Kasus Pembunuhan Altard!

Akhirnya setelah Ninor mengalami sebuah kekalahan yang telak oleh Garvin. Kemudian berbincangan gaib antara Ninor dengan Poseidon terkait 3 inti vital. Selanjutnya mereka berdua tetap memutuskan memasuki pintu gerbang kerajaan untuk mencari seseorang yang bernama Altard.

Sesampainya di dalam wilayah kerajaan. Mereka berdua terpukau dengan keindahan yang ada di dalamnya, sangat ramai dan banyak sekali tempat perdagangan mulai dari ramuan pil, senjata, armor, penginapan, pasar, dan lain sebagainya.

“Waw! Ternyata di dalam kerajaan yang megah ini memiliki jalan yang sangat luas. Bukankah kita seringkali mengalami tersesat di jalan saking besarnya tempat ini.”

“Apa kau baru memasuki Kerajaan Api Barat, Elizar?”

“Ya! Tentu saja! Padahal Kerajaan Api Barat ini merupakan pusat dari Negeri Api tapi tidak aku sangka, aku yang berasal dari pedesaan api sendiri tidak pernah memasukinya, hahaha!”

“Aku juga sama, Elizar. Aku menghabiskan seluruh umurku sampai sekarang hanya melakukan kultivasi dan pelatihan di daerah lembah pegunungan sana.”

“Jadi ini judulnya dua orang katro yang sama-sama baru pertama kali memasuki wilayah sangat maju, ya. Hahaha!”

“Hahaha! Kau benar, Elizar!”

Tiba-tiba tembakan suar pun meletus ke udara.

Dummmh!

“Ha? Apa itu kembang api?” seru Elizar.

“Ah!? Benarkah? Apakah tidak sedini itu untuk menyalakannya? Bukankah hari masih siang di bawah panas terik matahari?”

Tiba-tiba seluruh masyarakat yang ada di dalam pun terlihat histeris.

“Ada apa ini?” ucap Elizar bertanya-tanya.

“Seperti ada sesuatu yang sedang tidak baik-baik saja,” sahut Ninor.

Terlihat seluruh para puluhan prajurit berbaris berjalan menyusuri setiap gang kerajaan. Mereka nampak seperti sedang melakukan berpatroli.

“Sebaiknya aku menanyakan sesuatu kepada seseorang terkait situasi di sini,” gumam Ninor yang segera menuju sebuah shop untuk menemui pemiliknya.

“Permisi, Paman.”

“Ya, silahkan, masuk, Anak Muda. Apakah ada yang bisa paman bantu? Apa kalian tengah membutuhkan suatu alat-alat persenjataan? Atau baju zirah?”

“Ah! Tidak Paman, kami berdua kemari untuk menanyakan tentang situasi yang ada di dalam kerajaan? Kenapa banyak sekali para kasta prajurit yang berlalu lalang di tempat ini? Terakhir kami melihat kembang api yang meletus di udara.”

“Oh! Itu adalah tembakan suar, itu mengindikasikan ada suatu masalah darurat di dalam kerajaan.”

“Apakah Paman tahu terkait masalah kedaruratannya itu apa?” tanya Elizar.

“Ku dengar ada sebuah percobaan pembunuhan pada seseorang pustakawan.”

“Percobaan pembunuhan pada seorang pustakawan!? Siapa?”

“Ya, pustakawan itu adalah Altard. Baru-baru ini banyak berita yang membicarakan tentang keselamatannya mengingat dirinya adalah seoang aset penting bagi Negeri Api Barat itu sendiri. Makanya seorang raja mengerahkan seluruh prajurit dan kesatrianya untuk mencari dalang dari sebuah aksi pembunuhan tersebut.

“Altard!?” seru Ninor yang seketika mengingat notifikasi sistem dan perkataan dari Poseidon.

“Main Quest telah dibuat untuk Tuan! Temuilah seorang pustakawan bernama Altard. Cari tahu tentang sejarah Heavenia!”

“Lalu bagaimana jika aku gagal dalam mengikuti Main Quest?”

“Sistem akan error, keempat guardian akan dilenyapkan keberadaannya, dan kau akan ditakdirkan dengan statistik label F selamanya.”

“Ah! Sial! Ini adalah sebuah kondisi darurat juga untukku pribadi! Apabila Altard sampai terbunuh, sama saja aku tidak dapat menemuinya dan mencari tahu tentang sejarah Heavenia!” gumam Ninor.

“Kau kenapa? Ninor? Kau terlihat seperti sangat gelisah.”

“Ah!? Tidak, sepertinya kita harus bergegas cepat mencari keberadaan Altard.”

“Sebaiknya kalian berdua untuk sekarang jangan dulu pergi menemuinya. Karena akan sangat beresiko. Kini Altard tengah dijaga ketat, yang siapapun orang yang berencana untuk menemuinya otomatis akan diusir.”

