Kesal

Baru beberapa hari mereka menikah, dan baru beberapa hari juga Seijuurou memegang perusahaan sang Ayah. Sangat susah memegang perusahaan itu sendiri.

Seijuurou memijit pangkal hidungnya.

"Ah, aku pusing sekali."

Tok tok

"Masuk."

Kemudian salah satu pegawai masuk.

"Maaf, pak. Ada yang melakukan korupsi di perusahaan bapak. Ini data keuangan kita sebelum dan sesudah diambil orang tsb."

Setelah berdecak sebal, Seijuurou mengambil berkas itu dan menyuruh pegawainya keluar.

Setelah melihat berapa banyak uang yang diambil, Seijuurou merasa kesal.

Seijuurou membanting berkas itu di meja.

"Sial!."

Ini sudah hampir malam, Seijuurou lelah. Masih ditambah harus mencak mencak seperti itu karna ada yang korupsi. Rasanya Seijuurou ingin membunuh saja orang yang korupsi itu.

Seijuurou kembali memakai jas nya dan membawa tas kerjanya di genggamannya. Daripada Seijuurou meledak di kantor, lebih baik dia pulang cepat.

-🌻-

18.35

Cklek

"Ck, lambat!."

Tetsuya yang hanya terlambat membuka pintu 5 detik, langsung menunduk saat melihat tatapan marah Seijuurou.

"Maaf, aku sedang--"

"Aku tidak bertanya. Minggir."

Setelah sedikit mendorong Tetsuya, Seijuurou langsung pergi ke kamarnya.

Setelah kembali menutup pintu, Tetsuya melanjutkan masakan makan malamnya.

Setelah itu Tetsuya menghampiri Seijuurou.

Tok tok

"Sei-kun, makan malam."

"Bawakan saja air putih kemari. Aku sedang tidak ingin makan."

Setelah itu Tetsuya kembali turun kebawah untuk mengambil air putih.

Tok tok

"Masuk."

Cklek

Setelah kembali menutup pintu, Tetsuya menaruh minumnya di nakas.

Dilihatnya Seijuurou yang sedang memijit pangkal hidungnya.

"Sei-kun sakit?."

Seijuurou beralih menatap Tetsuya, masih dengan tatapan kesal dan setresnya.

"Kemari."

Seijuurou menarik kasar tangan Tetsuya dan mendudukkannya di atas pangkuannya.

Seijuurou mencengkeram dagu Tetsuya.

"Tetsuya, aku lelah. Izinkan aku bermain sebentar dengan tubuhmu."

Tetsuya menelan ludahnya saat melihat smirk dari bibir Akashi.

"T-tunggu--"

"Diam. Jangan membantahku."

Setelah menikah, Seijuurou belum menyentuhnya sama sekali. Tetsuya takut.

Akhirnya Tetsuya mengangguk kaku.

"Anak pintar~"

Setelah itu Seijuurou membawa Tetsuya ke dalam ciuman panas.

Tangannya meraba tubuh indah sang istri.

Seijuurou meremat gemas bokong sintal milik Tetsuya.

"Nhh.."

"Ah, aku tidak sabar~ kita langsung saja~"

"Apa maksud--"

"Sst. Diam. Ini akan menyakitkan, loh."

Setelah membuka celana Tetsuya, Seijuurou menyiapkan jari jarinya.

"Apa lubangmu perlu pemanasan dulu, ya?."

"Hm, atau menggunakan pelumas?."

"Sei-kun--"

"Diamlah. Kau berisik sekali."

Seijuurou membuat Tetsuya menjadi menungging, dan ia bisa langsung melihat lubang pink yang berkedut.

Seijuurou menyeringai.

"Dengan lidahku saja mungkin sudah cukup."

Seijuurou mulai menjilat dan menusuk nusukkan lidahnya di lubang anal Tetsuya.

"Nhh ahh, S-sei-kun, ahh.."

