Memori lama
Semua orang-orang dibuat heboh dengan kebangkitan yang dialami oleh Ninor dengan pembawaan aura yang tidak biasa. Semua yang masih bernapas dapat merasakan betapa besarnya tekanan yang ada di area pertarungan. Terlebih lagi nasib Kesatria Salazar yang awalnya benar-benar kejam, bengis dan berada di atas langit, kini kondisinya terpojok hanya dengan serangan Ninor yang diperkuat oleh kehadirannya Ares.
Kepulan asap yang lalu menyerbak akibat ledakan api kini mulai memudar dan mereda. Dan nampak terlihat dengan jelas, Salazar sama sekali tidak berpindah posisi, dirinya yang sekarang tengah dalam posisi bertahan, walaupun sebagian dari baju zirahnya hancur dan beberapa asap hangat menguap di tubuhnya bekas ledakan lalu.
Salazar tak bergeming, pandangannya sedikit menunduk dengan kedua lengan yang masih dalam posisi bertahannya. Seluruh prajurit yang lain terlihat sangat cemas mengkhawatirkan apa yang dialami oleh pemimpinnya sekarang.
“Kesatria Salazar! Apa kau tak apa-apa?” seru salah satu dari prajurit di belakangnya.
Sejenak Salazar pun mengaktifkan armor energi yang melapisi tubuhnya layaknya baju zirah. Dirinya mengernyitkan dahi dan menutup matanya gelap-gelap, “kekhawatiran kalian yang mengira aku tengah terpojok oleh korban eksekusiku sendiri adalah perilaku yang jelas-jelas merendahkan wibawa seorang kasta Kesatria.”
Para prajurit yang mendengarkan kalimat tersebut dari mulut pemimpinnya seketika dibuat merinding dan bergegas untuk meminta maaf kepadanya. “Ka-kami, tak bermaksud! Kami minta maaf! Tak seharusnya kami meragukan Anda!”
Dengan gesit, Salazar pun melapisi rantai bajanya dengan duri energi dan memecutkan senjatanya ke tanah. Serangan tersebut menghasilkan sebuah dampak yang besar, yaitu sebagian jalan hancur berkeping-keping.
“Apakah kau siap untuk proses penyiksaan selanjutnya!?” ucap Salazar dengan senyuman psikopatnya.
Ninor yang merasakan aura berbahaya yang dipancarkan oleh Salazar pun segera melakukan suatu ancang-ancang. Kedua tangannya memegang erat Claymore, salah satu kakinya mundur ke belakang dan sengaja membuat kaki satunya yang di depan menekuk.
Para masyarakat ataupun barisan prajurit yang melihat kuda-kuda yang tengah dilakukan oleh Ninor pun merasa aneh, tetapi hal tersebut berbeda dengan apa yang adda di benak Salazar, dirinya samar-samar mengingat gerakan yang tak asing tersebut.
Setelah beberapa saat tidak terjadi apa-apa, entah itu efek ataupun dampak yang muncul. Tiba-tiba area di sekeliling Ninor pun memerah dan terbakar, api melingkari tubuhnya.
“Teknik kemampuan Fire Shield diaktifkan!” seru Ares, “dengan ini status bar pertahananmu akan tetap stabil dan tak akan berkurang sedikitpun selama waktunya tak habis.”
Salazar yang sudah muak pun kehilangan kesabarannya, dirinya kini segera mengeluarkan sayap energi dan meluncur pesat dengan kecepatan kilat ke arah Ninor.
Whuung!
“Akan kuakhiri hidupmu!” teriak Salazar sembari melilitkan rantai baja yang dilapisi duri energi pada sekeliling tubuh Ninor.
“Sepertinya, Kesatria Salazar sudah mulai ke tahap akhir, dia mencoba untuk membunuhnya,” gumam beberapa masyarakat.
Dengan gesit, Salazar segera menarik rantai bajanya dengan sangat kencang hingga membuat Ninor berputar-putar ke udara layaknya gasing.
Salazar yang awalnya merasa telah selesai mengakhiri hidup korban eksekusinya dibuat terkejut melihat Ninor yang masih saja berputar-putar dengan mempertahankan Claymore-nya.
“Hah!? Dia sama sekali tidak menerima satupun luka dari seranganku!? Bagaimana bisa!?”
“Mustahil! Orang itu tidak mempan oleh serangan yang dilancarkan oleh Kesatria Salazar! Pertahanan yang terlihat seperti api kristal di sekeliling tubuhnya layaknya suatu imun!” seru para penonton yang melihatnya.
Ninor memanfaatkan tenaga Salazar yang barusan digunakan untuk membuat dirinya layaknya gasing. Dalam keadaan yang masih berputar-putar di udara, kini kedua lengannya mulai menyodor luruskan Claymore-nya hingga terlihat seperti gasing yang dilengkapi oleh mata pisau.