“Kalau boleh tahu, apakah Paman mengetahui di mana tempat dan kediaman Altard sang pustakawan itu?”

“Kediaman Altard sekarang berada tidak jauh dari istana kerajaan. Untuk hari ini, kalian cukup mudah menemukannya. Tempat di mana Altard tinggal adalah tempat yang kini tengah dijaga ketat oleh puluhan kasta prajurit. Dan itu cukup menjadi pusat perhatian.”

“Baiklah, Paman. Terima kasih atas informasinya.”

“Ah! Tunggu, apakah kalian tidak membeli sesuatu terlebih dahulu di toko kami? Setidaknya membeli potion atau barang-barang murah lainnya?”

“Ah! Ya? Potion?” sahut Ninor.

“Benar! Potion di sini sangat murah, Anak Muda. 1 potion seharga 80 koin saja.”

“Wah! Benar apa yang kau katakan, Elizar. Potion biasa memanglah sangat murah. Oh! Ya, Paman, bisakah kita melakukan barter?”

“Barter?”

“Aku menginginkan beberapa makanan yang ada di balik etalase itu.”

“Hey, aku tidak menjualnya. Itu adalah stok makan siangku. Aku di sini hanya menjual peralatan pertempuran.”

“Kalau boleh tahu. Berapa masing-masing harga asli dari makanan itu?”

“Daging bakar rusa seharga 300 koin, kue pay salmon seharga 170 koin, pudding rasa cherry seharga 81 koin, donat leci seharga 64 koin, sate angsa lembah seharga 220 koin, dan semua itu aku tidak berniat untuk menjualnya, Anak Muda.”

Seketika Ninor pun menaruh sebuah High-Potion di atas etalase.

“Ah! Wahhh! Apakah itu punyamu, Anak Muda?”

“Benar, Paman. Dan potionku ini harganya sangat mahal. Apakah kau tertarik dengan barternya?”

“Apa kau berasal dari Negeri Es?”

“Kami berdua tinggal di sekitar Negeri Api, Paman.”

“High-Potion itu memang memiliki khasiat yang sangat besar! Dan harganya bisa mencapai 5.000 koin! Dan hanya ada satu-satunya tempat di seluruh negeri yang menjualnya, tidak lain adalah Negeri Es. Apakah kau yakin dengan barternya?”

“Tentu saja, Paman.”

Akhirnya barter pun disepakati. Ninor dan Elizar keluar dari dalam shop tersebut dengan membawa banyak peralatan persenjataan, armor dan tentunya juga makanan yang dibarter.

“Wah! Sepertinya Paman itu sangat kegirangan mendapatkan 1 High-Potion, sampai-sampai dia memberikan bonus padamu berupa pedang dan baju zirah,” seru Elizar.

“Hahaha! Kau benar!”

“Lalu, kita apakan persenjataan dan armor ini?”

“Itu untukmu, Elizar.”

“Untukku?”

“Ya, seorang pelindung desa api setidaknya harus menggunakan pedang dan memakai armor.”

Di perjalanan. Mereka berdua menyusuri sebuah gang yang penuh dengan para kasta prajurit. Mencari tempat yang menjadi fokus perhatian. Tidak lupa di sela perjalanan, mereka memakan semua makanan hasil barter tersebut.

Hingga sesampai di tempat tujuan. Mereka berdua dikejutkan dengan puluhan kesatria yang berjaga ketat di sekeliling rumah yang diterka-terka adalah tempat kediaman Altard berada.

Mereka berdua sama sekali tidak dapat izin untuk memasuki rumah tersebut. Mereka para barisan prajurit menolak keras kedatangan mereka berdua, dan memintanya untuk pergi saja.

“Tuan. Izinkan kami berdua untuk menemui seorang pustakawan, Altard!” seru Ninor memohon pada para barisan prajurit yang menutup rapat pintu rumah kediaman Altard.

“Maaf! Kami sedang ada operasi penjagaan ketat! Selama operasi ini, siapapun orangnya kecuali dari bangsawan, tidak diperbolehkan untuk memasuki kawasan ini!”

“Ninor, sepertinya kita bisa coba lagi esok hari. Mungkin apa yang dikatakannya benar. Untuk hari ini operasi tengah dikerahkan dengan sangat ketat, jadi wajar saja kalau mereka menghalangi siapapun orang lain memasuki kawasan kediaman Altard, terlebih lagi kita bukanlah penduduk asli kerajaan ini, kita berada di luar kerajaan, akan sangat berisiko apabila sesuatu terjadi,” seru Elizar merangkul pundak Ninor.

“Baiklah, kalau begitu, kita akan coba lagi esok hari,” sahut Ninor yang sejenak mendekati barisan para prajurit dan mengucapkan sesuatu kepada mereka, “kumohon untuk menjaga Altard sampai keadaan benar-benar telah dianggap aman!”

