'Kalahkan Pangeran Garvin!'

“Aku dengar dari perbincanganku dengan Baldric. Rumornya kau yang sekarang digadang-gadang memiliki kasta Kesatria Tingkat lanjut, atau tingkat yang lebih ekstrim, seperti Kasta Pemurni!? Sebenarnya, kau ini siapa? Mustahil kalau kau bukanlah dari garis keturunan bangsawan!”

“Dan kata pecundang Weaver. Buktinya kau mengalahkan Baldric hanya dengan sentuhan lembut!? Ini mengindikasikan kalau bisa jadi kau adalah seorang pemurni tingkat awal!”

Ah! Sial! Untuk saat ini lebih baik sebisa mungkin aku menghindari sebuah pertarungan. Melihat kekuatanku yang turun drastis seperti ini mustahil untuk dapat mengimbanginya,” ucap batin Ninor.

“Ah! Maaf, Pangeran Garvin. Kami berdua kemari hanya ada perlu untuk menemui seseorang.”

Whusss!

Seketika keluar sebuah kobaran api  dari telapak tangan Garvin yang ia arahkan kepada leher Elizar dari jarak sekitar ± 7 meter.

“Ah! Teknik itu!” seru Ninor yang mulai teringat pertarungannya dulu dengan Garvin, “menyingkir, Elizar!”

Dengan kecepatan kilat, yang awalnya Garvin berdiri dari kejauhan kini sudah berada tepat di depan Elizar dengan salah satu lengannya yang mnecekik lehernya ke udara.

“Seseorang yang sama sekali tidak memiliki potensi sedikitpun dalam mengimbangi kekuatanku. Kenapa lancang sekali mengajakku berbicara, ha?” tutur Garvin yang tidak lama itu segera melemparkan Elizar ke arah Ninor.

Whusss!

Duakkkh!

“Ughhh!”

Dengan gesit, Ninor pun menangkap Elizar. “Kau tidak apa-apa, Elizar!?”

“Ugh! Aku tidak apa-apa, hanya terasa sedikit terbakar saja pada bagian leher.”

Triririring!

“Sub Quest dibuat! Kalahkan Pangeran Garvin!”

“Sialan! Tidak hanya dia yang memaksaku untuk bertarung! Tapi sistem pun mengatakan begitu!”

Sejenak Ninor pun melihat Reward yang akan ia dapatkan apabila mengalahkan Garvin.

Reward= 1.000 Exp, 5 buah peti perunggu, 3 buah peti perak, 1 buah peti emas, dan 1 kristal api.

“Wah-wah-wah! Ini sih sangat menggiurkan! Dengan 1.000 Exp aku bisa naik cepat ke kasta prajurit berikutnya! Dan juga ada beberapa hadiah seperti peti-peti, dan juga sebuah kristal api yang entah aku tidak tahu apa kegunaannya. Mau tidak mau, aku harus mengambil kesempatan ini!”

Ninor pun meminta Elizar untuk pergi ke tempat yang aman. Karena dirinya yang sekarang akan menghadapi seorang pangeran Garvin.

“Nah! Begitu dong! Bukankah kita perlu menyelesaikan urusan kita sekitar 4 tahun yang lalu! Anggap saja ini adalah seri yang keduanya,” seru Garvin dengan seringainya.

“Sebelum itu. Aku harus melihat statistiknya terlebih dahulu.”

Triririring!

Whusss!

Dhuarrrhhh!

Tiba-tiba dengan serangan yang layaknya hembusan api berhasil menghunjam tubuh Ninor, dan membuatnya terpental hingga berangsur-angsur ke permukaan tanah menjauh dari pintu gerbang kerajaan.

“Uarghh! Ughhh!”

“Ninor!” seru Elizar mengkhawatirkan kondisinya.

“Ha? Bagaimana mungkin tendanganku ini berhasil membuatmu terlempar jauh layaknya sampah?” ucap Garvin yang merasa aneh melihat Ninor sebegitu mudahnya diserang.

Ninor pun mencoba untuk bangkit berdiri, tapi hal tersebut malah diperparah dengan dirinya yang mengeluarkan banyak darah dari dalam mulutnya.

“Ughhh! Uargghh!”

“Sialan! Tubuhku serapuh ini.”

Seketika Ninor pun mengingat perkataan Hermes lalu.

“Waw! Ini luar biasa! Dan ini ... benar-benar sangat nge-cheat abis! Tapi toh, tidak apa-apa, walaupun statistikku dalam segi kekuatan, kesehatan, kecepatan dan ketahanan menurun drastis, setidaknya aku memiliki keistimewaan ini, yang tidak semua para kasta kesatria memilikinya!” seru Ninor dengan sangat bangga.

“Tapi ingat, jangan terlalu bangga atas pencapaian yang tidak masuk akal ini. Sekuat apapun keempat duplikat melindungi Tuan, jika Tuan lengah dan terkena serangan. Tetap saja Tuan akan mengalami kematian secara instan. Jadi ... bagaimana?”

“Sial! Sial! Secara serangan dan pertahanan magis-ku kuat, tapi aku menjadi sampah jika ada serangan yang berhasil melukaiku, huwaaa! Ini mengerikan!”