Suara itu terdengar indah di telinga Seijuurou.

"Ahh, a-aku, k-keluar--"

Seijuurou menyudahinya.

"Baiklah, cukup bermain mainnya. Aku sudah tidak sabar sekali."

Setelah mengocok miliknya sebentar, Seijuurou langsung memasukkan miliknya sekali hentak.

Sedangkan Tetsuya, yang tiba tiba dimasuki melebarkan matanya dan menjerit kesakitan.

"AHH!!."

Matanya sudah mengeluarkan bulir putih bening.

Tubuhnya seperti terbelah menjadi dua.

Darah segar mengalir dari lubangnya.

"Ah, kau baru pertama kali?~ Lubangmu sangat menjepit~"

"Bukankah itu nikmat, Tetsuya?."

Seijuurou menyeringai puas.

Tetsuya menggelengkan kepalanya dengan cepat.

"Sei-kun, sakit sekali. Keluarkan, kumohon, hiks, keluarkan."

"Hah? Jangan bercanda, manis. Aku sedang setres saat ini. Kau tidak mau membantuku menghilangkannya?."

Tetsuya menggeleng sambil menangis. Tangannya sudah meremat sprei dengan kuat.

"Diamlah dan jangan berisik! Kau ini bukannya meredakan amarahku malah makin membuatku marah!."

Setelah menampar bokongnya dengan kencang, Seijuurou bergerak dengan brutal.

"Ahh, hiburanku menyenangkan~"

Saat Seijuurou merasa bahagia, sedangkan Tetsuya hanya bisa menangis karna kesakitan. Dia tidak merasa nikmat sedikitpun.

"Hiks, s-sakit."

Seijuurou menghentikan geraknya dan kembali menampar bokong Tetsuya, setelah itu dia sedikit merendahkan tubuhnya agar bisa bermain di dada Tetsuya.

"Jangan menangis bodoh. Mendesahlah, sialan. Mendesah, Tetsuya! Desahkan namaku!."

Setelah menjilat kuping Tetsuya, Seijuurou kembali bergerak dengan brutal lagi.

"AHH! SAKIT! SEI-KUN.."

"Kau benar benar membuatku marah, sialan."

Tangannya mencubit puting Tetsuya dengan keras.

Tetsuya menggeleng.

"Sakit..hiks."

"Sst. Nikmati saja. Ini sangat nikmat."

Selang beberapa menit Seijuurou bergerak, Tetsuya merasa sedikit nikmat.

"Ahh..S-sei-kun..ahh i-itu.."

Seijuurou menyeringai.

"Teruslah mendesah, Tetsuya. Mendedahlah dengan keras."

Seijuurou menusuk titik nikmat Tetsuya berulang ulang kali.

"Ahh, emhh.."

Tetsuya meremat bantal sambil terus mendesah.

"Kau ingin keluar eh?."

Tetsuya mengangguk.

"Desahkan namaku, Tetsuya."

"Hah?--ahh,"

Rasanya pendengaran Tetsuya sedikit bermasalah.

"Kubilang desahkan namaku. Setelah itu aku akan membuatmu keluar."

"Oh, yah..ahh, S-sei-kun, ahh, c-cepat ahh..t-terlalu da-lam ahh, ahh.."

Tak lama Tetsuya mengeluarkan cairannya dam langsung tak sadarkan diri.

Akashi yang tak menyadarinya hanya terus menusuk lubang Kuroko tanpa ampun sampai dirinya ikut sampai.

Cairannya sampai keluar karna terlalu banyak.

Saat ingin kembali menggerakkan pinggulnya, Seijuurou baru sadar jika Tetsuya sudah tak sadarkan diri sedaritadi.

Saat itu juga Seijuurou menyudahi permainannya dan berdecak sebal.

"Ck. Aku jadi menyentuhnya karna rasa stres sialan ini."

Setelah itu Seijuurou menutupi tubuh mereka berdua dengan selimut yang sudah sedikit terkena cairan cinta mereka.