Setelah mengucapkan kata-kata tersebut, Ninor dan Elizar pun mulai melangkah pergi. Sewaktu mereka berdua pergi, beberapa penjaga pintu gerbang yang lalu dan seorang pemilik shop yang lalu juga, turut datang di satu tempat.

Dan tidak lama dari itu, para petinggi pemimpin yang membawahi para prajurit pun muncul dari balik pintu rumah kediaman Altard. Dari kejauhan pemimpin tersebut berbicara dengan penjaga pintu kerajaan dan juga pemilik shop.

Saat Ninor dan Elizar sudah pergi melangkah, tiba-tiba sebuah pedang mencuat dari atas dan jatuh menancap di hadapan mereka berdua.

“Awas! Elizar!” seru Ninor yang menarik Elizar karena pada saat itu, Elizar sedikit selangkah berada di depannya.

Jrappp!

“Ah!? Serangan apa barusan? Mengapa tiba-tiba?” ucap Elizar yang keheranan akan munculnya pedang yang menghalangi jalan mereka.

“Berhenti!” teriak seorang pemimpin di belakang mereka.

Mendengar sorakan dari seorang pemimpin para prajurit pun seketika Ninor ataupun Elizar membalikkan tubuh dan melihatnya.

“Apa kalian berdua yakin kalau mereka berdua adalah orang yang selama ini tengah melakukan suatu percobaan pembunuhan pada Altard!?” tanya seorang pemimpin pada kedua orang tersebut, yaitu penjaga pintu gerbang dan paman pemilik shop.

“Be-benar, Tuan! Sewaktu awal mereka berdua kemari pun, sepatah kata yang mereka ucapkan adalah pencarian Altard, dan melihat dari situasi ini, aku berasumsi bahwa mereka berdua adalah dalang dari semua teror tersebut,” jawab penjaga pintu gerbang.

“Aku juga sama sependapat dengannya, Tuan. Walaupun aku tidak mengetahui tentang ciri motif seorang penjahat, tapi melihat sebuah jejak identitas, mampu untukku melacak siapa mereka berdua. Beberapa jam yang lalu, mereka berdua sempat singgah di tokoku, mereka juga pura-pura menanyakan tentang situasi yang sekarang mungkin agar penyamarannya tidak terbongkar. Dan lalu, yang membuatku curiga dan berani memutuskan bahwa mereka adalah penjahatnya, adalah karena bukti ini!” tutur paman pemilik shop memperlihatkan sebuah High-Potion pada pemimpin para prajurit, seluruh prajurit dan seluruh ribuan pasang mata yang memandang.

“Ah!? Bukankah itu High-Potion!”

“Benar, Tuan! Mereka membarterkan makanan yang sebenarnya tidak aku jual dengan ramuan penyembuhan instan ini. Dan nyatanya, produsen terbesar dari High-Potion adalah Negeri Es itu sendiri.”

“Mmm ... dugaan yang kalian bawa, sangat membuktikan bahwa mereka berdua adalah dalang di balik semua kekacauan ini. Melihat bahwa, orang yang melakukan pembunuhan tersebut memang berasal dari negeri seberang itu, Negeri Es,” ujar seorang pemimpin para prajurit.

Ninor yang terlihat sudah muak dengan omong kosong tersebut pun segera menggandeng tangan Elizar dan memintanya untuk pergi saja.

“Ayo! Elizar! Kita tidak punya cukup waktu untuk menanggapi persoalan yang mengandung fitnah ini!” ucap Ninor dingin.

“Ah! Ninor! Tu-tunggu! Jika kita pergi begitu saja dan mengabaikan mereka, walaupun kita memang tidak bersalah, itu sama saja dengan melakukan bunuh diri!” bisik Elizar.

Tiba-tiba sebuah kepakan sayap energi berhasil memancarkan sebuah dentuman keras sesaat. Ninor dan Elizar yang kaget pun sejenak melirik ke belakang.

Saat tidak melihat ke mana pemimpin tersebut menghilang. Seketika kedua telapak tangan mencengkeram leher mereka berdua dan mengangkatnya ke atas.

Grappp!

“Uarghhh!” desah Ninor maupun Elizar.

“Aku sedang menjalankan tugasku, kuharap kalian berdua tidak main-main saat aku tengah berbicara!”

“Wah! Sepertinya mereka berdua benar-benar akan habis. Karena telah membuat seorang Kasta Kesatria Tingkat IV marah, Salazar!” seru beberapa pasang mata.

Triririring!

“Sub Quest dibuat! ‘Bertahan hiduplah dari amukan sang Kesatria dan lindungi rekan satu timmu dari kemurkaannya!’”

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top