Chapter 2 : [Seseorang Di Mansion]
Sesaat ketiganya hendak berbalik dan beranjak pergi dari tempat itu, sesuatu membuat mereka bertahan saat mendengar sebuah suara.
Tap.. tap.. tap..
Suara langkah kaki yang bergema diseluruh ruangan, Midorima, Takao, dan Kuroko pun terdiam mematung di basement mansion tersebut. Ketiganya melihat seseorang yang tengah berdiri di balkon basement dengan pakaian formal khas bangsawan. Pemuda tersebut menatap ketiganya dengan senyuman ramah.
"Ada tamu ya?"
**
.
.
AoiKitahara present
Nightmare In Reality
The Basketball Which Kuroko Plays belongs to Fujimaki Tadatoshi
Akashi SeijuurouxMidorima ShintarouxTakao KazunarixKuroko Tetsuya
Suspense | Mystery
Warn : Typo(s), riddle, etc.
Saya tidak mengambil keuntungan materiil dalam pembuatan fanfict ini, semua dilakukan untuk kesenangan semata.
If you don't like this story please to leave this story
Happy reading!
.
.
**
"Kalian salah dalam hal keberuntungan..."
.
.
"Selamat malam, maaf jika kami menganggu anda dan lancang memasuki kediaman anda," ujar Kuroko seraya membungkuk sopan.
"Tidak apa, sudah lama sekali aku tidak menyambut tamu sejak rumor yang beredar itu," ujar pemuda tersebut masih dengan senyuman hangat.
"Ano... Nama anda siapa? Ah namaku Kuroko Tetsuya, orang yang disamping kiriku ini Takao Kazunari- kun, dan orang yang memakai kacamata disana itu Midorima Shintarou- kun," jelasnya.
"Perkenalkan namaku Akashi Seijuro, pemilik mansion ini," ujar Akashi memperkenalkan dirinya.
"Maaf kami tiba-tiba datang kemari dan menganggu kedamaian anda."
"Sudahlah tidak apa, lebih baik kita minum teh dan berbincang sedikit." Akashi berbalik dan menuntun ketiganya meninggalkan tempat tersebut.
Mereka berempat pun menuju ruang tamu, Akashi membawa teh beserta beberapa cemilan untuk mereka. Midorima memandang seluruh ruangan heran, di mansion semewah dan sebesar ini mengapa ia hanya melihat Akashi seorang di sini? Midorima meminum tehnya, lalu memandang pemuda bermahkota crimson di hadapannya teresebut. Pemuda yang misterius, itulah yang dipikiran Midorima saat ini.
"Kau tinggal di sini sendirian?" tanya Midorima mencoba memecah keheningan diantara mereka.
"Ah... itu benar, ibuku sudah meninggal saat aku kecil dan ayahku sedang berada di luar negeri untuk mengurus perusahaannya, dan lagi aku hanyalah anak tunggal," ujar Akashi yang masih meminum tehnya dengan elegan khas bangsawan yang sedang pesta teh.
"Tidak ada pembantu ataupun penjaga?" tanya Takao.
"Aku lebih suka melakukan semua hal sendirian," ujar Akashi sambil meletakkan tehnya di meja.
"Akashi- kun tidak takut jika ada penjahat yang akan mengambil benda berharga di rumah ini? Apalagi rumah ini kan sasaran empuk para penjahat," tanya Kuroko.
"Ah kalau itu sebenarnya saat malam hari akan ada sistem yang melindungi rumah ini, sistem berteknologi tinggi, tapi kalian beruntung saat berkunjung kemari aku belum mengaktifkan sistemnya, karna kalian bertamu kemari jadi malam ini aku tidak akan mengaktifkan sistemnya," ujar Akashi.
"Begitu ya..." Midorima menaikkan kacamatanya.
"Ano saa... di mana toilet di sini?" tanya Takao.
"Ah ada di ujung lorong di sana, hati-hati jika lewat sana..." Akashi tersenyum hangat ke arah Takao.
Takao berkeringat dingin, tubuhnya menengang mendengar ucapan Akashi, "Me-Memangnya ada apa?"