Seketika Ninor menghilang dan membuat semua orang yang menyaksikannya terkejut. Tetapi tidak bagi Salazar yang sudah berada di kasta Kesatria Tingkat IV. Dirinya menyadari bahwa hawa kehadiran Ninor masih berada di area sekitar, dan kini ia tahu siasat apa yang akan Ninor lakukan.
Bersamaan dengan munculnya percikan api di atas kepala Salazar, Ninor muncul dengan putaran menebas ke arah tubuhnya.
Zraashhh!
“Uaarghh!” teriak Salazar menerima serangan telak.
“Tuannn!” kejut seluruh para barisan prajurit.
Terlihat armor energi milik Salazar retak dan seketika hancur berkeping-keping, dan tebasan Claymore pun berhasil mengenai dadanya.
“Sialan! Padahal aku sudah memprediksikan bahwa bocah ini akan muncul di atasku! Tapi tubuhku tidak bereaksi cepat untuk menghindarinya, bukan, bukan aku yang lambat, tapi dia yang terlalu cepat!” batin Salazar dengan kedua matanya yang melotot.
Tapi sejenak, Salazar pun mulai mengenali serangan yang dilakukan oleh Ninor pada dirinya. Dalam pikirannya, dia layaknya cerminan Pangeran Garvin sekitar 4 tahun yang lalu. Yang dikalahkan oleh Ninor dengan teknik yang sama.
Kini dirinya pun terjatuh dan menggusur ke tanah seperti jatuhnya Pangeran Garvin saat mengalami kekalahan oleh seorang dijuluki bocah yang berbakat.
Bruakk!
Jelas sudah mengapa Salazar menyimpan tentang memori tersebut. Dikarenakan 4 tahun yang lalu, dirinya adalah pengawal yang mengantarkan Pangeran Garvin ke ajang turnamen antar bangsawan.
“Setelah Pangeran Garvin menerima serangan itu, dia berbaring di atas tempat tidurnya hingga 4 bulan tak kunjung sembuh, karena pada bagian tulang kerangkanya mengalami fraktur,” ucap Salazar dalam hati dan apa yang dialami oleh majikannya 4 tahun lalu, dirinya kini mengalami hal yang sama.
Semua barisan para prajurit pun berlarian menuju pemimpin mereka.
“Tuaann!” teriak mereka.
Di kala semua prajurit sibuk menolong pemimpinnya, di saat itu Ninor menonaktifkan mode rage-nya dan melangkahkan kaki menemui Elizar untuk membantunya berdiri.
Di saat yang bersamaan, sebagian para prajurit yang melihat kelengahan Ninor pun segera melakukan pembalasan. “Hey! Ayo kita bunuh dia!”
Akhirnya sebagian prajurit tersebut pun mengepung Ninor dan Elizar serta melingkarinya. Mereka semua mengacungkan pedangnya ke arah mereka berdua.
Tiba-tiba munculah seorang bangsawan muda dari udara dengan kedua sayap energinya. Seketika semua orang entah itu para prajurit maupun warga pun menundukkan kepalanya ke bawah.
Elizar yang sudah mendingan karena sebelumnya diberi High-Potion lagi oleh Ninor pun dibuat terkejut melihat kedatangan Garvin. “Pa-Pangeran Garvin!” serunya sembari menundukkan pandangannya.
Dengan gesit, Ninor pun mengaktifkan kembali Mode Rage-nya tetapi mode tersebut seketika menghilang dikarenakan stamina Ninor yang habis. Elizar yang melihat Ninor akan pingsan pun segera menangkapnya.
“Mmm ... rupanya selama pertarungan lalu. Kau cukup pandai ya dalam menyimpan kekuatanmu,” ujar Garvin yang sejenak melirik ke arah suatu kerumunan, di mana Kesatria Salazar mengalami luka yang fatal, “Pa-Paman!”
Mengetahui itu, Garvin pun segera masuk ke dalam kerumunan dan menyangga kepala Salazar. “Apa yang terjadi denganmu, Paman!?”
“Ugh! Uh! Apa yang terjadi, sama persis seperti nasib Tuan Muda sekitar 4 tahun yang lalu,” bisik Salazar.
Ucapan yang dikeluarkan oleh Salazar mengingatkan kembali memori lama Pangeran Garvin. Dan hal tersebut membuat Garvin geram.
“Mereka berdua adalah dalang di balik percobaan pembunuhan Altard, mereka harus segera dieksekusi, Tuan Muda.”
“Itu benar! Dan sudah seharusnya kita serang dia!” sahut para barisan prajurit yang mulai akan mengeroyoki Ninor dan Elizar.