-🌻-

06.45

"..Tsuya!."

Tetsuya membuka matanya, pandangannya mengabur.

"Tetsuya, bangun!."

Tetsuya mengerjapkan matanya sampai terlihat jelas Seijuurou di depannya.

"Sei-kun, selamat pagi.."

Tetsuya mengubah posisinya menjadi duduk.

"Eh?."

Tetsuya mengerjapkan matanya saat dirinya tidak mengenakan baju. Analnya juga terasa lengket. Dan lagi, kenapa Tetsuya bisa di kamar Seijuurou?.

Tetsuya berusaha mengingat kejadian semalam.

Membuat makan malam»Seijuurou pulang»Mengajak Seijuurou makan malam bersama»Seijuurou tidak lapar, dan minta dibawakan minuman ke kamarnya»Lalu, Seijuurou menariknya ke pangkuannya, dan kita--

Tetsuya melebarkan matanya dan mengecek ke dalam selimut.

Setelah itu menatap Seijuurou.

"Aku tidak mengerti ini."

Katakan Tetsuya gila. Dia benar benar tidak mengerti apa yang sedang terjadi.

"Ck. Cepatlah bangun! Kamarku jadi bau sperma karna cairanmu kemana mana!."

Tetsuya mengerjapkan matanya.

"Eh?."

Seijuurou menarik Tetsuya untuk berdiri.

"Cepat bersihkan tubuhmu!."

Dan mendorong Tetsuya untuk pergi dari kamarnya. Tapi, baru jalan selangkah saja, rasanya sakit sekali.

Ternyata bukan mimpi. Tadi malam, kita melakukannya. Itu pertama kali Seijuurou menyentuhnya.

"Sei-kun, bisa tolong gendong aku ke kamarku?."

Seijuurou lagi lagi mendecak.

"Ck. Jalan saja sendiri sialan!."

Sepertinya tadimalam Seijuurou melakukannya bukan karna cinta, tapi karna Seijuurou sedang setres.

"Yasudah deh, tidak apa apa aku jalan sendiri saja."

Setelah tersenyum, Tetsuya keluar dari kamar Seijuurou ke kamarnya.

Setelah membersihkan tubuhnya,Tetsuya berbaring di kasurnya.

"Ah, sakit sekali."

Cklek

"Cepatlah buat sarapan. Aku lapar."

Tetsuya langsung bangun dan mengangguk.

Saat berdiri, tubuhnya sempoyongan. Tetsuya menggelengkan kepalanya saat dirasa pening.

Setelah peningnya hilang, Tetsuya langsung ke dapur dan memasak.

"Ugh, pusing sekali."

Tetsuya berusaha menajamkan pandangannya saat dirasa menjadi buram.

Brak!

Dan Tetsuya pingsan.

Seijuurou yang baru keluar kamar untuk minum, mencium bau gosong dari dapur.

Seijuurou berlari ke dapur dan melihat Tetsuya yang sudah tak sadarkan diri dengan kompor yang masih menyala.

"Astaga!."

Seijuurou mematikan kompor dan membawa Tetsuya ke kamarnya. Setelah itu menelpon dokter agar visa datang ke rumahnya.

Setelah diperiksa, Dokter memberi obat kepada Seijuurou.

"Dia kenapa?."

"Mungkin dia hanya kelelahan. Berikan obat ini jika sudah sadar. Saya permisi."

-🌻-

Tetsuya mengerjapkan matanya dan melihat Seijuurou yang kelihatan--cemas, mungkin?.

Seijuurou melipat kedua tangannya.

"Ck. Kalau sakit kan bisa bilang! Kau membuat kekacauan di dapur jadinya! Wajanku gosong!."

"Maaf, nanti akan ku ganti..."

"Ck terserah! Dasar bodoh! Minum obat itu!."

Setelah itu Seijuurou pergi dari kamar Tetsuya.

-tbc🌻-

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top