Kuroko Tetsuya
Kamu dan kakakmu, Kuroko Tetsuya, memasuki gym basket sambil bergandengan tangan. Iya, kalian tidak salah baca atau apapun itu. Kalian memang bergandengan tangan dan berjalan seperti saudara yang incest.
Begitu memasuki gym, kalian berdua disambut dengan teriakan histeris seluruh makhluk yang ada di dalam gym itu. Dan yang paling histeris adalah, Kagami.
"KUROKOOOO!" teriak Kagami tak percaya.
"Kenapa, Kagami-kun?" tanya Kuroko dengan wajah datar.
Kagami langsung lari ke arah Kuroko dan mengguncang-guncangkan tubuh Kuroko. Walau tubuhnya diguncang-guncangkan oleh Kagami, Kuroko tetap menggandeng tanganmu.
"Kuroko! Kau tidak bilang kalau kau punya pacar! Kalian bergandengan tangan kan sepanjang jalan?!" teriak Kagami, padahal lawan bicaranya di depan mata.
"Hah?" Kamu menatap Kagami bingung.
Dan entah kenapa, tiba-tiba mereka semua yang berada di gym sudah ada di dekat kalian. Sejujurnya kamu merasa risih karena dikerubungi banyak orang, apalagi orang idiot kayak mereka.
"Oi Kuroko!! Beraninya kau punya pacar sebelum senpaimu punya pacar hah?!" seru Hyuuga sewot.
"Hahah sudahlah Hyuuga, anak muda zaman sekarang kan memang begitu." Kiyoshi tertawa garing.
"Hm...orang yang bisa memiliki pacar...adalah orang yang seperti acar, kitakore!" Izuki menulis di catatan lawakan garing miliknya.
"Berisik Izuki!" kata Hyuuga.
"Sudah-sudah kenapa jadi keluar topik begini?!" kata Riko.
"...." Mitobe menatap Riko.
"Mitobe bilang, 'Aku setuju dengan perkataan kantoku'!" kata Koganei.
"...Niisan," katamu datar. "Aku tak menyangka teman-temanmu seidiot ini."
Seketika mereka yang sedari tadi ribut langsung terdiam begitu kau bicara. Kenapa? Mereka merasa perkataanmu sangatlah pedas. Kagami yang tadi mengguncangkan tubuh Kuroko langsung berhenti dan mundur beberapa langkah.
"(Name)-chan, tidak baik bicara seperti itu," kata Kuroko.
"Mungkin mereka memang seperti orang idiot, tapi mereka ini orang yang sangat baik, pengertian, dan juga ramah-"
"Kuroko..." Mereka semua tercengang karena perkataan Kuroko yang tumben-tumbennya baik.
"-walau kelakukan mereka memang idiot sih."
"Oi! Dasar kau ini..." Dan mereka langsung menarik kata-katanya.
"Sudah-sudah." Hyuuga menjadi penengah di antara mereka.
"Kuroko, bisa kau beritahu kami sejak kapan kau punya pacar? Dan kenapa kau tidak membawakan seorang pacar juga untukku hah?" kata Hyuuga OOC.
Sementara itu, Riko dalam hati membatin, 'Cih selingkuh.'
"Sumimasen, minna-san. Dia bukan pacarku," kata Kuroko.
"Hahh??" Mereka langsung koor serempak.
"Cih dasar pendusta," umpat Kagami.
"Dia tidak berbohong, dasar alis cabang," katamu pedas.
"Pacarnya tak usah ikutan bela!" kata Kagami.
Kuroko menatap Kagami datar. "Aku tidak berbohong, Kagami-kun."
"Coba kau pikir dengan otakmu yang kecil itu, Kagami-kun. Aku ini hanya orang yang susah dideteksi keberadaanya. Mana mungkin aku punya pacar? Kalian saja terkadang tidak menotisku, apalagi orang lain? Kalau orang lain menotis keberadaanku saja aku sudah bersyukur," kata Kuroko. "Sakit hatiku ini Kagami-kun. Sakit."
'Si Kuroko curhat ya ceritanya?' batin mereka semua.
"Benar juga ya...jadi dia siapa?" tanya Kagami.
Kamu yang kelewat kesal pada otak anggota basket Seirin yang leletnya minta ampun itu langsung berceloteh.
"Kalian ini baka atau gimana sih? Kalian tidak dengar tadi aku memanggilnya NIISAN?" katamu sewot.
"Niisan?" kata mereka. "Oh jadi kamu adiknya Kuroko."
"Iya, aku adik Tetsu-nii." Kamu mengangguk.
"APA?! KUROKO PUNYA ADIK?" teriak mereka.
Kamu dan Kuroko hanya bisa facepalm menghadapi kelemotan tim basket Seirin ini.
"Dasar orang-orang baka," cibirmu.
