Perbedaan rentang kekuatan

Tririring!

“Selamat! Anda telah mendapatkan 4 potion dan 2 antidote dari membuka 6 peti perunggu!”

“Ha!? Cuman mendapatkan barang murahan?”

“Level peti yang barusan Tuan buka adalah peti perunggu. Jadi, ya wajar kalau dapat barang-barang ampas.”

Tririring!

“Selamat! Anda telah mendapatkan 30.000 koin emas dari membuka 3 peti perak!”

“Oh! Waw! Hadiah kali ini sepenuhnya adalah uang beneran!”

“Nanti, kapan-kapan konversikan koin emas tersebut pada poin kontrak, ya. Seperti mengkonversikan 9 High-potion sekaligus seperti yang lalu Tuan lakukan, hehehe.”

“Ha!? Apaan, enak aja. Kagak! Kagak!”

Tririring!

Selamat! Anda telah mendapatkan 1 sayap emas dan 1 ekor kadal kegelapan dari membuka 2 peti emas!”

“Oh! Ada barang-barang langka juga ternyata! Aku berhasil menemukannya! Dan kedua barang-barang ini sesuai apa yang ada pada persyaratan tahap poin 1!”

Tririring!

“Selamat Anda telah melengkapi ‘1 ekor kadal kegelapan’ pada poin 1!”

“Ha!? Kenapa tidak ada notifikasi barang langka yang satunya?”

“Lihat kuantitas yang perlu dibutuhkannya!”

“Oh! Iya, ada dua biji, ya. Lalu bagaimana untuk aku mendapatkannya!?”

“Seperti yang kuberitahu, bahwa menurut data, tidak ada binatang yang memiliki sayap emas di negeri ini.”

“Huffft!”

“Jangan murung begitu, Tuan. Tuan pasti akan menemukannya di negeri lain.”

“Hufft! Apakah mesti pergi ke negeri lain dulu untuk mendapatkan 1 sayap emas?”

“Ya, itu pun kalau Tuan beruntung dalam menangkap beberapa burung garuda.”

“Ha? Cobaan baru lagi menangkap seekor burung.”

“Hahaha!”

Akhirnya, setelah berjalan cukup lama Ninor dan Elizar menelusuri sebuah kuil besar di bawah kaki gunung yang masih aktif. Langkah mereka seketika berhenti setelah menemukan seorang mayat yang terkapar di sebuah tanah.

“Ah! siapa dia!?” seru Elizar.

“Apa dia seorang pemurni!?” sahut Ninor.

Sejenak mereka berdua pun mendekati mayat tersebut.

“Benar! Dia seorang pemurni! Dia memiliki rambut berwarna merah muda! Sepertinya dia sudah lama mati! Kondisi tubuhnya nampak terlihat sangat buruk! Apa yang terjadi padanya!?”

“Apa jangan-jangan, dia orang yang dimaksud Altard!?”

“Pemurni di Negeri Api dipegang oleh Gellius. Dia putra pertama dari paduka raja. Dia sudah dipromosikan menjadi Kasta Pemurni di usianya yang masih cenderung muda, yaitu 20 tahun. Dirinya kini berada di dalam kuil api, dan tempat tersebut merupakan kediaman seorang pemurni. Kuil merupakan tempat yang sangat sakral, tidak sembarang orang dapat memasukinya. Hanya Kasta Pemurni dan Kesatria sajalah yang diperkenankan memasuki kawasan tersebut. Dan kuil tersebut dimanfaatkan oleh Gellius untuk berkultivasi dan menendalikan energi besar seorang guardian bernama Wyvern.”

Sejenak Ninor pun membaca statistik seseorang tersebut.

Tririring!

“Benar! Tidak salah lagi! Dia adalah Gellius, putra sulung paduka raja. Dan Kakak dari Putri Glenda dan Pangeran Garvin.”

“Apa yang harus kita lakukan selanjutnya? Apakah kita harus pergi melaporkan hal ini kepada petinggi kerajaan!?” seru Elizar.

Ninor pun hanya bergeming, seraya dirinya bergumam, “jika pemurninya mati. Itu artinya Guardian tidak ada yang mengendalikannya lagi!”

“Ha!? Apa?” sahut Elizar yang sedikit mendengar ucapan Ninor.

Tiba-tiba bumi kuil berguncang hebat. Sesuatu benda seperti stalagmit jatuh dari atas.

Bruk!

Brukk!

“Awas! Elizar!”

Elizar yang sudah berada di Kasta Prajurit Tingkat IV dapat dengan mudah menghindari reruntuhan tersebut dengan teknik langkah cepatnya.

“Kerja bagus! Elizar!”

“Tenang saja, Ninor! Kini aku bisa menjaga diriku sendiri!”

Tiba-tiba kedua telinga mereka mendengar sesuatu. Seperti beberapa suara gerakan cepat yang merayap di atas atap yang sangat gelap.

“Sepertinya ada sesuatu yang merayap di atas kepala kita,” bisik Ninor.

