Amankan seorang gadis!
“Fyuh! Akhirnya kita berhasil menyelesaikan pencarian 1 jantung serigala,” ucap Ninor.
Terlihat mereka berdua duduk di atas ratusan bangkai dari serigala. Tidak hanya itu, tubuh mereka penuh dengan luka cabikan dan gigitan.
“Gila banget, sih. Waktu lalu kita berdua dikeroyok oleh ribuan serigala. Tapi setelah sebagiannya kita tumbangkan, entah kenapa sebagian jumlah yang lainnya malah melarikan diri,” seru Elizar yang nampaknya kelelahan berat.
Sejenak Hermes pun muncul dan terkejut melihat dari hasilnya. “Busyet! Serius Tuan dan Elizar saja yang melakukan semua ini?”
“Ya, terus? Siapa lagi kalau bukan kami?”
“Wihhh! Boleh juga, kalian!”
“Tetapi, kalau saja sebagian besar jumlah serigala itu tidak melarikan diri. Mungkin aku dan Elizar benar-benar akan mati. Karena pada saat itu ramuan pil benar-benar telah mencapai batas waktunya.”
“Ha? Maksudnya? Kalian beruntung karena sebagian jumlah serigala merasa ketakutan melihat sebagian teman yang lainnya kalian tumbangkan?”
“Ya, benar. Hermes.”
“Serius, nih? Dengan luka separah itu tidak mau meminta bantuan dari Guardian duplikat Poseidon?”
“Ya, mana maulah, Hermes. Toh, kekuatan Poseidon hanya bisa digunakan kepadaku saja, tidak dengan Elizar juga.”
“Hmmm ... kau keliru, Tuan. Sebenarnya Poseidon juga bisa digunakan untuk mengobati teman satu tim. Hanya saja dengan poin kontrak Tuan saat ini rasanya tidak bisa menggunakan 2 sekaligus. Karena memang yang satunya seharga 6.600 Xp. poin kontrak Tuan tidak cukup.”
“Sudah kubilang, aku tidak akan menggunakan sisa poin kontrak itu. ku rasa kondisi saat ini tidak terlalu buruk. Dan semua luka ini bagi kami berdua, tidak ada apa-apanya dibandingkan saat bertarung dengan Kesatria Salazar,” ujar Ninor.
“Ya sudah, tapi ngomong-ngomong, keempat aspek statistik pada Tuan kelihatannya sudah mulai bekerja, seperti kekuatan, kesehatan, kecepatan dan ketahanannya cukup efektif digunakan di dalam medan perang, begitupun di kala bertahan.”
“Ya, kau benar, Hermes. Aku juga merasakannya.”
“Tapi ngomong-ngomong, Tuan. Sekitar 42 ekor serigala kecil yang berhasil Tuan dan Elizar kalahkan. Bukanlah serigala seperti waktu di awal yang memiliki 30Xp, melainkan serigala peranakan yang satu ekornya cuma menghasilkan 5Xp.”
“Eh!? Benarkah?”
“Tentu saja! Tuan. Gimana, sih? Lihat dari ukurannya kan berbeda. Menurut data monster yang ada di wilayah ini, sebagian besar di dominasi oleh ....”
1. Monster level 1:
Kelinci kecil senilai 3 Xp
2. Monster level 2:
Serigala kecil senilai 5 Xp
3. Monster level 3:
Kelinci besar senilai 10 Xp
4. Monster level 4:
Serigala besar senilai 15 Xp
5. Monster level 5:
Kelinci raksasa senilai 25 Xp
6. Monster level 6:
Serigala raksasa senilai 30 Xp
7. Monster level 7:
Raja Kelinci senilai 50 Xp
8. Monster level 8:
Raja Serigala senilai 95 Xp
“Dan sepertinya, jantung serigala yang dimaksud oleh Tuan Putri Glenda bukanlah serigala kecil hehehe. Akan tetapi raja dari serigala, konon raja serigala memiliki khasiat yang baik untuk menahan rasa sakit, terutama pada bagian jantungnya.”
“Lha!? Kocak! Kenapa tidak bilang?”
“Hehehe aku sengaja tidak memberitahu Tuan karena aku sudah mengandalkan kecerdasan B-mu.”
Pletak!
“Auw! Tapi meskipun begitu, Tuan berhasil mendapatkan 210Xp sedangkan Elizar mendapatkan 10% nilai Xp dari Tuan.”
Tririring!
“Oh! Waw! Ninor! Sepertinya, aku telah dipromosikan di Kasta Prajurit Tingkat IV!” seru Elizar seraya berdiri dan mengayu-ayunkan kaki kanannya.