"Jangan tidak sopan, (Name)-chan. Perkenalkan namamu dulu," kata Kuroko.
"Baiklah. Maafkan karena aku tak sopan, Tetsu-nii," katamu.
Kuroko mengangguk sebagai tanda jawaban 'Iya'.
"Baiklah. Watashi no namae wa Kuroko (Name) desu," katamu (sok) sopan. "Maaf atas perkataanku yang tidak sopan tadi."
'Cih pencitraan.' Batin mereka semua.
"Ahaha, tidak apa. Aku Kiyoshi Teppei!"
"Aida Riko desu. Senang berkenalan denganmu, (Name)-chan."
"Namaku Kagami Taiga, bukan alis cabang oke."
"Hyuuga Junpei."
"Izuki Shun, pembuat pun yang benar-benar fun! Kitakore!"
"Diam Izuki!" kata Hyuuga.
"...."
"Mitobe bilang, 'Namaku Mitobe Rinnosuke.' Oh ya, namaku Koganei Shinji!"
"Senang bertemu dengan kalian. Ngomong-ngomong, kenapa sedikit sekali? Kakakku pernah bercerita kalau anggotanya banyak," katamu.
"Oh mereka ada urusan," kata Riko.
"Begitu..." Kamu mengangguk-angguk.
"Ngomong-ngomong, kenapa kalian bergandengan tangan terus? Kalian seperti incest saja!" kata Hyuuga.
"Mungkin anak muda zaman sekarang lebih tertarik pada incest, Hyuuga. Apapun pilihan mereka, kita harus menghormatinya," kata Kiyoshi (sok) bijak.
"...."
"Hm, 'Tapi walau mereka incest, tak perlu terus bergandengan tangan juga kan?' Itu kata Mitobe!" kata Koganei.
"Ehm...bagaimana ya. Sebenarnya, aku memang harus bergandengan tangan pada orang lain. Atau setidaknya bersentuhan saja," katamu.
"Hah? Memang kenapa?" tanya Hyuuga dan Kagami bersamaan.
Kamu menghela napas, "Hawa keberadaanku tipis, Hyuuga-senpai dan Kagami-senpai."
"He...memang kenapa kalau hawa keberadaanmu tipis? Bukankah Kuroko juga? Paling terkadang hanya tidak kelihatan saja kan?" tanya Koganei.
Kamu menggeleng, "Tidak, hawa keberadaanku lebih tipis darinya. Kalau aku tidak bersentuhan, aku benar-benar tidak kelihatan."
"Harus bersentuhan kalau ingin kelihatan, kitakore!" Izuki menulis lagi di bukunya.
"(Name)-san, berbohong itu tidak baik lho," kata Kiyoshi bijak. Dasar ya aura bapak-bapaknya muncul.
Riko mengangguk tanda setuju. "Apa yang dikatakan Teppei benar. Lagipula kebohonganmu benar-benar mustahil."
"Benar! Kebohongan juga ada batasannya! Dasar bodoh!" ejek Kagami. "Dasar Baka(Name)!"
Perempatan siku imajiner muncul di kepalamu, "Niisan, lepaskan gandenganmu."
"Kau ingin menunjukkannya ya? Baiklah." Kuroko melepaskan gandengannya.
Dan seketika juga, kamu langsung menghilang, atau lebih tepatnya, menjadi tidak terlihat.
"ASTAGA DIA HILANG!" seru mereka kaget.
Kamu menyentuh pundak Kuroko, dan sosokmu kembali nampak lagi. Dan itu membuat koor teriakan dari mereka lagi.
"Ternyata benar ya," kata Kagami.
"Begitulah. Yang bisa melihatku tanpa aku harus bersentuhan hanyalah Tetsu-nii. Bahkan orang tuaku tidak bisa," jelasmu. "Tapi aku harus tetap bersentuhan agar bisa dilihat orang lain."
"Oh..."
"Nah sekarang siapa yang baka? Dasar Bakagami-senpai!" ejekmu.
"Cih dasar," kata Kagami sambil membuang muka.
"Sudahlah, jangan bertengkar, (Name)-chan, Kagami-kun," kata Kuroko.
"Maaf, Tetsu-nii. Kalau begitu, aku pulang saja ya?" katamu.
"Silakan saja, tapi aku tak bisa mengantarmu. Aku harus latihan dulu."
"Aku tak perlu diantar kok, aku bisa sendirian."
"Terserah saja. Tapi apa kau lupa, dulu kau pernah nyaris tertabrak mobil, terserempet sepeda, tak sengaja tersiram air, dan bahkan terdorong ke selokan karena kau tidak kelihatan kalau tak pulang bersamaku?" kata Kuroko dengan tampang watados.
Dan Kagami langsung tertawa terbahak-bahak mendengar aib-aibmu yang dituturkan oleh Kuroko.