“Perkataannya lalu memang bukan sebatas kata. Apa yang aku alami sekarang benar-benar sangat menggambarkan itu semua. Sial! Jika sekali lagi aku menerima serangan darinya, apakah aku benar-benar akan tamat!?”

Sekali lagi Ninor pun mencoba untuk menerawang dan membaca statistik Garvin.

Triririring!

“Oh! Waw! Aku melihat dari data statistiknya. Dia memiliki nilai average yang cukup tinggi dan seimbang! Ini sangat gawat! Nyawaku sekarang berada dalam ancaman!”

Seketika Garvin pun memunculkan sebuah sayap energi dari balik tubuhnya. Munculnya sayap tersebut melepaskan sebuah helombang kejut  yang membludak ke segala arah. Akibatnya Elizar yang berada dekat dengan keberadaan Garvin ikut terlempar karena hempasan angin tersebut.

“Huwaaa!” teriak Elizar tersapu oleh gelombang kejut.

Tiba-tiba setelah beberapa detik sayap energi milik Garvin diaktifkan. Seketika keberadaan Garvin langsung lenyap menghilang tanpa jejak.

“Ah! Sial! Dia menghilang dari pandangan! Pastinya dia akan melakukan serangan susulan la-”

Duakkk!

“Uargh!”

Ninor pun mencuat ke atas setelah menerima suatu serangan uppercut dari bawah oleh Garvin.

“Hey! Apa yang tengah kau pikirkan!? Jangan turunkan kewaspadaanmu! Lawan yang tengah kau hadapi ini adalah seorang kasta Kesatria Tingkat II!” seru Garvin.

Ninor yang tidak tahu entah sampai mana dia terus terlempar ke udara. Dalam keadaan yang setengah sadar, dirinya hanya melihat sebuah Kerajaan Api Barat dari ketinggian yang mulai mengecil, dan hanya satu objek saja yang sampai manapun dirinya terbang namun masih kelihatan, tidak lain adalah sebuah pohon keabadian yang menjadi pusat dari negeri Heavenia.

“Pohon dewa keabadian, ya? Rasanya aku ingin sekali menebangnya,” gumam Ninor yang seketika matanya mulai menutup.

Tetapi sebelum Ninor benar-benar telah tamat. Seketika munculah sebuah roh duplikat yang memiliki janggut yang panjang. Roh duplikat tersebut mengeluarkan sebuah tombak trisulanya dan menancapkannya pada dada Ninor.

“Ha!? Hey! Tu-tunggu-tunggu! Jangan lakukan itu!”

Jrappph!

“Uargghhh!” teriak Ninor menerima serangan tombak trisula.

Ninor pun akhirnya mulai jatuh ke bawah. Garvin yang mulai melihat Ninor jatuh pun tidak akan tinggal diam dan melewatkan kesempatan tersebut. 

“Sepertinya pandangan mata Baldric maupun pecundang Weaver benar-benar sudah berkabut dan katarak. Karena Ninor yang sekarang sama sekali tidak terlihat seperti yang kalian beritakan padaku. Dia hanyalah seorang sampah, benar-benar sampah. Dan hari ini, adalah pengeksekusiannya dalam rangka membersihkan nama baikku sekitar 4 tahun yang lalu.”

Dengan cepat, Garvin pun kembali menghilang dan muncul di bawah Ninor yang tengah jatuh dari ketinggian.

“Rasakan ini! Pukulan 1.000 api!”

Papapapapats!

Dummm! Debumm!

“Ninor!” teriak Elizar dari permukaan tanah.

“Dengan begini, berakhirlah nyawamu, sampah!”

Seketika sebuah tangan keluar dari kepulan asap. Tangan tersebut mencekik leher Garvin dan membuat Garvin sendiri terkejut.

“Ah!? Kau masih hidup!?”

Dengan gesit, Ninor pun melesatkan pukulan bogem mentahnya ke arahnya dan menenai pipi Garvin.

Bugh!

“Bagus! Ninor!” seru Elizar mensupport penuh.

Garvin yang menerima pukulan tersebut dari Ninor hanya bergeming dengan kedua matanya yang hitam. “Kukira kebangkitanmu akan melakukan come back padaku. Tapi ternyata pukulan barusan rasanya benar-benar seperti ulat yang jalan begitu saja di atas pipiku!”

Garvin yang terlihat murka akan kejutan Ninor pun segera menarik kerah baju, dan melemparnya dengan keras dari atas ke permukaan bumi.

Brakkkh!

“Ninor!” teriak Elizar dengan wajah yang pucat.

“Dia benar-benar tidak membuatku mengalami tidur panjang selama 4 bulan seperti 4 tahun yang lalu, hari ini dia hanya mengecewakanku, dan air keringat pun tidak ada satupun yang keluar dari tubuhku. Aku jadi kehilangan mood untuk bertarung!” seru Garvin yang segera cepat pergi dan menghilang.

Tririring!

“Sub Quest: ‘Kalahkan Pangeran Garvin!’ gagal diselesaikan!”

Terlihat Elizar tengah membantu mengeluarkan Ninor dari dalam tanah.

“Ninor! Pegang tanganku! Aku akan berusaha mengeluarkanmu dari dalam sana!”

Akhirnya setelah beberapa menit, Ninor pun dapat keluar dari lubang yang dihasilkan dari hantaman tersebut.

“Sial! Sub Quest-nya gagal!”

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top