“Tunggu! Dan hentikan!” sergah Garvin menghentikan aksi tersebut.
“Ah!? Ugh! Ke-kenapa, Tuan Muda?”
Semua warga yang menyaksikannya pun dibuat terkejut dengan keputusan yang diambil oleh Garvin.
“Aku kemari untuk memberikan suatu informasi kepada semua orang yang ada di sini. Bahwasannya, pelaku percobaan pembunuhan yang sebenarnya dilakukan oleh seorang wanita.”
“Seorang wanita?” seru semua orang yang mendengar informasi dari Pangeran Garvin.
“Benar. Tetapi, wanita tersebut sudah pergi dari wilayah kerajaan ini.”
“Itu artinya, mereka berdua bukanlah pelaku yang melakukan percobaan pembunuhan pada Altard!” bisik semua orang.
“Tuan Muda, walaupun begitu. Mumpung dia masih ada di sini, dan staminanya pun habis, lebih baik kau balaskan dendammu padanya sekarang,” hasut Salazar pada Garvin.
“Paman, aku telah menganggapmu layaknya seorang kakak, aku tahu bagaimana perasaanmu sekitar 4 tahun yang lalu yang tidak tega melihatku terbaring di atas tempat tidur selama beberapa bulan. Tapi walaupun begitu, akan sangat memalukan jika kita memanfaatkan penyerangan dalam rangka balas dendam padanya di situasi di mana dia tengah berada dalam ambang batasnya. Itu hanya akan menurunkan derajat harga diriku, Paman.”
“Ah! A-aku minta maaf, Tuan Muda.”
“Tidak apa-apa, Paman.”
Seketika Ninor berjalan lemah yang dibantu oleh Elizar menuju ke pusat kerumunan tersebut.
Drap ... drap ....
Para prajurit yang melihat kedatangan mereka berdua pun dibuat terkejut dan hendak mengarahkan pedang.
Terlihat Ninor hanya bermaksud untuk menaruh sebuah High-Potion di tanah, tepat di samping Salazar terbaring.
“Ku harap, kau tidak perlu menunggu selama beberapa bulan untuk berharap sembuh,” ucap Ninor yang langsung meminta Elizar untuk memapahnya keluar dari kerumunan dan pergi.
Salazar dan seluruh orang yang ada di tempat itu pun sama sekali bergeming, serta dibuat terkejut karena seorang yang selama ini dianggap musuh, malah dirinya dibalas dengan suatu kebajikan dan penuh tanggung jawab.
“Ninor, bagaimana bisa kau memberikan satu-satunya High-Potion-mu pada seseorang yang telah membuatmu babak belur seperti ini!? Bagaimana dengan kondisimu sendiri!? Apa kau tidak melihat bahwa keadaanmu juga sangat parah?” bisik Elizar pada telinganya dengan rasa penuh kekhawatiran.
“Hehehe. Kau selalu cerewet seperti biasanya, Elizar. Tapi itu yang menarik darimu, selalu pertahankan sifatmu itu.”
“Tunggu!”
Seketika Ninor dan Elizar yang sudah berjalan sekitar beberapa meter pun berhenti.
Ternyata Garvin yang menghentikan mereka berdua. Dirinya yang kini sudah berada di posisi berdiri. Sedangkan Salazar sudah dibawa ke tempat tabib oleh para barisan prajurit.
Ninor ataupun Elizar pun menengok ke belakang.
“Kalian berdua datang kemari untuk mencari Altard, kan?”
Mendengar itu, Ninor hanya menganggukkan kepalanya.
“Hari ini dan seterusnya, kalian berdua bisa menemui Altard sesuka hati kalian”, ucap Garvin yang memberikan akses kemudahan untuk Ninor menemui Altard.
“Ah! Terima kasih,” balas Ninor dan Elizar.
“Dasar bodoh, harusnya aku yang mengatakan itu karena kau telah menyelamatkan hidup Kesatria Salazar. Dan sebelumnya aku sebagai perwakilan dari bangsawan Negeri ini meminta maaf atas kesalahpahaman ini,” serunya sembari mengaktifkan sayap energi dan pergi menghilang.
“Jadi dia yang disebut-sebut seorang pangeran Negeri Api, ya? Tidak terlalu buruk,” gumam Ninor.
Tririring!
“Selamat! Anda telah menyelesaikan Sub Quest ‘Bertahan hiduplah dari amukan sang Kesatria dan lindungi rekan satu timmu dari kemurkaannya!’. Anda meraih poin 1.500 xp 6 buah peti perunggu, 3 buah peti perak, dan 2 buah peti emas. Dan selamat Anda telah menaikkan 2x tingkat kasta prajurit Anda!”
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top