"Bwahahahah!! Memalukan!" kata Kagami yang masih ngakak.
"U-urusai! Aku mau pulang!" Kamu langsung berlari ke arah pintu gym dan membukanya.
"(Name)-chan! Tungg-"
"Oii!! Hati-hati jangan sampai tertabrak mobil ya~ Bwahahahah!!!" Kagami menyela perkataan Kuroko.
"Berisik!"
Brak!
Kamu membanting pintu itu kasar.
"Kagami-kun! Kau membuat adikku marah!" kata Kuroko tak terima.
"Maaf, Kuroko. Tapi adikmu kan membuatku kesal," kata Kagami. "Ayo kita latihan saja, senpai!"
Tak sadarkah kau, Kagami? Kau berhasil membangkitkan jiwa siscon Kuroko Tetsuya karena membuat adiknya tercinta marah.
'Awas kau, Kagami-kun.'
***
Malam harinya, kau dan kakakmu sedang makan bersama. Hanya berdua. Kenapa? Karena penghuni rumah yang lain sedang pergi ke luar kota, kecuali Nigou tentunya.
"Niisan, temanmu yang beralis cabang itu menyebalkan! Arghhh dasar dia Bakagamidiot!!!" katamu kesal.
"Kau tahu, (Name)-chan? Aku juga marah lho." Kuroko masih berwajah datar.
"Aku ingin membalasnya. Apa niisan tahu kelemahannya?" tanyamu.
Seringai tipis terukir di wajah Kuroko, sepertinya otak licik seorang Kuroko Tetsuya mulai bekerja.
"Aku tahu cara yang cocok, (Name)-chan," kata Kuroko, masih menyeringai.
"Bagaimana caranya?" tanyamu.
"Begini-" Kuroko membisikkan sesuatu di telingamu. Dan kamu mengangguk-angguk saat kakakmu memberitahu rencananya.
"Mengerti kan?"
"Tentu aku mengerti! Terima kasih sarannya, niisan!" Kamu mulai tersenyum licik.
"Apapun untukmu, (Name)-chan." Kuroko mengelus pucuk kepalamu pelan.
***
Besoknya, Kuroko datang ke gym sendirian, tanpamu. Sebenarnya, ini bagian dari rencana yang disusun olehnya.
Kagami tiba-tiba menghampiri Kuroko, "Yo Kuroko! Mana adikmu?"
"Kenapa kau mencarinya?" Kuroko menatap tak suka.
"Karena aku belum puas menghinanya wahahaha! Jadi dia dimana sekarang?" tanya Kagami.
'Dasar cahaya kurang ajar.' Batin Kuroko.
"Dia tak ikut denganku hari ini. Dia sangat malu karena kejadian kemarin. Sejak semalam, dia mengurung dirinya di rumah, layaknya orang depresi." Kuroko memasang wajah (sok) sedih. "Aku takut dia akan bunuh diri karena syok, Kagami-kun."
Kagami tersentak kaget, "Tidak mungkin seperti itu, Kuroko!"
"Kuharap begitu..." Kuroko menunduk.
"Sudahlah! Ayo kita latihan!" kata Kagami sambil menepuk-nepuk pundak Kuroko.
Dan latihan pun dimulai. Bersamaan dengan itu, dimulailah keanehan-keanehan yang menimpa Kagami. Seperti misalnya-
Bruk!
-terjatuh padahal tidak ada apapun yang menghalanginya.
"Hoi! Siapa yang menjegal kakiku?!" kata Kagami kesal.
"Tidak ada yang menjegalmu, daho! Jatuh ya jatuh saja! Tak usah banyak alasan!" seru Hyuuga.
Kagami berdiri, "Tapi aku benar-benar yakin-"
"Diamlah Bakagami! Tetap latihan atau kubuat kau tak bisa latihan selamanya!" teriak Riko dari pinggir lapangan.
"Baiklah, kantoku."
Kagami sebenarnya masih bingung, dia sangat yakin ada yang menjegalnya. Lagipula, mana mungkin dia tiba-tiba jatuh tanpa alasan kan?
"Ka~ga~mi~ sen~pai~"
Sebuah suara terdengar di telinga Kagami, yang membuatnya refleks menoleh ke belakang, dan hasilnya, tak ada seorang pun di sana.
'Hanya perasaanku saja ya?'
Kejadian yang sama kembali terulang. Dia terjatuh dengan sendirinya, saat dia mau melakukan dunk entah kenapa lompatannya terhalang. Saat mendribble bola, bolanya selalu menggelinding begitu saja. Hal itu berhasil membuat seorang Kagami ketakutan.
Sampai pada puncaknya, suara misterius itu muncul lagi di telinganya, sangat dalam dan seakan-akan mengheningkan suara lain.
"Kau harus bertanggung jawab atas kematianku~"
"GYAAAAAA HANTUUU!!!" teriak Kagami yang membuat seisi gym menatapnya.