“Bagaimana kau bisa yakin?”
“Itu karena aku merasakan bahwa aku mampu melakukan teknik langkah cepat seperti yang kau gunakan sewaktu berhadapan dengan seekor kelinci lalu!”
Sejenak Ninor pun kembali menerawang statistik Elizar.
Tririring!
“Wah! Benar. Dirinya dipromosikan ke Kasta Prajurit Tingkat IV yang ditandai dengan meningkatnya poin kekuatan dan poin kecepatan,” ucap Ninor di dalam hati.
Tririring!
“Sub Quest dibuat! ‘Amankan wanita yang tak sadarkan diri di depan kuil!’”
Yang tidak lama setelah notifikasi Sub Quest menghilang, munculah sebuah waktu yang menghitung mundur selama 10 menit.
“Eh!? Sub Quest apa ini? Kenapa ada limit waktunya?”
“Ini adalah misi mencari dan mengamankan keberadaan seseorang, jika Tuan tidak menyelamatkannya lebih dari 15 menit, maka bisa dikatakan wanita tersebut akan mati dan Sub Quest gagal diselesaikan,” ucap Hermes.
“Ah! yang benar saja!? Barusan notifikasi dijelaskan kalau wanita tersebut berada di depan kuil, kan!?” seru Ninor yang mulai panik.
Elizar yang melihat Ninor kelihatan panik pun segera menepuk pundaknya. “Hey! Ada apa? Bagaimana dengan 1 jantung serigala ini? Apa kita baiknya kembali ke istana menemui Tuan Putri dulu atau mencari 1 sisik kadal besar terlebih dahulu?”
“Eh! Sepertinya, kita akan pergi ke kuil terlebih dahulu, Elizar,” sergah Ninor yang segera berdiri dan turun dari tumpukan bangkai serigala yang menggunung.
“Ha? Kenapa tiba-tiba?” kejut Elizar yang kebingungan dengan pilihan Ninor.
“Pokoknya, ayo cepat ikut aku!” seru Ninor sembari berlari ke arah wilayah tempat kuil api berada.
Mereka berlarian dengan sangat kencang di tengah-tengah luasnya lembah pegunungan. Ninor yang tergesa-gesa karena terpicu oleh limit waktu, dan Elizar dengan napas yang tersengkal-sengkal karena tidak mau tertinggal jauh di belakang Ninor.
Sesampainya di depan pintu kuil. Ninor dibuat sangat terkejut melihat seorang wanita yang dimaksud oleh sistem.
“I-Itu ...,” ucap Ninor yang terbata.
Ninor pun disusul Elizar yang baru sampai setelah mempertahankan lari di belakangnya. “Hosh! Hosh! Busyet! Kau lari cepat amat, Ninor!”
Melihat Ninor yang tidak bergeming dengan kedatangannya pun dirinya segera menengok ke arahnya, dan menemukan wajah yang terlihat pucat. “Hey, Ninor!? Ada apa?”
Ninor yang tidak menggubris pertanyaan Elizar pun segera berlari dan menghampiri wanita yang tak sadarkan diri tersebut.
“Ha? Ada apa dengannya? Hosh! Hosh!”
Kini Ninor pun mengangkat kepala wanita tersebut dan menaruhnya di atas pahanya. “Oh! Olivia! Olivia! Bangunlah!”
Elizar yang baru menyadari bahwa Ninor tengah menemukan seseorang pun lantas dirinya segera menemuinya.
“Ninor!? Siapa dia?”
“Dia temanku.”
Elizar yang mulai menyadari warna dari rambut Olivia pun langsung mengetahui, bahwa Olivia merupakan keturunan bangsawan dari Negeri Es.
“Kita harus bawa Olivia ke tempat yang aman, Elizar! Sepertinya dia tengah kehabisan oksigen!”
“Kita akan membawa dia ke mana!?”
“Untuk sementara kita akan tempatkan dia ke tempat kediaman Altard. Aku yakin walaupun dia seorang pustakawan, dia memahami tentang obat-obatan!”
Seketika Elizar pun memberikan sebuah kain yang panjang pada Ninor.
“Ah!? Apa ini? Untuk apa?”
“Kenakan ini untuk menutup rambutnya. Dalam kondisinya yang buruk tak berdaya seperti sekarang, akan menjadi masalah apabila para prajurit ataupun orang-orang dari kerajaan melihat seorang bangsawan dari negeri lain.”
Mendengar nasihat dari Elizar, Ninor pun tak mau ambil resiko dan segera mengikuti apa yang disarankannya.