“Aku sama sekali tidak dapat melihatnya, karena memang atapnya sangat gelap sekali,” sahut Elizar.

Sejenak Ninor pun punya ide. Dirinya kini mengeluarkan belati yang ia dapatkan dari Putri Glenda.

“Ah! Belati itu?”

Ninor pun mengarahkan belati tersebut ke atas. Nampak api yang tak pernah padam di dalam gagang kristal belati tersebut menerangi atap kuil.

Dan terlihat, sesuatu makhluk mulai menampak. Mereka berdua yang mengetahui akan hal itu dibuat sangat terkejut.

“Kita dalam bahaya, Ninor! A-apakah makluk itu yang disebut-sebut Guardian!?”

Tiba-tiba makhluk tersebut langsung turun dari atap.

Whusss!

Sesuatu terbang dari atas langit-langit permukaan kuil. Muncul sesosok makhluk reptil yang memiliki sepasang sayap dengan kepala naga, dua kaki, dan ekor yang memiliki duri-duri tajam.

Bruaakkh!

Makhluk tersebut berhasil menghantamkan ekornya ke tanah, yang sebelumnya menukik dari atap dan meluncur dengan kecepatan yang sangat cepat.

Kini butiran debu pun bertebaran di udara. Pandangan Ninor benar-benar dibuat terhalang.

“Ugh! Uh! Elizar! Elizar!? Apa kau tak apa!?”

Seruan Ninor sama sekali tidak tersahut dengan baik oleh Elizar. Mengetahui tidak ada respon darinya, Ninor pun panik dan buru-buru untuk mencari keberadaan temannya tersebut.

“Elizar! Elizar!” teriak Ninor mencari temannya dalam atmosfer yang dipenuhi dengan debu.

Tanpa disadari olehnya, makhluk tersebut kini menampakkan wajahnya di samping Ninor yang sibuk mencari Elizar.

“Grrrh!”

“Ha!?”

Whuuuttt!

Braakkkh!

Ninor berhasil ditebas oleh sayap kanan dari makhluk tersebut hingga terpental menghantam dinding kuil.

“Ughh! Uh! Barusan itu benar-benar pukulan yang sangat sakit!” ucap Ninor yang terlihat sudah melapisi tubuhnya dengan zirah energi.

“Aku pinjam dulu kekuatanmu, Hermes!”

Dengan gesit, Ninor pun mengeluarkan Claymore-nya dan melapisi pedang tersebut dengan energi juga.

Tririring!

Terlihat Ninor tengah memunculkan data statistik dari kekuatan milik makhluk tersebut. Setelah ia melihatnya, Ninor baru tersadar kalau makhluk yang menyerangnya barusan merupakan Guardian yang bernama Wyvern yang disebut-sebut selama ini oleh Altard.

“Ba-bagaimana bisa rentang kekuatannya jauh dari pengasuhnya!?”

Seketika Hermes pun muncul. “Tentu saja, Tuan. Statistik yang dimiliki Guardian itu sangat berbeda dengan manusia pada umumnya. Ada satu kemampuan yang tidak dimiliki oleh makhluk selainnya.”

“Apa itu, Hermes!?”

“Dia mampu menciptakan dan mengumpulkan energinya sendiri. Maka dari itu, dari zaman dahulu hingga zaman sekarang, para Guardian dimanfaatkan sumber energinya oleh para pemurni.”

“Untuk apa!?”

“Semata-mata untuk menstabilkan sumber energi Guardian. Yang apabila dibiarkan tak terkendali, maka Guardian akan menjadi sosok iblis yang menghancurkan apapun yang dilihatnya.”

“Kalau begitu, apa yang harus aku lakukan!?”

“Tuan harus menghentikannya. Karena jika tidak, maka Guardian tersebut akan semakin kuat dan tak ada satupun orang yang akan menghentikannya.”

Sejenak, saat butiran debu yang bertebaran mulai menghilang. Akhirnya kini Ninor menemukan Elizar yang terkapar tak sadarkan diri akibat pukulan ekor yang dihempaskan lalu oleh Guardian.

Melihat hal itu, Ninor segera menemui Elizar. Hermes yang merasakan ada sesuatu yang tidak beres terhadap luka yang diderita Elizar pun mencoba untuk menghentikan Ninor.

“Tunggu! Tuan! Jangan sentuh tubuhnya!”

“Ha!? Kenapa!?”

“Dia telah mengalami serangan yang berat sebelumnya. Dan kini di sekujur tubuhnya terdapat cairan racun yang sudah menyebar. Hal itu dikarenakan Elizar menerima serangan telak dari ekor Guardian.”

“Ah! Lalu! Apakah aku harus diam saja, begini!”

Dengan gesit, dari arah depan, sebuah ekor besar mengayun dengan sangat cepat menampar tubuh Ninor, hingga berhasil melemparkannya kembali dan berhenti menabrak dinding kuil.

Brakkkk!

“Uarghh!”

Seketika zirah energi pun retak dan hancur berkeping-keping. Dari kepingan tersebut terdapat cairan hijau yang menempel dan mengikis sedikit demi sedikit.