Akashi berjalan menuju Takao dan memegang pundaknya, "Jalanan di sana cukup gelap ada beberapa lantai bolong yang belum di renovasi."
Takao menghela nafas lega dan tertawa hambar, "Terima kasih atas peringatanmu Akashi."
Akashi mengangguk mantap kemudian kembali duduk di sofa yang empuk tersebut. Ia menatap jam tua yang berada di samping sudut lorong yang sebelumnya dilewati oleh Takao. Tak terasa waktu berlalu begitu cepat hingga sudah waktunya makan malam. Padahal rasanya baru saja mereka berbincang, namun kenyataannya waktu sudah berjalan setengah jam.
"Ini sudah waktunya makan malam, bagaimana kalian makan malam di sini bersamaku?" tawar Akashi.
Midorima dan Kuroko nampak menimang-nimang tawaran Akashi, memang benar mereka belum makan apapun sejak pulang sekolah (termasuk Midorima). Dengan ragu mereka menerima tawaran Akashi.
Mereka berjalan menuju lorong yang berlawanan dari lorong yang dilewati Takao. Kuroko mengirimkan e-mail kepada Takao untuk menyusul mereka melewati lorong berlawanan tadi. Setelah selesai Kuroko menutup ponselnya dan menatap lurus kedepan. Akashi, Midorima, dan Kuroko berdiri di depan pintu mahoni dengan ukiran sulur yang nampak indah menghiasi pintu mewah tersebut.
Akashi yang berada dipaling depan pun mendorong pintu tersebut, saat decitan pintu terdengar dapat dilihat sebuah ruang makan yang bergaya bangsawan Eropa dan jangan lupa bermacam-macam makanan mewah telah hadir dimeja makan tersebut, terlihat uap-uap panas yang membumbung dari beberapa makanan. Nampaknya makanan ini baru saja tersaji.
Ketiganya menarik kursi masing-masing dan duduk dengan tenang, tak lama kemudian pintu kembali berdecit, terlihat pemuda berambut raven masuk, lalu menarik kursi, dan duduk dengan tenang.
"Kau terlambat Takao nanodayo." Midorima menaikkan kacamatanya.
"Maaf, habis rumah ini terlalu besar dan luas, aku sampai beberapa kali tersesat di ruangan yang berbeda." Takao menggaruk kepala belakangnya.
"Yang penting kau sudah sampai di sini dengan selamat Takao- kun," ujar Akashi sambil masih tersenyum ramah yang mengembang diparas rupawannya.
Midorima masih memandangi Akashi dengan rasa penasaran yang menyelimutinya saat ini, beratus-ratus pertanyaan ingin ia tanyakan kepada pemuda bermahkota crimson yang nampak misterius ini. Baginya, Akashi itu demagogis meskipun ia tak sepenuhnya yakin karna ini pertama kalinya mereka bertemu. Midorima pun hanya bisa menggubur dalam-dalam rasa ingin tahunya saat ini, ia pun mengambil sendok, garpu, dan pisau makan, lalu mengambil beberapa makanan yang akan ia makan.
.
.
"Mereka tidak menyadari bahwa ada sesuatu yang tengah mengintai mereka..."
.
.
To be continue...
.
.
A/N :
Yahallo! Aoi kembali hadir menyajikan fanfict mytery chapter 2! \(^O^)/ Gimana? Riddlenya di mulai dari sini loh! Maaf sebelumnya karna terlalu pendek, alasannya? Simple, karna fict ini memang multi-chapter cuma ngga bakalan banyak kok, dan untuk jumlah chapternya udah di perkirakan sebelumnya. Dan untuk kejelasan kapan updatenya itu ngga menentu karna terkendala mood yang labil banget akhir-akhir ini XD (dasar baperan).
Mari berspekulasi!
Seperti biasa diakhir kalimat.
Arigatou Gozaimasu!
Mind to Vote and Comment? ^^
☆ID Line: kitara_aoi☆
♡Instagram: kira_aoin♡
♥Twitter: @Shely_Lya♥
♬SoundCloud: AoiKitahara♬
♔Facebook: Shellya Swarna Dewi♔
♠Akun fanfiction: AoiKitahara♠
Ciao!
21 Januari 2016
AoiKitahara_
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top