Sejenak Ninor pun baru menyadari kalau limit waktu masih berjalan dan sekarang sudah menunjukkan sisa 00:07:35 lagi. Dan tanpa pikir panjang, akhirnya Ninor pun segera mengangkat tubuh Olivia dan meletakan di punggungnya. Kemudian mereka pun bergegas lari menuju kerajaan.
Scene berpindah ke 20 menit kemudian. Di mana Olivia telah berhasil diamankan di kediaman Altard.
Terlihat Altard tengah memeriksa kondisi Olivia. “Cederanya tidak serius. Dia hanya pingsan karena sangat kelelahan. Dia akan segera sembuh.”
“Ah! Baiklah kalau begitu, terima kasih banyak, Altard!”
“Beritahu aku jika dia sudah bangun. Aku harus kembali sekarang, ada yang perlu aku lakukan.”
“Baik, dimengerti, Altard.”
“Oh! Iya, bagaimana dengan signature yang aku pinta itu?”
“Bukumu tengah diproses oleh Putri Glenda, dia baru akan mengembalikan buku yang sudah diberikan stempel signature setelah aku mendapatkan ramuan yang dia minta.”
“Oh! Begitu, ya? Aku berharap paduka raja tidak akan sedih atas kepergianku,” gumam Altard yang segera pergi keluar dari dalam kamar.
Kini di dalam ruangan hanya ada Ninor yang tengah duduk di atas kursi dan Olivia yang terbaring lemah tak sadarkan diri di atas ranjang.
“Sudah 3 tahun. Aku tidak menyangka akan bertemu denganmu lagi. Tapi di sisi lain, aku berharap tidak akan bertemu denganmu dengan keadaan yang seperti ini, mengingat insiden yang aku alami, dan tentang janji itu, aku benar-benar dibuat malu,” ujarnya sembari mengingat ambisi 3 tahun yang lalu.
“Beritahu aku ketika kau kembali dan sudah dinobatkan menjadi seorang pemurni. Aku akan tetap berada di sini, di Blok Barat Api. Dan aku pegang kata-katamu, kan?”
“Ha? Tentang apa?”
“Kau akan menjadi seorang pemurni, dan aku akan menjadi kesatria.”
"Tapi walaupun begitu, kamu masih terlihat lucu saat tidur,” ucap Ninor tersenyum.
“Aku bisa mendengar semua yang kamu katakan, bodoh!” celetuk Olivia yang masih dalam keadaan mata terpejam.
“Oh! Astaga! Kapan kamu bangun!?” kejut Ninor yang terangkat dari atas kursinya.
“Belum lama berselang,” ucap Olivia sembari mencoba untuk bangun dari tidurnya dan berencana pergi.
“Sebaiknya kamu lebih banyak istirahat.”
“Saya tidak punya waktu untuk berbaring dan istirahat!” seru Olivia meninggikan suaranya, yang setelah itu disusul dengan desah menahan rasa sakit, “mmmph!”
“Apa aku bilang, kan!” seru Ninor yang segera mencoba untuk membantu Olivia, “kamu tidak apa-apa? Jangan keras kepala, kembali ke tempat tidur!”
“Ini bukan urusanmu!” sahut Olivia kembali berbaring.
“Jangan keras kepala, Olivia. Bagaimana jika kamu terluka lagi!? Aku tidak bisa membiarkanmu pergi!"
“Sekarang Anda menjadi sangat kurang ajar!”
“Itu tidak benar. Itu karena kamu tidak mau mendengarkanku. Jelaskan padaku apa yang terjadi. Jika kamu berkenan, aku akan siap membantumu.”
“Aku diserang di dekat kuil. Mungkin, seorang Guardian lepas kendali. Dan aku harus memeriksanya.”
“Kau diserang oleh Guardian!? Apakah kamu tidak mengatakan hal tersebut kepada Kasta Pemurni yang menjaganya?”
“Jika tidak ada yang terjadi, maka tidak apa-apa.”
“Maksudmu, kamu hanya ingin memeriksanya saja, bukan? Kalau begitu, cukup aku saja yang akan memeriksanya. Kau beristirahatlah di sini, jangan pergi sebelum aku kembali.”
“Ya, hati-hati ....”
“Jangan mengkhawatirkan aku, beristirahatlah.”
Tririring!
“Selamat! Anda telah menyelesaikan Sub Quest ‘Amankan wanita yang tak sadarkan diri di depan kuil!’. Anda meraih poin 350 xp. Dan selamat Anda telah menaikkan tingkat kasta prajurit Anda!”
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top