“Wah! Itu seperti terkena cipratan air keras!”

“Maka dari itu, barusan Tuan beruntung karena menggunakan teknik zirah energi! Dan sekali lagi Tuan harus fokus! Dan hindari seminimalisir mungkin untuk tidak terkena serangan ekornya.”

“Di keadaan yang terdesak seperti ini. Aku sulit untuk melakukan strategi!”

“Awas, Tuan!”

Dengan gesit, Ninor pun menghindari serangan ekor yang datang dari atas dengan teknik langkah cepatnya.

“Huft! Hampir saja! Ngomong-ngomong, kenapa zirah energi menjadi selemah itu di hadapan Guardian!?”

“Tentu saja, Tuan. Zirah energimu hanya mampu bertahan 2x serangan telak! Dan untuk mengimbangi kekuatan Guardian, minimal harus menggunakan pertahanan yang dimiliki oleh Kasta Pemurni Tingkat Lanjut!”

“Sudah kuduga! Kasta Prajurit Tingkat V sepertiku masih terlalu dini untuk menghadapinya!” teriak Ninor yang berlari cepat membawa Claymore-nya ke arah Wyvern.

Melihat Ninor yang berlari ke arahnya, Wyvern hanya tersenyum.

“Ha!? Ba-barusan dia tersenyum!?”

“Tuan, Guardian memiliki kecerdasan yang di atas rata-rata. Karena memang dia sudah hidup selama ratusan tahun.”

Saat Ninor akan mengayunkan pedangnya ke arah kepala Guardian. Tiba-tiba, Wyvern pun menembakkan sebuah bola api besar ke arahnya.

Dhuarhhh! Debumm!

Terlihat Ninor terkena serangan ledakan yang sangat telak. Kini dirinya terlempar dan menabrak ke dinding kuil kembali.

Brakkh!

“Bodoh! Apa yang sudah kau lakukan! Tuan ingin bunuh diri, apa!” teriak Hermes merasa kesal.

“Uarghh!”

Akhirnya kini Ninor pun mengeluarkan darah dari dalam tubuhnya setelah menerima tembakan dari Wyvern.

“Ugh! Sial! Padahal barusan aku sengaja malakukan sebuah umpan, agar berharap dia melakukan serangan. Akan tetapi pertahanan mutlak teknik Hephaestus tidak bekerja dengan baik. Malah yang ada, aku terkena serangannya dengan telak.”

“Sudah berapa kali aku bilang, sih, Tuan!? Teknik Hephaestus itu seperti pertahanan mutlak anti kesatria, tidak akan mampu menahan serangan yang dilancarkan oleh makhluk setingkat Guardian!”

Karena merasa bosan Wyvern memenangkan pertarungan terus. Kini giliran dirinya yang mencoba untuk maju dan berniat untuk mengeksekusi lawannya.

“Ini bahaya, Tuan!”

“Sialan! Untuk saat ini aku tidak tahu teknik apa yang harus aku gunakan. Karena pengalamanku yang masih rendah ini, hanya tahu teknik yang digunakan maksimal kasta kesatria!”

Drap! Drap! Drap!

Guardian tersebut berlari dengan sangat cepat ke arahnya. Ninor yang tidak mau lagi terkena serangannya mencoba untuk melakukan sesuatu lagi.

Debum!!

Seketika gelombang kejut pun keluar.

Kini Ninor mengeluarkan sayap energinya. Ia sengaja menggunakan teknik tersebut untuk berlari dari kejaran Wyvern.

Akan tetapi, nasib buruk selalu menimpanya dengan frekuensi yang bertubi-tubi. Dirinya yang mencoba untuk terbang ke udara malah kalah cepat dengan kedatangan Wyvern yang tiba-tiba sudah berada tepat di depan matanya.

“Si-sial! Tidak hanya memiliki serangan yang mampu menghancurkan zirah energi, kecepatannya pun juga memang tak main!” serunya di dalam hati.

Guardian itu langsung mencengkeram tubuh Ninor dengan kakinya dan melemparkannya ke permukaan tanah kuil.

Whusss!

Brakkkh!

“Tuannn!”

Terlihat sebuah cahaya energi terlihat bersinar dalam debu yang bertebaran di sekitar bekas hantaman.

“Ugh! Uh! Tetap saja sakitnya masih dapat menembus armorku!”

“Syukurlah, Tuan baik-baik saja!”

Di sini terlihat Ninor cukup pintar. Sebelum jatuh, menghantam ke permukaan tanah, dirinya benar-benar mengantisipasi sesuatu dengan cara melapisi tubuhnya dengan zirah energi.

Kini posisi masing-masing antara keduanya benar-benar menggambarkan perbedaan rentang kekuatan dengan jelas. Di mana Ninor yang berada di bawah dengan keadaan yang sangat fatal, sedangkan Wyvern yang berada di atas udara yang siap-siap akan menembakkan sebuah bola api raksasa.


Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top