"Apa-apaan sih kau Kagami?! Berisik sekali!" bentak Hyuuga.
"A-a-a-ada hantu s-s-senpai! Mereka mengangguku sejak tadi! Ada sebuah suara yang bilang minta bertanggung jawab atas kematiannya! Tolonggg!!!" teriak Kagami histeris, layaknya seorang bencong yang dijambret.
"Kagami-kun gila ya?" kata Kuroko pada senpai-senpainya.
"Mungkin begitu." Kiyoshi mengangguk setuju.
"Kembalikan nyawaku yang telah kau rebut~ jika tidak, aku akan menghantuimu selamanya~"
"SUARA ITU TERDENGAR LAGI! TOLONG AKU!"
"Jangan dengerin perkataan orang gila, minna-san. Kita tinggalkan saja dia sampai waras," usul Kuroko, dan mereka semua setuju.
Lalu, Kuroko dan yang lainnya meninggalkan Kagami sendirian di gym itu. Kagami tak ikut pergi karena kakinya gemetaran dan nyaris tak bisa bergerak.
"TOLONG JANGAN TINGGALKAN AKU SENDIRIAN WAAAAA!"
"Ahh~ kau lucu sekali. Kalau begitu, kau tak perlu mengembalikan nyawaku, dengan begitu, aku bisa terus menghantuimu dan kita bisa bersama selamanya~"
"TOLONG JANGAN GANGGU AKU WAHAI MAKHLUK TAK TERLIHAT! KAMISAMA TASUKETEEE!!"
"Kau tahu? Aku adalah Kuroko (Name). Aku bunuh diri karenamu~"
"(NA)-(NAME)?! ITU KAU?! MAAFKAN AKU!!!"
"Tidak akan~"
"KUMOHON DENGAN SANGAT, NONA (NAME)! AMPUNI DOSA-DOSAKU PADAMU! MAAF KARENA AKU BERDOSA PADAMU HUWAAA!!" Kagami langsung bersujud-sujud meminta maaf. "KUMOHON! AKU HANYA TAK SENGAJA MENGEJEKMU NONA (NAME)!"
"Tidak~ dan sekarang, ikutlah denganku ke akhirat~"
Dan tiba-tiba Kagami merasa lehernya tercekik, dan sosokmu terlihat dengan jelas. Kamu memasang wajah seram yang dibuat-buat dan mencekiknya. Yah tentu saja sebenarnya cekikan itu pura-pura. Kagami yang sudah kelewat takut akhirnya pingsan di tempat.
"Gyahahah!!! Balas dendamku berhasil!" Kamu tertawa terbahak-bahak saking lucunya ekspresi Kagami yang ketakutan tadi.
Bersamaan dengan munculnya gelak tawamu, tim Seirin masuk ke dalam gym dan mereka semua tertawa terbahak-bahak. Bahkan, Mitobe juga ikutan tertawa walau tak bersuara. Bagaimana caranya? Ya pokoknya gitu lah.
"Aduh bodoh sekali si Kagami tadi wahahah!!" Hyuuga tertawa geli.
"Benar! Dia memang benar-benar Bakagami! Bahkan dia tak sadar kalau kaki (Name)-chan masih menapak di tanah! Bodohnya!!" Riko ikutan tertawa.
"Koga! Tadi kau merekamnya? Video kebodohan Kagami tadi? Wahahah!!" Kiyoshi masih ngakak.
Koganei membentuk tanda OK di tangannya, "Semua beres!"
Kamu yang melihat ada kakakmu di situ langsung berlari ke arahnya dan memeluknya dengan erat.
"Arigatou, niisan! Berkat idemu, aku bisa balas dendam! Aku sangat menyayangimu, Tetsu-nii!" Kamu mempererat pelukanmu.
Kuroko tersenyum tipis dan mengelus surai biru mudamu, "Sama-sama (Name)-chan. Aku juga menyayangimu."
End of Kuroko's Part
***
Omake :
Esoknya, video kebodohan Kagami tersebar ke seluruh penjuru sekolah Seirin. Bahkan, sampai penjaga kantin dan tukang bersih-bersih saja tau video itu. Kepala sekolah? Jangan ditanya. Dia tertawa terbahak-bahak sampai nyaris kena serangan jantung.
Oh, dan jangan lupa video itu juga disebar ke anggota Kiseki no Sedai. Tak lupa juga Himuro dan Alex. Reaksi mereka? Kira-kira tak jauh berbeda dari orang lain.
Kagami Taiga, 17 tahun.
Harus menanggung malu selama sebulan lebih karena video aibnya tersebut.
Pesan dari Kagami adalah :
"Jangan berbuat macam-macam pada seorang Kuroko (Name) kalau tak mau hidupmu hancur."
End of Kuroko's Part
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top