aku bertarung dengannya, aku sudah merasakan kalau levelku dengannya itu jauh berbeda. Berbeda saat aku bertarung dengan putra mahkota negeri api.”

“Maksudmu, Garvin?”

“Ya, tetapi berbeda dengan bangsawan dari negeri angin utara. Mungkin usianya lebih muda daripada aku, tapi melihat dari usaha dalam melakukan kultivasinya, terlihat dari hasilnya. Di usianya yang masih muda mampu mengeluarkan sayap energi.”

“Sayap energi? Aku yakin dia sudah berada di ranah kesatria.”

“Itu bisa jadi, karena tidak hanya serangannya yang kuat, dia mampu melakukan pergerakan yang sangat cepat pula. Aku sangat kesulitan untuk bertahan dari semua serangannya karena memang pada saat itu aku masih berada di kasta prajurit tingkat III.”

“Meskipun kau kalah, bagiku itu adalah pencapaian terbesar bagi seorang yang berusia masih 16 tahun. Bisa kau bayangkan? Di saat usiamu mampu masuk ranah prajurit tingkat III, teman-teman sebayamu, seperti aku, Baldric, Weaver, dan lainnya, kami masih berada di ranah pemula tingkat I ataupun II. Mungkin berbeda bagi seorang yang jenius, progresnya akan jauh lebih melaju cepat dari pada 80% orang biasa.”

For Your Information [FYI]:

Ranah sebelum memasuki kasta prajurit ada pelatihan yang harus dilalui yaitu;

1. Ranah Pemula tingkat I [± usia 13 tahun]

2. Ranah Pemula tingkat II [± usia 14 tahun]

3. Ranah Pemula tingkat III [± usia 15 tahun]

4. Ranah Pemula tingkat IV [± usia 16 tahun]

5. Ranah Pemula tingkat V [± usia 17 tahun]

6. Ranah Pemula tingkat VI [± usia 18 tahun]

Baru disusul dengan istilah kasta;

1. Kasta Prajurit tingkat I [± usia 19 tahun]

2. Kasta Prajurit tingkat II [± usia 20 tahun]

3. Kasta Prajurit tingkat III [± usia 21 tahun]

4. Kasta Prajurit tingkat IV [± usia 22 tahun]

5. Kasta Prajurit tingkat V [± usia 23 tahun]

Setiap orang di negeri Heavenia ini, sebelum menentukan atau memilih jalan hidup untuk menjadi rakyat ataupun prajurit, yang harus mereka lalui adalah menjadi ranah pemula sebelum menentukan jalan hidup. Ini bertujuan agar setidaknya setiap rakyat memiliki basic teknik bertarung minimal untuk menjaga diri. Sedangkan jalan menjadi prajurit adalah jalan panjang yang nantinya akan dipromosikan menjadi kasta kesatria yang bertugas sebagai pelindung kasta pemurni.

Setibanya di tempat tujuan. Mereka berdua akhirnya tepat berada di depan pintu gerbang Kerajaan Api Barat. Pintu tersebut terbuat dari baja yang sangat kuat dan hitam, dan setiap menit aliran lava selalu mengalir keluar dari mulut patung Wyvern.

Tanpa perlu pikir panjang lagi, Ninor pun membunyikan lonceng pintu gerbang. Dan seketika celah jendela di pintu gerbang pun terbuka.

Seseorang yang sepertinya penjaga pintu gerbang pun melirik keluar, dan menanyakan beberapa pertanyaan pada Ninor.

“Siapa Anda? Dan perlu apa Anda kemari?”

“Perkenalkan, namaku adalah Ninor, dan ini teman saya, Elizar. Kami datang dari desa api. Kami kemari untuk menemui seseorang yang bernama Altard.”

“Baik, kalau begitu, tunggu beberapa saat. Karena kami akan memproses kevalidan data kalian.”

Latar mundur sebentar, berpindah ke desa setelah Baldric dan yang lainnya pergi memutuskan untuk pergi.

“Elizar! Kau tidak apa-apa!?”

“Ugh! Aku tidak apa-apa.”

“Lihat tanganmu, sepertinya tanganmu terkilir oleh serangan Baldric yang sangat mendadak tersebut.”

“Ya, kau benar. Tapi aku akan mencari tabib sendiri untuk menyembuhkan luka ini.”

Ninor pun menepuk pundak Elizar. “Kau bertanggung jawab penuh melindungi desa ini selama aku tidak ada di sini. Sebagai wujud balas budi, terimalah tawaranku ini untuk menyembuhkan lukamu,” ucap Ninor sembari memberikan 1 botol High-Potion.

“Ah! Ramuan penyembuhan tingkat tinggi! Kau dapatkan dari mana? Bukankah itu adalah ramuan yang langka dan terbilang cukup mahal. Kurasa lebih baik kau menyimpannya saja untuk keperluanmu nanti.”

“Kesembuhanmu adalah sebuah bentuk keperluanku. Tanpa perlindungan dari Elizar, semua warga di sini bisa terancam bahaya besar.”

“Ta-tapi, obat ini cuma bisa diperoleh dari Negeri Es Timur. Dan harganya sekitar 5.000 koin.”

“Hey, anggap saja aku memberimu ini karena ada sesuatu.”

“Sesuatu?”

“Aku memerlukan bantuanmu untuk mencarikan orang yang bernama Altard.”

“Altard?”

“Ya. Apa kau mengenalnya?”

“Aku cukup mendengar nama itu dari ayahku. Konon katanya dia adalah seorang jenius yang ahli dalam sejarah Heavenia.”

“Nah! Ya! Kau benar! Aku sedang mencari orang tersebut! Apa kau bisa mengantarkanku padanya?”

“Ya, aku tahu di mana kediaman dia sekarang. Dia berada di pusat Kerajaan Api Barat.”

“Apakah dia seorang bangsawan?”

“Bukan. Dia hanya seorang warga biasa.”

“Baiklah kalau begitu, cepat habiskan ramuan itu, kemudian tunggu untuk beberapa saat memberikan waktu obat mulai bereaksi. Dan selanjutnya kita akan pergi ke tempat di mana dia berada.”

Latar pun kembali ke waktu sekarang.

Di mana pintu gerbang telah dibuka. Akan tetapi saat Ninor dan Elizar akan melangkahkan kakinya menuju ke dalam wilayah kerajaan, seketika langkah mereka berdua terhenti melihat seorang yang tak asing bagi Ninor.

“Ah! di ... dia. Dia adalah Pangeran Garvin yang 4 tahun lalu berhasil kau kalahkan di arena turnamen antar bangsawan! Konon dia adalah putra mahkota yang sangat menjunjung penuh harga dirinya,” bisik Elizar pada telinga Ninor.

“Akhirnya setelah tak ada kabar selama 3 tahun penuh. Tanpa disangka takdir mempertemukan kita untuk yang kedua kalinya, bertarunglah denganku, Ninor!” seru Garvin mengerahkan aura energi kuatnya dari dalam tubuh.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top